PLAYING WITH KTH [REVISI]

By noonakimsheila

106K 8.1K 6.2K

[Follow sebelum membaca] Seorang gadis berusia 17 tahun bernama Lim Chayoung, hidup mandiri sejak ditinggalka... More

Welcome and Attention!
EPISODE 01
EPISODE 02
EPISODE 03
EPISODE 04
EPISODE 05
EPISODE 06
EPISODE 07
EPISODE 08
EPISODE 09
EPISODE 10
EPISODE 11
EPISODE 13πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 14
EPISODE 15πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 16
EPISODE 17
EPISODE 18
EPISODE 19πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 20
EPISODE 21πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 22
EPISODE 23
EPISODE 24πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 25
EPISODE 26
EPISODE 27πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 28
EPISODE 29πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 30
EPISODE 31
EPISODE 32
EPISODE 33
EPISODE 34πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 35πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 36
EPISODE 37
EPISODE 38
EPISODE 39
EPISODE 40
EPISODE 41
EPISODE 42
INFO MAZEEH
EPISODE 43
EPISODE 44
EPISODE 45
EPISODE 46
EPISODE 47
EPISODE 48πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 49
EPISODE 50
EPISODE 51
EPISODE 52πŸ”žπŸ”ž
EPISODE 53
EPISODE 54
FYI
EPISODE 55
EPISODE 56
EPISODE 57
EPISODE 58
EPISODE 59πŸ”ž
EPISODE 60
EPISODE 61
EPISODE 62
EPISODE 63
EPISODE 64
EPISODE 65
EPISODE 66
announcement
EPISODE 67
Episode 68
Episode 69
Episode 70
Episode 71
Episode 72
Episode 73
Episode 74
Episode 75
Episode 76

EPISODE 12πŸ”žπŸ”ž

4.2K 150 85
By noonakimsheila

Setelah selesai meeting, aku kembali ke dalam ruangan Sajangnim lalu aku mengikutinya.
Pasalnya ia bilang kerja ku hanya menuruti perkataan nya saja.

"S..sajaangnim, kalau boleh tau ruangan untuk ku dimana ya?"

"Tidak ada ruangan untukmu, karena ruanganku tempatmu untuk bekerja"

"MWO???jinjjayoo??"

"Kenapa kau kaget sekali" kekehnya

"T..ttaapi Sajangnim, apa aku akan terus di ruanganmu? Aku yakin aku pasti jadi bahan pergunjingan para pegawai disini"

Saat aku berbicara seperti itu Sajangnim berjalan kearah ku dengan tatapan mengintimidasi.
Aku hanya bisa berjalan mundur menghindari nya karna ia terus mendekat
Aku menabrak meja kerja nya seraya ingin menghindarinya, namun ia semakin mendekatkan dirinya kepada ku.
Aku yang takut hanya bisa memejamkan mata ku, tanpa permisi ia melakukan sesuatu padaku yang tak pernah aku rasakan.

"Ngggghhh Sajangnim"

Sajangnim menjilat telinga ku, tubuh ku seketika menggelinjang rasa geli dan nikmat tercampur menjadi satu, anehnya aku tidak bisa marah atas perlakuan nya.

"Kau terlalu menggoda gadis kecil" bisik nya dengan deep voice nya ditelinga ku

Aku hanya bisa memejamkan mataku, takut untuk membuka mata ku.
Aku sangat terkejut mendapati bibirku sangat hangat dan lembab, ia mengecup bibirku lembut seraya mengusap usap pipi ku, aku tak berkutik dan juga tak membalas pagutannya.
Ia pun tak menuntut ku untuk membalas ciumannya itu.

"Kau tak berniat membalas ciuman ku?"

"Maa..aaf Tuan, saya mau ke toilett...."

Ia menarik tubuh ku yang sudah menjauhi nya, ia terus menatapku memegang dagu ku dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.
Sontak aku hanya menelan kasar saliva ku, kami sangat dekat sampai tak ada jarak diantara wajah kita.

Ia terus menciumku dengan lembut, namun lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi sedikit brutal, membuatku mau tak mau membalas ciuman nya, ia melumat bibir ku dengan kasarnya sembari menjulurkan lidahnya bermain-main dengan lidahku, sesekali ia gigit kecil bibir bawah ku.

