AGAV

By hsnlho

3.9M 357K 26.2K

FOLLOW akun WATTPAD ini terlebih dulu! Kisah tentang Agav, seorang ketua basket SMA Airlangga dan mantan ketu... More

00 ||Prolog
01 ||Diusir
02 ||Vea berulah
03 ||Agav sialan
04 ||Siapa dia?
05 ||Jemput Vea
06 ||Tanding basket
07 ||Terpaksa nginep
08 ||Keciduk
10 ||Racun
11 ||Agav kumat
12 ||Bikin baper
13. Di markas
14 ||Jalan ke taman
15 ||Dalam bahaya
16 ||Rumah sakit
17 ||Open bo
18 ||Bertemu lagi
19 ||Jatuh cinta
20 ||Bayi Agav baperan
21 ||Cafe
22 ||Lab
23 ||You are mine
24 ||Perkara minta di kerokin
25 ||Di culik
26 ||pelecehan
27 ||Let's play to the game
28 ||Manja
29 ||Bucin di kantin
30 ||Agav marah
31 ||Keputusan Alex
32 ||Ciuman!
33 ||Agav berubah
34 ||Semuanya telah berubah
35 ||Sulit di perbaiki
36 ||Club
37 ||Cuci darah
38 ||Terbongkar dan maaf
39 ||Di gendong
40 ||Sakit
41 ||Surat
42 ||Mimpi
-
43 ||Berakhir atau kembali
44 ||Kita kembali
45 ||Kisah
46 ||Kita sudah baik
47 ||Kelulusan
48 ||Akhir
49 ||Akhir dari segalanya!
50|| Kericuhan
51 ||Tukang bubur
52|| Kejutan
53|| apa lagi?
54|| Bertamu
55|| Kumpul bareng
56|| Racun
57...
end.....

09 ||Kejadian tidak terduga

84.5K 8.1K 231
By hsnlho

Ramein dengan cara vote + komen ️❤️

WAJIB FOLLOW!
Ig: hsnlho__
Tiktok: bokcin.wp

Agav nih prenn, sungkem dulu😭

••••

Tiga hari sudah Vea menginap di rumah Agav, gadis itu rasanya juga bosan selama tiga hari sehabis pulang sekolah hanya berdiam di rumah Agav saja.

Gladis, bunda Agav juga tidak sedang di rumah, sekarang dirinya sendirian. Agav juga entah kemana perginya, cowok itu seenak jidat mengklaim dirinya sebagai pacar, namun nyatanya cowok itu juga tidak pernah berbicara padanya selama tiga hari, jika berpapasan saja, cowok itu hanya diam.

Jadi, dirinya ini pacar Agav atau orang asing?

Buat apa dirinya memikirkan hal konyol ini? Lagi pula ia juga tidak berharap menjadi pacar Agav.

"Keluar jalan-jalan sambil ke supermarket kayaknya enak deh," ucap Vea.

Gadis yang tadinya hanya merebahkan tubuhnya di kasur, berdiri dan mengganti pakaiannya.

"Emang ayahnya Agav kemana? Kok gue gak pernah liat ya, rumahnya sepi banget, serem lagi," ucap Vea menggerutu sambil menuruni tangga.

Ia memutuskan untuk jalan kaki, lagian dia juga tidak membawa mobil saat ke rumah Agav. Langkah kaki membawanya ke sebuah supermarket di tepi jalan.

"Ice cream, permen kaki, coklat, hmmmm apa lagi ya," gumamnya pelan.

"Ini aja deh, ntar kebanyakan," lanjutnya.

Gadis berambut panjang itu selesai memilih dan membayar belanjaannya, sekarang tujuannya hanya pulang, tidak enak jika Agav dan Tante Gladis sudah pulang nantinya dan melihat dirinya tidak ada.

Sreettt!

"Awsss," ringis Vea yang terjatuh, ia mendongak dan menatap seseorang yang menabraknya, tidak kelihatan dengan jelas wajah orang itu.

Vea merasakan tubuhnya menjadi sakit, seperti ada yang menjalari tubuhnya, tapi entah apa itu.

Cowok yang tadi menabrak Vea, pergi dengan tatapan tajamnya, cowok itu memakai pakaian hitam, topi dan juga masker.

Vea melanjutkan perjalanannya, tubuhnya terasa sakit entah kenapa.

"Vea kamu kemana aja sayang?" tanya Gladis khawatir.

Vea menatap bund Agav lekat, pandangannya jadi buram, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?

"Vea, kamu denger bunda ngomong? Muka kamu kenapa pucat sayang?" tanya Gladis bertubi-tubi.

