Certain Things《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1M 157K 37.7K

[Romance] [M] ❝I'm certain that i'm yours.❞ More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
EXTRA PART

Part 32

13.4K 1.7K 300
By acel_kins-

JAEHYUN menaruh satu cangkir cokelat panas di atas nakas lalu duduk di samping Taeyong yang sedang menatap ponselnya; memerhatikan foto piala juara satu lomba menari yang di adakan empat hari lalu. Piala itu masih di rumah Ten, karena temannya itu ingin memamerkan hasil kerja keras mereka pada kedua orang tuanya. Jadi Taeyong perlu menunggu giliran untuk memeluk piala tinggi dengan warna emas itu.

"Kau sudah menyiapkan pakaian untuk acara besok?" tanya Jaehyun penasaran, ia mengusap lembut helaian rambut Taeyong.

Ya, besok Jaehyun dan Taeyong akan pergi ke pernikahan Irene. Tidak mungkin keduanya melewatkan acara yang satu itu sebab Irene adalah tetangga yang baik, selagi bisa datang, pasti Jaehyun maupun Taeyong menyempatkan diri.

Otomatis Taeyong mengangguk, ia masih menyimpan jas berwarna putih yang sempat di belikan Ayahnya; tahun lalu untuk menemani Donghae bertemu rekan bisnis di restoran mewah. "Tentu saja Ahjushi, bagaimana denganmu?"

"Aku belum menyiapkan apapun."

Taeyong menatap wajah Jaehyun lalu menyipitkan mata. "Kenapa? Kita harus berangkat pukul delapan! Aku ingin melihat Irene Noona mengucapkan janji suci di gereja."

Sebenarnya Jaehyun sedikit bingung, ia tidak memiliki pakaian formal yang layak. Karena Jaehyun sangat jarang membeli baju! Ada tiga jas berwarna hitam, tapi itu ia beli tiga tahun lalu, sekarang mungkin sudah kekecilan. Apalagi hampir seluruh pakaiannya di dominasi oleh hitam.

Mengusap pelan belakang tengkuknya, Jaehyun melirik sekilas ke arah lemari besar di kamarnya. "Bisakah kau membantuku memilih pakaian untuk besok, sayang?"

Perut Taeyong tergelitik ketika panggilan bernada lembut itu keluar dari bibir Jaehyun, rona merah menjalar di kedua pipi, membuatnya salah tingkah. Tapi kemudian Taeyong mengangguk antusias. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaian berwarna hitam di kamar tersebut; membuka lebar kedua pintu, memperlihatkan seluruh pakaian Jaehyun.

"Ahjushi, minggu nanti, apa kau mau pergi belanja bersamaku?" tanya Taeyong yang kini sibuk mengambil satu persatu pakaian yang di gantung, terutama kemeja dan jas.

Jaehyun hanya mengamati; duduk manis di sisi kasur. "Belanja bulanan?"

Taeyong menggeleng keras. "Belanja pakaian!" serunya sedikit kesal, "apa Ahjushi tidak bosan melihat warna hitam terus menerus?" ia menoleh ke belakang, memerhatikan Jaehyun. "Kulitmu bahkan lebih bersinar di bandingkan denganku, Ahjushi pasti cocok memakai warna terang!"

Jaehyun meringis ngeri, ia sungguh tidak menyukai pakaian dengan warna mencolok! Menurutnya hitam sangat natural, cocok di tubuhnya, Jaehyun pun tidak bosan mengenakan warna hitam.

"Pokoknya kita perlu pergi belanja bersama!" seru Taeyong senang, ia membawa tiga kemeja dan dua jas hitam ke hadapan Jaehyun, "coba pakai ini, duh, apa Ahjushi tidak memiliki kemeja putih?"

"Sepertinya tidak?"

Taeyong mencibir, ia melirik satu pintu lemari yang belum di buka, karena Jaehyun membeli lemari tiga pintu. Tapi sisi yang masih tertutup itu di isi oleh seluruh pakaian Taeyong. "Oh!" ia teringat sesuatu lalu membuka lemari berisi pakaiannya dengan cepat, "aku punya kemeja putih yang cukup besar, mungkin Ahjushi bisa memakai ini!"

Tanpa menunggu lama Taeyong memberikan kemeja putih miliknya pada Jaehyun, itu berukuran XL dan pasti cocok bila di pakai oleh si lelaki bermarga Jung! Taeyong tersenyum lebar melihat pakaian yang sudah ia siapkan.

