DOOZY

By Sfiensa

1.6K 612 3K

⚠️ Warning ⚠️ !! Cerita ini mengandung kekerasan fisik !! _____________________________ Arsene Orc atau biasa... More

*PERHATIAN
Prolog
✧◝Cast◜✧
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Orc Visual
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28

Chapter 11

11 5 2
By Sfiensa

☞ Jangan lupa follow dan beri bintang serta comment

________

Setelah perang saudara berakhir, kerajaan Orc kembali seperti semula. Kekejaman raja belum lah sirna. Para rakyat saling berduka atas kehilangan keluarga mereka akibat perang saudara. Semua ladang terbakar habis tak tersisa. Pasokan makanan yang disimpan di sebuah tempat menjadi incaran para rakyat. Sayangnya, mereka tak tahu dimana lokasi tempat tersebut. Hingga sang raja mendatangkan seorang penyihir dari kerajaan sebelah untuk membantu negaranya.

"Selamat datang! Saya sangat berterimakasih kepada anda atas bantuan anda kepada kami," Sang raja sedikit menunduk untuk memberikan hormat terimakasih kepada penyihir tersebut.

"Yang mulai tak usah berterimakasih kepada hamba. Hamba telah banyak merepotkan yang mulia sebelumnya, sebagai balas budi, hamba akan mengabdi kepada yang mulia seumur hidup hamba." Penyihir tersebut membungkukkan tubuhnya hingga rambut panjangnya menutupi wajah.

"Saya telah menyiapkan ruangan khusus untuk anda huni," Sang raja memberi isyarat kepada salah satu prajuritnya untuk mengantarkan penyihir tersebut ke ruangan yang telah disebutkan oleh sang raja.

Setelah sampai di suatu ruangan, sang prajurit memberi hormat mengundurkan diri kepada sang penyihir. Sebuah ruangan luas yang di dekorasi sesuai kebutuhan penyihir serta tak lupa tempat tidur berbahan jerami yang ditumpuk dengan bulu domba serta sehelai kain lebar sebagai selimutnya, tertampang jelas di mata sang penyihir.

"Kenapa mereka begitu baik?" Gumam sang penyihir.

Semenjak penyihir tersebut datang ke negeri ini, para rakyat mulai terbebas dari kelaparan. Sang penyihir menyihir ladang menjadi subur kembali, lebih tepatnya menyihir negara ini menjadi negara yang subur dan tenteram. Semua rakyat begitu gembira, banyak Orc kecil saling menari-nari di pinggir ladang untuk menyemangati sang petani.

Siangnya, sang raja memerintah untuk semua penyihir berkumpul di aula kerajaan. Sang raja memberitahu bahwa mereka akan ditempatkan di kastil kerajaan khusus bangsa penyihir, karena selama ini bangsa penyihir selalu tinggal di sisi belakang kerajaan. Dengan niat baiknya, sang raja membuat kastil khusus mereka tempati. Kemudian sang ketua penyihir membungkukkan badannya sebagai rasa hormat terimakasih atas semuanya dan diikuti oleh penyihir-penyihir lainnya. Raja memberikan kastil tersebut bukan tanpa alasan, sebelumnya ketua penyihir memberitahu bahwa sisi belakang kerajaan terlalu sempit untuk membuat sihir besar. Kemudian sang raja berinisiatif untuk mendirikan kastil untuk mereka.

Para penyihir kini tengah mengemasi barang-barangnya yang akan dipindahkan ke kastil. Mereka menunggangi kuda untuk menuju kastil yang berada di dekat perbatasan. Setibanya disana, mata mereka berbinar-binar menatap keindahan kasti yang begitu tinggi.

"Mulai sekarang, sebagai balas budi kita kepada Yang Mulia, kita harus menjaga negeri ini dari musuh dengan darah penghabisan kita!" Sang ketua penyihir menyuarakan dengan lantang sembari mengangkat tongkat penyihirnya. Kemudian semua penyihir mengangkat tongkatnya.

Mulai sejak itu, semua penyihir membuat sihir untuk menjaga perbatasan. Sang ketua penyihir yang merupakan bangsa Orc pergi ke sekolah penyihir untuk mengajarkan mereka yang ingin diajari sihir. Setelah peresmian sekolah penyihir bersama sang raja minggu lalu, beberapa rakyat mulai mendaftar. Sang ketua penyihir senang saat rakyat mempercayai sihirnya, karena sebagian dari mereka membenci sihir karena dapat menghancurkan negara. Tentu saja jika tidak digunakan dengan benar, sihir akan menjadi penghancur. Namun jika digunakan dengan benar, sihir dapat membantu siapapun yang membutuhkan.

*****

Kaysen selesai memasak dengan dibantu oleh Valentin, para gadis hanya duduk tenang di meja makan. Mereka berdua duduk setelah melepas celemeknya. Smoked salmon, ravioli, tonkatsu, mandoo, carpaccio, dan caramelize tempeh. Tak lupa dengan lemon tea.

