Kawasaki Estrella Jenanta sudah terparkir di depan rumah Jea.
"udah sampe"
"punggung gua emang senyaman itu?"
"o-oh udah sampe?" Jea beranjak turun, wajahnya sangat menjelaskan kalau dia lelah
"ga bisa bukanya"
"ck! sini" Jenanta tersenyum tipis dan membukakan helm Jea
Detik selanjutnya adzan Maghrib berkumandang. Bertepatan dengan mobil Mamah Jea tiba di rumah.
Mamah Jea turun dari mobil dan menghampiri. "kalian baru sampe juga? maghrib, masuk dulu yuu" Mamah Jea mengajak Jenanta mampir dulu sambil menunggu maghrib.
"mmm terima kasih tante tawarannya, tapi saya mau langsung balik aja biar bisa ke masjid buat sholat"
"ohh gitu, iyauda besok-besok mampir yaa kalo abis anter Jea, oiya terima kasih sudah mau antar Jea pulang. jujur, selalu khawatir kalau dia naik ojek online saat udah sore menuju malam gini"
"nama kamu siapa?" tanya Mamah Jea lembut.
"Sama-sama, tante. Saya Jenanta, biasa dipanggil Nanta"
"pamit pulang yaa tante, Je gua balik" ujar Jenanta mengulurkan tangan untuk salim ke Mamah Jea.
"nama yang bagus, kamu hati-hati di jalan yaa" balas Mamah Jea
Sedangkan Jea hanya mengangguk senyum membalas pamitan Jenanta. Jenanta melajukan motornya setelah pamitan.
"kamu besok-besok kalau mau bawa pacar ke rumah yang proper gitu Je"
"eh? kok pacar ?"
"itu siapa kalo bukan pacar? jangan bilang temen Osis lagi kaya tadi pagi"
"dia si bukan Osis dan bukan pacar Jea, cuma temen sepanitian aja"
"ohh gituu… pacaran sama dia juga gapapa si Je"
"ihh mamah, aku belum mau pacaran" seru Jea dan berlalu menuju tangga.
"udah 17 tahun ini gapapa kalau mau rasain cinta-cintaan masa SMA" Mamah Jea sedikit berteriak biar Jea mendengar dari atas.
….
LINE
Harbi
Besok latihan jam berapa?
Juan
Malmingan aja apa sekalian
Harbi
ogah ah
Davi
di sekolah udah pacaran mulu juga!
Harbi
gausa iri
Davi
ga iri gblk! w bilangin!
Juan
pak ketu mana nich?
siang ke sore aja kaya biasa
Harbi
naaah cakeeep
fix
Juan
lanjut nongki abis itu
Davi
gua masih harus rapat cuy
Juan
lagak lu rapat-rapat
macem DPR aja
sama Jea?
Davi
sama sekbid 6 tepatnya
yaa sama aja
ada Jea nya juga
Davi
yaaa beda doong
Harbi
udh udh gausa dilanjutin
pasti ribut
gua abis anter Jea pulang
Juan
DEMI??
Harbi
HAH?
Davi
gitu dong, gaspol
Harbi
perasaan pas bubaran lu jg
langsung cabut dah
Juan
ih ngeri kali ku tengok
diri kau Nanta
wkwkwkwk
semua bahasa aja wan lu pake
Davi
maaf pak, ditunggu cerita
lengkapnya
maaf gan review lengkapnya
besok aja wkwkwkkw
Juan
malam ini tidur
diselimuti rasa penasaran
Harbi
harusnya Davi sih
yg ngetik gitu
—
Jenanta meletakkan handphone nya di nakas samping tempat tidur. Dirinya menatap langit-langit kamar mengingat kejadian tadi sore, dari ia yang mendapati Jea tengah bengong hingga ia mengantar pulang Jea sampai depan rumah.
Senyum tidak luntur dari wajah Jenanta hingga dirinya tertidur pulas.
….
