Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
•••❀•••
TIGA bulan berlalu kini Fasha masih anteng dengan mimpi indahnya, ia tidur begitu lama setelah melahirkan anak kembarnya. Setelah hari itu keluarga Gus Farhan dan keluarga Fasha bergantian menjaga Fasha yang tanpa bergerak sedikit pun, ia koma selama tiga bulan ini. Waktu yang lama untuk tidur yang biasanya hanya tujuh sampai delapan jam ini berbulan-bulan. Sering kali Bila dan Icha menjaga Fasha dan mengajak ia berbicara meski lawan bicaranya tidak berkutik bahkan ia tidak merespon.
"Ka Asha kok lama banget si tidurnya?"ucap Icha disana bila sedang keluar untuk membelikan makanan untuk mereka berdua
"Emang ga pening ya? Tidur selama ini?"lanjutnya
"Icha kangen ka Asha, bahkan Bila adek ka Asha kangen banget apalagi bang Farhan, Kaka cepet sembuh ya anak kaka kembar lucu banget deh cewe sama cowo dia masih disini kok di rumah sakit, dokter belum ngebolehin untuk di bawa pulang coba kak."
"Oh iya kak, bang Farhan udah siapin nama tu buat dede bayinya tapi katanya yang cewe harus Kaka yang namain. Kalau kakak nanya bang Farhan mana, Kaka jangan khawatir ya bang Farhan suka kesini kok, cuman ga ." Icha yang terus-menerus mengajak untuk berbicara meski yang di ajak bicara tidak merespon dia masih berbicara, sementara beberapa menit kemudian Bila datang membawa kantung plastik berisikan jajanan.
Iya mereka sering kali jajan di depan bahkan hampir setiap hari, karena kadang mereka berkereasi sebelum berangkat ke rumah sakit membuat cemilan-cemilan seperti cireng, seblak, cimol, dan banyak lagi.
Setelah beberapa saat kemudian ketika sedang makan jajanan mba Mey datang menjenguk Fasha ia sering kali datang sebulan sekali, mba Mey datang bersama suaminya dan kedua anaknya Aurel dan Zidan. Pintu ruangan terbuka menampakkan mba Mey dan suaminya
"Assalamualaikum."ucap mba Mey
"Waalaikumsalam, eh mba dateng tumben awal bulan biasnya pertengahan."tanya Icha kemudian ia menyalami tangan mba Mey diikuti Bila
"Iya soalnya suami mba ada urusan kalau nanti jadi sekarang aja."jawab mba Mey kemudian beralih ke branker Fasha, sesekali ia berbicara dengan mengelus-elus tangan Fasha
"Assalamualaikum Sha, mba dateng lagi, kamu kapan mau bangun? Setiap mba kesini kamu tidur mulu."ucap mba Mey dengan nada lembut mengusap-usap tangan Fasha
"Tante Asha setiap kita kesini selalu tidur ya umma."ucap Aurel melirik ke arah mba mey
"Iya benel Zidan kangen di jajanin ama tante Acha."sambung Zidan yang di gendong oleh abinya
"Kalian doain tante Asha cepet bangun ya biar kalian main lagi, sekarang mau liat dede bayinya lagi ga?"tanya mba Mey berusaha tegar dengan keadaan Fasha
"Ayok Aurel pengen liat lagi."
"Yaudah ayok, Cha mba ke ruangan bayi dulu ya."pamit mba Mey di angguki oleh icha
"Iya mba."
***
GUS Farhan yang sedang duduk di meja kerjanya terlihat pusing dengan urusan kuliah dan pesantren tak lama dari itu kang Fahri mengetuk pintu dengan membawa sebuah berkas-berkas setelah diperbolehkan masuk ia langsung membuka kenop pintu kemudian ia membuka pintunya.
