The Erda [ Nomin ] || ✅

By Real_ohr

45.7K 8.6K 647

✒노민 [Completed] Space air 230 baru saja mendarat di bumi tahun ini, para astronot berhasil membawa material d... More

00. The Erda introducing
01. The biginning
02. Space air
03. The day
04. Virus
05. Spread of virus
06. Endemic
07. i'm not okay
08. Back to earth
09. Home
11. Crazy plan
12. Complex
13. Earth situation
14. Miss You
15. Nature
16. Meet you
17. find way
18. Storm
19. Team
20. Evil
21. Wall
22. Betrayal
23. Page
24. Middle
25. Set me free
26. Escape
27. The door open
28. Bomb
29. Line

10. Survive

1.2K 280 36
By Real_ohr

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar authornya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno perlahan membuka kelopak matanya, ia berusaha membiaskan cahaya yang masuk ke retina matanya, Jeno menarik nafasnya perlahan dan mulai bangkit. Tubuhnya seperti remuk  apa efek terjatuh tadi? Tapi ia baru menyadari bahwa ia masih hidup walau terjatuh dari ketinggian.

Jeno melihat ke sekelilinya ruangan yang kumuh dengan banyak debu ia berusaha mencari orang yang menolongnya dan melihat seorang pemuda tan dengan baju lusuhnya masuk ke dalam ruagan membawa sebotol air.

"kau sudah sadar rupanya." ucap pemuda tan itu.

"dimana ini?" tanya Jeno.

"kediamanku? Yang pastinya tempat yang aman, ini minumlah dulu." Pemuda itu memberikan Jeno sebotol air, Jeno menerimanya dan langsung meminumnya tak di pungkiri kalau ia juga haus.

"terimakasih. Terimakasih sudah menolongku." ucap Jeno.

"sama-sama, ngomong-ngomong siapa namamu?"

"Lee Jeno, dan kau?"

"Lee Haechan." Pemuda tan itu —haechan. Menyodorkan tangannya mengajaknya berjabat tangan, Jeno menerima uluran tangan itu.

"aku ingin bertanya, kenapa keadaan kota seperti ini, maksudku kenapa begitu kacau dan orang-orang aneh itu." Haechan menghembuskan nafasnya.

"ini semua dimulai saat pertengahan tahun kemarin dimana penyakit aneh menginfeksi manusia membuat mereka seperti zombie dan menularkan virus itu lewat liur dan luka terbuka." jawab Haechan.

"lalu mengapa kota seperti ini? Dimana warga yang lainnya?"

"sebagian warga dipindahkan ke kota yang sedari awal aman dan dibuat benteng pembatas untuk menghindari penularan lebih jauh, tapi hanya warga kaya atau yang memiliki uang yang bisa tinggal disana, sementara rakyat kecil dan miskin sepertiku hanya bisa bertahan hidup di luar dan juga terabaikan, setidaknya ada ribuan warga yang seperti ku." ucap Haechan, Jeno mengepalkan tangannya betapa tak adilnya pemerintahan ini terhadap rakyat kecil.

"Kami juga ingin hidup dengan layak dan tenang seperti mereka, dilindungi oleh mereka dan mendapat suntikan vaksin setelah mereka selesai membuatnya, tapi mereka membiarkan kami mati membusuk karena penyakit itu, bahkan tak jarang sebagain yang terinfeksi di tembak mati." lanjut Haechan.

"apa kalian tidak berusaha meminta keadilan pada mereka?"

"Kami sudah mencobanya namun mereka tetap mengabaikan bahkan tak segan untuk membunuh kami jika berusaha masuk kedalam sana."

"Akan ku pastikan kalian akan selamat dan masuk kesana."

"Bagaimana bisa? Pengamanannya begitu ketat dan tidak ada yang bisa masuk kecuali punya kartu pengenal khusus."

"kita pasti bisa, kau disini hanya sendiri?" Haechan menggelengkan kepalanya.

"aku bersama Yuta, Ten dan Johnny aku bertemu mereka saat mereka menolongku yang terjebak di rumah ketika kedua orang tuaku terinfeksi penyakit itu." Jawab Haechan.

"dimana mereka, aku ingin bertemu mereka."

"ada di luar, ayo." Haechan membantu Jeno bangkit dan berjalan keluar dari kamar, melihat di luar ada Yuta, Johnny dan Ten.

"ini Yuta." Tunjuk Haechan pada orang yang memakai kemeja hitam yang dua kancing atasnya terbuka dan sebatang roko di tangannya.

"oh hai, kau sudah sadar rupanya kemari bergabung bersama kami." Sapa Yuta ramah menyuruh Jeno duduk bergabung.

"Aku Johnny Suh, salam kenal." Ucap Pria memakai kaos yang duduk di hadapan Yuta.

"Aku Ten chitapon." Ucap seorang pria cantik yang duduk di sofa lusuh sembari mengelus seokor kucing jalanan berwarna hitam di pangkuannya.

"Hai, aku Lee Jeno." Yuta menyiritkan keningnya lalu menjetikan rokoknya membuang sampah bakaran di rokok.

"Aku seperti mengenalmu." ucap Yuta.

"Aku seorang astronot." Johnny membelakan matanya menatap Jeno.

"Oh! Kau yang ada di berita itu kan?" Jeno menganggukan kepalanya, berita yang di maksud Johnny mungkin berita tentang helikopternya yang meledak.

"Ya mungkin aku tak tau berita apa."

