AURORA [SELESAI]

By Ycllowiesx00

1.7M 127K 21.3K

SEQUEL-LEXA. Kisah yang menceritakan seorang gadis cantik bernama Aurora Raquel Alexander putri satu-satunya... More

-PROLOG-
-ONE-
-TWO-
-THREE-
-FOUR-
-FIVE-
-SIX-
-EIGHT-
-NINE-
-TEN-
-ELEVEN-
-TWELVE-
-THIRTEEN-
-FOURTEEN-
-FIVETEEN-
-SIXTEEN-
-SEVENTEEN-
-EIGHTEEN-
-NINETEEN-
-TWENTY-
-TWENTY ONE-
-TWENTY TWO-
-TWENTY THREE-
-TWENTY FOUR-
-TWENTY FIVE-
-TWENTY SIX-
-TWENTY SEVEN-
-TWENTY EIGHT-
-TWENTY NINE-
-THIRTY-
-THIRTY ONE-
-THIRTY TWO-
-THIRTY THREE-
-THIRTY FOUR-
-THIRTY FIVE-
-THIRTY SIX-
-THIRTY SEVEN-
-THIRTY EIGHT-
-THIRTY NINE-
-FORTY-
-FORTY ONE-
-FORTY TWO-
END
SEQUEL ?

-SEVEN-

52.2K 3.3K 276
By Ycllowiesx00

Tengah malam gedung belakang mansion milik Leon lebih ramai dari biasanya karena semua anggota savior yang lebih dari 200 orang hadir disini, Albara dan Aidan mengundang mereka semua untuk membicarakan acara sunmori yang direncanakan minggu depan.

Sebelum kesini, Albara sudah memastikan jika bocilnya sudah terlelap. Ya, walaupun hatinya tidak tenang karena baby Ola tidak bisa ditinggalkan oleh dirinya, jika Albara tidak ada disana pasti ponsel harus tersambung videocall.

Bangunan berwarna hitam dan putih itu terlihat tidak luas dari luar tetapi didalamnya memiliki ruangan-ruangan yang cukup hanyak hingga bisa menampung seluruh anggota Savior.

Disana tersedia kamar yang diisi ranjang tingkat, tempat gym, lift, ruang santai dan masih banyak lagi. Anggota Savior bisa menikmatinya dengan gratis atas perintah Aidan dan Albara tentunya.

"Woi! Bos datang!" Sahut Jack, lelaki dengan kulit putih bersih mampu membungkam ratusan anggota Savior saat melihat kedatangan Aidan.

"Santai, bro! Jangan tegang, kalau tegang kayak burung si Nuel." Celetuk Aiden membuat semua orang yang ada disana tertawa kencang.

Albara terkekeh melihat raut wajah Nuel "Berisik lu, den!" Ujar Nuel.

"Haha." Aiden tertawa keras sambil mengacak rambut Nuel gemas.

Sekarang Aidan lah yang menjabat sebagai ketua Savior sedangkan Albara memilih menjadi wakil karena dirinya selalu absen demi mengurus bocilnya.

Aidan duduk disingle sofa sambil memangku satu kakinya "Gimana?" Tanyanya singkat.

"Semua udah selesai bos!"

"Motor-motor udah aman bos, siap dipakai nanti minggu depan." Lanjutnya membuat Aidan mengangguk.

Selesai berbincang-bincang serius, mereka mulai menikmati lagu yang diputar Nuel sekarang tetapi tidak lama kemudian lagu itu dihentikan dan semuanya menjadi hening saat kedatangan seorang pria gagah tengah berjalan sambil memeluk seorang gadis yang memakai piyama sedang menangis.

"Aw! Sakit anj—"

"Anj apa hm?" Tanyanya dengan menarik telinga sebelah Albara.

"Mampus." batin Albara saat mendengar suara yang ia kenali.

"Hiks..." seorang gadis semakin terisak karena sekarang dirinya menjadi pusat perhatian, ia mempererat pelukannya pada tubuh kekar daddynya.

"Bocil?!" Ucap serempak Aiden, Nuel, Samuel, Liam, Kevin dan Jeff.

"Sayang, kebangun hm?" Tanya Albara dengan panik sambil mengusap telinganya yang tadi ditarik oleh mertuanya.

Ya, itu adalah Leon dan baby Ola. Saat burung Leon akan masuk kedalam sangkarnya tetapi gedoran keras dari pintunya membuat Leon menggeram kesal dan mengurungkan dirinya untuk tidak memasukkan burung kedalam vagina istrinya, saat membuka pintu terlihat baby Ola dengan wajah mengantuk disertai tangisan kecil membuat Leon tidak tega dan langsung memeluknya.

Ternyata baby Ola terbangun dari tidurnya menyadari jika disisinya tidak ada Albara.

"Gara-gara kamu dedek jadi kebangun, Al! Kasihan dia nahan ngantuk, malam-malam nangis kalau dedek jatuh sakit gimana?" Kesal Leon menatap Albara yang tengah memeluk baby Ola sambil bergumam kata maaf.

"Sorry, dad! Al lupa sambungun videocall nya."

Albara menggendong tubuh baby Ola lalu mengayunkan pelan "Maaf ya piyik? Bobok lagi."

