Cupu Tampan Pemikat Hati

Da Nunnuraini24

86.6K 3.5K 369

"Maksud kamu apa?" "Iya, aku suka sama Bang Cupu Ganteng, Bang Cupu Ganteng mau gak jadi pacar Ara?" "..." "S... Altro

PART-01
PART-02.
PART-03.
PART-04
PART-05
PART-06.
PART-07
PART-08
PART-09.
PART-10
PART-11
PART-12.
PART-13
PART-14
PART-15
PART-16
PART-17
PART-18(Cast CTPH)
PART-19
PART-20
PART-21
PART-22
PART-23
PART-24
PART-25
PART-26
PART-28
PART-29
PART-30
PART-31
PART-32
PART-33
PART-34
PART-35
PART-36
PART-37
PART-38
PART-39
PART-40
PART-41 (Special Liburan)
PART-42
PART-43
PART-44
PART-45
PART-46
PART-47
PART-48
PART-49
Coretan istri abi jaehyun📝
PART-50
PART-51

PART-27

1.3K 71 0
Da Nunnuraini24

Typo Bertebaran..........

"Chat  jangan, chat jangan." Ucap Zayn.

Cowok dengan setelan kaos pendek berwarna hitam, dan di padukan dengan celana jeans sebatas lutut, itu nampak terlihat resah. Terbukti karena sedari tadi cowok itu terus saja mondar-mandir layaknya setrika.

Karena merasa capek sendiri mondar-mandir kesana kemari, akhirnya Zayn merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan menumpuk beberapa bantal sebagai tumpuan tubuhnya agar tidak terlalu memposisikan tubuhnya untuk berbaring.

Jari-jari tangan nya menari di atas keyboard, menulis sebuah kalimat yang akan ia kirimkan kepada gadis yang akhir-akhir ini suka sekali meresahkan hatinya.

'Kamu lagi apa? ' Kalimat itu kini sudah terketik,  hanya tinggal menekan ikon hijau yang berada di sebelah kanan saja untuk mengirimnya.

"Gak, yang ada Ara bakal aneh kalau saya ngirim kalimat kayak gini." Ucap Zayn lalu menghapus kembali kalimat tersebut.

"Lama-lama saya gila kalau seperti ini terus." Zayn mengusap rambut nya kasar.

Karena tak ingin bertambah gila, Zayn langsung saja mengirim pesan, tak peduli lagi dengan respon Ara nantinya.

Cerewet👺
Online

Lg apa?✔


Zayn menatap room chat nya dengan Ara. Sedikit bingung juga karena biasanya gadis itu akan cepat membalasnya, tapi sekarang hanya centang dua, padahal gadis itu sedang online.

"Apa dia sedang chatan sama cowok lain?" Tanya Zayn pada diri nya sendiri.

"Pasti cowok nya ganteng."

"Tapi bukannya Ara cuma suka sama saya ya?" Gumam Zayn sambil menatap room chatnya kembali.

Lagi dan lagi Zayn di buat pusing dengan tingkah nya akhir-akhir ini. Di satu sisi dia mulai resah kalau semisal nya Ara mempunyai cowok, dan lebih parahnya cowok itu ganteng. Dan di sisi lain cowok itu juga tidak bisa mengelak kalau masih ada nama Gita di hatinya walaupun hanya tinggal sedikit.

Memang cinta pertama susah untuk di lupakan, apalagi sudah sejak lama selalu bersama dan saling menguatkan.

Zayn tersenyum kecut ketika kembali mengingatnya.


Ting!


Zayn membuka ponselnya, memeriksa notifikasi yang sampai kepadanya. Tak ayal, kalau ia berharap notif itu berasal dari room chat nya dengan Ara.

Dan GOTCA! Matanya seketika berbinar karena harapan nya terkabul.


Cerewet👺
Online.

Lg apa?✔

|Abis mandi hehehe...✔
|😄😄✔

Ketika hendak mengetik balasan, Tiba-tiba saja ponselnya bergetar, menandakan ada seseorang yang menelepon nya.

Zayn mengerutkan dahinya heran ketika, di situ tertera nomor asing.

Karena merasa penasaran dan takut semisalnya penting, tanpa pikir panjang, langsung saja Zayn menerima panggilan tersebut.

"Halo, siapa?" Tanya Zayn.

"Zayn, ini aku gita. Aku pakai nomor temen aku, karena nomor ponsel aku kamu blokir kan."  Ujar Gita di sebrang sana.

"Zayn, tolong buka blokiran nya plisss." Ujar Gita memohon.