"untunglah kau hanya luka ringan, aku sudah mengobatimu kau hebat juga apa kau pernah terjatuh dari luar angkasa ke bulan? Padahal jarak jatuhmu cukup tinggi." Ucap Ten sembari terkekeh.

"keberuntungan mungkin, aku seperti kucing nyawaku ada sembilan, ngomong-ngomong terimakasih." Ucap Jeno.

"Sama-sama."

Meow! Kucing hitam itu turun dari langkuan Ten dan mendekati Jeno mendusel-dusel kaki Jeno, Jeno berjongkok untuk mengambil tubuh kucing itu.

"Kak Yuta, persediaan makanan kita mulai menipis dan kemungkinan akan habis apalagi kita punya anggota baru." Ucap Haechan membuka kotak persediaan makanan.

"Dimana kita bisa menemukan makanan?" tanya Jeno.

"Kita biasanya mengambil dari supermarket yang terbangkalai, tapi masalahnya jika malam hari kita was-was karena kita tidak tau kapam makhluk itu akan menyerang, sangat bahaya."

"kalau begitu besok pagi saja." Ucap Ten.

"Malam ini aku akan membuat ramen instan untuk kita." ucap Haechan.

"biarku bantu." ucap Jeno.

"bisa tolong nyalakan arangnya? Kita tidak punya gas dan listrik semua terputus untuk kota diluar." ucap Haechan, Jeno paham kenapa penerangan mereka hanya mengandalkan lilin dari minyak dan tisue juga obor dari serabut saja.

"baiklah."

Jeno membantu Haechan menyalakan sumbu api untuk memasak ramen, Haechan menuangkan air ke dalam panci yang bawahnya sudah menghitam, Jeno meniup dan mengipasi tungku arang agar arangnya terbakar dan mengeluarkan api.

"sudah?" tanya Haechan.

"ya." jawan Jeno, Haechan meletakan panci itu di tungku arang.

"bisa tolong bukakan bumbunya dan letakan disini." Haechan memberikan wadah plastik yang cukup besar. 

"ditaruh semua disini?" Haechan mengangguk.

"alat makan kita terbatas juga air untuk mencucinya, jadi kita harus hemat."

"baiklah." Jeno menerima wadah itu dan membuka bumbu ramen menuangaknnya ke dalam wadah itu.

Setelah menunggu beberapa saat Ramen siap di santap, Jeno membawa ramen itu ke ruang tengah Yuta dan Johnny sedang bermain catur.

"Skak!" Ucap Yuta.

"ramennya sudah siap, ayo kita makan." ucap Haechan.

"ayo makan semuanya." Ucap Ten, Mereka mengakhiri sementara bermain caturnya lalu beralih ke makanan yang ada di bawah.

"wahh sepertinya enak, selamat makan semuanya." Ucap Yuta, Jeno melihat kebersamaan mereka, walau mereka bukan keluarga dalam artian tidak terikat darah tapi hangat mereka seperti keluarga, Jeno yang bahkan orang baru dirangkul dan diterima dengan hangat.

"Jeno? Ayo makan jangan melamun." ucap Johnny.

"ah ya." Jeno mengambil garpuhnya dan mengulung mie ramen lalu menyuapkannya, walau hanya ramen rasanya enak jika dimakan bersamaan seperti ini.

"Euuu~" Terdengar suara sendawa setelah merekea selesai makan, Yuta menyederkan tubuhnya. "aku kenyang, terimakasih atas makananya tuhan." ucap Yuta.

"Jadi, besok tempat mana yang akan kita kunjungi?" tanya Ten.

"ada supermarket tapi letaknya cukup jauh, tapi mungkin bensin mobil kita masih cukup untuk pulang dan pergi, bagaimana?" tanya Yuta.

"Ayo saja." ucap Ten.

"dan persediaan senjata kita juga sudah mulai menipis." ucap Johnny.

"untuk apa senjata?" tanya Jeno.

"Kita harus melawan mereka jika mereka menyerang, jika mereka mengigit kita atau liur mereka mengenai kita maka kita akan terinfeksi dan menjadi seperti mereka, salah satu cara menghindari mereka adalah menembak kepala mereka." jawab Haechan, Jeno mengangguk.

"baiklah besok kita akan ke toko senjata lalu ke supermarket." ucap Yuta.

TBC

Terimakasih sudah baca jngan lupa vote dan komennya di tunggu yaaa sampe kapanpun hehehe okelah see u!!

Sunny wark. Jan 20, 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

900K 25.3K 62
Gadis cantik bernama Indhy yang selalu ceria seketika hidupnya hancur karena ulah dari adik pacarnya sendiri. Kehormatannya direnggut paksa oleh Dave...
125K 12.7K 15
SEQUEL FAKE!!! PINDAH KE SINI KAK!!! HURU HARA DAN BUMI GONJANG GANJING KELUARGA TRIPLE J. HANYA SEPUTAR DAILY LIFE NOMINFAMS. Update rank : #3 - jis...
235K 23.2K 24
[COMPLETED] NCT DREAM PAIRING HERE! NOMIN MARKHYUCK GUANREN JICHEN Susahnya Jeno nembus circlenya Jaemin belom lagi keluarga Jaemin yang isinya serbu...
35.8K 4.3K 35
"Manusia terlahir dengan takdir yang sudah ditentukan sejak awal. Namun aku lebih memilih mengarang takdirku sendiri" Sehun. "Dasar iblis! Terkutuk l...