The Heir of Sun Dragon

By Shura72

16.4K 1.7K 149

Kisah ini merupakan Sequel dari Exiled Royalty. Date Created: 11/5/22 Elza Twilight Seorang gadis remaja yang... More

PROLOGUE
CHAPTER 1 - Tragedi
CHAPTER 2 - Wing Pegasus Guild
CHAPTER 3 - Execution
CHAPTER 4 - Consequences
CHAPTER 5 - An S-Class Mission
CHAPTER 6 - Black Sea
CHAPTER 8 - Zombies Attack
CHAPTER 9 - Annoying Bastard
CHAPTER 10 - Black Flame
CHAPTER 11 - Sahabat
CHAPTER 12 - Spy
CHAPTER 12.5 - Characters Information
CHAPTER 13 - Bond
CHAPTER 14 - Shocking Encounter
CHAPTER 15 - Malum Alliance
CHAPTER 16 - 5 Great Heroes of Wikuza
CHAPTER 17 - Bad Situation
CHAPTER 18 - Waking Up
CHAPTER 19 - Dragon Powers
CHAPTER 20 - Restraint
CHAPTER 21 - Hebi Island
CHAPTER 22 - Dirty Snake
CHAPTER 23 - Confrontation
CHAPTER 24 - Poison Dragon King I
CHAPTER 25 - Poison Dragon King II
CHAPTER 26 - Viperigon
CHAPTER 27 - Artemis
CHAPTER 28 - Dragon Avatar
CHAPTER 29 - Bluffing
CHAPTER 30 - The Love of a 'Tool'
CHAPTER 30.5 - Characters Updated
CHAPTER 31 - Conflict Between Countries
CHAPTER 32 - Perbincangan
CHAPTER 33 - Sincere Talk
CHAPTER 34 - Interrogation
CHAPTER 35 - Interrogation II
CHAPTER 36 - Capital City
CHAPTER 37 - Meeting with the Emperor
CHAPTER 38 - Attack on Capital City
CHAPTER 39 - Elemental Dragon?
CHAPTER 40 - Aftermath
CHAPTER 41 - Date
CHAPTER 42 - Kantoi
CHAPTER 43 - Preparation Before the Party
CHAPTER 44 - The Party
CHAPTER 45 - The Crown Prince's Birthday
CHAPTER 46 - Konflik
CHAPTER 47 - Pergaduhan Bermula?
CHAPTER 48 - Assassins's Attack
CHAPTER 49 - Jane Hidachi
CHAPTER 50 - Healing
CHAPTER 50.5 - Characters Updated I
CHAPTER 50.6 - Characters Updated II
CHAPTER 51 - A Favor
CHAPTER 52 - Starting Over
UPDATED
CHAPTER 53 - Return to the Guild
CHAPTER 54 - Annihilation Gale Squad
CHAPTER 55 - Memburu
CHAPTER 56 - S-Class Level
CHAPTER 57 - Yggdrasil Tree
CHAPTER 58 - Endurance Battle
CHAPTER 59 - Power of Love
CHAPTER 60 - Different Magic, Same Type
CHAPTER 61 - Fekiro vs Marcus
CHAPTER 61.5 - Side Story: Marcus Sotarou
CHAPTER 62 - Demon Soul
CHAPTER 63 - Church Battle
CHAPTER 64 - Luke vs Tatsumaki
CHAPTER 65 - Light vs Wind
CHAPTER 66 - Desperate Moves
CHAPTER 67 - Two Dragons
CHAPTER 68 - The Truth
CHAPTER 69 - Destruction of Wikuza's Protection Barrier I
CHAPTER 70 - Destruction of Wikuza's Protection Barrier II
CHAPTER 70.5 - Characters Updated
CHAPTER 71 - Like Father, Like Son
CHAPTER 72 - Expelled
CHAPTER 73 - Visitors
CHAPTER 74 - Reunion
CHAPTER 75 - Festival Day
CHAPTER 76 - Mister/Miss Beauty Contest I
CHAPTER 77 - Mister/Miss Beauty Contest II
CHAPTER 78 - Mister/Miss Beauty Contest III
CHAPTER 79 - Crash on Mister Beauty Contest
CHAPTER 80 - Sudden Fight
CHAPTER 80.5 - Characters Updated
CHAPTER 81 - Conflict Between Friends
CHAPTER 82 - The End of Festival
CHAPTER 83 - Going on a Trip
CHAPTER 84 - Eternal Elven Forest
CHAPTER 85 - Breakdown
CHAPTER 86 - Eliza's Love
CHAPTER 87 - Awkward Dinner
CHAPTER 88 - Queen's Protection
CHAPTER 89 - Bitter Reunion
CHAPTER 90 - Old Grudge
CHAPTER 90.5 - Characters Updated
CHAPTER 91 - Battle Experience
CHAPTER 92 - The Calm before The Storm
CHAPTER 93 - Sudden Attack
CHAPTER 94 - Tujuan Sebenar
CHAPTER 95 - Elder Storm
CHAPTER 96 - Kidnapped
CHAPTER 97 - Intense Discussion
CHAPTER 98 - Time vs Pressure
CHAPTER 99 - Blessing of The Life Tree
CHAPTER 100 - Infiltration I
CHAPTER 101 - Infiltration II
CHAPTER 102 - Scouting I
CHAPTER 103 - Scouting II
CHAPTER 104 - Rescue Operation Begin!
CHAPTER 105 - Halangan dan Kehilangan

