28. Bomb

1.2K 238 19
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"apa kita harus menunggu Jeno dan Jaemin? Mereka belum kunjung keluar." Ucap Ten.

"tapi kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi, keadaan Mark dan Haechan sudah parah." jawab Jaehyun yang sedang menutup luka Mark dengan kain bajunya.

"Yuta?" Panggil Johnny, Yuta harus memutar otaknya lagi sekarang dengan pilihannya ia percaya, Yuta menacap gasnya.

Sementara itu keadaan Jaemin dan Jeno bisa di bilang tidak baik-baik saja, Jeno berusaha meraih lengan Jaemin, wajah Jaemin sudah memucat karena tubuhnya sudah kehilangan banyak darah.

"bertahan lah Jaemin." Ucap Jeno, Jaemin hanya bisa meringis.

Mereka tidak bisa keluar dari lantai lima gedung ini dengan cepat karena keadaan mereka terluka akan menghambat langlah mereka belum lagi waktu yamg semakin menipis, Bom akan meledak dalam waktu cepat.

Jeno bangkit dengan sisa tenaganya ia memaksakan tubuhnya gara bisa bangkit, Jeno menghampiri Jaemin menyampirkan tangan kanan Jaemin di pundaknya, mengangkat tubuh Jaemin.

"kau masih bisa berdiri kan? Kita harus segera keluar." ucap Jeno.

"Jeno, pergilah tinggalkan aku disini." ucap Jaemin lirih.

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkanmu kita akan keluar bersama atau mati bersama disini." Jaemin terdiam lalu menangis, ia merasa sudah banyak bersalah pada Jeno dan sudah seharusnya Jeno menemukan yang lebih baik darinya.

"Kita akan keluar dari sini!" Final Jeno, mereka berjalan keluar dari ruangan dengan tubuh tertatih, saat di lantai tiga mereka merasa adanya getaran dari gedung Jaemin dan Jeno menatap ke atas ada retakan di gedung.

"ayo cepat!" Jaemin berusaha berjalan walau kakinya sudah tidak sanggup lagi melangkah, guncangan semakin kencang kemungkinan bom ke dua sudah meledak.

Jeno membawa Jaemin keluar dari tangga darurat, Jeno menatap kaca yang ada di hadapannya ia meletakan tubuh Jaemin sebentar.

"apa yang kau lakukan?" tanya Jaemin, Jeno mengambil apapun yang bisa memecakan kaca di hadapannya, Jeno melempar sebuah kursi sehingga membuat kaca itu pecah.

"Kita tidak punya jalan lain, jika tuhan masih mengizinkan kita hidup." Jeno kembali mengangkat tubuh Jaemin dan mendekatkan tubuh mereka di ujung jendela lantai dua.

"tutuplah matamu." perintah Jeno, Jaemin menutup matanya dan selanjutnya ia merasa tubuhnya melayang di udara.

Brukk!

DUARR!!

Yuta menghentikan mendadak bus tak kala menangkap sebuah bangunan yang meledak dengan hebat, mereka yang ada di dalam bus tercengang dengan apa yang ada di hadapan mereka, Yuta segera keluar dari bus.

The Erda [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang