Untouchable

Bởi MBerliAni

39.4K 6.4K 577

Aku quirkless. Tidak mudah hidup di mana manusia memiliki quirk di dunia ini. Apalagi homeless Xem Thêm

Prolog
🧤1🔥
🧤2🔥
🧤3🔥
🧤4🔥
🧤5🔥
🔥5.5🧤
🧤6🔥
🧤6.5🔥
🧤7🔥
🧤8🔥
🧤9🔥
🧤10🔥
🔥10.5🧤
🧤11🔥
🧤12🔥
🧤13🔥
🔥01.18🔥
🧤14🔥
🧤15🔥
🧤16🔥
🧤17🔥
🧤17.5🔥
🧤18🔥
🧤19🔥
🧤20🔥
🧤04.04🧤
🧤21🔥
🧤22🔥
🧤Friendship🔥
🧤23🔥
🧤24🔥
🧤25🔥
🧤26🔥
🧤27🔥
🧤28🔥
🧤29🔥
🧤30🔥
🔥Ending Dabi: Injury and Memory (part 1)🔥
🔥Ending Dabi: Injury and Memory (Part 3)🔥

🔥Ending Dabi: Injury and Memory (part 2)🔥

339 50 1
Bởi MBerliAni

*Dabi POV*

"Oh, okitta noka"

"Sensei..."

Pemandangan pertama yang kulihat setelah kengerian itu adalah dokter tambun dan pendek ini.

"Yang lain--"

"Di mana [y/n]?"

"Tena--"

"Aku tanya di mana [y/n]!?"

Dia...dia...mati kan?

Aku melupakan hal itu tapi...

Dia mati di tanganku.

Dia mati tepat saat aku memeluknya.

Saat...terakhir kali kami berciuman.

"Dia masih hidup"

"Hidup? Jangan bercanda! Ji--!"

Aku melihatnya.

Aku bertemu dengannya lagi.

Tapi...

Aku menarik kerah jas putih konyolnya. "Kau mau menjadikannya Nomu hah!? Aku bakar tempat ini!"

"Tenanglah dulu Dabi, aku tidak bermaksud melakukannya toh dia quirkless. Ini teknik pnyembuhan yang kubisa karena...jika telat sedikit saja dia akan mati"

"Jika kau berbohong aku akan membawanya dan bakar tempat ini!"

"Yah, terserah kau, aku sudah melakukan yang terbaik untuk kalian, jangan nekat pecahkan tabungnya dia sebentar lagi selesai disembuhkan"

"Berapa lama?"

"Hm, tunggu saja besok"

Aku ingin cepat-cepat bawa dia pergi sebelum yang lain tahu.

Aku tahu yang lain menyimpan dendam padanya, terutama Shigaraki.

Twice sepertinya tidak, dia kan bodoh.

[Y/n]...

"Rahasiakan ini"

"Tentu, tentu, aku membawa kalian saja tanpa sepengetahuan Shigaraki Tomura"

"Sudah pasti begitu..."

"Tumben kau bisa babak belur begitu, ambil peluru di bekas luka bakarmu itu susah lho"

Tunggu saja [y/n].

Kita akan hidup bersama berdua saja dengan damai.

🔥🔥🔥

*Author POV*

Perjalanan melewati jalan tol memang melelahkan dan membosankan.

Bagi seorang villian seperti Dabi tidak.

Berkendara dengan mobil hasil rampasan bersama orang yang dia cintai itu cukup.

Meski orang itu masih tertidur di tempat duduk samping yang menyetir.

Jalanan sepi membuatnya melajukan mobil sedikit cepat.

Ia membawa wanitanya itu tepat setelah air di tabung yang mengurungnya menyusut.

Dan semua baik.

"Sebentar lagi kita sampai [y/n]"

Tangan yang lebih kecil darinya di genggamnya.

Dikecupnya telapak tangan tersebut.

"Bensin sialan pakai habis"

Mobilnya berbelok ke pom bensin yang dilihatnya.

Tentu Dabi menutupi identitasnya.

Memakai masker dan hoodie hitam agar tak mencolok.

Agar tidak dicurigai.

Setelah membayar dan membeli berbagai macam camilan dia melajukan mobilnya lagi.

Pemandangannya berganti menjadi pantai.

"[Y/n], umi da"

Dabi benar-benar membawamu jauh.

Dia menepati janji manisnya.

Ia memutuskan berhenti sejenak sekedar ingin menikmati matahari terbit.

Bibirnya mengecup sayang kening wanita yang masih setia dengan bunga tidurnya.

Ia tersenyum tipis menatap wajah tertidur sang terkasih.

Ia sematkan beberapa anak rambut yang menghalangi wajah eloknya ke belakang telinga.

Air mata darahnya mengalir kala ia istirahatkan di paha wanita tercintanya.

Pikiran buruk mulai menghampirinya bagai mimpi buruk.

Disaat ia berpikir tidak akan lagi orang di sisinya.

Rambutnya seperti dielus lembut.

"Touya mitte, kirei desu yo"

Kalau ini ilusi ia tidak ingin bangun.

"Hm, aku tahu"

"Bagaimana kau tahu kalau kau tidak melihatnya? Mataharinya terbit lho"

Dabi bangkit perlahan.

Maniknya yang membesar menatap wanita yang dicintainya membuka mata dan tersenyum manis padanya.

"Kirei..."

"Touya, doushita?", tanganmu terulur menghapus darah yang keluar dari matanya. "Ittai?"

Ia berhambur memelukmu erat.

Kaupun membalasnya dan menepuk-nepuk  punggungnya dengan lembut.

"Aku--"

"Anu Touya kau membawaku ke mana? Ini mobil siapa? Kita mau ke mana?", ucapmu ketika melepas pelukan.

Dabi hanya tertawa kecil melihat responmu.

Pipimu dikecupnya dengan sayang.

"Ke tempat di mana hanya ada kita berdua saja"

"I-ini masih Jepang kan?"

"Haha, iya, sebebtar lagi kita sampai di rumah kita [y/n]"

"Kita...tinggal bersama kan?"

Dabi hanya tersenyum menatapmu.

Tidak seterusnya bersama, ada hal yang belum dia selesaikan.

"Gomen [y/n]...aku tidak bisa lama sepertinya di rumah kita, tapi aku janji akan tetap pulang"

"Sokka..."

"Aku masih ada urusan dengan ayahku itu"

"Tapi kau tetap pulang kan?"

Tangannya terulur mengacak puncak kepalamu. "Aku janji"

Mobil dilajukannya lagi.

Rumah yang terletak di pedesaan ya asri.

Jauh dari hiruk pikuk kota.

Rumah sederhana.

"Kau suka?"

"Touya kau tidak merampok kan?"

"Enak saja tanya begitu"

"Hihi, aku suka kok, aku bisa berkebun nanti"

"Aku hanya bisa memberimu gubuk kotor ini"

"Tidak apa kok, bisa diperbaiki"

"[Y/n], jangan pernah sesekali menyusulku ke sana, kau boleh ke sana jika bersamaku"

"Iya, aku mengerti"

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

91.3K 17.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
662K 50.8K 62
Abigaeil, namanya manis dan imut anaknya si buntalan daging mengemaskan yang selalu menjadi primadona para tetangganya. si bucin Pai coklat dari nene...
1.4M 81.2K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
124K 8.9K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote