GALAKSA [End/Terbit]

Door Mochalilia

5.6M 589K 25.9K

"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo... Meer

[01] Gisha
[02] Sesat
[03] Tawuran
[04] Sifat Galaksa
[05] ??!!!
[06] Kelas
[07] Helm
[08] Semakin Terlibat
[09] Ngamuk
[10] Sah dan Resmi Menurut El
[11] Permintaan Gisha
[12] Parasit
[13] Adu Mulut
[14] Tak bisa lepas
[15] Hujan
[16] Koridor
[17] Perkara Ngidam
[18] Ribut?
[19] Nangis
[20] Malu
[21] Ketiduran
[22] Gisha's Home
[23] Pagi dikantin
[24] Gibah
[26] Bimbang
[27] ...
[28] Nervous
[29] Berkunjung
[30] Rumah El
[31] Ngambek
[32] Persiapan
[33] Kabar Buruk?
[34] Sesil
[35] Ungkapan
[36] Debat
[37] Mall
[38]
[39] Kepergok
[40] Telponan
[41] Main
[42] Rencana
[43] Cafe
[44] Put-
[45] Si nyebelin-Galak
[46] Bertemu
[47] Undangan
[48] Ribut!
[49] Bastian
[50] Takut?
[51] Ricuh di Mall
[52] Demam
[53] Cemburu?
[54] Rian
[55] Sama-sama Pencemburu
[56] Te Amo
[57] Hani
[58] Sesil's wedding
[59] Sebuah Keputusan
[60] Kelulusan
[61] Perpisahan
[62] END
Baca bentar yukk
Extra part [1]
Extra part [2]
Extra part [3]
INFO PENTING!!!
VOTE COVER!!
Extra part [3] full part!
INFO GA & PAKET GALAKSA 🥳
SPOILER 2
DISKON NOVEL GALAKSA ‼️
📌INFO PENTING UNTUK PEMBELI NOVEL GALAKSA
AU GALAKSA??
misi misii

[25] Pager ayu?

73.4K 8.4K 272
Door Mochalilia

.
.
.

🚫TANDAI TYPO🚫

...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

El memasuki rumahnya dengan sedikit terhuyung. Cowok itu bagaikan sedang mabuk, jalan sempoyongan, dan terus mengeluarkan ringisan.

Beberapa luka lebam menghiasi wajah tampan miliknya. Sialnya dia tadi, saat tengah melewati sebuah jalan sepi, tiba-tiba beberapa motor menghadangnya dan mau tak mau El harus turun.

El kenal dengan mereka, mereka anak SMA Mentari. Tentu jika mereka bertemu, bukan saling menyapa yang terjadi, melainkan saling jotos.

Jumlah musuh yang sekitar ada 10 orang membuat El kewalahan. Tentu luka-luka yang berada ditubuhnya ini adalah bukti seberapa banyaknya serangan yang ia terima.

Dikeroyok 10 orang, El tentu tidak akan menang. El bukanlah si Samson yang memiliki kekuatan super. Dan pasti dikeroyok oleh banyak orang akan membuatnya tak berdaya.

Tapi untungnya, ia berhasil kabur tadi. Jika tidak, bisa dibayangkan dirinya yang sudah sampai neraka sekarang.

El menatap sekitar rumahnya. Ramai. Tentu, lusa adalah hari pernikahan papahnya. Jadi banyak saudara yang ikut mempersiapkan segala kebutuhan acaranya.

"El, kamu udah pulang? Itu muka kamu kenapa? Kok bonyok gitu?"

El menoleh kala mendengar pertanyaan bertubi-tubi tersebut. Disampingnya, berdiri seorang wanita yang terlihat masih sangat cantik di umurnya yang sudah tua.

Dia—Sania, nenek El.

"El gapapa."

Sania mendengus. "Sekarang, nenek lagi sibuk urus sesuatu, kamu minta Tante kamu obatin ya? Awas aja kalo nggak, nenek sita motor kamu." Ancam Sania. Wanita itu mendekat kearah El dan memberikan beberapa kecupan diwajah cucunya. Sania sudah lama tidak bertemu dengan cucunya ini.