Tangannya kini merayap ke dada ku, meremas-remas nya dengan lembut.
Untung saja ia tak membuka baju kemeja ku, jadi aku tak terlalu takut ia akan meminta lebih dari ini.
Jujur, ciuman ini memang berbeda dengan ciuman ku bersama Jungkook.
Saat bersama Jungkook aku sangat berdebar karna merasa bahagia, entah itu perasaan suka atau karna situasinya memanas saat itu.
Namun saat bersama Taehyung-nim aku hanya merasakan kegelisahan, seperti menginginkan lebih dari hanya sekedar ciuman. Entahlah aku sangat bodoh memikirkan hal yang melewati batas....

"Sajang......nim"

Kaget ku bukan main saat seseorang masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk, ia terlihat canggung melihat keadaan ini.

"Maafkan saya Sajangnim, ada urusan penting, ini sangat penting."

"Shit! Kau mengganggu sekali Hyejin!"

"Maafkan saya, saya sudah menemukan Manager sialan itu!"

"Ahhhh, good news~"

"Kau keluar dulu, aku akan bersiap menghampirinya"

"Ne, Sajangnim. Saya permisi"

Sajangnim mengganti bajunya begitu saja didepan ku, aku yang terkejut sontak berbalik badan agar tak melihatnya.
Samar-samar ku dengar suara kekehan keluar dari mulutnya.
Kini ia memakai kemeja putih di balut jas berwarna hitam pekat, untung saja ia tak mengganti celana nya.
Kemudian ia membuka laci meja nya dan aku melihatnya mengambil sepasang sarung tangan lalu ia gunakan.

"Kau ingin ikut dengan ku?"

"Kalau bukan soal pekerjaan boleh kah aku menunggu disini saja?"

"Baiklah, istirahatlah."

"Ne, kamsahamnida Sajangnim"

Ia pun keluar dari ruangan nya, aku memerhatikan langkahnya aura nya kali ini terlihat sangat suram, seperti ingin melakukan sesuatu yang menakutkan, aku yang mempunyai firasat tak enak saat diajak ikut dengan nya mencari alasan menolak, karna aku takut ia akan melakukan sesuatu yang menyeramkan.
Aku memilih untuk merehatkan badanku di sofa, namun rasa kantuk menyerangku, aku memenjamkan mataku semoga saja Sajangnim pergi lama agar aku nyenyak beristirahat...

*Taehyung POV*

Aku berjalan menuju basement untuk menaiki mobilku, sampainya disana sudah ada Hyejin dan supir pribadi ku menunggu dengan setia.
Segera ku masuk kedalam mobil lalu melaju dengan kecepatan standar.

"Bagaimana kau bisa menemukan nya dengan waktu yang cukup lama, tapi aku akan tetap menaikkan gaji kalian berdua"

"Jinjja? Aaaaahhh kamsahamnida Sajangnim, maafkan aku Sajangnim karna sudah lewat dari seminggu baru aku menemukannya" ucap Hyejin kegirangan lalu ia menunduk takut

"Kamsahamnida Sajangnim" sahut supir pribadi ku.

Sekitar 30 menit perjalanan menuju tempat dimana sang pengkhianat di sekap akhirnya sampai juga ke tujuan.
Aku sangat tidak sabar ingin memberinya pelajaran yang berharga untuk hidupnya..

"Welcome to the Hell, Brengsek!"

"Sa..sajangnimm, tolong maaf kan sayaa..lepas kan aku kumohon"

"Kau tau pisau ini baru saja ku asah, ini sangat tajam jika mengenai kulit tipismu itu" ucap ku yang kini sudah ikut terduduk di bawah

"T..ttidakkk Tuan, kumohon"

Tak mendengar ucapan manager nya itu, Taehyung langsung menggores pipi nya.
Pria itu teriak histeris saat darah segar mengalir begitu deras dari pipinya, padahal hanya tergores sedikit tetapi darahnya langsung keluar, betapa tajamnya pisau yang ia kenakan.

"Nikmat sekali bukan, aku sangat menyukai bau darah segar!"

Aku menjilati darah yang menempel di pisau yang ku gunakan untuk melukainya, darahnya sangat manis, aku menyukainya sudah lama tak bermain-main seperti ini.

