Figuran Novel (END)

By dindadindaaa14

5.5M 700K 42.7K

(16+) WARNING!! [Banyak mengandung kata-kata kasar, harap bijak dalam memilih bacaan] Laluna Sky Deandra, ga... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
informasi!!
Bab 56
Bab 57
Bab 58
bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68 (END)

Bab 10

141K 16.6K 560
By dindadindaaa14

Happy Reading Guys ᐠ( ᐛ )ᐟ
Ada typo tolong tandain aja ya guys



Ananta mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari sedikit memasuki celah-celah jendela kamarnya.

Gadis itu beranjak namun ketika hendak bangun seperti ada seseorang yang menahannya.

Dia menunduk ada sebuah tangan yang melingkari perutnya dia ingat semalam Ezriel datang ke rumahnya bahkan pria itu juga menginap dan juga tidur dengannya.

Dengan perlahan Ananta berbalik dan menatap sang kekasih yang sedang memejamkan matanya.

Ananta mengangkat tangannya dan mengelus pipi Ezriel dengan lembut.

Ananta mengagumi sosok pria dihapannya dia masih tidak percaya pria ini merupakan kekasihnya.

"El bangun"

Namun pria itu masih asyik memejamkan matanya.

Ananta menghela nafas dia ingat pria ini sedikit susah dibangunkan atau jangan pura-pura.

Tidak lama Ananta tersenyum smirk. Dia menjepit hidung mancung Ezriel.

Ezriel tidak lama membuka matanya dan menatap Ananta dengan wajah sayunya.

"Rasain makanya kalo dibangunin itu bangun"

Ezriel menatap Ananta sayu, "Kenapa?" Tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Ananta mendengus dan beranjak dari tempat tidur. Mengambil ikat rambut dan mencepolnya dengan asal, "Udah sana mandi dulu"

"Males"

"Sana mandi jangan males"

"Terus kamu mandi dimana?" Tanya Ezriel

"Di toilet bawah"

"Abis mandi turun kebawah kita sarapan pagi" Lanjut Ananta

Ezriel mengangguk dengan patuh dia bangkit dan berjalan mendekati Ananta, "Morning kiss dulu"

Ananta mengangguk toh kalau tidak di turutin Ezriel malah akan ngambek dan segala tentang perintah dari dia memang harus di turuti.

Ananta mendekat dan mengecup singkat pipi Ezriel.

Bukannya tersenyum Ezriel menatap Ananta dengan wajah cemberut.

"Kenapa lagi?"

"Kok di pipi si yang" Ujar Ezriel masih dengan wajah cemberut nya.

Ananta menatap Ezriel dengan heran namun tidak lama dia mendelik paham apa yang di maksud dengan Ezriel.

Cup

Ananta mengecup singkat bibir Ezriel.

Ezriel yang mendapatkan itu matanya langsung berbinar seakan mendapatkan hadiah milyaran rupiah.

Bahkan Ezriel merasa badannya langsung segar tanpa mandi pria itu senang bukan main.

Ananta menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ezriel yang setelah mendapatkan ciuman langsung ngacir pergi ke toilet. Padahal biasanya juga suka seperti itu ketika mereka bertemu selalu meminta kecupan atau ciuman kepada Ananta.

Bahkan Ananta sendiri bingung melihat tingkah laku aneh Ezriel.

"Pria aneh"

Yang sayangnya pria aneh itu kekasihnya sendiri.

°°°

Ananta sedang menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri dan Ezriel karena orang tua beserta adiknya memang tidak ada di rumah.

Revan papahnya ada pekerjaan di luar kota sehingga bundanya harus mengikuti suaminya beserta anak bungsunya. Karena papahnya itu memang tidak bisa jauh-jauh dari bundanya.

Ananta sedang menata makanan di meja makan namun tidak lama ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Dia membiarkan nya karena dia sudah tahu siapa pelaku yang sembarangan memeluknya.

