The Unwanted Queen || COMPLET...

By aristaptr

978K 76.3K 2K

[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjad... More

Hello!
The Unwanted Queen || 1
The Unwanted Queen || 2
The Unwanted Queen || 3
The Unwanted Queen || 4
The Unwanted Queen || 5
The Unwanted Queen || 6
The Unwanted Queen || 7
The Unwanted Queen || 8
The Unwanted Queen || 9
The Unwanted Queen || 10
The Unwanted Queen || 11
The Unwanted Queen || 12
The Unwanted Queen || 13
The Unwanted Queen || 14
The Unwanted Queen || 15
The Unwanted Queen || 16
The Unwanted Queen || 17
The Unwanted Queen || 18
The Unwanted Queen || 19
The Unwanted Queen || 20
The Unwanted Queen || 21
The Unwanted Queen || 22
The Unwanted Queen || 23
The Unwanted Queen || 24
The Unwanted Queen || 26
The Unwanted Queen || 27
The Unwanted Queen || 28
The Unwanted Queen || 29
The Unwanted Queen || 30
The Unwanted Queen || 31
The Unwanted Queen || 32
The Unwanted Queen || 33
The Unwanted Queen || 34
The Unwanted Queen || 35
The Unwanted Queen || 36
The Unwanted Queen || 37
The Unwanted Queen || 38
The Unwanted Queen || 39
The Unwanted Queen || 40
The Unwanted Queen || 41
The Unwanted Queen || 42
The Unwanted Queen || 43
The Unwanted Queen || 44
The Unwanted Queen || 45
The Unwanted Queen || 46
The Unwanted Queen || 47
The Unwanted Queen || 48
The Unwanted Queen || 49
The Unwanted Queen || 50
The Unwanted Queen || 51
The Unwanted Queen || 52
The Unwanted Queen || End
The Unwanted Queen || Extra Part I
The Unwanted Queen || Extra Part II
New Story!
Warning!

The Unwanted Queen || 25

17.1K 1.2K 17
By aristaptr

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Seluruh penghuni istana disibukkan dengan persiapan acara penobatan Alissya sebagai Ratu Kerajaan Demon. Para pelayan berlalu-lalang menyiapkan jamuan, bahkan istana telah di dekorasi sedemikian rupa untuk memeriahkan acara tersebut.

Rakyat Demon sudah tidak sabar untuk melihat Ratu mereka. Meskipun beberapa dari mereka telah mengetahui wajah Alissya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk datang ke acara tersebut.

"Simpan ini di meja itu. Setelah itu kalian bisa beristirahat sembari menunggu para tamu datang." Perintah Crystal pada salah satu pelayan sambil memberikan sebuah vas bunga untuk di letakkan pada meja jamuan.

"Baik Yang Mulia." Sahut pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya.

Setelah persiapan di rasa aman, Crystal kemudian berjalan masuk ke dalam istana untuk melihat persiapan menantunya. Seorang penata rias terkenal sudah didatangkan untuk merias Alissya. Dan kini di salah satu ruangan, Alissya tengah duduk di depan cermin dengan sebuah tangan yang sedang bergerak untuk menciptakan sebuah maha karya di wajahnya.

"Look! Anda terlihat sangat cantik Yang Mulia." Puji Sharon, Sang penata rias.

Alissya membuka matanya dan menatap ke arah cermin dengan raut wajah terkejut. Ia masih tidak menyangka saat melihat pantulan dirinya di cermin. Wajahnya terlihat begitu berbeda. Namun saat itu juga sudut bibir wanita itu pun terangkat membentuk senyuman yang indah.

"Anda sangat hebat Nyonya, bisa merubah saya seperti ini. Bahkan saya sampai tidak mengenali wajah saya sendiri." Ujar Alissya membuat Sharon terkekeh pelan.

"Anda terlalu berlebihan Yang Mulia. Anda sangat cantik saat tidak memakai riasan, jadi saya hanya sedikit menambahkan riasan untuk menyempurnakannya." Alissya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya mengerti.

Kini wajah dan rambutnya telah selesai di tata. Selanjutnya, ia harus menggunakan pakaian khusus kerajaan yang telah terpajang di hadapannya. Saat itu juga Alissya menggunakan pakaian tersebut di bantu oleh Sharon dan yang lainnya.

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan terbuka memperlihatkan Crystal yang masuk bersama dengan Cellina. Seketika mereka berdua terpana saat melihat kecantikan Alissya.

"Oh astaga! Apa ini benar kau Alissya?" Tanya Cellina dengan raut wajah terkejut membuat Alissya terkekeh pelan.