CHAPTER 7 - Menceroboh Makmal Dr. Giro

205 16 0
By Shura72

"Kita dah nak sampai!" ujar Luke melihat ke arah bangunan yang berada di bawahnya.

"Nanti kejap!" Shizuka mencelah.

Luke dan Elza memandang ke arah Shizuka.

"Kita boleh dekat ke? Diorang mesti ada pertahanan kat bangunan diorang tu kan?" soal Shizuka dengan wajah berkerut.

Luke tersengih. "Jangan risau. Aku dah prepare dah pasal tu." Gumamnya dengan yakin.

Kemudian, Luke menekan butang di earpiecenya. "Linna? Sekarang!"

"Roger, Boss!" suara Linna muncul di earpiece Luke, Elza dan Shizuka.

.

Di kapal mereka.

Linna menaip sesuatu di papan kekunci magisnya.

Selepas beberapa saat, satu bunyi notification muncul di skrin magisnya.

Ting!

SYSTEM HACKED!

"Sistem Dr. Giro telah digodam. Korang boleh masuk ke dalam tanpa ada masalah kamera dan penggera!" ujar Linna sambil tersenyum lebar.

Selain dari mencari maklumat, Archive Magic milik Linna juga boleh menggodam apa-apa jenis sistem di bumi seperti seorang hacker.

.

"Good job, sis!" ujar Luke.

Luke memandang ke arah Elza dan Shizuka. Dia mengangguk, memberi isyarat untuk bersedia.

Elza dan Shizuka membalas anggukan Luke.

Elza mengepal penumbuk kanannya.

"Aku akan pecahkan pintu masuk dia. Korang get ready untuk masuk." Ujar Elza. Wajahnya serious.

Luke mendekatkan sfera airnya dengan pintu kecemasan itu.

Apabila mereka sudah berada di depan pintu itu, Elza menumbuk pintu tersebut dengan kuat.

BAMMM!!!

Pintu tersebut kemek ke dalam, dan melayang ke dalam bangunan tersebut. Memberikan mereka ruang untuk masuk ke dalam.

Tanpa membuang masa, mereka bertiga melangkah masuk ke dalam bangunan itu.

Mereka berada di satu bilik kecil. Seperti bilik yang digunakan untuk keluar dari bangunan itu. Ada beberapa baju scuba di bilik tersebut.

Luke menahan air di luar dari masuk ke dalam.

Elza dan Shizuka berdiri di depan pintu yang berkunci. Di luar pintu itu seperti kawasan koridor.

"Tepi sikit. Aku akan pecahkan pintu ni jugak." gumam Elza.

Tiba-tiba, suara Linna muncul di earpiece mereka.

"Nanti, Kak Elza!"

"Hm?" Elza berwajah hairan. "Kenapa, Linna?"

"Saya akan bukak pintu tu. Jangan pecahkan lagi!"

Selepas beberapa saat, pintu tersebut terbuka.

Shizuka tersengih. "Nice, budak!"

Elza dan Shizuka melangkah keluar dari bilik itu. Diikuti oleh Luke.

Apabila mereka sudah berada di koridor, pintu tersebut tertutup semula.

