"Gue turun dulu sekali lagi selamat buat kalian berdua" Ucap gheo lalu turun dari pelaminan.
"Samawa rei ze" Ucap alvino dengan senyum manis.
"G-ganteng banget temen temen lo rei pantes si abel naksir sama lo" Ucap zea tidak sadar.
"Ha abel naksir sama gue" Ucap alvino tidak percaya.
"Eh eh e-enggak kok gue tadi reflek aja mangkanya bilang kayak gitu" Ucap zea yang sudah sadar dengan bicaranya.
"Oh yaudah" Ucap alvino yang setengah ragu ragu.
"Oh iya tadi si elvino titip salam ke kalian dan maaf nggak bisa datang ada urusan penting soalnya" Lanjutnya dan dianggukki reihand.
"Gue duluan jangan cepet cepet buat unboxing nya" Ucap alvino yang terkekeh.
"Rei sebenernya alvino udah punya pacar belom ya" Ucap zea yang di hiraukan oleh reihand.
"Rei"
"Ish rei kok lo diemin gue kayak gini sih" Ucap zea kesal.
Punya istri kagak peka banget batin reihand mencibir.
"Lo marah" Ucap Zea lagi.
"Hm" Ucap reihand dengan deheman.
"Marah karna apa?" Tanya zea bingung.
"Menurut lo" Ucap reihand ketus.
"Kenapa lo tadi nanya nanya perihal alvino udah punya pacar, mau lo jadiin pacar tuh anak"
"Apa sih sayang gue tuh cuma sekedar nanya doang kebetulan temen gue juga jomblo, mau gue jodohin sama temen lo" Ucap zea.
"Udah kan? Nggak marah lagi"
"Hei masih marah?"
Marah kenapa lagi nih anak, punya suami labil banget heran batin zea.
Sedetik kemudian reihand langsung memeluk erat zea dengan kepala yang ditaruh di bahu zea yang tentu dibalas zea tak kalah erat sambil mengelus surai reihand.
"Marah kenapa lagi hm" Ucap zea lembut.
"Lo kenapa bilang gheo sama alvino ganteng" Ucap reihand lirih yang hendak menangis.
"Lah kan emang tuh anak berdua ganteng" Ucap zea.
"Emangnya hiks gue nggak ganteng" Ucap reihand sesenggukan.
"Hei kamu nangis" Tanya zea yang mencoba melepaskan pelukannya tapi ditahan oleh reihand karna dia malu seorang ketua geng motor yang kejam bisa menangis, harga diri tetap nomor satu ya kan rei.
"Kamu juga ganteng melebihi mereka malah" Ucap zea yang sengaja mengubah kosa kata nya menjadi aku-kamu.
"B-beneran aku ganteng" Ucap reihand yang sengaja mengikuti zea dengan menggunakan kata aku-kamu.
"Iya sayang kamu ganteng" Ucap zea dengan senyum.
"Emang sih aku ganteng nggak bisa ngalahin siapapun di dunia ini" Ucap reihand dengan bangganya yang sudah melepaskan pelukannya dan jangan lupa bekas air matanya yang terlihat jelas.
"Bentar aku bersihin air mata kamu dulu, nanti kalo dilihat orang emang kamu nggak malu apa seorang ketua geng motor bisa nangis kayak gini" Ucap zea dengan terkekeh lalu mengusap wajah reihand.
"Tapi tetep ganteng kan" Ucap reihand dengan percaya dirinya.
"Iya tetep ganteng kok" Ucap zea dengan senyumnya.
"Eh tadi kamu mau ngomong apa keburu nanti tamu pada datang" Ucap reihand.
"Kita nanti nginep dirumah mama?" Tanya zea kepada reihand.
"No kita pindah kerumah kita sendiri" Ucap reihand santai.
"Kamu udah punya rumah sendiri" Tanya zea.
"Hm, malah barang barang nya udah lengkap jadi kita tinggal nempatin aja" Jawab reihand.
"Bahan bahan makanan udah ada?" Tanya zea.
"Belum jadi kita besok ke supermarket dulu" Jawab reihand.
"Yaudah" Ucap zea.