"Maaf, kita udah gak punya urusan lagi Gita. Kita bukan seperti dulu lagi, kamu harus inget itu!" Ucap Zayn dengan tegas. Tangan nya nampak meremas kuat ponsel yang ada di genggaman nya.

"Aku tau, kamu masih cinta kan sama aku Zayn? Gak mungkin kamu langsung lupain aku, setelah semua kita lalui bareng-bareng." Ujar Gita terdengar lirih.

"Semua cinta yang saya miliki buat kamu hilang saat hari itu juga, dimana kamu selingkuh dari saya." Ujar Zayn dingin.

" KAMU BOHONG ZAYN! AKU TAHU ITU! AKU BAKAL TETEP DAPETIN KAMU LAGI!" Teriak Gita dengan suara isak tangis di sela-sela nya.

Tut... Tut... Tut..

Zayn memutuskan panggilan secara sepihak, seketika mood nya yang barusan baik, anjlok begitu saja

Cerewet👺
Terakhir di lihat pukul 19.02

Lg apa?✔

|Abis mandi hehehe...
|😄😄

Kamu lagi dimana✔


Zayn sedikit kecewa melihat chat nya hanya centang satu saja, itu berarti Ara sedang off.

Ada rasa penyesalan saat dirinya mengangkat panggilan nomor asing itu kalau begini endingnya.

Sementara di sisi lain.

Seorang gadis nampak marah setelah teleponnya di matikan secara sepihak, gadis itu melempar asal ponsel sahabatnya. Ia tak memperdulikan sahabatnya yang kini tengah menatap nya dengan horor.

"Anjing! Ponsel gua!" Ujar gadis itu lirih, sambil menatap ponselnya yang kini sudah hancur.

"Lo kalau marah gak usah rusakin barang gua dong! Lo tau kan gua beli tuh ponsel harus mohon mohon dulu sama bokap!" Sewot gadis itu kesal.

"Udah pinjem, gak tau diri lagi." Lanjutnya dengan pedas.

Sang pelaku bukannya sakit hati mendengar ucapan sahabatnya, gadis itu malah menatap sahabatnya dengan remeh.

"Berapa harganya? Gua ganti!" Ucap gadis itu sombong.


***


"Tumben hari ini sepi banget, pada kemana tuh orang-orang yang suka nongkrong." Gumam Ara ketika melihat pos yang biasa nya ramai oleh anak-anak kompleks, sekarang nampak sepi dan mencekam.

"Si Mamih tega banget sih biarin anak gadis nya keluar malam-malam begini, mana sepi lagi." Gerutu Ara sambil terus saja berjalan di jalanan yang sepi dengan sekantung kresek putih di tangannya.

Karena merasa hawa di sekitarnya sudah tidak mengenakan, Ara langsung saja membuka ponselnya dan memasangkan earphone, lalu ia sumpal kan ke kedua telinganya, tak lupa ia juga membesarkan volume nya.

Gadis itu memilih salah satu lagu NCT 127 yang menurutnya rap semua, agar suasana hening bisa sedikit teratasi.


Tin!

Tin!


Mobil hitam yang sepertinya mahal bukan main itu, Tiba-tiba berhenti di hadapan Ara yang sudah menegang di buatnya.

"Ini bukan mobil culik kan." Monolog Ara sambil menatap was-was mobil yang ada di hadapan nya sekarang.

"Ra." Panggil orang itu setelah menurunkan sedikit kaca mobilnya.

"Lo buat gua takut anjir!" sewot ara, Menatap Gibran dengan kesal.

Gibran terkekeh melihatnya. Sudah lama ia tidak melihat wajah gadis menggemaskan nya itu, dimana setiap kali dia melihat nya pasti akan marah.

"Cewek bar bar kayak kamu, bisa takut juga ya." Ujar Gibran terkekeh geli.

Ara menatap Gibran dengan malas.

"Gua manusia kalau lo lupa."

Gibran tersenyum tipis mendengarnya. Apakah salah ya kalau cowok berandal seperti dirinya cinta secinta cintanya kepada gadis yang berada di sampingnya itu.

"Mau aku anterin?" Tawar Gibran

Ara nampak berpikir sejenak, lalu kemudian mengangguk.

"Okelah kalau lo maksa!" Kata Ara, lalu gadis itu masuk kedalam mobil Gibran.

Dan setelah Ara duduk dengan nyaman di kursi nya, Gibran dengan perlahan menancapkan gas nya. Tapi sebelum itu ia terlebih dahulu menutup kaca mobilnya.

Suasana di dalam mobil saat ini nampak hening, mereka berdua sama-sama diem dan canggung.