Maka, Luke pon berhenti mengawal air yang cuba masuk itu, dan air tersebut masuk ke dalam bilik tadi tanpa apa-apa halangan.

"Good. Kita dah berada kat dalam bangunan ni." Ujar Luke.

Tiba-tiba, tiga individu seperti pengawal muncul di sebalik lorong di sebelah kanan mereka.

"Woi! Siapa korang, hah!?" laung seorang lelaki, apabila dia melihat Elza dan kawan-kawannya.

"Shit!" sumpah Luke.

Tapak tangan kanan Elza bercahaya dan muncul busur hitamnya bersama tiga anak panah.

Summoning Magic. Magis yang memberi penggunanya kelebihan untuk menyimpan objek di stor magisnya. Pengguna boleh menyeru objek yang disimpan pada bila-bila masa sahaja.

Namun, belum sempat Elza menembak, Shizuka sudah pon melepaskan tembakannya ke arah tiga pengawal itu.

Zupp! Zupp! Zupp!

Tiga peluru tranquilizer meluncur laju ke arah tiga pengawal itu, dan tepat pada leher dan badan mereka.

Lalu, tiga pengawal itu tumbang ke tanah. Pengsan.

Elza dan Luke menoleh ke arah Shizuka.

Shizuka sedang memegang pistol berwarna hitam.

"Kau bunuh diorang ke?" soal Luke. Nada kerisauan.

Shizuka menyimpan pistolnya di dalam sarung pistol yang berada di tali pinggangnya.

"Aku tak bunuh diorang. Tranquilizer yang aku tembak tu cuma buatkan diorang pengsan je." Terang Shizuka. Kemudian, matanya melirik ke arah Elza.

"Aku bukan macam minah ni, ikut suka dia je siapa dia nak bunuh." Tambah sindiran Shizuka.

Luke tertawa gementar mendengar sindiran Shizuka. Dia melihat ke arah Elza, risau yang Elza akan terasa dari sindiran tersebut.

Namun, Elza hanya berwajah kosong dan tenang. Langsung tak ambil kisah dengan sindiran Shizuka.

Elza melangkah ke arah tiga pengawal itu.

"Mari kita sorok diorang dan rembat pakaian diorang." Ujar Elza.

Wajah Luke menjadi tersedar. "Bagus jugak idea kau, Elza! Kita boleh menyamar jadi salah satu daripada pengawal kat sini!"

Luke dan Shizuka mengekori di belakang Elza.

"Menyamar? Aku suruh rembat pakaian diorang sebab suka-suka je." Gumam Elza dengan bersahaja.

Luke memandang Elza dengan pandangan kerisauan.

"Please jangan bergurau macam tu, Elza..."

~Scene Changes~

Selepas mereka menyorokkan pengawal-pengawal itu di dalam bilik stor cleaner. Mereka memakai pakaian pengawal tersebut.

Kini, mereka sedang menerokai kawasan bangunan.

Mereka berjalan di koridor sambil melihat ke kiri dan kanan, untuk mencari lokasi Dr. Giro.

"Kat mana siot Dr. Giro tu?" soal Shizuka.

"Tempat ni besar...Jadi, agak susah sikit kita nak cari." Ujar Luke.

Elza hanya membisu. Wajahnya mendatar.

"Elok ke kita berpecah?" soal Shizuka lagi.

"Aku tak rasa itu idea yang-Elza?" bicara Luke tergantung apabila dia melihat Elza membelok ke lorong sebelah kanan.

Elza berhenti di depan satu cermin yang boleh melihat keadaan di dalam.

Luke dan Shizuka juga berhenti di sebelah Elza.

Di depan mata mereka seperti satu makmal.

Dan, di dalam makmal tersebut ada manusia-manusia yang terikat di katil.

Semua manusia itu meracau seperti sawan.

Dan, bukan itu sahaja, di dalam makmal tersebut ada beberapa orang yang memakai pakaian seperti doktor. Mereka sedang memeriksa manusia-manusia sawan tersebut.

Wajah Luke dan Shizuka mempunyai wajah terkejut.

"Apa yang jadi kat diorang tu?" soal Shizuka.

Seorang doktor menyuntik sesuatu pada lengan seorang manusia sawan. Dan, manusia sawan itu menjerit kuat sebelum memuntahkan darah dari mulutnya.