Tak berselang lama kedua orang tua reihand dan zea mulai naik ke atas pelaminan untuk memberi selamat.
"Huhu kamu udah jadi istri orang aja ze" Ucap sofia dramatis.
"Kamu harus nurut sama suami kamu ya dan jangan membantah omongannya suami kamu oke" Ucap sofia.
"Oke mama tapi zea nggak mau pisah sama mama" Ucap zea dengan mata berkaca kaca lalu memeluk mamanya dengat erat.
"Kan kamu bisa main ke rumah mama sayang" Ucap sofia dengan mengelus rambut indah zea.
"I-iya ma" Ucap zea sesenggukan.
"Jangan nangis lagi nanti jelek" Ucap sofia terkekeh lalu mengurai pelukannya.
"Anak papa udah gede ya" Ucap pramana dengan terharu.
"Kamu jangan bandel jangan suka ngomong kasar lagi inget sekarang kamu udah punya suami harus jadi lebih dewasa lagi" Lanjut nya.
"Aaa papa zea terharu tau" Ucap zea lalu memeluk pramana dan tentu dibalas oleh zea.
"Inget omongan papa sayang ya" Ucap pramana yang mengelus rambut zea.
"Lepas dong masa nggak malu sama reihand" Ucap pramana yang terkekeh.
"Aaa Zea pokonya sayang mama papa banyak banyak" Ucap zea terharu dan mengurai pelukannya.
"Sekali lagi selamat buat kalian berdua ya" Ucap pramana dan dianggukki mereka berdua.
"Aduh aduh adek kakak udah nikah aja nih" Ucap devano terkekeh
"Nanti rumah sepi dong kalo nggak ada lo dirumah" Lanjutnya.
"Jangan buat zea nangis dong" Ucap zea yang memeluk kakaknya erat.
"Jangan nangis malu sama reihand" Ucap devano terkekeh.
"Zea cuma kelilipan batu kak" Ucap zea dengan menghapus air matanya.
"Kamu harus inget kata katanya papa tadi ya dan jangan lupa kamu sering main ke rumah" Ucap devano.
"Nanti pasti kakak bakal kangen banget" Lanjutnya.
"Main aja kerumah Zea nanti biar kangennya kakak terobati" Ucap zea dengan terkekeh.
"Selamat ya buat kalian berdua, kalo reihand bikin nangis kamu bilang aja sama kakak" Ucap devano dengan melirik ke arah reihand.
"Nggak bakal kali reihand bikin nangis zea" Ucap zea.
"Tenang aja kali bang" Ucap reihand.
"Aaa sayangnya mama udah nikah" Ucap Sinta dengan tersenyum lebar.
"Kamu nanti sering sering main ke rumah mama ya" Ucap sinta.
"Iya lah ma pasti" Ucap reihand.
"Kamu jangan bikin zea nangis loh awas aja" Ucap sinta.
"Nggak bakal ma reihand janji deh kalo reihand bikin zea nangis sita aja motor reii" Ucap reihand santai.
"Mama pegang omongan kamu ya" Ucap sinta.
"Pegang aja ma sekalian mama gembok" Ucap reihand yang memutar bola matanya malas.
"Pokoknya selamat ya menantu mama" Ucap sinta.
"Oh iya ma kak jovan nggak dateng?" Tanya reihand.
"Oh iya tadi dateng kok kamu nya aja nggak ngerti" Jawab sinta.
"Sekarang mana?" Tanya reihand.
"Lagi ditoilet tadi bilangnya" Jawab sinta.
"Kok la-" Ucap reihand terpotong karena mendengar ucapan seorang pemuda.
"Hai rei maaf kakak lama tadi ke toilet dulu biasa panggilan alam" Ucap jovan dengan cengengesan.
"Gapapa kak santai aja oh iya btw nyampek Indonesia jam berapa" Ucap reihand.
"Emm sekitaran jam 1 malam deh kayaknya" Ucap jovan.
"Jadi ini adek ipar gue" Ucap jovan.
"Cantik rei buat kakak aja gimana" Lanjutnya.