El sedikit meringis kala tangan Sania menyentuh bagian lukanya, namun sebisa mungkin El menahannya.

"Awas kalo gak diobatin! Nanti infeksi." Ujar Sania seraya melenggang pergi.

El mengangguk samar. Sania memang overprotektif padanya. Neneknya itu selalu saja mengkhawatirkan kondisinya. El tak menampik jika ia senang dengan perhatian yang Sania berikan, tapi terkadang, kekhawatiran Sania itu berlebihan.

Kaki berbalut celana hitam itu mulai melangkah menuju ruang tamu. Disini pun ramai.

"Eh, anak ganteng Tante baru datang."

Suara cempreng khas Thalita—tante El, lebih tepatnya adik dari ayahnya.

Thalita mendekat ke arah El. Memberikan pelukan hangat sekilas, lalu memberikan beberapa kecupan diwajah El.

"Eh ini kenapa? Kok bonyok? Ari kamu, punya muka ganteng teh malah digini-giniin." Celoteh Thalita.

El menggedikkan bahunya. "El kan cowok."

Thalita mendelik. El itu cucu laki-laki satu-satunya keluarga mereka, maka dari itu El sangat disayangi dan selalu dianggap anak sendiri oleh tante-tante nya. Apalagi El yang tak hidup bersama sosok ibu nya.

Tangan Thalita spontan menepuk bibir El pelan. "Tapi jangan sampe gini juga atuh. Sini, Tante obatin."

Thalita menarik tangan El untuk duduk disofa. El melirik sekilas pada semua orang disekitarnya.

"Ngapain kesini?"

Tanya El pada perempuan disampingnya.

Rena mendengus kesal. "Gak sopan kamu!" Kesal Rena seraya memukul lengan El.

Rena adalah anak dari Thalita. Rena juga sudah menikah sekitar hampir satu tahun yang lalu. Sekarang, wanita itu tengah mengandung buah hatinya yang sudah berusia 4 bulan itu.

El mengerjap, kemudian mengangguk. Tatapan nya teralih pada Thalita yang membawa kotak P3K.

"Kebiasaan kalo ketemu berantem terus." Ujar Thalita.

"Tau tuh, punya adek tapi laknat." Cibir Rena.

El melipat bibirnya. Jika saja Rena tidak sedang mengandung, sudah dipastikan jika dirinya akan membalas cibiran itu.

Tangan El bergerak mengelus perut Rena yang membuncit. "Cewek cowok?" Tanya El.

Rena yang tengah melihat-lihat nama pada kartu undangan sontak menoleh. "Gak tau. Tunggu lahir aja nanti, biar suprise."

Tangan El masih setia berada diperut Rena. Entahlah, El merasakan sebuah getaran aneh saat menyentuh perut Rena. Hatinya tiba-tiba menghangat, dan senyum kecil terbit diwajahnya.

"Jadi pengen punya anak."

-o0o-

Sementara itu, dirumah Gisha, tepatnya dikamar gadis itu, terdengar cukup ramai obrolan.

Yap, Vinda dan Sesil main kesini.

Gisha sempat ingin menolak, tapi melihat betapa inginnya mereka untuk berkunjung membuat Gisha menyetujuinya. Kasihan juga, Gisha kan jarang sekali pergi keluar atau sekedar menghabiskan waktu bersama mereka.

"Eh eh, tadi gue ketemu cowok ganteng bangettttt." Pekik Vinda semangat.

Sesil menatap heran. "Dih, Lo mah semua cowok juga Lo kata ganteng. Bencong di lampu merah aja lo sebut ganteng." Cibir Sesil.

Vinda mendelik tak terima. "Heh, nggak ya! Ini tuh beneran ganteng, dan ganteng banget!"

Gisha mendengus malas. "Berisik banget."

