Dikit-dikit Cembokur [END]

By rzbellyz

124K 8.8K 994

Di bilang sayang nggak juga, dibilang cinta apalagi. "Kita ini pacaran berdasarkan apa?" "Harus banget ada da... More

tak kenal maka tak cinta
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
empatbelas
limabelas
enambelas
tujuhbelas
delapanbelas
sembilanbelas
duapuluh
duapuluhsatu
duapuluhtiga
duapuluhempat
duapuluhlima
duapuluhenam
duapuluhtujuh
maaf
duapuluhdelapan
duapuluhsembilan
tigapuluh
tigapuluhsatu
limabelasribu
tigapuluhdua
tigapuluhtiga
tigapuluhempat
tigapuluhlima
tigapuluhenam
tigapuluhtujuh
tigapuluhdelapan
tigapuluhsembilan
empatpuluh (the last)

duapuluhdua

1.9K 147 18
By rzbellyz

Pagi ini Gebi terbangun di atas kasur terasa asing baginya, dibukanya perlahan matanya, melihat Alan yang ada disebelah nya, lalu diusapnya pelan alis tebal milik pacarnya itu.

Mengingat kejadian kemarin membuat Gebi tersenyum.

Kemarin malam

"Nih pembalut yang ada sayap nya!!" Alan menyodorkan plastik yang berisi pembalut itu.

Gebi membuka plastik itu lalu dilihatnya ada pembalut dan Kiranti disana.

"Kok bener? Sering beliin cewe pembalut kan lo??" Tuduh Gebi.

"Anjir, gue nelfon mama minta bantuin  milih itu pembalut." Bela Alan tidak terima.

"Terus apa kata mama?"

"Nggak apa-apa sih," Alan menggantung kalimatnya.

"Paling besok kita disuruh nikah."

Gebi yang mendengar itu spontan memukul lengan Alan yang ada dihadapannya.

"Nikah-nikah aja lo." Sewot Gebi.

"Lah nggak sadar diri, lo juga sering ngajak gue nikah anjing." Gerutu Alan sambil berjalan menuju tempat tidur.

"Ngajak nikah sih iya, tapi kalo kita bukan jodoh bisa apa." Jawab Gebi yang duduk disofa.

"Jodoh-jodoh aja bahasan lo sekarang." Alan membuka selimut tang ada diatas kasur berniat ingin tidur disana.

"Eh!! Ngapain lo?!" Cegah Gebi yang melihat Alan ingin tidur di sana.

"Ya tidur lah."

"Terus gue tidur dimana?" Beo Gebi.

"Serah lo, kamar satunya juga ada cuman nggak kerawat aja." Jawab Alan seadanya karena ia mulai mengantuk.

"Nggak berani." Sahut Gebi.

"Lo aja yang tidur di kamar sebelah." Usul Gebi pada Alan yang terlihat sudah tertidur.

"Ck!"

"Alan bangun."

"Kalo lo tidur, gue tidur dimana?"

Alan yang sedari tadi hanya memejamkan matanya mendengarkan ocehan Gebi, membuka matanya lalu duduk.

Menyibakan selimut lalu menepuk bagian kasur yang kosong.

"Tidur disini sama gue."

^^^^^
"

"Sakit!!!" Teriak Alan yang rambutnya dijambak.

"Makanya jangan susah dibangunin, gue mau pulang!" Jawab Gebi gemas sendiri melihat Alan yang yang kunjung bangun dari kasur.

"Iya-iya." Lalu Alan kembali menenggelamkan kepalanya dibantal.

Gebi yang kesal naik keatas tempat tidur lalu meloncat-loncat disana agar Alan merasa terganggu.

"Iya! Iya gue bangun ini!!" Yap cara Gebi berhasil.

"Gue mandi dulu." Alan bangun lalu menuju kamar mandi.

Tidak lama telepon Alan berbunyi, menampilkan nama yang asing bagi Gebi.

Keysha.