"Baiklah," karena Jaehyun tidak ingin berkomentar, ia tahu bila menolak, Taeyong pasti tidak senang, jadi kini Jaehyun mulai membuka kaus yang ia kenakan. "Kemeja hitam atau putih?"

Untuk sementara Taeyong terdiam, menikmati pemandangan indah di hadapannya. Walaupun sudah tidak muda lagi, tapi Jaehyun memiliki tubuh yang begitu sehat! Coba lihat kotak-kotak yang tersusun rapih di perut, otot dada yang sangat bidang dan-

"Taeyong?"

"Ya?" Taeyong tersentak ketika Jaehyun menepuk pelan lengannya, ia tertawa canggung saat si lelaki bermarga Jung memasang senyum meledek, "apa Ahjushi?"

"Hitam atau putih?" ulang Jaehyun lagi seraya mengangkat dua kemeja yang ada di tangan.

"Putih."

Jaehyun mengangguk lalu mulai mengenakan kemeja milik Taeyong, ia tertawa kecil saat menyadari bahwa si lelaki manis memperhatikannya secara terang-terangan dengan mata yang berbinar. Padahal ini bukan kali pertama Jaehyun tidak memakai atasan di hadapan Taeyong, tapi sepertinya lelaki bermarga Lee itu tidak bosan.

"Haruskah kita mengajak Rose?" tanya Jaehyun kemudian, ia merapihkan kemeja putih di tubuhnya lalu meraih jas yang ada di atas kasur, "aku sudah bilang jika besok kita akan pergi ke pernikahan Irene."

Taeyong terdiam, ia mengalihkan pandangan ke arah lain, berpikir selama beberapa saat. Haruskah mereka mengajak Rose? Sejujurnya sejak hari itu; di mana Jaehyun mengantar Rose melakukan USG dan datang telat saat Taeyong sedang tampil, Taeyong sedikit menjaga jarak dengan Rose.

"Jika kau tidak ingin Rose ikut, kita tidak perlu mengajaknya." ujar Jaehyun lembut, menyadari bahwa Taeyong sedikit tidak nyaman saat ini, ia menunduk, memberi kecupan di kepala Taeyong, "kita bisa pergi berdua saja."

Iris hitam Taeyong menatap lurus pada Jaehyun, terpukau selama beberapa saat. "Ahjushi cocok mengenakan setelan itu," ia mengerucutkan bibir lalu memeluk erat perut Jaehyun. "Aku jadi tidak rela bila banyak orang yang melihat Ahjushi memakai jas. Bagaimana jika mereka terpesona?!"

Jaehyun tertawa, ia mengusap pelan punggung Taeyong. "Aku tidak akan memakainya jika kau tidak suka."

"Aku suka! Hanya saja aku tidak suka bila Ahjushi jadi pusat perhatian!"

"Tapi aku hanya memerhatikanmu, Taeyong." balas Jaehyun lembut, ia tersenyum, "fokus utamaku tertuju padamu, kau tahu itu."

"Aih, hentikan, aku tidak ingin mati muda karena penyakit diabetes." gerutu Taeyong pelan, seluruh wajahnya sudah memerah, ia melepaskan pelukan dan mendongak, "cium aku." bibirnya mengerucut.

Tentu saja Jaehyun tidak mungkin menolak, ia menunduk, menyentuh sebelah pipi Taeyong; memberikan usapan pelan dan mengecup bibir si lelaki cantik. Tidak hanya sekali, namun berkali-kali, merasakan tekstur kenyal yang selalu menjadi favoritnya.

Taeyong tertawa geli, ia mengigit pelan bibir bawah Jaehyun lalu menghirup napas dalam. "Ajak saja." ujarnya.

"Ajak saja?"

"Ya, Rose Noona, kita bisa mengajaknya."

Sebelah alis Jaehyun terangkat, ia menatap ke dalam mata Taeyong. "Kau serius?"

Otomatis Taeyong mengangguk. "Uhm," ia berdiri dari duduknya dan mengalungkan tangan di leher Jaehyun. "Asal Ahjushi menciumku seratus kali!"

"Aku akan melakukannya seribu kali."

Taeyong tertawa senang saat Jaehyun mengecupi seluruh permukaan wajahnya. Ya, tidak masalah bila Rose ikut, toh wanita itu juga sudah tahu bahwa Jaehyun dan Taeyong memiliki hubungan spesial. Jadi Rose pasti tahu diri, kan?

***

Pukul delapan pagi, Jaehyun, Taeyong dan Rose sudah berada di dalam gereja yang kini sudah sangat ramai! Ada beberapa taburan bunga berwarna putih di lantai, tempat tersebut di berubah menjadi altar! Semua orang sibuk berbincang-bincang, mereka menunggu Irene datang. Sementara calon suami Irene; Kim Junmyeon menunggu dengan sedikit gugup di atas panggung.