"Kau tau, terakhir kali aku membunuh seseorang? Aku membunuh Ayah ku sendiri beberapa tahun yang lalu. Bahkan aku meminum darah nya segelas tanpa sisa"

"Tuan, kumohon, aku akan mengabdi padamu seumur hidupku tapi ku mohon jangan bunuh aku, anakku dan istri ku sedang menunggu dirumah."

"Cihhh, apa kau bilang? Mengabdi? Apa kau sedang menawarkan ku untuk masuk ke lubang yang sama brengsek?!" ucap Taehyung yang kini geram mendengar kata-kata sang manager.

"Hahaha Kalau keadaan sudah seperti ini, pasti semua orang baru mengingat keluarganya"

"Aku ingin menyiksamu, aku sangat menyukai suara orang yang kesakitan"

"Sekarang berteriak lah sekeras mungkin, tak akan ada yang dengar, hanya ada aku dan mereka" ucap Taehyung sembari menunjuk Hyejin dan sang supir.

Taehyung menusuk paha managernya dan ditekan nya pisau itu sampai sang manager berteriak tak karuan menahan rasa sakit yang amat dalam.

"AAAAAAAAKKKKKK"

"TUAN AKU MOHOOONNN"

"YAAAAKKK SAKIT SEKALI SHIBALLL"

*bugghhhhh*

Satu pukulan keras melayang ke wajah sang manager, sampai ia mengeluarkan darah segar di sudut bibirnya.

"Brengsek! Berani sekali kau mengumpat!"

Taehyung mencekik sang manager sangat kencang, sampai ia tak bisa bernafas ia ingin berontak namun apa daya tangannya terikat membuatnya sulit melawan bosnya itu.

"Kau ingin bicara apa? Mari lah bicara yang benar"

"Come on, aku ingin mendengar suaramu Tuan Hwang"

Taehyung melepaskan cekikan nya, kemudian menatap manager Hwang begitu mengintimidasi, seperti sedang berfikir ia akan melakukan apa selanjutnya..

"Hyejin, apa kau mau mencoba membunuh seseorang?"

"S..sajangnim, maaf aku tidak bisa, aku terlalu takut"

"Baiklah aku tak akan memaksa, kau cukup menonton nya saja. Kalau tak kuat kau boleh menunggu di dalam mobil saja."

"Aku ingin melihatnya Sajangnim"

Taehyung tertawa mendengar manager Hwang menangis histeris, membuatnya justru sangat bersemangat ingin menyiksa nya lagi.

*sreeeetttt*

Taehyung menggores pipi yang satu nya sang manager, membuat manager Hwang semakin histeris meringis kesakitan.
Saat ia merasa sudah puas bermain-main dengan pisau, kini ia mengambil pistol didalam saku jas yang ia kenakan.

"Dorrrrr... pew pew pew"

Satu tembakan tepat menembus jantung manager Hwang, ia langsung tewas ditempat.

Taehyung terlihat sangat gembira setelah menghabisi nyawa orang yang telah mengkhianati nya itu.

"Berkali-kali sudah ku peringati ke kalian semua jangan ada yang berani mengkhianati ku, tapi masih saja tidak mendengar! Berakhir seperti ini kan jadinya nasibmu! Goodbye~" gumam Taehyung.

Hyejin hanya bisa menelan kasar saliva nya karna ini pertama kali nya ia melihat kejadian yang tak pernah ia fikirkan selama hidupnya, bos nya sangat kejam dan dingin tapi entah mengapa membuatnya semakin menyukai nya.

"Kau bereskan mayatnya, lalu bersihkan tempat ini tanpa ada jejak!" Perintah Taehyung ke supir nya.

"Hyejin, kita kembali ke kantor. Asisten ku pasti masih menunggu disana"

"Ne, Sajangnim"

*Author POV*

Hyejin menyetir dengan kecepatan penuh, ia kebut karna di perintah Taehyung yang ingin cepat-cepat sampai ke kantornya.
Ia takut jika gadis kecilnya memilih pulang karna bosan, pasalnya sudah 2 jam ia meninggalkan nya di kantor.