Vea menggelengkan kepalanya. "Enggak papa kok Tan."

"Vea taruh ini dulu di kulkas ya," lanjutnya lagi.

Brakkk!

Prangg!

"Cukup!" teriak Gladis membuat Vea terlonjak kaget, gadis itu berjalan sempoyongan melihat apa yang terjadi.

"Gladis," gumam Bryan memeluk istrinya.

"Kamu mabuk, lepas mas! Ketika kamu seperti ini kamu baru mengingat aku," teriak Gladis dengan tangisnya.

"Maaf sayang, maaf, aku khilaf," ucap Bryan.

"Maaf bahkan gak cukup untuk mengembalikan seperti dulu mas. Agav, Agav anak kita yang jadi korbannya, kamu menelantarkan nya, kamu tidak memberi dia kasih sayang dari seorang ayahnya," ucap Gladis mendorong tubuh Bryan agar menjauh.

Vea memukul kepalanya beberapa kali, rasa pening menyerang dirinya, Vea menatap dua orang di depan sana yang sedang bertengkar, Vea berusaha melihat apa yang laki-laki paruh baya itu ingin lakukan pada bunda Agav.

Vea berlari, lalu mendorong tubuh bunda Agav sekencang mungkin saat dirinya melihat laki-laki itu menodongkan pisau ke punggung bunda Agav.

"Tante awas," ucap Vea gemetar.

Sreet!

Vea terduduk di lantai, ia mendongak menatap laki-laki paruh baya itu yang mabuk.

Vea meraba lehernya yang berdarah, lehernya terkena goresan pisau yang sempat menyerang bunda Agav.

Gadis itu berdiri dan membantu bunda Agav bangun, namun bunda Agav ternyata tidak sadarkan diri, Vea menatap kepergian laki-laki paruh baya itu. Dirinya hanya bisa menahan rasa sakit yang tiba-tiba datang lagi di tubuhnya.

"Tan, Tante bangun, Vea takut. Vea bingung harus apa," ucap Vea bergetar.

Laki-laki dengan pakaian casualnya masuk. Agav, cowok itu baru pulang dan betapa terkejutnya ia menatap rumahnya yang berantakan dan bundanya yang tergeletak tidak sadarkan diri.

"Bunda," ucap Agav.

"Bund, bunda bisa denger Agav?" ujar Agav takut jika terjadi sesuatu pada Gladis.

Agav menatap tajam Vea di sebelahnya. "Minggir." Bentak Agav.

Vea memundurkan tubuhnya takut, tangannya bergetar.

Agav membaringkan tubuh bundanya di sofa, cowok itu mengambil minyak kayu putih.

"Lo apain bunda gue hah? Lo numpang di sini, dan seharusnya lo sadar untuk gak bersifat seenaknya di rumah ini," teriak Agav menatap Vea lekat.

Gadis yang di marahi itu hanya diam menunduk.

"Lebih baik lo pulang ke rumah lo." Agav menarik tangan Vea dan membawanya keluar dari rumah, Vea hanya diam.

Agav menutup pintu itu dengan kencang, Vea menatap nanar pintu di depannya, kepalanya sungguh sakit sekarang, sesekali ia juga memukuli dadanya yang terasa nyeri.

Vea memutuskan untuk pulang, ia butuh istirahat.

"Bund, bunda gak papa?" tanya Agav pelan, saat melihat ada pergerakan dari tangan bundanya.

"Agav," gumam Gladis.

"Bunda tenang ya, ada Agav di sini."

Gladis menatap seisi rumahnya. "Agav, Vea mana?"

"Aku usir, dia kan yang bikin bunda gini?" ujar Agav dingin.

Plakkk!

"Agav!" ujar Gladis tegas.

"Bund," gumam Agav menatap bundanya.

"Kenapa kamu usir Vea? Vea nolongin bunda, kekacauan ini bukan di sebabkan oleh Vea, ayah kamu tadi datang dengan keadaan mabuk, Vea nolongin bunda dari ayah kamu yang mau menyelami bunda," ucap Gladis bergetar.

"Bund," ucap Agav pelan, cowok itu merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan terhadap Vea.

"Bunda gak mau tahu Agav, kamu harus temuin Vea sekarang," ujar Gladis menatap putranya.

"Tapi bunda gimana?"

"Bunda udah gak papa Gav, Vea terluka karena nolongin bunda, kamu bawa kotak ini," suruh Gladis, Gladis juga menyuruh Agav membawa kotak p3k.

