➡️Maaf kalau banyak Typo
Bertebaran ⬅️
_____________________
Setelah membaca secarik kertas tersebut, war menjadi takut dan sekejap membeku hingga suara handphonenya berdering. War yang masih ketakutan membuatnya sangat sulit untuk bergerak, bahkan handphone yang ia pegang beberapa kali jatuh dari tangannya.
"Halo" ucap war dengan suara yang bergetar.
"Halo tuan war, ini dari guru nya phu, saya ingin meminta maaf karena anak tuan telah hilang" ucap guru itu
Mendengar berita tersebut, war menjatuhkan handphone nya lagi dan setelahnya war tersungkur di lantai dan berteriak histeris hingga war pingsan.
Semua pekerja yang mendengar majikannya berteriak histeris dengan cepat menyusul ke kamar tuannya, semua pekerja mulai dari tukang kebun hingga para maid berkumpul karena pintu kamar tuannya terkunci dari dalam, dan Untungnya Kepala maid dirumahnya memiliki kunci cadangan.
"NYONYA" Teriak kepala maid.
Mereka semua melihat war yang pingsan dengan handphone nya yang masih terhubung oleh sang guru, dan juga bangkai tikus yang dikerubungi belatung telah berhamburan di sekitar kamar.
Semua orang yang berada di situ berbagi tugas, ada yang memanggil dokter, ada yang membersihkan bangkai tikus tersebut, dan juga kepala maid yang menelpon sang tuan rumah.
"Halo tuan" panggil kepala maid menggunakan handphone war
"Loh bi, ada apa?, Dimana war?" Tanya Yin
"Nyonya pingsan tuan, dan juga tuan muda phu hilang dari sekolah"
"Apa, kenapa bisa?"
"Saya juga gak tau tuan, saya masih dirumah menunggu nyonya war siuman"
"Cepat panggil dokter boun, dan jika war sudah sadar, bilang kalau aku akan membawa phu pulang"
"Baik tuan"
Setelahnya yin mematikan handphone yang ia pegang, bahkan ia remas.
"Prom, panggil polisi bahkan tentara sekalipun, dan juga panggil bodyguard dan supir yang berada di sekolah phu" ucap yin
"Ada apa yin?, Kenapa dengan phu?" Tanya prom
"Sudah laksanakan saja, dan cepat ikut denganku" ucap yin bergegas keluar dari ruangannya.
Yin dengan diikuti oleh prom dan beberapa bodyguard menuju ke kantor polisi. Para karyawan kantor di perusahaan melihat Sang bos dengan wajah yang sangat merah seperti menahan amarah ditambah yin yang terus mengepalkan tangannya.
.
.
.
Di kantor polisi sudah terdapat para bodyguard yang yin tugaskan untuk menjaga phu saat sekolah. Baru memasuki kantor inspektur, yin langsung melayangkan tinjunya kepada bodyguard yang berada di sana, total ada 5 orang yang yin pukul.
"Sabar tuan" ucap sang polisi melerai yin
"Kalian bagiamana sih, aku membayar kalian mahal-mahal tapi menjaga satu anak kecil saja gak bisa" ucap yin dengan murka
"Tuan wong, anda harus tenang, kita fokus untuk mencari anak anda dulu" ucap polisi tersebut sambil menenangkan yin.
Yin akhirnya duduk untuk dimintai keterangan tetapi dia masih tidak terima dengan kelakuan bodyguard nya.
"Bagaimana langkah selanjutnya pak" tanya prom, karena yin masih menatap tajam ke bodyguard nya sambil mengepalkan kedua tangannya, bersiap siap untuk melayangkan tinjunya lagi jika dia kehilangan kendali.
"Kami sudah mengerahkan beberapa polisi untuk mencari keberadaan anak tuan"
"Kok cuma beberapa harusnya semua, kalau bisa panggil seluruh polisi di negara ini untuk mencari anak ku, aku gak mau tau, anak ku harus ketemu dalam keadaan selamat, aku tidak peduli berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mencari anak ku" ucap yin
"Tenang tuan, kami masih kekurangan informasi untuk mengetahui dimana anak tuan"
"AKHHHHH" murka yin sambil memukul meja dengan keras.