Sampainya di kantor Taehyung bergegas turun dari mobil lalu berlari kecil menuju ruangannya.
Saat ia buka pintu, ia masih mendapati gadis kecil itu tertidur lelap di sofa panjang ruangannya.
Perlahan Taehyung mendekati Chayoung yang sedang terlelap, ia usap pipinya lembut namun Chayoung tetap terlelap, terlihat sangat lelah padahal Taehyung belum memberi nya pekerjaan yang melelahkannya.

"Kau sangat cantik saat terlelap"

Taehyung terkejut setelah mendapati Chayoung mengerjap kan matanya perlahan, ia seperti nya terusik mendengar suara berat Taehyung.

Chayoung sangat terkejut dengan posisi nya kini dibawah tubuh Taehyung, wajah mereka sangat dekat bahkan sampai tak ada jarak.
Chayoung merasa detak jantungnya berdegup lebih cepat, ia merasakan kegelisahaan itu muncul kembali.

Tanpa permisi Taehyung melumat bibir Chayoung dengan perlahan lalu menjadi kasar.
Chayoung yang menikmati permainan lidahnya membalas lumatan nya.
Kini ciuman nya pindah ke leher jenjang Chayoung, ia hanya bisa mendesah pelan menikmati setiap sentuhan Bos nya itu.

"Nggghhh Sajangnim"

"Kau menikmatinya gadis kecil?"

Chayoung mengangguk pelan, ia nampak malu jelas terlihat dari raut wajahnya dan pipinya yang memerah padam, tanpa Chayoung sadari ia menggigit bibir bawahnya saat Taehyung menjilat lehernya.

"Kau tau, aku paling tidak kuat melihat wanita menggigit bibirnya, kau berhasil menggoda ku gadis kecil"

Taehyung yang semakin bernafsu membuka kemeja Chayoung dengan kasarnya sampai kancing-kancing baju Chayoung rusak dibuatnya.
Payudara Chayoung menyembul sempuran dibalut Bra berwarna hitam pekat, ia terlihat sangat seksi membuat Taehyung menelan kasar salivanya.

"It's so big, baby~"

Taehyung meremas payudara Chayoung dengan lembut, walaupun Bra nya masih terpasang namun Chayoung terlihat sudah sangat terangsang, ia terus meracau dan mendesah membuat Taehyung semakin bersemangat meremas payudara gadis kecil itu.

Taehyung yang sudah tak tahan melihat wajah terangsang Chayoung, kini menarik Bra nya sampai terputus membuat payudara telanjang Chayoung terlihat makin sempurna, dengan penuh gairah Taehyung memilin puting payudara Chayoung payudara yang satu nya lagi ia jilati putingnya.
Sungguh sensasi yang sangat nikmat.

"Uggghhhhh Ahjussi"

Taehyung membuka celana jeans Chayoung secara kasar, kini Chayoung bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana dalam saja.
Wajahnya semakin memerah menahan malu, Taehyung pun membuka jas serta kemeja nya membuat Chayoung terpaku melihat tubuh Taehyung yang sangat besar dan tegap, abs nya sangat membuat gairahnya meninggi.

Chayoung yang penasaran pun mengelus abs Taehyung karna rasa ingin tau nya membuat Taehyung justru semakin bergairah dan satu desahan lolos keluar dari bibir nya.

"Ngghhhh Chayoung"

"M..maaf Tuan, aku hanya penasaran seperti apa rasanya jika dipegang"

"Kau membangunkan adik kecil yang sedang tertidur" bisik nya ditelinga Chayoung

Taehyung melumat kasar bibir Chayoung penuh nafsu, kini posisi mereka tidak lagi tiduran. Chayoung terduduk dipangkuan Taehyung, posisi ini membuat Taehyung semakin turn on.

Taehyung bangun dari duduk nya sembari menggendong Chayoung, Chayoung yang terkejut spontan ingin turun namun ditahan Taehyung.

"Diam saja, kau hanya perlu melingkarkan kakimu di pinggang ku, agar tak jatuh. Aku ingin membuka celana ku"

Chayoung pun menurut dan hanya memandangi wajah Taehyung yang sedang fokus menurun kan celana yang ia kenakan. Tak butuh waktu lama Taehyung menurunkan celana nya, kini Chayoung di letakkan kembali secara perlahan ke sofa.

"Aku ingin memasukkan penisku"

"Aa...aku takut"

"It's your first time?"

Chayoung mengangguk malu.