Agav menatap bundanya. "Telepon Agav kalau bunda butuh sesuatu, Agav akan langsung pulang."

"Enggak, bunda gak papa! Kamu temenin Vea di sana," tukas Gladis.

Agav mengangguk, cowok itu memakai jaketnya dan menuju rumah Vea.

Vea yang sudah sampai di rumah, gadis dengan wajah pucatnya itu langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.

Drtttt...drtttt....drtttt....

Handphone Vea bergetar, ia duduk dan memeluk kedua kakinya erat. Ia lihat di layar handphonenya jika mama nya menelepon.

"Assalamualaikum sayang," ucap Revira, mama Vea dari telepon.

"Waallaikumsalam," jawab Vea pelan.

"Kok lemes, kamu gak papa kan?" tanya Revira lembut.

"Aku gak papa, Vea cuman ngantuk aja," sahut Vea.

Tangan gadis itu tiba-tiba bergetar tidak karuan, keringat dingin bercucuran dari dahinya, Vea memeras dadanya yang berdenyut kencang, ia ingin mengadu tentang rasa sakitnya pada mamanya, namun ia tidak ingin membuat mamanya khawatir.

"Sayang," ucap lembut Revira.

"Iya."

"Bunda mau nanya deh, kamu pacaran sama Agav?" tanya Revira sambil terkekeh di telepon nya.

"Pacar," gumam Vea.

"Bunda liat postingan Agav di Instagram, pake foto masa kecil kamu," jelas Revira.

"Kenapa diam sayang? Jadi bener kalau kalian pacaran?" ujar Revira kepo.

"Vea gak tau mah," jawabnya.

Vea meringkuk tubuhnya. "Mah, udah ya. Vea capek, Vea mau tidur."

"Ya udah deh, good night sayang."

Vea mematikan sambungan telepon nya, tanpa sadar handphonenya terlepas begitu saja dari genggamannya jatuh ke lantai.

Agav yang sedari sudah sampai di rumah Vea, cowok itu mendengar suara Vea yang sedang menelpon, kebetulan Vea tidur di kamar bawah yang memudahkan Agav untuk melihat gadis itu.

Agav tersenyum saat mendengarkan Vea yang sedang berbincang dengan mamanya, namun ia khawatir dengan keadaan gadis itu yang berbeda.

Agav masuk ke dalam kamar Vea melalui jendela kamar gadis itu yang tidak di tutup, dengan perlahan-lahan Agav masuk kedalamnya, bahkan Vea tidak menyadari pergerakannya sedikit pun.

Agav duduk di kasur yang Vea duduki, merasa ada pergerakan dari kasurnya, Vea mendongak.

"Maaf, lo gak papa kan?" tanya Agav dengan tangannya yang mengelus pipi Vea.

Agav merengkuh tubuh Vea ke pelukannya.

"Sakit," gumam Vea pelan.

Tangan Vea bergetar meraih baju Agav dan memerasnya kuat.

Agav mengikat rambut Vea yang terurai, cowok itu menatap leher Vea yang di penuhi darah, mungkin ini luka yang bundanya bilang.

Cowok itu dengan perlahan mengobati setiap luka di leher Vea. "Tahan."

Vea memeras baju Agav, satu tangannya terus bergetar.

Agav selesai mengobati, cowok itu mengangkat wajah Vea yang menyender pada dadanya.

Cup.

Agav menjatuhkan bibirnya tepat di kening Vea, cowok itu merebahkan tubuh Vea ke kasur, lalu menyelimuti nya.

"Gue temenin di sini, tidur aja," ucap Agav.

Vea memejamkan matanya, Agav menggenggam tangan kanan Vea lembut, tangan gadis itu sedari tadi terus bergetar. Mungkin panik attack nya kambuh lagi.

AGAV

Vea kira-kira kenapa? Ada penyebab lain yang buat dia jadi kayak gitu atau enggak nih guys?

Hayoooo🙃

Mau lanjut? Spam next dulu!

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 57K 53
SUDAH TERBIT SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DIHAPUS Bagaimana rasanya jika kamu memiliki hubungan yang di rahasiakan pada seluruh dunia. Kamu tak boleh membe...
30.7K 1.6K 49
(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dalam hidupnya, dia kehilangan kedua orangtu...
4.2M 246K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
Leonada By Nafia

Teen Fiction

972K 49.4K 39
[Cek on DREAME for complete story] Link on profile #284 in Teen Fiction (25/5/2018) "Lo tuh gak pantes jadi pacar gue!" bentak cowok itu. "G-g-gue ga...