Rayner and Rain

By hayyyouuu

4.4M 239K 28.3K

18+ Sifat Rayner itu seperti kebanyakan laki-laki di sekolah. Bisa kalem, bisa bacot, bisa nakal, dan bisa ju... More

Rayner and Rain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
not an extra part
Raynerain

30.

82.4K 4.9K 825
By hayyyouuu

"DAH ABANG!"

Xabiru meringis malu dengan kepala menunduk. Ia menatap Rain yang berjarak tiga meter darinya yang sedang melambaikan tangannya.

"Rain, gue belom jauh, masih di sini." kata Xabiru yang bisa didengar oleh Rain dan Rayner.

Rain terkekeh malu. Gadis itu melangkah cepat menuju Xabiru lalu memeluk kakaknya erat. "Dadah, Abang. Hati-hati yaa. Salam buat Bunda sama Papa. Kalian sehat-sehat terus oke?"

Laki-laki yang akan pulang ke Bali itu mengelus punggung Rain. "Iya. Lo baik-baik di sini ya. Jangan nakal."

Rain melepaskan pelukannya. "Siap!"

Xabiru menoleh ke arah Rayner yang berdiri dengan kedua tangan dimasukan ke dalam hoodie. "Lo, inget kata-kata gue." katanya yang diangguki dua kali oleh Rayner.

Setelah itu Xabiru menepuk dua kali kepala Rain lalu mengecup kedua pipinya. "Bye, Rain."

Rain balas mengecup pipi Xabiru membuat Rayner mendengus. "Byee."

Rain melambaikan tangannya saat Xabiru melangkah menjauh. Saat Xabiru menghadap ke depan, Rain berbalik ke arah Rayner.

"Kenapa cemberut?" gadis dengan jeans hitam itu memiringkan kepalanya.

"Gapapa."

"Ih, kok kayak cewek, Ray?"

Rayner meraih tangan Rain lalu menyelipkan jari-jarinya diantara jari-jari gadis itu. Ia membawanya keluar dari area bandara. Laki-laki itu hanya diam membuat Rain bingung.

"Rayner kok diem?"

"Rayy yuhuu."

Rain menyandarkan kepalanya di bahu Rayner. "Lo jealous ya sama Abang?"

"Rayneer."

"Jangan kacangin aku."

Rayner mengulum bibirnya menahan senyum saat mendengar nada lucu Rain dan gadis itu mengganti 'gue' menjadi 'aku'. Ia masih diam dengan mata tertuju ke depan.

"Rayner, mah, ih!"

Saat sampai di depan mobil Rayner, Rain tiba-tiba berjinjit dan mengecup pipi Rayner. Hal itu tentu saja membuat Rayner melongo tidak percaya. Kemudian gadis itu memeluknya erat setelah melepaskan genggaman tangan mereka.

"Kamu mau ini kan?" tanya Rain lalu tertawa. "Jadi gini Rayner kalo jealous, kayak bocah."

Akhirnya Rayner balas memeluk Rain setelah beberapa detik terdiam. "Vibes lo langsung berubah kalo pake aku-kamu."

"Ga suka ya?" Rain mendongak tanpa melepaskan pelukannya. Kini wajah mereka hampir tidak berjarak.

"Hmm. Jadi kayak anak kecil, jadi pengen gue kekepin terus." kemudian Rayner memeluk erat tubuh Rain dan ia goyangkan ke kanan-kiri membuat Rain tertawa.

"Mau dong dikekepin Rayner."

"Nanti pulang dari sini langsung kekep di kamar."

Mereka melepaskan pelukan lalu masuk ke dalam mobil. Setelah menyalakan mesin mobil, Rayner memakai seatbelt. Ia menoleh ke arah Rain yang sedang memainkan ponsel.

Rain mendongak saat menyadari tatapan Rayner dan mobil yang tidak kunjung berjalan. Ia menatap cowok itu penuh tanya. "Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Rain.

Gadis itu mengernyit saat Rayner malah melepaskan seatbelt-nya dan beranjak mendekat. Ia menahan dada Rayner saat tahu maksud laki-laki itu mendekatinya.

"Ray, ini di mobil—"

"Kaca mobil gue gelap."

Sedetik setelahnya, Rayner menempelkan bibirnya di bibir Rain tanpa membiarkan gadis itu membalas ucapannya. Tangan laki-laki itu bergerak melepaskan seatbelt Rain lalu menarik pinggangnya mendekat.

Rain masih membuka matanya ketika ia sadar ciuman Rayner terasa berbeda. Lebih menuntut, meski tetap dilakukan dengan pelan. Laki-laki itu seperti sedang banyak pikiran?

Rain pasrah dan memejamkan matanya, mencoba membalas ciuman menuntut ini. Ia mencengkram lengan Rayner kala cowok itu semakin menariknya dan mencoba untuk mengangkatnya.

"Sepatu gue kotor." gumam Rain.

"Gapapa."

Rain berhasil duduk di atas paha Rayner, meski sedikit kesusahan. Ia masih meladeni ciuman Rayner sampai laki-laki itu menyudahinya. Kini Rayner bersandar di dadanya dengan nafas terengah.