"Pejam kan matamu, jika merasa sakit aku akan menghentikannya"

Chayoung pun menurut memejamkan matanya, namun ia tak merasakan penis Taehyung menerobos miliknya, tak lama ia merasakan geli di sekujur tubuhnya setelah mendapati Taehyung yang kini ada di depan miliknya menjilati klitoris nya, sungguh sensasi yang luar biasa.

"Aaaahhhhh....uggghhhh...geeeliiii Sajaangnim"

"Panggil nama ku!"

"Berhenti Sajangniimm, geelii sekaliiihhhh"

Bukannya berhenti justru Taehyung malah mempercepat tempo menjilat milik nya, membuat tubuh Chayoung menggelinjang hebat.

"Taaeehyuungg-aaahhhhh"

Chayoung merasakan orgasme untuk yang pertama kalinya, ia merasakan kaku di sekujur tubuhnya, Taehyung menyeruput dan menjilati cairan kental yang keluar dari dalam vagina Chayoung.

"Ahjussi hentikan,itu sangat jorokk"

"Ini enak, tidak jorok sama sekali"

Chayoung hanya tersenyum sembari mengusap rambut Taehyung yang masih ada didepan vagina nya.
Taehyung kemudian terbangun lalu menindih Chayoung kembali.

"Apa kau ingin mencoba nya?"

Chayoung nampak bingung, tak lama Taehyung berubah posisi menjadi duduk.
Chayoung menelan kasar saliva nya ketika melihat penis Taehyung menegang sempurna, sangat besar, panjang dan berurat membuatnya terpukau.

"Kau mau mencoba mengulum penisku?"

"Aa..aku...."

Belum selesai Chayoung bicara ia justru menarik Chayoung mendekat kearahnya.

"Sini, kau berlutut dibawah"

Chayoung menuruti kemauan Taehyung, kini mereka sedang dibawah nafsu birahi yang tanpa Chayoung sadari ini sudah terlewat batas.

Taehyung menuntun tangan Chayoung agar segera menggenggam penisnya, lalu ia kocok-kocok agar semakin menegang.

"Ohhhh....aaaahhh...yeeeaaahhh....seperti itu gadis kecilll"

"Masukkan kedalam mulutmu segerahhh"

Chayoung memasukkan penis Taehyung kedalam mulutnya, kini Taehyung mendesah saat bibir mungil Chayoung menyentuh hangat penis besarnya.

"Aaaahhhhh...."

Taehyung mencengkram rambut panjang Chayoung, kemudian ia pegangi seperti menguncir rambut Chayoung dimaju mundurkannya kepala Chayoung.
Chayoung hanya pasrah ketika kepalanya dimaju mundurkkan Taehyung..

"Uuuuuhhhh.... teruuusss....lebiiihhh cepattthh....nggghhh"

"Yaaaahhhh....come on babyyy"

"Aaahhhh....aahhhh.....aku inginnhhhh...."

Taehyung menekan kepala Chayoung, membuat penisnya terbenam di dalam mulut Chayoung begitu dalam sampai membuat ia tersedak.
Sperma Taehyung menyembur didalam mulut Chayoung cukup banyak.
Chayoung terdiam dengan mulut yang masih dipenuhi sperma milik bos nya itu.

"Telan!"

*gleeekkk*

Chayoung pun menuruti nya, ia menelan habis sperma milik Taehyung, membuat Taehyung tersenyum manis dihadapannya.

"Good girl~"

Taehyung segera menuju ke toilet yang ada didalam kantornya, membuat Chayoung kebingungan, mengapa ia tak melanjutkan nya? Apa ini sudah selesai?
Chayoung pun terdiam namun ia segera mengambil baju nya yang sudah sobek tak beraturan.

"Duhhh, gimana nih baju ku sobek begini. Mana aku tak membawa baju ganti"

Taehyung keluar dari toilet sehabis membersihkan penisnya, ia menghampiri Chayoung yang sudah berdiri.

"Kau mau kemana?"

"Aku ingin pulang, ini sudah larut malam Sajangnim"

Taehyung kemudian berjalan menuju ruang ganti, mengambil baju serta celananya.