"Bagaimana sih, masa kalian gak bisa cepat mencari satu orang anak" ucap yin
"Kami sudah melakukan sebaik mungkin tuan, anda harus bersabar terlebih dahulu"
"Kalau kalian tidak bisa , biar aku yang akan mencarinya" ucap yin berlalu dari kantor tapi sebelum itu dia mengatakan hal yang sangat kejam
"Dan kelima orang itu, karena mereka masih terikat kontrak dengan ku, jika terjadi hal yang tidak-tidak ataupun anakku lecet sedikitpun, tidak segan segan aku akan menjadikan mereka makanan singa" ucap yin
Semua orang yang berada di sana bergidik ngeri dengan yin, bahkan sang polisi menjadi sangat sangat ketakutan.
.
.
.
Di lain sisi, kini war sudah masih tidak sadarkan diri, ditemani dengan Prem dan juga anak anak. Natty yang masih kecil tersebut tidak mengetahui jika kakak tercintanya hilang, yang ia tahu hanyalah papanya yang pingsan. Prem yang menutupi kabar kalau kakaknya natty menghilang, dia tidak mau natty juga ikut merasa sedih.
"Papa bangun,hiks..natty sudah pulang pa" ucap natty dengan tangisannya
"Nak, papa akan bangun, tapi kalau natty tidak menangis lagi" ucap Prem
"Benarkah,hiks..."
"Iya sayang" ucap Prem mengelus kepala anak perempuan itu.
Beberapa waktu kemudian, si kepala maid datang dengan membawa sebuah nampan berisi dua piring makanan. Prem yang menyuruh pelayan tersebut karena kedua anak ini belum makan setelah pulang sekolah.
"Nyonya muda, ayo makan dulu" ucap maid
"Tidak mau, natty ingin makan kalau papa bangun" ucap natty
"Sini nampannya bi" ucap Prem
Maid itu pun memberikan nampan kepada Prem.
"Sayang, kamu bisa kan makan sendiri kan" ucap Prem kepada anaknya.
"Bisa pi" ucap folk.
Prem memberikan satu piring ke anaknya dan satu piring lagi ia pegang untuk dikasih ke natty.
"Natty, apa gak lapar?, Ini makanan kesukaan natty loh" ucap Prem berusaha membujuk natty. Tapi nihil natty tetap tidak mau makan bahkan tidak berpindah duduk di samping war.
"Kalau natty gak makan, nanti papa sedih loh, natty gak mau kan kalau papa natty menangis?" Tanya Prem dan dijawab gelengan kepala dari natty.
"Kalau begitu makan ya, biar uncle Prem yang Suapin" ucap Prem.
Dan usaha membujuk natty untuk makan pun berhasil.
________________
"Yin bagiamana sekarang?" Tanya prom
"Kau hubungi siapapun yang bisa membantu kita, dan juga hubungi bonnadol aku akan meminta bantuan darinya" ucap yin
"Baik yin" ucap prom yang langsung berkutik dengan handphone nya untuk menelpon siapa saja yang dapat membantunya.
"Sudah yin, kalau begitu kau harus pulang dulu" ucap Prom
"Gak prom, aku sudah berjanji akan membawa pulang phu"
"Apa kau tidak mengkhawatirkan war?" Tanya prom
"Sangat khawatir, aku merasa sakit sekali tapi aku tidak boleh lemah di hadapan war, aku harus menunjukkan sikap seorang ayah yang baik kepada keluarga ku" ucap yin
"Kau hebat yin, Semoga phu bisa ditemukan" ucap prom memohon kepada sang pencipta
.
.
.
"Kamu suka disini adik kecil" ucap seseorang dibalik gelapnya ruangan.
Orang tersebut mendekati phu yang tangannya sudah diikat dan mulutnya yang diberi lakban. Tetapi hebatnya phu, dia tidak menangis sama sekali.
"Ohhh, kamu seperti daddy mu yah, sangat suka menatap tajam orang lain"
Orang tersebut membuka lakban penutup mulut phu dengan kasar dan kuat.
--------
Bersambung
Jangan lupa vote dan jika ada saran bisa komentar ya❤️❤️❤️❤️