Elza memicingkan matanya ke arah manusia-manusia sawan itu.

"Human experiments..." gumam Elza.

Wajah Luke menjadi loya dan jijik. "Jadi, ni lah kerja Dr. Giro tu...Menjijikkan!"

Mereka melihat di dalam makmal itu seketika sebelum satu derapan kaki menarik perhatian mereka dari arah kiri mereka.

"Oi, korang tiga!"

Elza dan kawan-kawannya menoleh ke arah suara tersebut.

Seorang lelaki berpakaian hitam dan mempunyai penutup muka menegur mereka.

Kuroyasha.

"Apa korang buat kat sini?" soal Kuroyasha dengan nada hairan.

Elza dan kawan-kawannya terkedu. Mereka memandang di antara satu sama lain. Tidak tahu nak respon macam mana.

"Uhh..." gumam Luke.

Kuroyasha menghela nafas keluhan.

"I don't have time for this..." gumam Kuroyasha sebelum berjalan melepasi mereka. "Boss korang suruh semua staff kumpul kat dewan. Baik korang pergi cepat sebelum korang kena tiaw." Tambahnya.

"Boss?" soal Shizuka, menoleh ke arah Kuroyasha.

Kuroyasha berhenti berjalan dan memandang Shizuka. "Ye. Boss korang...Dr. Giro. Takkan kau tak kenal kot?" soalnya.

Mata Luke membulat. "O-oh! Okay! Baiklah. Terima kasih, Tuan!"

Kuroyasha melihat mereka dengan pandangan pelik sebelum mengungkit bahunya dan beredar dari situ.

Selepas Kuroyasha beredar, Luke menghela nafas lega.

"Nasib baik dia tak suspect kita." Gumam Luke.

"By the way, kat mana dewan dia cakap tu?" soal Shizuka.

Belum sempat Luke berbicara, sekumpulan pengawal berlari di depan mereka dengan tergesa-gesa.

Salah satu daripada pengawal itu memandang Elza dan kawan-kawannya.

"Oi, Dr. Giro panggil lah! Cepat pergi dewan!" laung pengawal tersebut sebelum mengekori pengawal-pengawal yang lain.

Elza dan kawan-kawannya melihat di antara satu sama lain sebelum mengangguk.

Lalu, mereka pon mengejar pengawal-pengawal yang berlari itu.

Nampaknya, mereka dah dapat guide untuk mencari Dr. Giro.

~Scene Changes~

Di dewan bangunan Dr. Giro.

Semua pengawal berkumpul di situ. Jumlah mereka boleh dianggarkan dalam lingkungan lebih dari 40 orang.

Elza, Luke dan Shizuka berdiri di tengah-tengah himpunan pengawal.

Di bahagian atas, mempunyai satu pentas. Dan di situ, berdiri Dr. Giro dengan gah.

Dr. Giro melihat ke bawah, memandang pengawal-pengawal itu. Wajahnya tenang.

"Aku syak, itu lah Dr. Giro tu." Gumam Shizuka.

Luke mengangguk. "Dari pakaian dia, memang itu lah dia."

Elza berwajah kosong. Tangannya bergerak ke keris kecil yang berada di pinggangnya.

"Elza." Gumam Luke. Dia perasan apa yang Elza cuba buat.

Elza melirikkan matanya ke arah Luke.

Wajah Luke tegang. "We're not here to kill him! We're here to capture him!" bisik Luke.

Elza membalikkan bola matanya. "I know that."

Shizuka mendengus mendengar respon Elza. "Yela tu. Kau tu bukan boleh percaya sangat. Silap-silap, kejap lagi tiba-tiba kau melompat kat barua tu."

Elza memandang Shizuka dengan wajah tersentak.

"Ma...macam mana kau tahu...!?" bisik Elza dengan nada terkejut.

Luke dan Shizuka memandang Elza dengan pandangan mendatar.

"Aku gurau je..." gumam Shizuka.

"Ehem! Anak-anak sekalian!" suara Dr. Giro berbunyi dari tempatnya. Dia memegang microphone.

Elza dan kawan-kawannya serta pengawal-pengawal yang lain memandang ke arah Dr. Giro.

Dr. Giro tersenyum lebar.

"Saya kumpulkan kamu semua kat sini sebab saya ada satu berita yang baik untuk dikongsikan!"