Tapi sepertinya hanya Gibran saja yang nampak canggung, dan nampak tengah berpikir keras guna untuk mencari topik. Ara mah anteng-anteng aja dengan dunia nya.

"Eum.. Tumben kamu gak sensi sama aku? " Tanya Gibran melirik sebentar ke arah Ara.

Ara menolehkan pandangan nya ke arah gibran.

"Karena sekarang lo gak bikin ulah, plus lo juga gak dalem mode nyebelin." Ujar Ara santai.

Gibran melirik Ara dengan senyum tengilnya.

"Sekarang gua ganteng kan? " Ujar Gibran pede, sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Lo mirip dajjal!" Ucap Ara pedas.

Gibran mengelus dadanya sabar mendengar ucapan pedas Ara.

***

Tin!

Tin!


"Pak buka gerbang nya!" Teriak Ara setelah membuka sedikit kaca mobil milik Gibran.

"Oh iya non, silahkan." Sahut Pak penjaga gerbang mempersilahkan nona nya untuk masuk.

"Thanks you Pak!"

"Sama-sama non."

Setelah itu, mobil Gibran berjalan masuk kedalam pekarangan rumah Ara.

"Rumah kamu ada tamu? " Tanya Gibran bingung ketika tidak sengaja melihat motor harley berwana hitam.

"Mana gua tau, dari tadi kan gua sama lo." Ujar Ara sambil mengedigkan bahunya.

"Gua boleh mampir gk?" Tanya Gibran sekali lagi saat melihat Ara hendak menuruni mobilnya.

Ara menoleh ke arah Gibran dengan alis terangkat.

"Mau ngapain?"

"Mau ngapel sama camer, hehe." Cengir Gibran sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ck,terserah lo deh gib." pasrah ara,lalu keluar dari mobil di ikuti gibran yg nampak tersenyum gembira.

Sedangkan di dalam rumah Ara, seorang cowok dan dua orang paruh baya tengah duduk anteng di ruang tamu, sesekali mereka mengobrol tanpa merasa canggung.

Tidak seperti waktu itu, saat cowok itu mengajak Ara pergi ke pantai.

"Sabar ya zay, Ara bentar lagi juga pulang kok." ucap Ranti sambil tersenyum hangat.

"Iya tante, gak papa kok." Jawab Zayn sopan.

"ASSALAMUALAIKUM MIH!" Teriak seseorang.

"Nah itu anaknya!" Seru Ranti ketika melihat anak datang dengan sekantung plastik putih.

"Loh, Bang Zayn Ganteng? Kok ada disini?" Tanya Ara dengan bingung.

"Emang kenap_"

Ucapan Zayn terhenti, ketika ia melihat seorang cowok yang notabene sering di rumorkan kalau cowok itu menyukai Ara.

"Assalamualaikum tante Ranti, om Joy." Gibran tersenyum manis kepada kedua paruh baya yang ada di hadapannya itu, lalu setelah itu ia menyalami keduanya.

"Waalaikumsalam." Jawab Ranti dan Joy serempak.

"Sombong ya sekarang, gak pernah main lagi kesini."Sindir Ranti sambil memasang wajah merajuk.

"Hehehe... Biasa tante, lagi sibuk." Jawab Gibran dengan kekehan.

"Gimana kabarnya papah kamu?" Tanya Joy sambil menepuk pundak Gibran pelan.

"Alhamdulilah baik, om." Jawab Gibran.

"Oh iya! Ayok kita duduk, kenapa malah berdiri semua." Ujar Ranti. Lalu mempersilahkan mereka untuk duduk.

Sedangkan Zayn, cowok itu terdiam kaku ketika melihat interaksi antara Gibran dan orang tua Ara yang nampak terlihat seperti sudah kenal lama.

Ada rasa tidak terima di hatinya ketika tau Gibran sudah lebih dulu mengenal keluarga Ara ketibang dirinya. Padahal kan disini posisinya ia yang di sukai oleh Ara, bukan cowok itu!

Huh! Memikirkan nya saja sudah membuat hatinya panas.

Dan ternyata gerak gerik Zayn di sadari oleh Gibran sendiri, cowok itu melirik Zayn dengan senyum miring nya.

"Gak usah cemburu gitu, Ara sukanya cuma sama Bang Zayn Ganteng aja kok." Bisik Ara tepat di telinga cowok itu.

Zayn tersentak kaget, ia menatap horor Ara yang berada di sampingnya itu.

"SIAPA YANG CEMBURU!" Seru Zayn tak terima. Dan tanpa sadar suaranya itu mampu membuat beberapa pasang mata kini menatap ke arah nya.