"Ini, kau bisa memakainya. Baju ini unisex jadi kalau kau pakai masih pantas"

Untung saja Chayoung memakai tanktop jadi ada dalaman yang masih bisa ia pakai, karna Bra nya sudah tak bisa ia gunakan lagi.

Taehyung memandangi Chayoung dari atas sampai bawah, ia mengagumi lekuk tubuh Chayoung, walaupun badannya kecil namun tubuhnya cukup berisi apalagi bokong dan payudaranya cukup besar untuk gadis seusianya.

"Jangan lupa jaketnya di sleting, bisa-bisa semua mata lelaki hidung belang melotot melihat puting mu yang menonjol"

"Aaahhh, Sajangnim kau membuatku malu" ucap Chayoung seraya menunduk.

"Kau mau ku antar?"

"Ahhh, aniyaa.. gwenchanayo Sajangnim aku bisa naik bus"

"Dengan penampilan mu seperti itu?"

"Jangan membantah! Aku akan mengantarkan mu sampai tujuan"

"Aku akan turun lebih dulu, baru kau menyusul bersama bodyguard ku"

"T..tapiii..."

Tak mendengar ucapan Chayoung kini Taehyung berjalan keruang ganti memakai baju nya lalu keluar dari ruangannya.

Aku masih menunggu didalam karna jika jarak kita terlalu dekat bisa-bisa orang kantor yang tengah lembur mencurigai kedekatan ku dengan Sajangnim.

15 menit berlalu aku segera bersiap untuk turun kebawah, keadaan kantor pada malam hari cukup sepi hanya ada beberapa pegawai yang menyapa ku dengan hangat, akupun membalas sapaan mereka.

Kedua bodyguard yang kini ada di depan dan belakang ku terus menuntun ku menuju basement kantor untuk segera menaiki mobil Sajangnim.

"Maaf menunggu lama Sajangnim"

"No problem~"

"Aku akan menunjukkan arah menuju tempat tinggal ku"

"Ne"

"Umm.. Tuan, besok pagi aku sekolah jadi aku baru ke kantor nya sekitar pukul 2 siang, apa tidak masalah?"

"Tidak masalah"

Chayoung terdiam sembari menatap jendela mobil seraya melihat jalanan diluar sana, setelah percakapan tadi mereka memilih untuk saling diam tak ada sepatah kata pun terucap dari mulut mereka...

🍃

*Author POV*

Jungkook yang sedang berkumpul dengan teman-temannya di Club miliknya kini seperti sedang berfikir keras sehingga membuat yang lain menatap nya heran, ada apa dengan Jungkook hari ini? Terlihat sangat berbeda ia hanya terus melamun..

"Jung, apa ada masalah?" Ucap Eunwoo seraya menepuk bahu Jungkook

"Aku menyuruh bodyguard ku mencari tau data pribadi Lee teman nya Yoona"

"Ah, lelaki brengsek yang hampir memperkosa Chayoung?" Sahut Mingyu

"Apa urusan mu sampai mencari tau Jung? Itu kan bukan urusanmu!" Sahut Yugyeom yang membuat Eunwoo serta Mingyu menyikut lengan Yugyeom.

Jungkook semakin terdiam mendengar ucapan Yugyeom, ada benarnya juga fikir Jungkook. Namun ada perasaan yang mengganjal di hatinya jika ia tak membalaskan dendam Chayoung ke pria brengsek itu, ia seperti bisa merasakan apa yang di rasakan Chayoung.

Semenjak kejadian dimana Jungkook melabrak Yoona, ia dan teman-teman nya tak berani datang lagi ke Club milik Jungkook itu sudah 3 hari mereka tak menampakkan batang hidungnya.

Saat Jungkook sedang termenung tiba-tiba ponsel nya berdering, ia pun segera mengangkat panggilan dari seseorang.
Ia sedikit menjauh dari kerumunan agar bisa mendengar suara penelpon itu.

📞: Yeoboseyo Tuan muda

📞: Ya ada apa?

📞: Aku sudah menemukan identitas tuan Lee, ia dinyatakan menghilang dari rumahnya sekitar pukul 2 siang, tak ada jejak bahkan tak ada yang melihat kemana ia pergi Tuan.

📞: Sial! Pergi kemana manusia brengsek itu!!!