"Aku mulai dulu!" Kaisa hampir mengambil mandoo, namun dengan cepat Halena menepuk punggung tangan Kaisa.

"Yang tua yang lebih dulu!" Tegas Halena.

"Silahkan, anda lebih dulu." Halena menatap Valentin. Di belakang Kaisa tertawa kecil.

Hening.

"Bukannya aku mengatai kamu tua, tapi kami lebih muda dari kamu." Halena menggaruk tengkuknya seraya tersenyum kikuk.

Valentin kemudian mengambil beberapa makanan ke dalam piringnya, selanjutnya diikuti oleh lainnya. Kaisa mengambil beberapa caramelize tempeh ke dalam piringnya, kemudian dia melahapnya.

"Wow! Ini namanya apa?" Tanya Kaisa kepada Valentin.

"Caramelize tempeh, tempe yang digoreng kering lalu dimasak dengan kecap manis. Kamu suka itu? Kalau suka, aku akan buatkan itu setiap hari untukmu." Balas Valentin tersenyum.

"Sungguh? Janji, ya?!" Kaisa kembali melahap makanan tersebut. Kaysen berdeham dan membuat semua orang tertuju padanya. Valentin hanya tersenyum tipis seraya menggeleng kepalanya.

Setelah sesi makan siang berakhir, Kaysen mengajak mereka ke taman belakang. Yang mana banyak ditumbuhi pohon strawberry dan beberapa bunga di sekitarnya. Banyak kupu-kupu hingga pada tanaman tersebut. Laurels gagal menangkap kupu-kupu tersebut dan Halena mengejeknya karena tidak bisa menangkap kupu-kupu. Kini Laurels menantang Halena untuk menangkap kupu-kupu.

"Dengan tanganku yang imut ini pasti kupu-kupu itu akan mudah aku tangkap!" Sombong Halena membuat Laurels mendecih.

Halena mengamati beberapa kupu-kupu yang akan hinggap di bunga strawberry. Setelah berhasil bertengger, Halena perlahan mendekat. Langkah demi langkah, sedikit lagi dia akan berhasil menangkap kupu-kupu tersebut. Tangan Halena sudah berada dalam jarak lima belas sentimeter dengan kupu-kupu tersebut. Dan iya! Kupu-kupu tersebut meleset dari tangan Halena. Laurels yang menyaksikan ini hanya tertawa terbahak-bahak.

"Long time no see, Kaisa!" Kaysen berdiri di samping Kaisa seraya menatap para petani yang tengah mengerjakan ladangnya.

"Ku pikir kamu beneran lupain Kaisa," Kaisa menunduk menatap kedua kakinya.

"Mana ada seorang kakak yang melupakan adik kandungnya sendiri," Kaysen mengacak-acak rambut Kaisa.

"Lalu saat itu..." Tiba-tiba Kaysen membungkam mulut Kaisa.

"Maaf. Aku membentakmu saat itu, kakak benar-benar terpojok dan iya kakak nggak bisa bela kamu. Kakak nggak mau kamu celaka di tangan mereka, jadi kakak pura-pura menjadi di pihak mereka." Kaysen menghela nafa lega karena berhasil mengungkapkan kejadian yang sebenarnya kepada Kaisa.

"Pura-pura? Itu berarti kakak sekarang juga pura-pura baik sama Kaisa, kan?" Kedua tangan Kaisa mencengkeram kuat pegangan kursi roda.

"Untuk apa kakak pura-pura baik? Kakak beneran tulus baik sama kamu, Kaisa!" Jelas Kaysen.

Kaysen memutar kursi roda Kaisa hingga mereka saling bertatapan.

"Dengerin kakak! Kamu sekarang satu-satunya yang kakak punya dan kakak nggak akan sakitin Kaisa lagi,"

"Kalau Kaisa bukan satu-satunya lagi yang kakak punya, apa kakak akan sakitin Kaisa?"

Kaysen bingung dia harus menjawab apa. Namun dia telah berjanji pada dirinya sendiri saat bahwa dia tidak akan melukai Kaisa apapun kejadiannya.

"JAWAB, KAK!" Bentakan Kaisa membuat semua orang tertuju padanya.

Kaisa mengusap air matanya dan memilih pergi. Kaysen mengejar Kaisa.

"Kaisa! Kamu masih curiga sama kakak? Tolong kali ini saja kamu percaya sama kakak." Kaysen berlutut di hadapan Kaisa.

"Bagaimana aku bisa percaya sama kakak kalau kakak mengadopsi Lydia tanpa sepengetahuan aku?!" Kaysen mengerutkan dahinya. Bagaimana bisa Kiasa mengklaim jika dirinya yang mengadopsi Lydia.

"Karena dia hanya berpura-pura baik padamu karena kasihan melihatmu yang tidak bisa berjalan," Celetuk Moona yang tiba-tiba datang bersama Lazarus dan juga Lydia. Semua orang tertuju pada mereka bertiga.

