𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 | jjk x oc...

beforenoon-jie द्वारा

2.9K 404 4

[𝗝𝘂𝗷𝘂𝘁𝘀𝘂 𝗸𝗮𝗶𝘀𝗲𝗻 𝘅 𝗼𝗰] Misoo, seorang putri dari kediaman zenin. ᵀʰⁱˢ ˢᵗᵒʳʸ ᶜᵒⁿᵗᵃⁱⁿˢ : ᴬᵘ!ʰʸˢᵗ... अधिक

the fucking back story of the mc
rice
suguru guy
toji
zenin
misoo
new day
your purpose¿
a day with old friends
tale as old as time
true as it can be
going down
down deeper
down fall
savior [II]
nanami [II]
wine [II]
offer [II]
player 1 [II]
confess [II]
admiration [II]
baby blues [II]
lavender vs wisteria [II]
Naoya [III]
misogynists heat [III]

step 1 [III]

119 12 1
beforenoon-jie द्वारा

Geto tersenyum melihat kekacauan dibawahnya, para anggota clan kamo yang berlarian kesana kemari berusaha menyelamatkan diri sendiri dari kejaran para samurai berbaju hitam.

"Yah~ tidakkah ini terlalu sadis? Mereka akan segera mengetahui ini ulahmu, geto~"

Pria berkuncir itu menoleh pada rekan disampingnya. Surai birunya beterbangan diterpa angin malam itu.

"Kau hanya perlu melakukan tugasmu mahito, jangan ikut campur itu bagianku."

Mahito tersenyum miring, merasa puas dengan jawaban sinis yang dilontarkan geto.

"Hai hai~~"

"Geto disebelah sana, kau mau aku yang membereskannya atau bagaimana!?" Teriak seseorang dari bawah sana, geto dan mahito yang sedang duduk diatas loteng itu pun segera menoleh. Geto pergi dari sana meninggalkan mahito sendirian.

"Semangat geto~~ jogo~~" pekik mahito, lalu ia bersandar di kedua lengannya, menatap semua kekacauan yang terjadi di kediaman clan kamo. Setelah membunuh para petinggi dan kini, para anggotanya tidak akan dibiarkan hidup. Pria itu tersenyum puas, lalu tiba-tiba ekspresinya berubah.

Pria itu menegakkan tubuhnya ketika merasakan sebuah energi yang familiar namun asing disaat yang bersamaan. Kepalanya menoleh kesana, kemari, berusaha mencari dari mana asal energi kuat dan mengerikan itu.

"Kutukan kebencian..." gumamnya, "seseorang dengan kutukan kebencian sudah dekat...!" Ucapnya, antusian dengan seringaian lebar dan kedua mata membelalak.

"He... he... hehe..." mahito tertawa seraya menunduk mengepalkan kedua tangannya.








Sementara itu, geto terlihat tak berkedip sama sekali ketika ia menebas habis orang-orang yang berusaha menyerangnya.

Orang-orang lemah yang sok berkuasa harus mati. Pikirnya.

Jogo disampingnya juga membantu menghabisi semua yang terlihat masih bergerak. Sampai akhirnya.

Crashh

Sebuah pedang menyayat tubuh jogo, membelahnya menjadi dua bagian. Melihat hal tersebut, geto tersentak dan melompat mundut menghindari serangan selanjutnya dari sang musuh.

Alisnya bertaut ketika melihat sosok perempuan didalam kabut, matanya memincing berusaha menebak-nebak siapa orang tersebut.

Dan betapa terkejutnya ia menemukan misoo yang berdiri disana dengan setelan yukata hitam bersimbah darah dan sebuah pedang di tangan kanannya. Paras cantik gadis itu terlihat bertaut, marah, kesal dan bingung disaat yang bersamaan.

"Jadi ini yang kau maksud rencana, geto?"

Geto kembali berusaha menyadarkan dirinya, ekspresinya kembali berubah datar namun tak berhasil menghilangkan kedua alisnya yang bertautan. Tubuhnya kembali menjadi tegap, "lebih baik kau tidak ikut campur dalam ini misoo."