"Kau berhasil membuat menantuku terlihat sangat cantik Sharon." Ujar Crystal tak kalah memuji kecantikan Alissya.

"Terima kasih atas pujian anda Yang Mulia." Ujar Sharon sambil menundukkan kepalanya.

Cellina pun berjalan menghampiri Alissya yang telah selesai menggunakan pakaiannya. Kini Sharon hanya perlu memberikan sentuhan terakhir pada Alissya, yaitu sebuah riasan di kepalanya.

"Selesai!" Pekik Sharon senang.

Semua orang seketika terpana saat melihat kecantikan Alissya. Tidak akan ada yang bisa menandingi kecantikan gadis itu. Crystal pun menghampiri Alissya dan tersenyum ke arahnya.

"Kau sangat cantik sayang. Evan pasti akan terpana melihatmu." Ujar Crystal membuat Alissya bersemu merah.

"Terima kasih mom."

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan, membuat penghuni di dalamnya langsung menatap ke arah pintu ruangan tersebut. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya memasuki ruangan. Saat itu juga Alissya langsung membulatkan matanya terkejut.

"Mommy!" Pekik Alissya dengan wajah berbinar cerah. Ia tidak menyangka jika ibunya akan datang ke istana.

Charlotte terkekeh pelan saat melihat reaksi putri semata wayangnya. Namun ia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Alissya. Saat itu juga ia menerima pelukan dari wanita itu dan kemudian mengusap punggungnya dengan lembut.

"Aku sangat merindukanmu mom." Lirih Alissya.

"Mommy juga sangat merindukanmu sayang." Ujar Charlotte sambil melepas pelukan mereka.

"Hei jangan menangis, kau bisa merusak riasan wajahmu sayang." Lanjutnya sambil mengusap wajah Alissya dengan lembut.

Alissya yang mendengar itu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Sedangkan Crystal dan Cellina yang melihat itu tersenyum haru. Setelah sekian lama akhirnya Alissya bisa kembali bertemu dengan ibunya.

"Yang Mulia, tugas saya telah selesai. Kalau begitu saya pamit undur diri." Ujar Sharon setelah selesai membereskan perlengkapannya.

"Baiklah, terima kasih karena telah membantuku Sharon." Ujar Crystal.

"Saya yang sangat berterima kasih karena sudah mempercayakan saya untuk merias Ratu kerajaan ini Yang Mulia."

"Saya akan meminta anda untuk merias saya setiap ada acara di kerajaan ini Nyonya." Ujar Alissya membuat Sharon seketika membulatkan matanya terkejut. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Alissya yang mengerti dengan keterkejutan Sharon hanya mampu terkekeh pelan.

Tak lama kemudian, pintu ruangan kembali terbuka dan memperlihatkan Evan yang masuk menggunakan pakaian warna senada dengan apa yang digunakan oleh Alissya. Seketika Evan terpana saat melihat Alissya, membuat wanita itu seketika menundukkan kepalanya malu. Charlotte yang semula berada di samping Alissya langsung berpindah ke samping Crystal agar Evan dapat mendekati putrinya.

Evan pun melangkah mendekati Alissya dan menarik pinggang wanita itu ke dalam pelukannya. Alissya yang sedikit terkejut langsung memegang dada bidang pria itu untuk memberikan sedikit jarak pada mereka.

Manik mata mereka pun bertemu. Dalam hati, mereka saling memuja satu sama lain. Bahkan Alissya dapat merasakan jantungnya yang berdegup kencang saat melihat ketampanan pria itu.

"Kau sangat cantik istriku." Bisik Evan membuat Alissya tersipu malu.

"Kau juga sangat tampan Lord." Sahut Alissya dengan pelan. Namun Evan dapat melihat wajah Alissya yang perlahan mulai memerah.

Evan menurunkan pandangannya ke arah pakaian yang digunakan oleh Alissya. Pakaian itu terlihat sangat pas untuk dirinya. Namun ia menggeram kesal saat melihat pakaian itu yang sedikit mengekspos punggung dan juga bagian depan gadis itu.

Crystal pun mengajak Charlotte keluar dari ruangan tersebut untuk menyapa para tamu undangan, sekaligus memperkenalkan besannya itu dengan yang lainnya. Sedangkan Cellina masih menatap dua insan yang entah sampai kapan akan saling menatap memuja di hadapannya.