Gebi tersenyum tipis melihat nama perempuan yang muncul di layar ponsel pacarnya itu.

Di diam kan nya saja telpon itu hingga tidak terdengar lagi.

Alan keluar dari kamar mandi dan mendapati Gebi yang memandangi nya dari atas sampai bawah.

"Kita sarapan dulu." Membuka suara.

"Keysha siapa?" Tanya Gebi.

Alan yang bingung mendengar pertanyaan Gebi hanya mengerutkan dahi.

"Tadi nelfon." Ujar Gebi lagi.

"Keysha nelfon?" Tanya Alan pada Gebi.

Gebi hanya mengangguk, lalu Alan tersenyum berjalan mendekati Gebi.

"Dia calon menantu mama."

"Hah? Maksud lo?" Gebi tidak mengerti dengan situasi ini.

"Dia bakal jadi istri gue nanti." Sambung Alan lagi.

Gebi tertawa hambar, tidak mengerti dengan perkataan Alan.

"Maksudnya dia tunangan lo gitu?"

"Bisa di bilang gitu." Jawab Alan.

"Dan lo pacaran sama gue?" Alan hanya diam.

"Ngapain kita pacaran kalo lo udah punya tunangan bego." Jelas Gebi yang gereget situasi sekarang.

"Keysha pilihan orang tua gue, bukan pilihan gue." Alan memegang kedua bahu Gebi mencoba meyakinkan.

"Terus lo mau gini terus?"

"Seenggaknya mama nggak larang gue buat pacaran sama orang lain." Jawab Alan lalu meraih telapak tangan Gebi berniat menggenggamnya.

Tapi di lepas oleh Gebi.

"Lo egois Lan."

"Kalo sampai Keysha tunangan lo itu sakit hati karena faktanya lo punya pacar yaitu gue, gue bakalan ngerasa jadi manusia paling jahat."

"Gue pulang." Lalu Gebi mengambil tas nya.

"Gue anter." Sela Alan.

"Ga perlu." Lalu Gebi benar-benar pergi.

Gebi berjalan di lorong apartemen, menahan isak tangis yang tidak lama lagi pasti akan jatuh dari matanya.

Kenapa gue sebodoh itu, terjerat sama manusia kayak Alan

^^^^^

Setelah memastikan Gebi keluar dari Apartemen nya Alan berlari menuju kamar, dan mengambil ponsel nya.

Lalu tersenyum-senyum sendiri melihat banyak riwayat panggilan.

Menelpon kontak yang bernama Keysha.

Lalu di posisikannya di telinga nya.

"Hallo."

"Woy Lan gimana?"
"Berhasil nggak??" Tanya orang diseberang sana.

"Yoi."
"Thanks Dav."

"Okey."
"Davin gitu loh."

^^^^^

Gebi masuk kerumah dengan raut wajah yang terlihat muram.

"Eh sayang udah pulang?" Tanya Bunda Gebi.

"Iya bunda, Gebi mau kekamar dulu." Setelah mencium punggung tangan Bunda Gebi kekamarnya.

Melihat itu Bunda nya hanya bergeleng, paham betul Gebi ada masalah.

Di lain tempat Alan sibuk dengan kegiatannya.

Berkumpul di suatu Cafe, Alan mengajak teman-temannya, lebih tepatnya memaksa.

"Gib lo bagian niup balon deh." Titah Alan.

Kemudian Alan menghampiri Fani fano yang memasang lampu gantung.

"Eh Fan bagusnya agak ke kiri nggak sih?" Tanya Alan pada Fano yang nampaknya tertekan.

Melihat Davin yang sibuk menaburkan bunga Alan menghampiri nya.

"Kayaknya jangan pake bunga mawar merah deh, lebih bagus putih." Ujar Alan lagi.

Davin yang sudah berniat membantu sepenuh jiwa dan raga mulai goyah.

"Ngapa lo minta bantuan kita anjir?!" Okey Gibran sudah esmosi.