Ezriel memangku dagunya di pundak Ananta, "Kamu wangi"

Ananta memutar bola matanya, "Iyalah aku kan udah mandi"

Ezriel terus saja menghirup rakus aroma wangi yang menyeruak dari tubuh Ananta aroma yang sudah menjadi candu nya.

Ananta seketika merinding ketika merasa hembusan nafas dari Ezriel yang menggelitik lehernya.

"Sana duduk, kita sarapan dulu"

Sebelum pergi Ezriel mengecup belakang leher Ananta sekilas.

"Nggak papa kan sarapannya cuman roti panggang sama susu hangat"

Ezriel mengangguk dirinya tidak masalah diberi makanan apapun itu asalkan bisa dimakan saja.

"Nggak papa kok, ini juga lebih baik daripada dikasih batu sama pasir"

Mereka berdua makan dengan sesekali diiringi dengan obrolan pendek yang tidak bermutu.

"Bunda, Papah sama Kelvin kapan pulang?"

"Kata Bunda si sekitar 3 hari lagi"

Satu jam berlalu kini Ananta dan Ezriel berada di ruang tamu sembari menonton acara televisi yang menayangkan sebuah drama Korea.

Ananta sendiri gadis itu rebahan di sofa dengan alas bantal paha Ezriel. Gadis itu fokus sekali menatap tayangan di hadapannya bahkan dia tidak merasa terganggu dengan Ezriel yang selalu memainkan rambutnya dan sesekali mengelus pipinya.

Ananta menatap Ezriel dari bawah, "Kamu nggak bosen?"

Ezriel menatap kearah Ananta dan menggelengkan kepalanya pertanda dia dia memang tidak bosen.

Ananta bangkit dan menghadap Ezriel, "Jalan-jalan aja yuk gimana?"

Ezriel menyelipkan anak rambut kebelakang telinga gadis itu, "Emang nontonnya udah?"

"Drakor nya bikin naik darah" Ananta menjawab dengan cemberut.

"Yaudah sana ganti baju"

Ananta segera beranjak namun Ezriel malah menarik pergelangan tangan Ananta sehingga dia jatuh di pangkuan Ezriel.

Ezriel segera melingkar tangannya di perut Ananta.

Ananta menoleh dengan wajah cemberut, "Barusan nyuruh ganti kok malah ditahan si"

"Cium dulu"

Ananta menatap tajam Ezriel namun tidak di pungkiri dia segera mengecup bibir Ezriel dengan cepat.

"Udah ih lepasin"

Bukannya melepaskan Ezriel malah mempererat pelukannya.

"El lepas nanti keburu siang." Ujar Ananta dengan sebal bahkan gadis itu menahan untuk tidak menjedotkan kepala Ezriel ke tembok.

"Cium lagi"

Ananta memejamkan matanya sebentar guna untuk tidak benar-benar menjedotkan kepala Ezriel ke tembok.
Tapi itu tidak mungkin Ananta lakukan, karena kalau dia lakukan wajah tampan pacarnya akan hilang.

Ezriel menahan senyum melihat gadisnya yang sedang memedam amarahnya.

Cup

Cup

Cup

Cup

Ananta mengecup bibir Ezriel bertubi-tubi dia segera melepas tangan Ezriel dengan kasar.

Setelah terlepas dia berlari terbirit-birit menuju kamarnya berada.

Ezriel mengikuti pergerakan Ananta, tidak lama pria itu tersenyum lebar. Rasanya tidak perlu di jelaskan lagi.

°°°

Kini Ananta beserta Ezriel sudah berada di Dufan itupun sebelumnya mereka hanya berkeliling di jalan karena bingung ingin pergi kemana.

Bahkan ketika pria itu menanyakan pergi kemana gadisnya terus saja mengatakan terserah dan terserah.

Maka terjadilah acara berkeliling tanpa tujuan karena tidak mendapatkan tujuan akhirnya Ezriel membawa ke Dufan saja.