"Sebaiknya kalian segera keluar, sebentar pagi acara akan dimulai." Ujar Cellina yang lebih dulu memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

Alissya yang mendengar ucapan Cellina seketika berubah menjadi gugup. Detak jantung wanita itu mulai berpacu sangat kencang. Bahkan tangannya mulai terasa sangat dingin. Evan yang melihat kegugupan Alissya langsung tersenyum.

"Kau tidak perlu khawatir sayang. Ada aku di sampingmu." Ujar Evan membuat Alissya menarik nafas dalam dan langsung menghembuskannya secara perlahan.

"Ayo kita keluar." Ujar Alissya semangat membuat Evan terkekeh pelan.

"Baiklah, sepertinya Ratuku sudah tidak sabar." Ujar Evan berusaha menggoda Alissya. Namun saat itu juga ia mendapat tatapan tajam dari Alissya.

*****

Para tamu undangan telah memenuhi istana kerajaan Demon. Rakyat kerajaan demon bahkan sudah berbondong-bondong datang ke istana untuk melihat acara tersebut. Hanya saja, tidak semua rakyat kerajaan demon dapat memasuki istana, sisa dari mereka hanya akan melihat acara tersebut dari luar istana. Ini juga demi keamanan acara tersebut. Mereka tidak akan tahu kapan bahaya akan mendatangi mereka, jika mereka lengah sedikit saja.

Pintu utama istana kerajaan Demon terbuka. Semua pasang mata langsung menuju ke arah sana. Saat itu juga mereka terpukau dengan ketampanan dan juga kecantikan Raja dan Ratu kerajaan mereka. Seluruh rakyat langsung bersorak menganggungkan nama mereka. Hingga akhirnya mereka telah berdiri di atas altar dan menghadap ke arah seluruh tamu undangan dan rakyat kerajaan demon.

Acara pun dimulai oleh salah satu petinggi istana. Evan sesekali menatap ke arah Alissya yang berdiri di sampingnya. Ia tersenyum saat melihat Alissya yang mulai terbiasa berdiri di hadapan banyak orang.

"Apa kau gugup?" Bisik Evan.

"Hmm sepertinya tidak." Sahut Alissya.

"Baguslah, kau akan terbiasa seperti ini sayang." ujar Evan membuat Alissya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Hingga akhirnya, tiba saatnya untuk melakukan penobatan untuk Alissya sebagai Ratu kerajaan Demon.

"Saya Evander Nicolas Harrison, menobatkan Alissya Whitney sebagai Ratu Kerajaan Demon." Ujar Evan dengan lantang.

Sorak suara rakyat demon langsung terdengar bersamaan dengan penobatan Alissya menjadi Ratu kerajaan demon. Selanjutnya, mereka melangsungkan ritual penyatuan darah yang menjadi proses terakhir acara penobatan tersebut. Alissya sedikit meringis saat sebuah belati mengiris ujung jarinya. Darah mereka pun mulai mengalir dan menetes menjadi satu. Seketika muncul sebuah cahaya yang begitu terang bersamaan dengan darah mereka yang telah menyatu.

Suara riuh tepuk tangan mulai terdengar. Acara penobatan telah resmi berakhir. Alissya tersenyum menatap Evan yang berdiri di hadapannya. Bahkan seluruh pasang mata ikut tersenyum melihat kebahagiaan pasangan di hadapan mereka.

"Mereka sangat serasi." Ujar Cellina sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.

"Mereka akan menjadi Raja dan Ratu yang sangat hebat." Sahut Derix dan dijawab anggukkan oleh Cellina.

Evan tersenyum lalu menarik Alissya ke dalam pelukannya. Pandangannya tidak bisa teralihkan sedikitpun pada gadis itu.

"Aku sangat mencintaimu Queen." Ujar Evan dengan penuh ketulusan.

Alissya yang mendengar itu tersenyum dan menatap lekat manik mata pria itu.

"Aku juga mencintaimu Lord."

Evan yang sudah tidak bisa menahannya lagi, saat itu juga ia langsung mendekatkan bibirnya pada bibir Alissya. Seketika Alissya membulatkan matanya terkejut. Pasalnya kini mereka masih berdiri di hadapan banyak orang. Namun ia mulai terbuai dengan ciuman itu dan perlahan mulai menutup matanya.

Seketika semua orang bersorak gembira. Mereka bahkan tidak malu untuk memperlihatkan kemesraan mereka. Crystal dan Charlotte tersenyum menatap anak mereka masing-masing. Mereka sangat berterima kasih pada Moon Goddess karena telah mempersatukan Evan dan Alissya.