"Apa itu benar, kak?" Tanya Kaisa memastikan kepada Kaysen.

"Tentu saja benar. Kalaupun salah, untuk apa kak Kaysen mengadopsiku?!" Lydia ikut berbicara dengan seringai khasnya.

Kaysen terkejut atas kedatangan orangtuanya dan Lydia. Secara yang dia tahu, dia tidak pernah memberitahu tentang rumah pribadinya ini kepada mereka.

"Kaysen-ku sayang! Maaf mamah kesini hanya untuk mengambil surat adopsi Lydia. Terima kasih juga selama ini kamu menjaga adikmu, Lydia." Moona menatap Kaisa sekilas dengan harap Kaisa akan terbakar amarahnya. Namun Kaisa hanya mendecih.

"Surat adopsi? Aku yang mengadopsi? Kenapa semuanya jadi berbanding terbalik seperti ini?!" Batin Kaysen kesal.

Pada saat Kaysen, Moona, Lazarus, serta Lydia belum berangkat ke luar negeri, Moona mendengar percakapan Kaysen dengan seseorang di dalam teleponnya.

"...tolong selama aku pergi ke luar negeri jaga Kaisa. Kalau dia jengah, kamu bisa mengantarkan Kaisa ke rumah pribadiku di pinggir sungai Luv..."

Moona kemudian berinisiatif untuk mencari tahu rumah pribadi Kaysen. Dia pergi sendirian dengan mengendarai mobil. Setelah tiba di kawasan sungai Luv, Moona turun dari mobil. Ditatapnya hamparan ladang jagung yang begitu luas serta rumah yang berdiri kokoh nan tinggi di hadapannya.

"Apa lagi yang kamu sembunyikan, Kaysen? Mari kita lihat bagaimana hancurnya kamu saat Kaisa mengetahui surat ini," Seringai Moona seraya menatap surat adopsi Lydia.

Moona menghampiri salah satu petani yang tengah beristirahat di bawah pohon rindang.

"Permisi,"

"Iya, maaf anda siapa? Tuan Kaysen sedang tidak ada disini,"

"Saya mamahnya, saya hanya ingin bertanya apa anda pernah diberi kunci rumah cadangan oleh Kaysen? Soalnya saya kehilangan kunci rumah ini,"

"Mana mungkin saya diberi kunci cadangan oleh Tuan, tapi saya pernah diberi tahu oleh tuan Kaysen kalau ada pintu rahasia yang tidak memiliki kunci. Tolong jangan beri tahu siapapun soal ini, karena anda orang-tuanya saya mempercayai anda tentang hal ini."

"Kalau begitu, bisa anda tunjukkan kepada saya?"

Petani tersebut menunjukkan jalan menuju pintu rahasia tersebut. Setelah menemukannya, Moona segera masuk. Ditatapnya dekorasi kuno rumah ini. Kemudian Moona segera menaruh surat tersebut di laci sebelah televisi.

Moona tersenyum puas melihat Kaisa yang kecewa setelah mendengar perkataan Lydia. Dia tahu bahwa Kaysen tengah kebingungan.

"Tidak mungkin aku tidak tahu rahasiamu, Kaysen!" Batin Moona.

Halena, Laurels, serta Aubree segera menghampiri Kaisa. Mereka berniat membawa pergi Kaisa dari sini.

"Hey kalian! Mau aja berteman sama anak cacat!" Lydia menyeringai, mulutnya memang pedas sedari kecil.

"Ini hakku berteman dengan siapapun, walaupun temanku cacat!" Geram Halena seraya menatap tajam Lydia.

"Lagipula, jika kamu cacat, kamu pasti akan dibuang juga seperti Kaisa!" Seringai Aubree.

"JAGA MULUTMU!" Bentak Lydia tak terima.

"Sadar diri dong! Yang harusnya menjaga mulut itu kamu!" Halena memberikan jari tengahnya kepada Lydia.

Kaisa hanya terdiam di kursi roda sembari mengingat kembali saat dia menemukan surat adopsi Lydia yang berada di dalam laci. Kakak yang selama ini dia percayai bahkan ingin dia lindungi, namun semuanya dirusak dengan surat adopsi tersebut.

"Bagaimana bisa dia melakukan ini kepadaku? Apa aku terlalu polos selama ini?" Batin Kaisa.

Kaisa pingsan dan membuat semua orang kecuali tiga iblis itu terkejut. Kalung yang bertengger di leher Kaysen bercahaya merah pekat hingga Kaysen sendiri tak menyadarinya.

"Kaisa bangun!" Kaysen menepuk pipi Kaisa dengan harapan Kaisa akan sadar.

"Sepuluh detik lagi, Kaisa tolong tunggu sebentar karena sebentar lagi dunia akan berpihak denganmu," Tutur Teon yang berada di dalam tubuh Valentin.

-tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

1M 88.7K 43
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
507K 44.4K 54
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
636K 67.2K 67
WARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARN...
743K 57.9K 31
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...