Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Seorang tentara yang mengawasi CCTV kota melihat sebuah pergerakan dari pembatas kota, ia yakin bahwa ada penyusup masuk ke dalam kota namun saat ia menzoom para penyusup itu ia baru menyadari bawa seorang telah datang.
Lucas seorng Jendral militer tengah duduk di singga sana ruang kerjanya, ia menatap sebuah layar laptop yang menampilkan sebuah map dengan tanda merah yang berkedip.
"selamat datang." ucap Lucas.
Tok!
Tok!
"Masuk." Ucap Lucas, Seorang tentara masuk ke dalam ruangan lucas.
"Jendral Lucas, nereka sudah sampai." ucap tentara itu, Lucas langsung bangkit dari duduknya.
"segera sambungkan aku dengan prof winwin." ucap Lucas.
"Baik jendral." Lucas segera keluar dari ruangan sembari memegang ponselnya menunggu Winwin menghubunginya.
Lucas memerintahkan beberapa tentara keluar dari markas menuju tempat tujuannya saat ini, sebuah anggilan masuk ke dalam ponselnya, Lucas segera mengangkat panggilannya.
"halo?" ucap seorang dalam panggilan.
"mereka sudah tiba." tak ada suara dari dalam telfon.
Sementara itu Jaemin dan yang lainnya baru saja sampai di kota sementara, Yuta melihat ke sekitr kota yang begitu mewah dan juga modern dengan teknologi yang begitu canggih.
"ini yang disebut surga dunia?" tanya Yuta.
"ini hanya kota biasa." Ucap Jeno.
"baiklah, kita harus segera mencari rumah sakit sekarang." ucap Johnny, Mereka mengangguk.
Namun belum sempat mereka berjalan menjauhi tempat mereka, beberapa tentara mengepungnya membuat Yuta dan yang lainnya kaget, para tentara itu menodongkan senjata sehingga Yuta dan yang lainnya ikut menodongkan senjata.
"Apa-apaan ini?!" tanya Johnny.
"Letakan senjata kalian!" Ucap tentara itu.
Lalu dari kerumunan tentara muncul Jendral Lucas, Jendral lucas meminta seorang tentara untuk mengambil Jaemin dari sana, Sempat terjadi perlawanan dari Jaemin dan Jeno, Jeno menonjok tentara yang hendak membawa Jaemin namun tubuhnya di tahan oleh tentara lain.
"LEPASKAN DIA!!!" Teriak Jeno, Tak sampai di situ Lucas juga menyuruh tentara lainnya membawa Yuta, Johnny, Ten, Chenle, Jisung dan Haechan masuk ke dalm mobil lapis baja.
"Lepaskan aku!!" teriak Ten, Jisung sudah menangis tak kala dirinya di sekap dan di masukan kedalam mobil baja.
"JAEMIN!" teriak Jeno.
Jaemin hanya bisa diam melihat teman-temannya di masukan kedalam mobil, sementara iru Jaemin pergi bersama Jendral Lucas menggunakan mobil lain.
"bagus sekali, kau membawa mereka tanpa curiga apapun, dengan begini kuta tak perlu repot-repot mencari mereka." ucap Lucas.
Apa kalian tidak curiga dengan kepergian Jaemin dari kota tanpa diketahui siapapun sementara banyak CCTV bertebaran di seluruh kota? Sebelum berangkat Jaemin menemui Lucas meminta izin untuk pergi dari kota namun dengan satu syarat, Jaemin harus bisa membawa orang dari luar untuk menjadi bahan penelitian.
Jaemin menyanggupi syarat yang di pinta Lucas namun ia meminta untuk tidak mengikut campurkan Jeno pada hal apapun, lucas juga menyanggupi permintaan Jaemin.
"kemana kita sekarang?" tanya Jaemin menatap lurus kedepan.
"Laboratorium tentunya, Profesor Winwin sudah menunggumu disana."
Di dalam mobil yang di isi oleh Yuta, mereka di minta duduk di kursi masing-masing dengan tangan dan kaki terikat borgol besi, Yuta berusaha melepaskan diri sampai tangannya lecet.
"Sialan dia menjebak kita!" ucap Yuta.