Jungkook mematikan telepon nya secara sepihak, ia sangat kesal sampai menendang tempat sampah yang ada di disudut ruangan.
Eunwoo dan Mingyu yang memperhatikannya dari kejauhan tampak sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya yang sedang sangat kacau itu.

Jungkook kembali ke table dimana tempat ia dan teman-temannya sedang berkumpul.

"Aku ingin pulang lebih dulu, kalian tak apa kan aku tinggal? Pesan saja apapun yang kalian mau, asal jangan membuat kekacauan di Club ku!"

"Gwenchanayoo Jung, kau beristirahatlah dirumah, kita masih mau have fun disini" jawab Mingyu.

"Hati-hati dijalan, Jung" sahut Eunwoo.

"Aku akan menghabiskan seluruh minuman di Club ini, apa kau tak keberatan Tuan muda Jungkook?" Ucap Yugyeom seraya ia terkekeh

"Coba saja kalau kau sanggup" ucap Jungkook seraya mengacak-acak rambut Yugyeom

Jungkook meninggalkan mereka bertiga yang masih asyik berkumpul.
Tak terasa waktu sudah sangat larut, ia terus memikirkan Chayoung yang selama seharian ini tidak kelihatan di unit Apartment nya, padahal hari ini hari minggu. Apa dia sedang berlibur makanya Jungkook tidak melihatnya seharian ini?
Jungkook pun memilih untuk pulang ke Apartment nya seraya mengecek keadaan Chayoung, apakah gadis itu sudah pulang ke unit nya atau belum. Kemudian Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar segera sampai ketempat tujuannya...





Kini Chayoung dan Taehyung sudah sampai didepan Apartment Chayoung, mereka tampak terdiam kemudian Chayoung membuka percakapan agar tak canggung..

"Ummm.. kita sudah sampai, kamsahamnida Sajangnim" ucap Chayoung yang kini ingin membuka pintu mobil nya namun kemudian berhenti karna Taehyung berbicara

"Kau sangat tak sopan!"

"Ahh..mwo? Apa aku ada salah Tuan?"

Taehyung hanya terdiam namun matanya menatap tajam wajah Chayoung.
Chayoung yang tadinya kebingungan kini ia mengerti apa yang dimaksud Sajangnim ini.

"Ahh, mianhe Sajangnim. Apa kau ingin mampir kedalam?"

"Kau cukup peka."

Mereka berdua pun turun dari mobilnya kemudian masuk ke Apartment nya.
Chayoung sangat canggung dengan situasi ini namun ia tak enak hati jika mengusir Sajangnimnya, bisa-bisa ia dipecat padahal baru sehari ia bekerja hanya karna insiden ini, sangat sayang jika di fikir-fikir.

Mereka pun memasuki lift untuk menuju ke unit Chayoung, saat ia ingin menekan tombol 5 tiba-tiba seseorang menekan tombol agar pintu lift nya tak tertutup.

Ia terlihat sangat terburu-buru sampai nafasnya yang tersenggal-senggal terdengar di telinga Taehyung maupun Chayoung.

Chayoung nampak terkejut mendapati seseorang yang kini menatap dirinya begitu tajam, ia segera masuk kedalam menekan tombol yang sama.

Hanya ada kecanggungan diantara kami bertiga, Chayoung yang kini ada ditengah-tengah para pria tampan itu hanya bisa terdiam tak berkutik terlebih ketika melihat tatapan tajam seseorang yang baru saja memasuki lift yang sama.
Sesekali pria itu melirik ke arah Chayoung dan Taehyung, namun ia hanya diam tak berkata

Jangan lupa vote dan komennya.



To be continue......

Continue Reading

You'll Also Like

49.8K 2.3K 70
ADULTβ›” Sudah di REVISIβœ” Mengandung banyak adegan dewasa Jadi harap bijak dalam membaca! Ketika ikatan pernikahan di atas kontrak berhasil membingkai...
8.5K 954 20
Mature 21+!! Entahlah, apakah aku harus bersyukur atau harus mengutukinya? Dia terlihat seperti penyelamatku. Malam itu aku ingat jelas bagaimana ibu...
287K 22.3K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
408K 26.8K 18
Re-Upload Mature Content 21+ [FANFICTION BTS BOOK 1] [Disarankan untuk follow author terlebih dahulu] Kehidupan Yu Hyejin amat sangat manis sebelumn...