Misoo mendecih, menyeka darah dari pipi kirinya, "kau tahu kau akan ditangkap untuk ini geto."

"Dan kau membunuh para petinggi zenin," geto menyeringai, berjalan mendekati sang gadis yang tak menunjukan rasa gentar atau takut sedikit pun, hal itu berhasil menarik perhatian geto, "apa bedanya antara kau dan aku?"

Misoo tersenyum, gadis itu memutar bola matanya sebal, "kau tahu kenapa aku melakukan itu. Dan aku menghindarimu karena aku tahu motif aslimu, suguru."

Geto menautkan alisnya sebal ketika mendengar panggilan barunya dari misoo, ia tak suka sama sekali dengan penyebutan clannya keluar dari bibir gadis itu.

"Jadi kau sudah tahu, baiklah, dan kau dipersilahkan untuk pergi," titah geto, mulai tidak sabar.

Misoo menggeleng, "gojo sendiri yang akan datang membunuhmu tahu?"

Geto terkekeh pelan, tentu ia sadar akan konsekuensi yang diperbuatnya. Lagi pula, ia telah merencanakan pelarian setelah ini, dan menyusun rencana besar lainnya dengan kelompok barunya, mahito dan yang lainnya.

Dan misoo bisa melihat dengan jelas apa yang dipikirkan pria itu, sejelas ia melihat kedasar kolam dengan air yang jernih.

"Apapun itu, hentikan geto."

"Kenapa? Kenapa kau peduli? Lebih baik kau fokus saja dengan rencana balas dendam mu hm?"

Misoo tersenyum miring, lalu mendecak sebal, gadis itu lalu menaruh pedangnya kembali kedalam pelindungnya. Membuat geto bertanya-tanya, mereka tidak akan bertarung?

"Aku tidak mau mengatakan ini, tapi, aku tidak bisa menghentikanmu, dan aku tidak punya alasan yang cukup kuat. Jika aku berkata bahwa aku peduli padamu, itu tidak cukup kuat dibanding tujuanmu melakukan ini semua."

Dan tiba-tiba misoo mengeluarkan pedangnya lagi, berbalik dan menangkis serangan tersebut, alu dengan mudah memenggal kepala pria bertubuh besar tersebut.

Geto masih diam disana, dengan kedua mata terbelalak. Entah karena ucapan misoo sebelumnya atau fakta bahwa gadis itu terlihat mengagumkan dan sangat kuat ketika membunuh orang yang bahkan ukurannya jauh lebih besar dibanding dirinya sendiri.

Tiba-tiba sebuah tepuk tangan terdengar, membuat keduanya menoleh kearah mahito yang terlihat berjalan kearah keduanya dengan tatapan kagum dan senyuman yang sangat lebar.

Misoo terlihat menautkan kedua alisnya bingung, siapa orang aneh ini? Pikirnya.

Mahito berjalan kearahnya dengan tatapan terkagum-kagum, pria iti lalu berlutut dan meraih punggung tangan sang gadis sebelum menciumnya.

"Kita akhirnya bertemu, anak yang lahir dengan kebencian didalamnya..."

Misoo segera menangkisnya, belum sempat gadis itu membuka mulutnya terdengar suara-suara dari luar sana.

"Mereka sudah datang geto, apa selanjutnya?"

"Pergi dari sini," titah gojo lalu berlari pergi seraya menarik pergelangan tangan misoo.

Lalu keduanya terhenti ketika melihat gojo, berdiri menghalangi langkah ketiganya. Dengan wajah datar menatap lurus kearah misoo.

Gadis menelan salivanya kasar, diliriknya geto yang terlihat begitu tenang. Lalu pria itu menarik misoo sebelum akhirnya melemparkannya kehadapan gojo.

"Dia tidak ada hubungannya dengan ini," ucap geto, menatap tajam kearah gojo, mengantisipasi pergerakan pria itu selanjutnya.

Misoo menautkan kedua alisnya, berpikir bahwa geto benar-benar ingin mati. Lalu gadis itu berganti untuk melihat kearah gojo, pria yang bertahun-tahun tak ia lihat. Dia terlihat lebih dewasa dan tampan dari sebelumnya.