*****

Hari telah menjelang malam, namun istana kerajaan demon masih terlihat begitu ramai. Semua orang berpesta untuk memeriahkan penobatan Alissya yang telah resmi menjadi Ratu kerajaan demon. Kini Alissya dan Evan telah mengganti pakaian mereka dengan lebih sederhana. Alissya tersenyum menatap seluruh keluarganya yang terlihat begitu bahagia menikmati acara tersebut. Bahkan senyuman itu tidak pernah pudar sedikitpun. Tak lama kemudian, Alissya merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ia pun tersenyum saat melihat Evan datang menghampirinya.

"Ikutlah denganku Queen, aku ingin mengenalkanmu dengan sahabatku." Ujar Evan dan langsung dijawab anggukkan oleh Alissya.

Mereka pun berjalan menuju perkumpulan para Alpha yang tengah berbincang sambil menikmati jamuan. Percakapan mereka seketika terhenti saat melihat kedatangan Evan dan juga Alissya. Mereka pun beranjak dari tempat duduk mereka lalu menundukkan kepalanya hormat.

"Senang bertemu dengan kalian semua." Ujar Alissya tersenyum pada mereka semua.

"Suatu kehormatan bisa berbicara dengan anda Queen." Ujar Alpha Alex dengan sopan.

"Panggil Alissya saja. Tidak masalah bukan?" Ujar Alissya sambil menatap ke arah Evan. Evan yang melihat itu menaikkan satu alisnya, namun ia langsung menganggukkan kepalanya saat mengerti maksud dari wanita itu.

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Alissya menjadi sedikit akrab dengan para Alpha. Tentu saja selama itu juga Evan selalu berada di samping Alissya dan tidak melepaskan lingkaran tangannya dari pinggang wanita itu.

"Sepertinya aku sedikit terlambat." Ujar suara seseorang yang seketika menghentikan percakapan mereka.

Mereka pun terdiam dan menatap ke arah sumber suara. Saat itu juga Alissya membulatkan matanya terkejut. Pasalnya, saat ini ia tengah melihat pria yang pernah mengajaknya berbicara saat berada di kerajaan vampire.

"Akhirnya putra mahkota kita muncul setelah sekian lama berkeliaran seperti serigala liar." Ujar Alpha Hardwin membuat Alissya kembali terkejut.

"Putra mahkota?" Pekik Alissya.

"Hai, kita bertemu lagi." Sapa Leonard sambil melambaikan tangannya pada Alissya dengan senyum miringnya.

Evan yang lainnya terkejut saat mengetahui Alissya dan Leonard saling mengenal. Selain pemimpin klan, tidak ada seorang pun yang mengenali pria itu. Karena pria itu yang sering berkeliaran entah kemana membuat Alpha Demian tidak pernah memperkenalkannya sebagai putra mahkota maupun mengangkatnya menjadi Alpha untuk menggantikan dirinya.

"Kau mengenalnya Queen?" Tanya Evan membuat Alissya langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku hanya pernah bertemunya sekali saja. Itupun kami tidak berbicara banyak." Jelas Alissya dan Evan hanya memangut mengerti.

"Lalu apa tujuanmu muncul di acara ini Leon? Apa kau sudah bosan berkeliaran?" Tanya Evan sambil menatap tajam ke arah pria itu.

Leonard menyandarkan tubuhnya pada salah satu pohon yang ada di dekat sana sambil melipatkan kedua tangannya.

"Sudah waktunya untuk diriku mencari pasangan hidupku." Ujar Leonard sontak membuat semua para alpha tertawa. Sedangkan Evan tersenyum miring mendengar kekonyolan pria itu.

"Kau? Ingin mencari pasanganmu? Yang benar saja." Ujar Alpha Alex dengan suara tawa yang tiada hentinya.

Leonard mendengus sebal melihat dirinya telah ditertawakan. "Kalian lihat saja." Ujarnya sambil menaikkan bahunya acuh.

Selang beberapa menit, mereka melihat seorang gadis sedikit berlari menghampiri mereka. Alissya mengerutkan keningnya bingung, sedangkan Leonard menarik sudut bibirnya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Kau! Berani sekali datang ke tempat ini! Kenapa kau tidak pergi saja ke neraka sialan!" Bentak Thezza sambil melemparkan satu high heels yang ia kenakan pada Leonard.

Leonard membulatkan matanya dan langsung menghindari serangan itu. Jika saja ia tidak cepat bergerak, mungkin sandal itu akan mengenai kepalanya.

"Hei sweety, calm down. Kita baru saja bertemu, kenapa kau tega melakukan itu?" Ujar Leonard membuat semua orang semakin dibuat bingung.