"Enak aja lo bini gue nih" Ucap reihand kesal.
"Santai kali" Ucap jovan yang terkekeh.
Nggak adek nggak kakak sama sama cakep woi tolong gue mau meninggoy nih batin zea teriak.
"Selamat adek ipar" Ucap jovan dengan senyum.
"Makasih kak" Ucap Zea dengan senyum lalu pemuda itu turun dari pelaminan.
1 jam kemudian acaranya sudah selesai, reihand dan zea sudah berganti pakaian dan juga sudah menghapus make up nya. Mereka berdua langsung berpamitan untuk pulang ke rumah baru.
"Ma pa kak dev zea pamit dulu ya" Ucap zea dengan senyum.
"Kamu jangan lupa main main ke rumah mama sama mama sinta ya sayang" Ucap sofia dengan senyum manis.
"Harus inget kata katanya papa tadi" Ucap pramana.
"Siap ma pa" Ucap zea.
"Lo kalo kangen gue kerumah aja" Ucap devano.
"Gampang itu kak" Ucap zea tersenyum.
"Ma, pa, dan satu lagi zea nggak tau namanya, zea sama reihand pamit dulu ya" Ucap zea.
"Iya sayang kamu hati hati pokoknya" Ucap sinta.
"Hati hati ya menantunya papa yang cantik" Ucap ziko.
"Siap ma pa" Ucap zea semangat.
"Oh iya kenalin nama kakak jovan" Ucap jovan kakak reihand.
"Salam kenal juga kak" Ucap zea dengan tersenyum lebar.
"Ma pa kak jov rei sama zea pamit dulu ya" Ucap reihand yang mulai menarik kopernya.
"Iya sayang hati hati" Ucap sinta.
"Ma pa kak dev zea sama rei pamit ya" Ucap dengan mencium kedua orang tuanya, setelah selesai zea mulai menyusul reihand ke mobil nya.
"Kita Pamit dulu assalamu'alaikum" Teriak zea yang sudah didalam mobil.
"Waalaikumsalam" Ucap mereka serempak.
Didalam mobil
"Mau makan dulu atau langsung pulang" Tawar reihand.
"Makan aja deh katanya dirumah nggak ada bahan bahan makanan" Ucap zea dan reihand hanya mengangguk pelan.
"Tapi jangan ke cafe" Lanjutnya.
"Lah terus kemana" Tanya reihand.
"Makan nasi goreng kesukaan aku dipinggir jalan" Jawab zea.
"Jangan dipinggir jalan makanannya nggak sehat, pasti yang jual tangannya kotor nggak higienis banget pokoknya" Ucap reihand.
"Nggak mau pokoknya aku mau nya nasi goreng favorit aku yang di pinggir jalan" Ucap zea tangan silang di depan dada.
"Jangan ya sayang ya" Bujuk reihand.
"Aaa rei aku maunya makan disitu aja" Rengek zea dengan melas nya.
"Okeh okeh fine kita makan disana, sekarang mana tempatnya, tapi kita mampir dulu ke hotel buat ganti baju" Ucap reihand.
"Siap rei" Semangat zea.
Ber menit menit kemudian selepas mereka berdua ganti baju dihotel, mereka melanjutkan perjalanan menuju penjual nasi goreng yang ada dipinggir jalan.
"Yang mana nih penjualnya?" Tanya reihand.
"Bentar lagi nyampek makanya jangan cepet cepet nyetirnya dong" Ucap zea.
5 menit kemudian
"Tuh rei udah keliatan parkirnya dipinggir sini aja" Ucap zea dengan semangat.
"Beneran ze mau makan disini" Ucap reihand memastikan.
"Beneran rei ayo sini duduk bersih kok" Ucap zea dan dengan terpaksanya reihand mulai duduk di tempat yang bisa disebut tempat makan favorit zea.
"MANG NASI GORENG NYA YANG KAYAK BIASA DUA YA" Teriak zea.
"OKEH NENG ZEA DITUNGGU BENTAR YA" Ucap pemilik warung itu dengan akrab.
"Kamu tenang aja disini makanan nya bersih kok nggak ada yang jorok" Ucap zea.