Ezriel kadang bingung sendiri cewek yang mengajak pergi dan jalan-jalan keluar tapi setelah di luar menanyakan ingin pergi kemana malah dijawab terserah di kasih saran juga dijawab terserah. Pokoknya bingung dengan pikiran para cewek.

Setelah berkeliling dan puas menaiki berbagai wahana yang tersedia disana mereka segera pulang karena hari sudah mulai menjelang sore.

Ananta gadis itu cekikikan sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa?" Tanya Ezriel sedikit menoleh kearah Ananta.

Ananta menoleh kearah Ezriel yang sedang menyetir mobil. Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa cekikikan mulu?"

"Lagi liatin foto kamu" Jujur Ananta dengan seadanya sembari terus memperhatikan foto Ezriel.

"Emang kenapa sama foto aku?"

"Di foto kamu itu ganteng apalagi di tambah kamu pake topi terus pake kaos putih"

"Emang aslinya nggak ganteng gitu?"

Ananta menoleh ketika mendengar ucapan Ezriel yang sedikit kesal mungkin.

Ezriel menoleh sebentar ketika tidak mendapatkan jawaban dari Ananta namun gadis itu malah sedang memperhatikannya.

"Jelas ganteng di foto aja ganteng apalagi lihat aslinya"

Seketika telinga Ezriel memerah mendengar ucapan Ananta.

Ananta yang melihat menahan senyum, "Ciee telinga nya merah" Goda Ananta.

Bukannya menghilang merah itu malah merembet ke pipinya. Ananta justru malah mencolek-colek lengan Ezriel dengan semangat.

"Diem atau aku dorong"

Seketika Ananta terdiam dia memandangi Ezriel dengan wajah cemberut. Puas sekali Ezriel melihatnya.

Tidak lama gadis itu menyederkan kepala melihat jalanan hari ini yang sangat ramai.

Ananta bahkan merasa ini tidak seperti dunia novel dia merasa ini dunia nyata.

Rasanya juga dia tidak ingin kembali ke dunia aslinya tapi tidak mungkin kan Ananta terus hidup di dunia ini tanpa penyebab sesungguhnya.

Bahkan dia masih bingung alasan dia datang kesini.

Sungguh kalau dia memilih antara pergi dan bertahan dia akan memilih bertahan karena di dunia ini dia merasakan kebahagiaan tiada duanya walaupun seharusnya dia sadar ini bukan dunianya dan ini bukan miliknya bisakah dia egois sebentar.

"Kenapa?" Tanya Ezriel ketika melihat gadisnya yang sedari tadi terdiam pria itu bahkan menepikan mobilnya.

Ananta mengerjapkan matanya, dia tidak sadar bahwa dia sedang melamun.

"Nggak papa kok, aku cuman kecapean aja"

Ezriel mengangguk, "Yaudah tidur aja kalo udah sampe aku bangunin"

Ananta tersenyum tipis dia kemudian menyenderkan kepalanya di mobil dan memejamkan mata.

Sebelum menjalankan mobilnya Ezriel menyempatkan untuk mengelus lembut kepala Ananta dan mengecup keningnya sebentar.

Dia Kemudian melanjutkan kembali perjalanan yang sempat tertunda.

Ezriel bahkan sedikit aneh kenapa gadisnya ini banyak sekali perubahan walau tidak di pungkiri dia juga bahagia.

Bukan itu saja dia pernah berpikir bahwa gadis yang berada di sebelahnya ini seperti bukan Ananta.

Namun lagi-lagi dia tepis pikiran itu.

Ezriel Samudra Garendra

Bersambung...

Jangan lupa share, comment sebanyak mungkin dan votenya guys.

Salam
Penghalu Cogan Fiksi

18 Oktober 2021

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 269K 63
Lunaria dalam bahasa bunga memiliki arti kejujuran, ketulusan, dan juga kemakmuran. Seperti arti namanya, ia menjalani hidupnya penuh ketulusan hingg...
332K 37.6K 52
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
2.9M 193K 47
Elisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialny...
409K 23.7K 53
Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya. Ketika gadis itu telah menyelesai...