"Assalamualaikum, Gus, ini saya bawa berkas siswi baru yang mendaftar besok ia datang." ucap kang Fahri langsung duduk di kursi yang telah di sediakan untuk tamu-tamu
"Waalaikumsalam, siapa kang yang masuk? Ikhwan? Akhwat?"tanya Gus Farhan
"Akhwat dengan Ikhwan, katanya teman dari Arfin."jawab kang Fahri
"Oh gitu, yaudah saya lihat berkasnya."
"Silahkan Gus."kang Fahri memberikan berkas tersebut, saat Gus Farhan melihat nama orang tuanya seperti tidak asing lagi dengan nama itu Azka Rizki Hernawan ia nama itu setelah beberapa saat berpikir akhirnya Gus Farhan mengingat akan sesuatu.
"Ini, ini saya kaya kenal dengan orangtuanya kang."ucap Gus Farhan
"Orangnya masih ada?"tanyanya
"Sudah pulang Gus."jawab kang Fahri
"Anaknya umur berapa?"tanyanya lagi
"Baru lulus SMP Gus."
"Yaudah kalau besok datang lagi kasih tau saya ya kang."
"Nggeh Gus, kalau gitu saya permisi ke ruangan saya lagi, assalamualaikum."
"Iya silahkan, terimakasih, waalaikumsalam."
***
SEMENTARA di rumah sakit saat mba Mey kembali dari ruangan bayi ia masuk lagi ke ruangan dimana Fasha di rawat. "Sha mba pulang dulu ya soalnya suami mba ada urusan setelah ini."ucap mba Mey mengelus-elus tangan Fasha yang ditempelkan impusan,
"Nanti mba kesini lagi ya, tapi kamu udah bangun."
"Oh iya Cha Farhan ga kesini?"tanya mba Mey
"Katanya sekarang ngga paling besok."jawab Icha setelah itu mba Mey masih memegang tangan Fasha kemudian dari itu tiba-tiba jari telunjuk Fasha bergerak yang dirasakan oleh mba Mey. "C-cha, jari Fasha Cha."
"Hah? Jari gimana maksudnya mba?"tanya Icha yang panik
"J-jari Fasha barusan gerak."jawabnya kemudian Bila yang mendengar langsung melihat kearah jari Fasha dan menghampirinya
"Masa si."saat itu Icha melihat dengan mata kepalanya sendiri ia benar jari Fasha bergerak
"Iya Cha bener jari ka Asha gerak."ucap bila
"Iya bener Bil, aku panggil dokter ya."ucap Icha kemudian ia keluar mencari dokter, jari Fasha bergerak lagi ia menggerakkan hampir semua jarinya tak butuh waktu lama dokter datang
"Maaf jangan terlalu banyak yang ada di dalam, dan anak tidak boleh masuk, silahkan mas membawa anak-anak keluar, terimakasih."tutur sang dokter saat dokter memeriksa ia di kejutkan oleh pasien yang tiba-tiba sadar dengan layar beberapa detik yang lalu masih lambat bahkan seperti akan lurus namun saat itu ada keajaiban yang tiba-tiba. Perlahan mata Fasha terbuka mba Mey dan bila yang melihat mengucapkan syukur sementara Icha di luar sedang menelepon Gus Farhan untuk segera kesini. Mata Fasha terbuka seluruhnya ia seperti kebingungan melihat kanan kiri, beribu-ribu syukur mereka panjatkan melihat Fasha membuka matanya setelah lamanya tidur.
"Alhamdulillah."ucap dokter itu
"Fasha.."panggil mba Mey
"Iya? Aku dimana?"tanyanya
"Kamu di rumah sakit, selama ini kamu koma."
"Aku koma?"tanyanya heran
"Iya Sha, kamu udah melahirkan lho."ucap mba Mey sementara Fasha hanya mengerutkan dahinya bingung
"Melahirkan? Aneh kamu aku masih sekolah."ucapnya
Deg!!
Sementara dokter yang melihat kejadian itu mengajak mba Mey keruangannya, Fasha dijaga oleh Bila. Mba Mey mengikuti dokter itu untuk keruangannya saat di ruangan dokter itu menjelaskan keadaan Fasha saat ini.