"Ya kan kalian teman, sohib dan sahabat gue." Jawab Alan sambil cengengesan.

"Ada mau nya aja lo di akuin!!" Kini Davin yang bersuara.

^^^^^

Setelah lama menyiapkan tempat itu berhias lampu-lampu dan jangan lupakan juga Bunga, akhirnya mereka selesai.

"Jadi gimana nih bro lo manggil Gebi nya?" Tanya Davin pada Alan yang berjalan mondar-mandir didepannya.

"Gue bakal telpon dia." Kata Alan, lalu mencari kontak Gebi untuk menghubunginya.

Percobaan pertama telpon Alan tidak diangkat.

Percobaan kedua telpon nya ditolak.

"Lah anjir ini gimana, udah nyiapin prank orangnya nggak dateng." Gibran yang asik menyeruput kopinya.

Alan menjentikkan jarinya, menemukan cara agar Gebi bisa datang kesini.

Alan menghubungi sepupunya untuk meminta bantuan, dijelaskannya untuk menelpon Gebi dan berpura-pura menjadi Keysha, dan membuat janji bertemu di cafe.

Gebi yang rebahan diatas tempat tidur terbuyar saat ada telpon masuk, tapi bukan dari Alan lagi melainkan nomor yang tidak ia kenal.

"Hallo?"

"Gebi kan?"

"Ini siapa ya?"

"Aku Keysha."

Deg!

Mendengar nama Keysha, Gebi terdiam.

"Bisa ketemu malam ini nggak?"

"Emm... Iya bisa."

Tut

Gebi memandangi langit-langit kamarnya.

"Padahal gue beneran berniat serius sama lo Lan." Gebi bermonolog.

^^^^^

Gebi datang ke cafe tempat janjinya dengan gadis yang bernama Keysha tadi ditelpon.

Memasuki area Cafe yang cukup banyak orang, Gebi mencoba mencari keberadaan gadis yang bernama Keysha itu.

Setelah dilihat-lihat tidak ada, ia membuka ponselnya lalu mengirim kan chat bahwa ia sudah ada di cafe itu, juga mengatakan ia megenakan sweater putih dan jeans hitam, agar mudah mengenalinya.

Tapi chatnya belum dibaca.

Gebi duduk disana dan memesan minum.

Baiklah Gebi sedang mempersiapkan hatinya, entah bagaimana peran nya nanti.

Ia akan mundur karena nyatanya Keysha yang merupakan tunangan Alan lebih penting dari pada dirinya, pikir Gebi.

Sudah setengah jam berlalu tidak ada satu orang pun yang menghampiri Gebi.

Ingin mencoba menghubungi Keysha tapi ternyata ponselnya lowbat.

^^^^^

Di lain tempat Alan uring-uringan, karena Gebi yang ditunggu tidak kunjung datang.

"Mana nih Gebinya kok nggak dateng-dateng?"

"Nggak peduli kali Gebi sama lo Lan." Gibran menyahut sambil memakan kue yang ada.

"Diem lo!" Alan menendang kursi yang ada didepannya.

-----Area Bebas Gelut-----

Haihai
Terus setia ya sama cerita ku hehe
Maaf lama update nya huaa
Besok bakalan mulai magang doain ya biar dilancarkan segala urusannya
See ya next chap


Continue Reading

You'll Also Like

332K 16.6K 33
Punya Abang engga selamanya nyebelin gaes. Bagi Kalila Jasmin, ia malah merasa sangat beruntung mempunyai seorang Abang. Karena sang Abang memiliki t...
102K 8K 34
Bagaimana rasanya jika perasaan kalian hanya di jadikan sebagai bahan taruhan oleh seseorang? Sakit? Sedih? benci? Atau bahkan kalian ingin menampar...
2.2M 128K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
76.6K 4.8K 44
Gama Sangkara, laki-laki dengan paras tampannya. Tidak lupa sifat songongnya yang semena-mena terhadap Jasmine. Adik kelas yang sejak MOS mengganggun...