Semua pengawal termasuk Elza dan kawan-kawannya hanya mendengar.

"Experiment saya yang baru sudah pon berjaya!" laung Dr. Giro sambil mengangkat tangan ke udara. "Saya dah berjaya mencipta manusia yang berkuasa!"

Tiba-tiba, di sebelah kanan gerombolan pengawal itu, satu pintu sebesar 15 meter terbuka.

Satu kelibat manusia yang besar berdiri di dalam pintu itu. Kawasan tersebut gelap-gelita sebab tiada lampu.

Wajah semua pengawal menjadi hairan.

Kemudian, satu langkahan dari kelibat besar itu muncul dari pintu itu.

BAMM!!

Satu makhluk yang hodoh terpapar di depan mata pengawal-pengawal itu. Kepalanya botak, matanya bengis dan berwarna merah. Badannya besar dan berotot, ketinggiannya mencapai 10 meter. Tulang-tulang di badannya juga berlainan dari manusia, ia terkeluar dari kulitnya dan tajam. Kulit badannya berwarna oren cerah.

Dr. Giro tertawa melihat ciptaannya. "SAYA PERKENALKAN! THE BEAST 410!"

Pengawal-pengawal di situ melangkah ke belakang apabila melihat makhluk tersebut. Wajah mereka gementar dan ketakutan.

Elza dan kawan-kawannya juga melihat makhluk tersebut dengan wajah terkejut.

"Ape benda tu!?" laung seorang pengawal.

"Raksasa...ianya raksasa!!"

Pengawal-pengawal menjadi cemas. Mereka bergerak ke arah pintu di belakang mereka untuk melarikan diri.

Namun, tiba-tiba pintu tersebut tertutup dan berkunci.

Seorang pengawal mengetuk-ngetuk pintu tersebut supaya buka.

"Siapa-siapa!? Tolong buka pintu ni!"

Seorang pengawal perempuan memandang ke arah Dr. Giro. Wajahnya ketakutan.

"Dok-doktor! Tolong bukak pintu tu! Selamatkan kami!" laung pengawal perempuan itu.

Dr. Giro berwajah terhibur. "Kukuku! Sorry, anak-anak. Korang semua kena stay kat bawah tu."

Wajah pengawal perempuan itu menjadi pucat. "Ap-ape...?"

"Aku kumpulkan korang semua kat sini sebab aku nak test kelebihan Beast 410. Jadi, please be useful ye?" ujar Dr. Giro. Nadanya menjadi gila secara tiba-tiba.

Semua pengawal menjadi gelabah dan ketakutan.

"Serang mereka, Beast 410!" laung Dr. Giro.

Beast 410 melaung ke langit. "RARGHHHHHHH!!!!"

Laungan itu membingitkan telinga mereka yang mendengar.

Kemudian, Beast 410 melompat ke udara dan menjunam ke tengah-tengah pengawal-pengawal itu berkumpul.

"Lari!!" teriak seorang pengawal, cuba melarikan diri.

KABOOOOMMMM!!!!

Letupan angin terhasil dari hentaman Beast 410. Tanah merekah di tempat dia mendarat. Kepulan asap juga terhasil.

Apabila keadaan menjadi tenang semula, pengawal-pengawal yang masih hidup boleh melihat mayat-mayat kawan mereka berada di kaki Beast 410.

Darah membasahi lantai, dan organ-organ dalaman terburai di sana-sini.

Wajah pengawal-pengawal menjadi pucat. Mereka teriak ketakutan dan cuba melarikan diri dari situ.

"Lari! Selamatkan diri!"

"Tolonggg!!"

"Aghhhh!!!"

Keadaan di situ menjadi kelam-kabut, habis mereka tolak-menolak untuk melarikan diri. Namun, mereka tidak boleh pergi mana-mana, mereka terperangkap di dewan tersebut.

Seorang pengawal ditangkap oleh Beast 410.

Beast 410 menggenggam badan pengawal yang kecik itu dengan tangan kanannya.

Pengawal itu meronta-ronta di tangan makhluk buas itu. "Le-lepaskan aku! To-tolong!" teriaknya sambil menangis.

Kemudian, Beast 410 memasukkan separuh badan pengawal itu ke dalam mulutnya, dan menggigit tubuh tersebut.

SPLASHHH!!!

Darah memercik ke udara. Orang yang melihat mempunyai wajah terkesima.