Sekbid 6 berencana melakukan diskusi tentang proker pekan olahraga, namun karena hari libur susah sekali menentukan waktu yang pas. Hingga akhirnya Davi–selaku ketua Sekbid 6 memutuskan pertemuan mereka pukul 16.00 di 76 Club yaitu tempat makan dan futsal sekaligus, alias tempat yang sama dengan ia latihan futsal.
Pukul 15.30 Jea sudah siap untuk otw, karena tempatnya tidak terlalu jauh Jea memutuskan untuk naik ojek online. Tidak hanya Jea, anggota yang lain juga sudah mulai otw.
"gua ganti duluan" Davi melenggang keluar dari lapangan, untuk mandi dan berganti.
"jadi rapat-rapatan itu dia?"
"apa si Wan rapat-rapatan? rapat beneran" desis Harbi yang matanya fokus ke handphone karena sedang chat-an dengan Jihan.
"Davi kampret ga ngasih tau mau rapat dimana" Jenanta berdiri berniat menyusul Davi.
"sadar Nanta! lu bukan bagian Sekbid 6" Juan menjentikan jarinya di depan wajah Jenanta.
"gua penting juga kan, kapten futsal"
"gua jamin kalo sampe Jea denger dia udah ilfeel duluan sama lo!" seru Harbi yang melenggang mendului Juan dan Jenanta.
….
Ujung-ujungnya Davi selesai berganti barengan dengan Jenanta, Juan dan Harbi. Mereka berempat melangkah keluar dari area futsal.
"gua cabut duluan" ujar Harbi dan melakukan toa ala laki ke sahabatnya.
"tiati pacaran mulu yang ketiga setan" seru Juan.
"ga takut gua, setannya ada disini semua" balas Harbi
"sialan!"
"daah.. duluan"
Harbi melangkah ke parkiran sedangkan Davi, Jenanta dan Juan melangkah menuju cafe. Jenanta merengek minta Davi ngasih tau Sekbid 6 kumpul di mana. Disinilah Jenanta bersama dengan Juan ikut namun pisah meja.
'yang penting bisa liat Jea' – batin Jenanta
Jea melangkah masuk ke area 76 Club setelah diturunkan tepat di depan gerbang utama oleh abang Grab.
Jea berpapasan dengan Harbi yang sedang membayar parkir.
"Eh Jea" sapa Harbi
"Oh hai Har"
"gua duluan" Harbi langsung melenggang pergi dengan motor nya.
Jea bingung kenapa bisa ada Harbi disini. Apa Harbi habis hangout bareng Davi? –pikir Jea.
Jarak gerbang utama ke Cafe lumayan memakan waktu. Membuat Jea buru-buru ingin berada di bawah AC. Jea dengan cepat memasuki Cafe yang dituju, dari pintu utama Cafe netranya langsung melihat teman-teman Sekbid 6. Tanpa memperhatikan sekeliling Cafe lagi, Jea melangkah pasti. Bahkan ia tidak sadar melewati seseorang yang sudah menunggunya.
Jenanta yang sudah memasang wajah sumringah pun luntur setelah Jea melaluinya begitu saja. Ia merasa kecewa Jea tidak menyapanya bahkan melirik saja tidak.
Juan menoleh, melihat sumber pandang Jenanta.
"gua pikir lu udah sedeket itu buat saling sapa" ujar Juan yang justru menambah sedih Jenanta
"abis mandi banget?" setelah menyapa semua anggota, Jea duduk berhadapan dengan Davi.
"iya, gua abis futsal"
"oh pantes gua ketemu Harbi"
"ada Jenanta sama Juan juga di sana" Davi dengan enteng menunjuk ke arah posisi Jenanta dan Juan duduk.
Jea menoleh ke arah yang ditunjuk Davi.
"gua ga sadar ada mereka duduk di sana"
"lu ga pernah liat mereka pas pake baju santai, jadi gak langsung ngenalin"
"hmmm… mungkin"
Setelahnya mereka–anggota sekbid 6 fokus membahas tentang proker dan diselingi dengan obrolan lucu hingga membuat tertawa.
….
Hi! Jika kalian suka cerita ini, tolong bantu vote dan beri feedback dengan bahasa yang baik di comment yaa.. ✨
—flawersun🌻