"Seharusnya dari awal aku tidak percaya padanya! Kita hanya akan dimanfaatkan oleh mereka, mereka Monster sebenarnya." lanjut Yuta, Jeno masih terdiam ia tak menyangka jika Jaemin menghianati kepercayaannya, terlebih lagi bukan hanya ia yang merasa di hianati tapi ada teman-temannya juga.
"Sialan!" teriak Yuta, Jisung dan chenle hanya bisa menangis saat ini.
Dugh!!
Dugh!
Dugh!
"diamlah! Jangan banyak bicara." ucap tentara yang membawa mobil mereka.
"Lepaskan kami sialan!!" teriak Yuta.
"sudahlah yuta, tidak ada yang berubah jika kau terus berteriak!" ucap Johnny.
Mereka sampai di sebuah Camp yang dimana di dalmnya begitu suram, Yuta, Johnny, Ten, Chenle, Jisung, Haechan dan Jeno di giring keluar mobil menuju seubah kamar berbentuk sel namun sebelum itu mereka di beri gelang identitas berupa Nomor dan tanggal masuk, Yuta, Jeno dan Ten ada di dalam satu sel sementara Johnny dan Haechan ada di sel lain yang letaknya cukup jauh, namun untuk Chenle dan Jisung mereka ada di sel khusus yang terletak di lantai tiga dimana disana ruangannya berupa ruangan kapsul dengan berbagai alat.
Seorang tentara memaksa Jisung untuk masuk ke dalam kapsul itu dan menguncinya dengan tutup kaca, tak lama sebuah asap keluar Jisung berusaha membuka tutup kapsul namun perlahan kesadaranya menurun.
Begitu banyak anak-anak yang di tahan di sini, rata-rata mereka berusia belasan tahun yang di masukan ke dalam sel khusus sementara untuk orang dewasa mereka di masukan kedalam kamar dengan masing-masing kamar berisi empat sampai lima orang.
"masuk!" ucap tentara itu menyuruh Jeno masuk ke dalam, di dalam ternyata ada seorang yang tengah duduk sembari memainkan bola karet.
"Hai!" sapanya.
yuta langsung mendudukan dirinya sementara Jeno masih menatap keluar kamar, begitu banyak penjaga di ruangan ini tak ada celah untuk kabur dan lagi kaki serta tangannya di borgol.
"selamat datang di inferno." ucap orang itu, Jeno menoleh.
"tempat apa ini?" tanya Jeno.
"ini adalah penampungan orang miskin dan selanjutnya siap dijadikan kelinci percobaan oleh para peneliti, oh iya perkenalkan aku Jung Jaehyun." Ucap orang itu —Jaehyun.
"perkenalkan, aku Yuta dan ini Ten." Yuta menjulurkan tangannya pada Jaehyun, Jaehyun menjabat tangan Yuta dan Ten.
"aku Jeno, sudah berapa lama kau disini?" Tanya Jeno, Jaehyun menatap gelangnya yang berisi inisial dan tanggal ia masuk.
"sudah setahun? Lebih? Aku tak tau sekarang tanggal berapa." jawab Jaehyun. Jeno mendudukan dirinya di sebelah Jaehyun.
"kau tau kemana anak-anak remaja di tempatkan?" tanya Ten.
"mereka biasanya di tempatkan di sel khusus di lantai tiga."
"kenapa anak-anak di pisahkan selnya?" tanya Jeno.
"karena mereka dimanfaatkan darahnya untuk di teliti, anak remaja darahnya masih segar dan bermanfaat setauku, mereka lebih cepat di ambil oleh para peneliti untuk di uji, dan setauku peneliti kekurangan anak remaja untuk penelitiannya."
"setelah itu apa yang terjadi pada mereka?" tanya Ten, tak di pungkiri ia sangat khawatir dengan keadaan Jisung dan Chenle.
"jika penelitian gagal biasanya para anak-anak akan di bunuh karena mereka sudah terinfeksi." Ten membekap mulutnya, rasa khawatirnya semakin menjadi-jadi sekarang, Jeno mengumpat dalam hatinya.
"tak ada cara lain untuk kabur dari sini, pengamanannya sangat ketat kita tidak punya celah untuk melarikan diri." lanjut Jaehyun.
TBC
Terimakasih sudah baca jangan lupa Vote dan Komen, seeu in next chapter bye!
Sunny pwark. Jan 31, 2022.