"Kamu ngomong apa Zayn?" Tanya Ranti dengan senyum geli nya.

Pertanyaan Ranti seketika membuat ia gelagapan sendiri.

"H-hah? Ng-nggak kok tante. Tante salah denger kali." Ujar Zayn gugup.

Ara mendengar jawaban Zayn dan nada bicaranya seketika membuatnya ingin ngakak, tapi sayang saat ini bukan lah waktu yang tepat untuk tertawa.

"Calon pacar gua lucu banget sih, padahal suara nya kenceng banget tadi, gak mungkin kalau Mamih gua gak denger." Batin Ara, sambil terkekeh geli.

Ternyata bukan hanya Ara yang ingin tertawa, tapi Joy juga berusaha mati-matian untuk tidak menyeburkan tawanya itu.

"Cih caper!" Batin Gibran tak suka melihatnya.

"Oalahhh.. Kirain apa." Ujar Ranti manggut-manggut.

Padahal mah ia juga denger apa yang di bilang Zayn barusan.

"Eum Tante, Om, kayaknya Gibran disini gak bisa lama-lama deh, soalnya Gibran sebelum kesini tadi ada janji sama temen." Ucap Gibran sambil beranjak dari duduknya.

"Yaudah dehh... Tapi setelah ini sering-sering main ya kesini sama Ara." Ujar Ranti. Tangan nya terulur mengusap pelan rambut Gibran.

"Kalau itu mah siap tante !" Ujar Gibran dengan semangat.

Gibran Melirik sekilas ke arah Zayn yang nampak mengepalkan tangan nya, ia tersenyum miring melihatnya. Lihat saja ia akan membuat cowok itu semakin panas di buatnya.

"Assalamualaikum." Ucap Gibran.

"Waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.

"Oh iya! Ini nih ra, tadi Zayn nanyain kamu." Ujar Ranti, ambil melirik Zayn dengan senyuman menggoda nya.

Ara melirik Zayn yang berada di sampingnya.

"Emang iya?" Tanya Ara polos. Lebih tepatnya pura-pura polos.

Zayn menatap tajam Ara, ia sangat tahu dengan siasat gadis itu.

"Hehehe..." Cengir Ara.

Sedangkan Joy dan Ranti menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak muda di hadapan mereka itu.

"Aduhhh... Kalau mau pacaran jangan di sini." Sindir Ranti.

Tak ingin merasa kalah dengan sang anak, ia juga menggandeng tangan Joy dengan mesra, membuat Ara yang melihatnya mendengus.

"Dasar gak inget umur banget!" Cibir Ara pelan.

"Hush! Gak boleh kayak gitu." Ujar Zayn, dengan refleks tangan nya menyentil pelan bibir Ara.

"Huaaaa... Mamih! Anak mu baper hikss." Batin Ara menjerit.

"Udahlah, Papih sama Mamih mau ke kamar dulu."

"_Sini Ara, mana belanjaan nya." Pinta Ranti, lalu Ara memberikan sekantung kresek putih ke Mamihnya.

"Kalau mau pacaran, sekalian aja di kamar. Supaya Papih sama Mamih cepet punya cucu." Kata Joy dengan alis yang di naik turunkan.

"PAPIHHHH!!!" Seru Ara dan Zayn.

Ara menatap kesal papih nya yang sudah berjalan menjauhi nya dan Zayn.

Sedangkan Zayn, cowok itu mengusap wajahnya pelan, pasti sekarang telinga nya sudah memerah. Salahkan saja calon Papih mertuanya itu.

Upss calon papih mertua ya hahah...

Hallo bestie✋
Yuk vote cerita saya jangan lupa comment juga ehe😄

Salam dr N💚

Continua a leggere

Ti piacerà anche

255K 10.8K 62
Seana Asteria Damia namanya memang secantik wajahnya, tapi tidak dengan kisah hidupnya. Bukankah itu akan sempurna jika Anna memiliki sebuah keberunt...
38.1K 5.6K 82
Ini Jungwon seorang remaja yang mempunyai kekurangan dalam pemikiran dan pendengarannya. Teman-temannya mengatainya idiot, tapi dia sendiri tidak mer...
66.2K 3.7K 32
End Ifana Luzaj seorang bodyguard wanita yang menjaga seorang pengusaha kaya yang biasa ia panggil dengan Tuan Bos Besar, tapi kemudian dia berganti...
4.1K 1K 30
Pacaran kok virtual itu darling apa daring? Star: 03 September 2023 End: -