Taeyong mengenakan setelan putih, ia duduk di antara Jaehyun dan Rose yang juga memakai gaun putih di bawah lutut. Saat di ajak ke pernikahan Irene, Rose terlihat senang, apalagi Taeyong yang mengajaknya tadi malam.

"Aku jadi ingin cepat menikah," bisik Taeyong pelan di telinga Jaehyun, "tapi aku mau melakukannya di ruangan terbuka!"

Jaehyun tertawa kecil. "Fokus pada sekolahmu terlebih dulu."

"Ish!"

Rose menatap kesekeliling dengan tatapan sedih, seharusnya ia juga merasakan suasana bahagia ini kala itu. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, bahkan sebelum mengucap janji suci, Junhoe meninggalkannya. Cukup tragis, Rose merasa iri pada orang-orang yang bisa mengucap janji suci dengan pasangan, saling mencintai dan hidup bersama hingga ajal menjemput, ia tidak sempat melakukan hal tersebut.

Suara obrolan tiba-tiba berhenti, semua tamu undangan berdiri ketika Irene muncul di pintu masuk gereja dengan gaun putih yang sangat indah. Bahkan Taeyong terpukau, Irene terlihat begitu cantik, seperti peri! Sungguh, tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan seorang Bae Irene hari ini, tentu saja karena Irene menjadi pemeran utama di acara pernikahan itu.

Perlahan Irene berjalan dengan enam pendamping di belakangnya, langkah kaki wanita itu sangat anggun. Taeyong mengalihkan pandangan menuju Kim Junmyeon yang kini terlihat begitu senang, mata lelaki itu berkaca-kaca, ingin menangis melihat Irene yang berjalan menghampirinya.

"Apa Ahjushi juga akan seperti itu bila melihatku di altar nanti?" gumam Taeyong pelan, ia melirik Jaehyun sekilas dan tertegun ketika lelaki bermarga Jung itu sedang memperhatikannya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Rata-rata semua orang akan memperhatikan Irene atau Junmyeon. Tapi kenapa Jaehyun malah menatap ke arah Taeyong tanpa berkedip?! Hal tersebut sukses membuat Taeyong salah tingkah.

Jaehyun tersenyum kecil. "Kau terlihat tampan dan cantik secara bersamaan."

"Irene Noona jauh lebih cantik."

Tidak, Jaehyun bahkan hanya menatap Irene sekali; ketika wanita itu muncul di pintu gereja. Setelahnya ia kembali fokus pada Taeyong di sampingnya, tentu saja Irene memang cantik, Jaehyun tidak menyangkal hal tersebut. Hanya saja, lelaki di sampingnya jauh lebih menarik untuk di perhatikan.

"Ya, aku tahu." balas Jaehyun yang kini menggenggam erat satu tangan Taeyong, "tapi bukankah sudah kukatakan bahwa aku hanya memperhatikanmu?"

Untuk yang kesekian kalinya, pipi Taeyong bersemu merah, ia mengigit pelan lengan atas Jaehyun. "Diamlah Ahjushi!"

Jaehyun terkekeh geli, dia mengecup punggung tangan Taeyong.

"Temanmu sangat cantik ya Jaehyun." ujar Rose yang kini menatap Jaehyun, ia tersenyum kecil, "kedua pengantin itu terlihat cocok."

"Ya, mereka cocok." gumam Jaehyun tanpa menoleh ke arah Rose, ia masih memperhatikan Taeyong yang fokus menatap Irene, pengantin wanita itu sudah berada di samping Kim Junmyeon.

Rose mengulum bibir. "Kau bahkan tidak melihat mereka, Jaehyun."

"Aku bisa melihatnya dari tatapan Taeyong. Apa kau tidak lihat jika saat ini matanya berbinar?" ujar Jaehyun geli, "Taeyong bahkan tidak mendengar apa yang aku katakan."

"Aku mendengarnya tahu!" seru Taeyong kesal, "shhhh, berisik Ahjushi, aku ingin fokus pada Irene Noona!"

"Nah, lihat, kurasa Irene dan calon suaminya memang sangat cocok." Jaehyun tertawa geli, kemudian ia diam karena Taeyong melemparkan tatapan membunuh ke arahnya.

Menyaksikan hal tersebut; Rose hanya bisa tertawa, sedikit canggung.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

61.3K 7.8K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
362K 29.9K 56
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
680K 26.8K 17
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
55.5K 3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++