Beast 410, kemudian, memasukkan kesemua tubuh pengawal itu ke dalam mulutnya dan mengunyah, seperti ia sedang memakan ayam goreng.

Dr. Giro yang berada di atas melompat-lompat dalam keceriaan.

"Bagos! Bagos, Beast 410! Makan mereka semua!" teriak Dr. Giro dengan wajah teruja.

ROARRRRRRR!!!!

Beast 410 mengaum kuat ke langit sambil menepuk-nepuk dadanya yang sasa.

Kemudian, makhluk itu berlari-lari di dalam dewan sambil menangkap manusia-manusia, dan masuk ke dalam mulutnya.

"GYAHHHHH!!!"

"ARGHHH! TOLONGGGG!!!!"

Laung pengawal-pengawal dalam ketakutan.

Beast 410 berdiri di depan 5 pengawal yang berkumpul di dinding. Wajah mereka gementar dan ketakutan. Kaki mereka menggigil teruk.

Beast 410 mendengus dengan wajah yang buas.

"Ak-aku tak nak mati...!"

"Please, God! Sa-save me!"

Gumam pengawal-pengawal itu. Ada di antara daripada mereka sudah menangis tidak henti-henti kerana takut.

Beast 410 mengangakan mulutnya dan mendekatkan wajahnya ke arah 5 pengawal itu.

Kelima-lima pengawal itu memejamkan mata dengan erat dan menerima nasib mereka.

Namun, belum sempat makhluk itu memakan lima pengawal itu, pipi kanannya dihinggap oleh satu tendangan oleh satu kelibat manusia.

KICK!

Tubuh Beast 410 melayang ke tepi dan melanggar ke hujung dinding.

CRASHHH!!!

Mata Dr. Giro terbelalak melihat situasi tersebut. Terkesima.

"APA!!??"

Lima pengawal yang terselamat itu membuka mata mereka dan memandang ke arah penyelamat mereka.

"Si...siapa?" gumam seorang pengawal.

Manusia yang menendang Beast 410 bangkit dari cangkungnya dan berdiri tegak. Dia menoleh ke arah Dr. Giro dengan wajah bengis.

"Kau ni...?" gumam Dr. Giro dengan wajah hairan.

Kemudian, manusia itu membuang topi di kepalanya. Dan, rambut berwarna merah gelap terpapar oleh orang ramai.

"I can't take this anymore!" ujar Luke dengan nada amarah. "Sanggup kau buat semua ni kat orang-orang kau sendiri!!?" tambah Luke dengan jeritan.

Dr. Giro menajamkan matanya ke arah Luke. "Who the hell are you, child? Aku tak rasa kau ialah salah satu daripada pengawal kat sini."

Aura Luke meningkat tinggi. Cahaya berwarna biru cair muncul di sekeliling badannya.

"Aku Luke Ocean! S-Class Mage dari Wing Pegasus Guild!" laung Luke.

Semua orang di situ mempunyai wajah terkesima.

"Wing Pegasus!? Apa magic guild buat kat sini!?" Soal seorang pengawal. Nadanya terkesima.

Wajah Dr. Giro menjadi semakin hairan. "Apa urusan kau kat sini?"

Luke menajamkan matanya ke arah Dr. Giro. "Magic Council hantar aku ke sini untuk tangkap kau! Diorang dah cari kau selama 3 tahun, dan akhirnya diorang jumpa juga lokasi kau kat sini!"

Dr. Giro membisu untuk seketika sebelum tertawa kecil.

"I see...Magic Council, hah..." gumam Dr. Giro. "Nampaknya, diorang tu masih tak lupakan aku, walaupun, dah 3 tahun berlalu." Tambahnya.

"Serahkan diri kau, Dr. Giro! Kau dah tak boleh lari!" ujar Luke.

Dr. Giro tersengih sinis ke arah Luke. "Who? Me?"

"Yes. You-" bicara Luke terhenti, apabila Beast 410 muncul di sebelah kanannya dengan sekelip mata.

Kemudian, Beast 410 melepaskan penumbuknya ke arah Luke dengan pantas.

BOOOMMMMM!!!

Tanah bergegar hebat di situ. Dan impak angin dari serangan tersebut terhasil.