Leonard pun berjalan menghampiri Thezza dan menarik wanita itu ke dalam pelukannya, lalu mengecup bibir gadis itu singkat. Alissya yang melihat itu seketika membulatkan matanya terkejut.

"Kalian..."

Thezza dan Leonard seketika menatap ke arah mereka semua saat mendengar suara kekompakan mereka. Namun saat itu juga Thezza menundukkan kepalanya malu, saat melihat Alissya juga berada di tempat itu.

"Kau berhutang penjelasan padaku Thezza." Ujar Alissya sambil menatap penuh menyelidik pada wanita itu.

"Baiklah, aku akan menjelaskan padamu nanti. Tapi biarkan aku memberi pelajaran pada pria ini sebentar saja." Ujar Thezza sambil tersenyum ke arah mereka semua dan menarik kerah baju Leonard untuk meninggalkan tempat itu.

"Hei sayang, kau ingin membawaku kemana?!"

"Ikut saja! Jangan banyak tanya!"

Mereka semua kembali dibuat terkejut dengan sikap Thezza terhadap Leonard. Mereka tidak menyangka jika Leonard akan bertekuk lutut kepada wanita keras kepala seperti Thezza.

"Sepertinya Leonard akan dibuat habis oleh Thezza. Lihat, pria itu bahkan ditarik seperti itu olehnya." Ujar Alpha Hardwin membuat yang lainnya terkekeh pelan.

"Dia akan menjadi suami yang takut dengan istrinya." Ujar Alpha Chris sambil tertawa jahat. Namun ucapan pria itu sangat disetujui oleh yang lainnya.

Alissya tersenyum menatap kepergian sahabatnya. Ia tidak menyangka jika selama ini Thezza telah menyembunyikan kenyataan jika ia telah bertemu dengan matenya. Evan yang melihat Alissya terus tersenyum langsung menarik dagu gadis itu hingga menatap dirinya.

"Kenapa kau terus tersenyum Queen?" Tanya Evan.

"Rahasia." Bisik Alissya tepat di telinga pria itu membuat Evan memutar bola matanya malas.

"Aku akan kembali ke kamar untuk beristirahat. Kalian bisa melanjutkan perbincangan kalian." Ujar Alissya yang telah melepaskan lingkaran tangan Evan pada pinggangnya.

"Aku akan mengantarmu." Ujar Evan, namun segera dihentikan oleh Alissya.

"Tetaplah di sini. Kau harus menemani teman-temanmu." Ujar Alissya lalu berbalik meninggalkan tempat itu menuju kamarnya. Tubuhnya benar-benar terasa begitu remuk, bahkan ia sudah tidak sanggup untuk berdiri.

Namun saat ia baru saja berjalan beberapa langkah, Alissya memekik terkejut saat seseorang tiba-tiba mengangkat tubuhnya. Refleks wanita itu melingkarkan tangannya pada leher pria itu untuk menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Evan! Kau membuatku terkejut!" Bentak Alissya kesal. Evan hanya tersenyum menanggapi ucapan wanita itu, lalu melesat menuju kamar mereka.

Para alpha lainnya menggelengkan kepalanya heran, saat melihat kedua pasangan yang sedang dimabuk cinta itu. Saat itu juga mereka saling menatap satu sama lain tanpa mengeluarkan satu kata pun.

"Lalu kita harus apa?" tanya Alpha Hardwin. Alpha Alex dan Chris sontak mengangkat bahunya.

"Sebaiknya kita pulang." Ujar Alpha Chris sambil beranjak dari tempat duduknya. Alpha Alex dan Hardwin mau tidak mau mengikuti pria itu untuk kembali ke pack mereka masing-masing.

Namun siapa sangka dari kejauhan terlihat sosok hitam mengamati setiap aktivitas yang ada di dalam istana. Tak lama kemudian, sosok itu seketika menghilang begitu saja.

*****








Bonus cast 🥰

Continue Reading

You'll Also Like

927K 83.1K 47
Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang tuanya, karena sejak kecil ia sudah bersa...
635K 35.1K 58
[FOLLOW terlebih dahulu. Private secara acak!] [Warning! Eps. 2 dan 3 digabungin ke eps. 4] "I Vartan Zsolt Ormos, Alpha of the Redmoon Pack. Reject...
7.3M 377K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
320K 19.7K 45
Kiara Victora Lacynda, seorang gadis muda berusia 19 tahun yang menjalani kejamnya kehidupan di dalam sebuah panti asuhan sejak ia kecil. Kehidupan m...