Vinda dan Sesil kompak menoleh pada Gisha.

"Mentang-mentang pacaran sama si El, Lo jadi gak suka cogan lain ya? Ngerasa si El itu cowok paling ganteng di dunia? Ya bisa jadi sih, soalnya ganteng banget." Ejek Vinda, menelan kalimat terakhirnya.

Sesil mengangguk setuju. "Tau lu! Mana bucin gak tau tempat lagi."

Mendengar itu, pipi Gisha mengeluarkan semburat merahnya. "Gak ya! Gak gitu! Bapak gue tetep yang paling ganteng di dunia." Tentang Gisha.

"Hm, gak percaya." Ujar Sesil.

"Ck. Jangan bahas itu ah, yang lain aja. Oh iya Vin, cowok yang ganteng itu siapa?" Tanya Gisha berusaha mengalihkan pembicaraan.

Vinda yang semula tak terima karena Gisha mengalih topik, sontak mengeluarkan senyumannya. Kembali teringat dengan cowok ganteng.

"Itu loh, si Gervan. Ganteng banget kan? Tadi gue dibantuin bawa buku ke perpus sama dia masa? Omaygat, berdamage!" Ucap Vinda antusias.

"Gervan? Temennya si El itu?" Tanya Sesil.

Vinda mengangguk dengan wajah berbunga-bunga nya.

"Pdkt aja lah, apa susah nya." Ujar Gisha.

"Tuh kan, yang jadi pacarnya si El mah gini. Nyepelein, mentang-mentang dapet yang ganteng." Cibir Vinda lagi.

Gisha menghela nafasnya sabar. "Gue dijulidin terus perasaan." Gumam Gisha pelan. "Ses, Lo sama gebetan Lo itu gimana? Udah jadian?" Tanya Gisha pada Sesil.

Sekitar satu bulan yang lalu, Sesil sempat curhat pada mereka. Katanya tengah dekat dengan cowok anak kuliahan yang cukup hits di kampusnya. Wajahnya juga tampan kayak Zain Malik, kalo kata Sesil mah.

Sesil mengangguk kaku. "Iy-iya. Udah pacaran kok. Setelah gue cerita sama kalian, beberapa hari berikutnya, dia nembak gue." Curhat Sesil.

"Wah parah! Berarti cuman gue yang jomblo disini?" Tanya Vinda dramatis.

Gisha terkikik geli. "Jadi perawan lapuk lu, hahaha." Gisha tertawa mengejek.

Vinda berdecak, lalu menatap Sesil kesal. "Lo sih, kenapa harus punya pacar. Kita kan bisa jadi jomblo sejati berdua."

"Gak deh, makasih. Gue udah punya pacar, dan gak mau jadi jomblo." Balas Sesil.

Gisha hanya menggeleng mendengar obrolan mereka. Tangannya kemudian meronggoh hp nya saat sebuah notifikasi masuk.

Galak👿

|Minggu free gak?

Kenapa emang?|

|Free gak?

Iya free, kenapa emang?|

|Jadi pager ayu, mau gak?

Hah?|

-o0o-

GALAKSA update😻

Kangen gk sih?😓

Part ini pendek, kapan" kaish yg panjang lagi👻

Btw, part ini gantung gak? Gantung yakan🤣

Ayok komen, biar mood nulisnya🥰

50++komen?
Lanjutttt

Lope segunung 💖

See you next chapter 👋🌻💕

.
.
.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

110K 7.7K 62
CERITA SUDAH TAMAT - PART MASIH LENGKAP Ini adalah kisah dimana Iqbaal berusaha keras mengembalikan senyum yang benar-benar dia rindukan dari seorang...
32.3M 2.7M 83
Nyatanya Bara itu Nakal. Bara itu Dingin. Bara itu kaku. Tapi bagaimana kalau si Badboy, dingin dan kaku itu akan menjadi seorang ayah?. Berbeda, Bar...
2.6M 127K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
8.9M 656K 70
"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Ga...