"HAHAHAHAHAHAHAHA! CAKAP BESAR LAH KAU, BUDAK!" Dr. Giro tertawa kuat sambil mendongak ke langit. "PADAN MUKA KAU! KENA LENYEK DENGAN BABY AKU! HAHAHAHAHA!" Tambahnya.

"Siapa yang kena lenyek?" suara Luke muncul di sebalik kepulan asap.

Dr. Giro berhenti ketawa dan melihat ke arah kepulan asap itu dengan wajah terkejut.

Apabila kepulan asap mula hilang, mereka semua di situ boleh melihat Luke menahan tumbukan Beast 410 dengan tapak tangan kanannya sahaja.

Wajah Luke tegang. Dan, matanya masih menumpu pada Dr. Giro.

Dr. Giro mengetap gerahamnya dengan geram. "Itu tak mungkin...!"

Kemudian, Beast 410 mengangkat tangan kirinya untuk menyerang Luke sekali lagi.

Namun, niatnya tidak terjadi apabila satu cahaya berwarna biru muncul dari depan makhluk itu, dan menembusi dadanya.

ZUPPPP!!!

Beast 410 mengerang kesakitan sebelum tumbang ke tanah. Menggegarkan lantai.

Semua orang melihat ke arah penyerang Beast 410 sebentar tadi.

Shizuka sedang memegang senapang besar yang canggih. Asap terhasil di hujung mulut senapang tersebut, cahaya biru itu dari senapang tersebut.

"Not so fast, big boy!" ujar Shizuka sambil tersengih.

Wajah Dr. Giro menjadi durja. Penumbuknya dikepal. "Siapa pulak kau ni!?"

Shizuka tersenyum terhibur, memandang Dr. Giro. "Shizuka at your service, Boss!"

"I told you. Kau dah pon kalah, Dr. Giro." Gumam Luke sambil tersengih. Dia menyilang dua tangannya di atas dada.

Wajah-wajah pengawal yang masih hidup menjadi lega dan ceria.

"Kita...kita selamat ke?"

"Diorang akan selamatkan kita...!"

Ramai yang gembira dengan kedatangan Luke dan Shizuka.

"Kalah?" Soal Dr. Giro. "AKU BELUM KALAH LAGI!" Tambahnya dengan jeritan amarah.

Dr. Giro menekan sesuatu di lengan kanannya, dan pintu-pintu di keliling dewan, tiba-tiba terbuka.

Luke, Shizuka dan pengawal-pengawal yang lain melihat ke arah pintu-pintu tersebut. Wajah mereka berkerut.

"Ada something tak kena..." gumam Luke. Nada kerisauan.

"MATI LAH KORANG SEMUA KAT SINI!" Laung Dr. Giro.

Dan, di pintu-pintu tersebut, muncul manusia-manusia yang sawan dan gila seperti zombie. Wajah mereka buas dan pergerakan mereka pantas.

"RAGRHHH!!!"

"AUGHHH!!!"

"GRRRR!!!"

Zombie-zombie itu mengaum dengan bengis.

Dan, mereka menangkap semua manusia yang masih hidup dan menggigit leher manusia-manusia itu.

"GYAHHH!!! TOLONGGG!!!"

"ARGHHH!! SAKITTT!!"

Semua pengawal menjadi cemas semula apabila mereka diserang oleh puluhan zombie.

"Diorang semua ni...!? Human experiments tadi!!" ujar Luke dengan wajah tersedar.

"Shit!" sumpah Shizuka sambil menyeru satu pistol di tangan kirinya(Summoning Magic).

Lalu, Shizuka menembak zombie-zombie yang datang dekat dengannya.

"HAHAHAHAHAHAHA!" Dr. Giro tertawa dengan wajah menggila.

"Lawak sangat ke, Doc?" satu suara menyapanya dari belakang.

Dr. Giro berhenti ketawa dan menoleh ke belakang.

Kuroyasha sedang berdiri di belakangnya sambil menyilang dua tangan di atas dada.

Walaupun, Dr. Giro tak boleh lihat wajah lelaki itu, disebabkan oleh topeng hitam tersebut. Dr. Giro boleh agak yang Kuroyasha memandangnya dengan wajah hampa.

Dr. Giro tersengih. "Kau selalu complain, yang aku ni membosankan, kan? Sekarang ni, aku tengah enjoy dengan hobi aku. Jadi, jangan judge lah!" Herdiknya.