"Gue bisa rasain lo lagi beda. Mau cerita? Gue bisa jadi pendengar yang baik loh. Lo mau cerita apa aja boleh. Mau bagi beban ke gue juga boleh. Tapi jangan harepin gue kasih solusi hehe. gue suka ga pinter kalo buat solusi."

Rayner tersenyum. Ada rasa senang tersendiri saat gadis yang ia cintai ini peka terhadap perasaannya. Kadang, Rayner juga butuh dimengerti dan dipahami. Laki-laki juga butuh itu, bukan hanya perempuan saja.

"Ray?" panggil Rain sambil mengusap kepala belakang Rayner.

Sambil menunggu Rayner membuka suaranya, Rain melepas sepatunya lalu melemparnya ke bawah kursi samping kemudi. Ia kembali mengusap-usap kepala Rayner.

"Mau gini aja boleh?" tanya Rayner sambil mengusel di bahu Rain.

"Kenapa jadi manja gini?"

"Gue pengen juga dimanja sama lo."

"Terus kita di sini aja? Ga pulang?"

"Heemm."

"Tapi laper. Mau makan, mau buat lasagna. Gue baru nemu resep lasagna yang ga susah-susah banget, pengen langsung cobain. Terus minumnya susu stroberi. Gue juga pengen belajar, dua minggu lagi udah ujian semester. Nanti belajar bareng ya, Ray?"

Awalnya Rayner mendengar ocehan Rain dengan bibir tersenyum, tetapi saat gadis itu membicarakan tentang ujian, ia langsung menghilangkan senyumnya. Rayner mengangkat kepalanya dari bahu Rain dan menatap gadis itu beberapa detik, sebelum mengalihkannya ke sembarang arah.

"Rain, abis lulus, lo, mau kemana?"

Persis seperti reaksi Rayner pada malam Xabiru membicarakan hal tersebut, Rain langsung merubah raut wajahnya.

"Gue pindah ya." tanpa menunggu balasan Rayner, Rain berpindah tempat duduk ke kursi sebelah.

Rayner menghembuskan napasnya lalu kembali memasang seatbelt dan mengendarai mobilnya keluar dari area bandara.

Hening menyelimuti mereka. Padahal, biasanya, Rain akan selalu mengeluarkan suara dan Rayner selalu menanggapinya. Kini mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing.

"Lo pasti bakal pulang ke Bali, dan gue," Rayner mengetuk-ketuk stir mobil dengan gelisah.

"Kenapa lo bilang gitu? Emang gue udah jawab, abis lulus gue mau kemana?" tanya Rain sedikit tidak suka.

"Ya gimana, dari awal emang kehadiran lo di apartemen gue karena lo-nya gamau ikut ke Bali sampe lulus. Bentar lagi kita udah mau lulus, gaada lagi alesan buat lo tetep di apartemen gue."

Setelah penjelasan Rayner, mereka kembali terdiam. Rain menatap ke luar kaca mobil dan Rayner fokus mengendarai mobil.

"Jadi ini alesan lo berubah?" gumam Rain yang masih dapat di dengar oleh Rayner. Namun, Rayner tidak menjawab, karena ia tahu pertanyaan itu tidak memerlukan jawaban.

"Rain, jangan ngehindar." kata Rayner rendah.

Sejak pulang dari bandara, Rain seperti menjaga jarak dari Rayner. Gadis itu bingung, sedih, dan memikirkan pertanyaan Rayner tadi. Rayner jelas benar, tidak ada alasan Rain untuk tetap berada di apartemen Rayner setelah lulus.

"Gue ga ngehindar." balas Rain seadanya.

Gadis itu sedang membuat lasagna seperti yang tadi ia katakan di mobil.

Rayner memeluk gadis itu dari belakang. "Xabiru yang nyadarin gue tentang ini. Gue jadi sadar, abis ini, setelah ini, kita mau gimana?"

"Ya bareng-bareng, Ray. Emang setelah lulus lo mau kemana?"

"Rencananya, Boston. No, bukan rencana, itu udah jadi cita-cita gue dari dulu."

Tubuh Rain berubah kaku ketika mendengar jawaban Rayner. Matanya langsung berkaca-kaca.

"Bisa ga, bahas ini nanti aja? Masih lama kan, Ray?" tanya Rain dengan suara yang jelas terdengar bergetar.

Rayner membalikan tubuh gadis itu lalu mengusap sudut matanya yang terdapat setitik air mata di sana. "Emang masih lama, tapi kita gabisa lupain, kalo bentar lagi—"

"Tapi gue belum siap!" sentak Rain membuat Rayner terkejut sesaat. "G-gue belum siap ngebayangin lo jauh dari gue, Rayner."

Pecahlah tangis Rain di depan Rayner. Kepalanya menunduk dalam dan tubuhnya bergetar.

Rayner menarik Rain ke dalam pelukannya. Ia menumpukan kepalanya di atas kepala Rain lalu memejamkan matanya.

"Okay, kita bahas nanti lagi." kata Rayner lembut.

tim putus?

tim ldr?

tim ngegantung?

teman" boleh ga ya, kalo yang mau ngasi semangat di sini aja😬👉🏻

soalnya aku capek ngescroll ratusan komen😭😭

semoga ini ga mengecewakan yaaa

Continue Reading

You'll Also Like

2M 327K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
4.1M 511K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
8.3M 518K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...