"Jadi? Bener dok Fasha mengalami amnesia?"tanya mba Mey tak percaya
"Iya bener mba, amnesia yang dialami pasien tidak terlalu parah ia masih bisa mengingat namanya namun ia hanya mengingat masa lalu jadi kejadian akhir-akhir ini ia tidak mengingat, seperti yang mba tau tadi ia hanya mengingat masa SMA nya karena dulu iya pernah mengalami amnesia di sebabkan jatuh dari rooftop sekolah."jelas dokter panjang lebar
"Sebelumnya Fasha mengalami amnesia dok?"tanya mba Mey
"Mba gatau? Waktu itu saya tau dari ibu pasien."ucap dokter mba Mey masih diam tak berkutik
"Saya berpesan untuk tidak memaksa pasien untuk mengingat semua, nanti akan ada waktunya pasien ingat kembali."
"Baik dok, saya permisi terimakasih."
"Sama-sama mba."
SEMENTARA DI RUANG RAWAT
"Bila.."panggil Fasha melirik ke arah bila yang duduk di kursi
"Iya teh? Tteh inget Bila?"tanya Bila
"Inget atuh masa hente."ucap Fasha
"Bila umi mana?"tanya Fasha
"Tadi bila telepon umi, ayena di jalan meren."jawabnya
"Bil, kenapa mba-mba tadi bilang tteh melahirkan coba."
"Iya emang teh, tteh abis melahirkan, perut tteh kaya sakit ga?"
"Iya aneh, kaya ada bekas jahitan gitu bil."
"Tteh abis operasi sesar."
Deg!!
Fasha yang mendengar kata operasi membuat ia bingung dan heran kenapa ia bisa operasi sesar, melahirkan, secara dia ngga ingat apa-apa ia inget masa SMA nya aja.
"Dengerin mbil ya jadi tteh udah nikah sama anak om Husain waktu itu ning, nah tiga bulan yang lalu tteh koma setelah melahirkan dengan operasi sesar."jelas Bila
"Kamu bercanda sampe segitunya."
"Kalau ga percaya liat di jari ada cincin."ucap Bila langsung Fasha melihat jarinya ternyata benar ada cincin emas melingkar di jarinya
"Tteh ga inget apa-apa."
"Seinget tteh, tteh masi sekolah."
"Ngawur, eh ngga maksudnya nanti mau pulang ke rumah mana?"
"Rumah aba atu."
***
SEMUA santri berhamburan keluar dari ruangan kelas masing-masing menandakan kelas telah selesai semua santri pergi ke asramanya untuk sekedar istirahat ataupun mencuci pakaian, mengangkat pakaian kering, ataupun mereka membuat makanan-makanan ringan di asrama seperti makan seblak bareng-bareng dan kegiatan lainnya.
Gus Farhan sedang mengerjakan tugas kuliahnya di ruangan kerjanya saat ia sedang fokus tiba-tiba layar ponsel berbunyi menampilkan telepon masuk bernamakan
"Muy hoodie" tau kan siapa? Iya Icha lucu banget dinamain muy hoodie 😭
"Ngapain si Muy telepon kan udah dibilang besok kesananya."gerutu Gus Farhan, telepon tersambung "bang kerumah sakit sekarang."ucap Icha seperti panik membuat gus Farhan ikut panik
"Kenapa? Ada apa? Jangan buat panik."
"Kak Fasha sadar, ayo cepetan sini ajak umi sama Abah juga, mba Mey juga ada disini."ucap Icha
"Ha? Bukan prank kan?"
"Masa iya prank si, cepet kesini Pokonya, assalamualaikum."
"Ye, waalaikumsalam."sambungan telepon terputus Gus Farhan beranjak dari duduknya untuk ke ndalem memberitahukan hal ini
•••❀•••
Sekian dari Part 15
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan 🙏🏻
📋 Nengqeysha, Cipanas Cianjur Jawa barat
📋 Publikasi, 4 Maret 2022
See yoo all🤩
TBC