Kuroyasha menggeleng kepalanya sambil mengeluh. Namun, dia hanya membisu.

Tiba-tiba, Kuroyasha berasa ancaman dari sebelah kirinya, dan dia berlari ke arah Dr. Giro.

Dr. Giro yang tak tahu apa yang sedang berlaku, badannya ditolak ke bawah oleh Kuroyasha, memaksanya tertiarap di lantai.

"Kau dah kenapa!?" herdik Dr. Giro.

Zupp!!

Satu anak panah melepasi di atas kepala Dr. Giro dan Kuroyasha. Kalau Dr. Giro masih berdiri sebentar tadi, mesti kepalanya sudah terkena dengan anak panah tersebut.

"Ada lagi satu tengah menyorok kat sini." Gumam Kuroyasha dengan nada serious.

Dr. Giro terkedu apabila dia sedar yang dia hampir mati sebentar tadi.

Kuroyasha bangkit dari tempatnya, dan memaksa Dr. Giro untuk bangun sekali. Mereka memusingkan badan ke belakang untuk beredar dari kawasan dewan tersebut.

"Mari kita pergi! Tempat ni dah tak selama-" Bicara Kuroyasha terhenti apabila dia merasai satu kelibat muncul di belakangnya.

Secara spontan, Kuroyasha mencampak Dr. Giro ke depan, dan pada waktu yang sama, dia mengeluarkan satu pedang berbilah hitam dari pinggangnya dan menahan serangan daripada kelibat tersebut.

KLANG!!

Detuman besi bertemu besi terhasil.

Keris kecil milik Elza bertembung dengan pedang Kuroyasha.

Mata Kuroyasha membulat. Terkejut.

"Kau ni...!?" gumam Kuroyasha. Dia kenal dengan penyerangnya itu.

Penyerang tersebut ialah pengawal yang dia jumpa sebentar tadi kat lorong makmal experiment.

Elza berwajah mendatar. Dia menekan kerisnya lebih rapat ke arah Kuroyasha.

Kuroyasha mengetap geraham. Kekudanya dikuatkan.

"Bapak kuat kekuatan fizikal dia! Dia ni betul ke perempuan!?" getus hati Kuroyasha. Kagum dengan kekuatan Elza.

"Move." Gumam Elza. Nada dingin. "If you get in my way, I will cut your throat too." Tambahnya.

Kuroyasha tersengih di sebalik penutup mulutnya.

"I can't let you do that, Missy. He's my client after all." Ujar Kuroyasha.

Elza menajamkan matanya ke arah Kuroyasha. "Then, die."

Tapak tangan kiri Elza bercahaya emas, dan bersedia untuk menyerang Kuroyasha.

Namun, Kuroyasha lebih pantas. "Oh, no! You don't!"

Dengan sekelip mata, Kuroyasha menghentam tapak kaki kanannya ke lantai, merekahkan tanah tersebut.

Pergerakan Elza terbantut dan dia menjadi tidak seimbang.

Kemudian, Kuroyasha menendang perut Elza dengan kuat. Menghantar gadis tersebut melayang ke udara.

"Gah!!" Wajah Elza terkesima. Dia tak expect tendangan itu sangat kuat.

Tubuhnya ditarik graviti dan jatuh ke dewan bawah. Pandangannya menumpu pada Kuroyasha yang masih berdiri di tempatnya.

Kuroyasha melambai ke arah Elza dengan reaksi mata yang ceria. "See ya~!"

"Damn it!" getus hati Elza. Perutnya masih senak.

Continue Reading

You'll Also Like

13.1K 44 3
kisah ni menceritakan tentang kehidupan janda dan anak perempuan nya yang tinggal di kg
181K 16.3K 48
Aella, seorang Special Agent rank-S yang mahir dalam semua jenis seni mempertahankan diri. Seorang yang dihormati dan digeruni oleh ramai orang keran...
19.2K 1.9K 54
Kebolehan yang dimilikinya bukanlah sesuatu yang dipinta, tetapi hanyalah satu kebetulan dan satu bala buat dirinya. Disebabkan dendam dan benci, keb...
208K 8.7K 63
[KARYA PERTAMA] Apakah nasib si gadis yang bernama Nur Miesyaira Huda... Aira yang hanya dianggap sebagai beban untuk keluarganya cuba untuk mencari...