Dan dia terlihat serius, tidak ada lagi si congkak gojo.

"Geto..."











Malam itu, gojo terlibat pertarungan yang mengakibatkan geto tak sadarkan diri, ia dibawa pergi sementara mahito tidak terlihat keberadaannya dimana pun, tikus licik itu.

Dan misoo, dikembalikan ke clan zenin tanpa sepatah kata pun, tak membiarkan clan zenin tahu akan insiden clan kamo.

"Hey kau, berdiri dan ikut aku," hansol masuk kedalam kamar misoo dengan segala keangkuhannya, menarik paksa lengan sang gadis yang tak melawan sama sekali.

Pria itu lalu membawa misoo kedapur yang senggang siang itu.

"Buatkan aku secangkir teh, aku sangat merindukan teh buatan adikku," bisik hansol tepat dihadapan misoo membuat gadis itu berjengit geli.

"Apa-apaan ekspresi itu?!" Hansol menarik sekepal surai hitam gadis itu dan menariknya, menatap tajam teoat dikedua manik coklat sang gadis.

Sementara misoo, tidak merespon apapun, hanya tersenyum menantang, membuat hansol naik pitam. Ditamparnya gadis itu keras-keras, membuat sudur bibir sang gadis mengeluarkan darah segar.

"Teh? Kau ingin secangkir teh?" Misoo berdiri dari atas lantai, berbalik dan segera membuat teh untuk sang kaka.

Hansol tersenyum miring, pria itu menaruh kedua tangannya di kedua sisi tubuh sang gadis, ia lalu menutup matanya seraya menghirup aroma tubuh sang gadis. Sedikit bermain dengannya tidak akan apa-apa kan? Pikirnya.

Pria itu mulai menaruh tangannya ditempat paling sensitif sang gadis, hansol menyeringai ketika tidak mendapatkan respon apapun dari misoo.

'Haa...! Masih seorang gadis tidak berda–'

Byurr

"gGAAAHHHH–"

Seluruh sisi kanan wajah dan lehernya memerah, melepuh akibat air panas yang di siram oleh misoo. Gadia itu berbalik dan menendang hansol hingga proa itu terduduk, membuatnya terdiam, terkejut melihat misoo yang kini sedang berdiri diatasnya, menatapnya dengan tatapan tajam, kau bisa melihat kebencian dan aura membunuh didalam kedua manik merahnya.

Merah?

Tubuh pria itu bergetar hebat, merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri. Apa ini? Pikirnya. Ini bukan adiknya.

Aura, raut wajah, dan mata itu...

Ia ingat jelas ini bukan adik yang selama ini hanya bisa diam ditempatnya, seorang gadis yang biasa hanya bisa menangis. Bukan seorang monster menyeramkan yang menatapnya seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

"Hansol... bukankah kau sudah keterlaluan?"

Misoo mencengkram rahang sang kaka membuat kulitnya yang melepuh terkelupas, hal itu berhasil mendapatkan respon yang hebat dari hansol.

Pria itu menjerit kesakitan, misoo tersenyum puas.

"Jika kau mengatakn ini pada siapapun, kau akan mati, mengerti?"

Tidak ada jawaban dari hansol yang masih berteriak memohon untuk dilepaskan.

Misoo mendengus, hansol masih saja menjadi seorang pengecut bodoh hingga saat ini. Jika bukan karena bantuan nanami, pria ini masih berada urutan paling bawah di rantai makanan.

"Jawab aku sialan."

Kedua manik pria itu membulat sempurna, "i-i-iya...! K-kumohon...!"

"Bagus, sekarang pergilah dan jangan pernah kau muncul lagi dihadapanku, mengerti?"

Hansol mengangguk dengan cepat sebelum pergi dari sana berlari terbirit-birit.










पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

58.7K 6.1K 21
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
SOUL - JENLISA [G×G] J द्वारा

फैनफिक्शन

92.5K 15.9K 24
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
296K 22.8K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
Adopted Child k द्वारा

फैनफिक्शन

222K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...