Baby Ola mengangguk sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher Albara dengan satu tangan yang memegang gumpalan rambut Albara, sekarang rambut Albara seperti dijambak oleh baby Ola.

Leon berdehem menatap sekelilingnya yang memperhatikan dirinya "Ngapain?" Tanyanya membuat semua orang disini menunduk takut melihat tatapan tajam Leon, sebagian orang disini menyadari jika wajah pria paruh baya itu mirip sekali dengan bos dan kembarannya.

"Stt, berhenti nangisnya baby! Nanti dadanya sesak." Lirih Albara sembari mendudukkan bokongnya disofa dengan baby Ola dipangkuannya.

Leon menatap baby Ola dan Albara, hatinya menghangat melihat perlakuan Albara kepada putri satu-satunya.

"Princess, daddy tinggal boleh? Mommy kasihan sendiri disana." Ucap Leon pada baby Ola.

Baby Ola mengangguk pelan "I-iya daddy, makasih udah nganterin dedek."

Leon mengangguk lalu mencium kepala baby Ola "Iya sama-sama sayang, jangan nangis lagi ya? Kan udah ada Bala, nanti cantiknya nambah loh."

Baby Ola tersenyum malu-malu meskipun mereka semua tidak melihatnya, Leon menatap Aidan dan Aiden yang menunduk lalu berjalan acuh keluar dari gedung ini.

"Selamat." Gumam Aiden.

Aidan berdiri lalu bersimpuh mengambil tangan baby Ola untuk ia kecup "Maaf ya princess, abang sama kakak tinggalin adek."

Baby Ola menjauhkan kepalanya lalu memeluk kepala Aidan erat "Gak apa-apa, ini bukan salah abang kok! Ini salah Bala."

Albara terkekeh sambil mengusap kepala belakang baby Ola, Aiden juga ikut memeluk tubuh baby Ola jadilah baby Ola memeluk kedua kembarannya "Dedek sayang abang sama kakak."

"Kita sayang princess!"

Pemandangan itu dilihat anggota Savior yang berkumpul didalam ruangan itu, mereka menatap lekat-lekat, kembar 3?

"Yang tadi siapa?" Tanya salah satu anggota Savior bernama Giant.

"Daddy LCA." Jawab Kevin membuat mereka semua bingung.

"LEON CHARLESTON ALEXANDER?!" Jawab salah satu anggota lain bernama Mario.

Kevin mengangguk "Gila, aslinya lebih gagah banget Tuan Leon."

"Lo tau?" Tany Nuel.

Mereka semua mengangguk "Siapa yang gak kenal sama Mr. Charleston? Semua pasti kenal, El."

Nuel terkekeh kemudian mengangguk "Sugar daddy memang terkenal dari dulu." Gumamnya saat melihat biodata Leon dari google. Diam-diam Nuel mencari tahu tentang keluarga Alexander.

"Mr. Charleston sama Mrs. Charleston bukannya punya anak kembar 3 ya? Gue cuma taunya si bos sama Aiden doang." Ujar Louis.

"Iya kembar 3, yang lagi pelukan itu adik kembaranya tapi perempuan."

"Wowww!" Takjub mereka saat melihat wajah baby Ola sekarang tengah menyandarkan kepalanya didada bidang Albara.

"Gue gak nyangka bisa masuk geng ini." Gumam mereka semua.

Baby Ola menoleh melihat kumpulan laki-laki yang sedang menatapnya, mereka semua menahan gemas saat melihat baby Ola yang mempunyai kulit putih bersih, pipi chubby seperti pantat bayi, hidung mancung, bibir kecil, bulu mata lentik, dan alis sedikit tebal.

"H-hai nama dedek, Ola! Tunangannya Bala." Ucap baby Ola memperkenalkan dirinya sendiri tanpa ditanya.

Albara, Aidan, Aiden menatap gemas kearah baby Ola.

"Ola boleh kenalan kan, Bala?" Tanyanya.

"Boleh sayang."

Mereka mulai memperkenalkan dirinya satu persatu hingga membuat baby Ola senang bukan main, ia merasa jika sekarang dirinya mempunyai banyak teman.

"Orangnya ada 200 lebih tapi kayaknya Ola cuma inget sedikit, nanti tolong ada name tag nya ya Bala?"

Albara mengulum bibirnya menahan senyum, ia mengecup bibir baby Ola cepat "Tanya abang gih."

Baby Ola menoleh melihat Aidan mengangguk semangat "Besok pesan jaket terus dada kanannya kasih nama."

"Haha, bocil-bocil gemesin banget sih!" Sahut Nuel sambil memakan burgernya.

"Iya dong, dedek kan selalu gemas."

Semua orang tertawa mendengar tingkat kepercayaan baby Ola walaupun memang benar adanya jika wajah baby Ola nyaris sempurna.

"Peluk abang sama kakak bikin dedek ngantuk, huft!"
-BABY OLA-

Continue Reading

You'll Also Like

589K 29.9K 44
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.1M 41.9K 62
Menikahi duda beranak satu? Hal itu sungguh tak pernah terlintas di benak Shayra, tapi itu yang menjadi takdirnya. Dia tak bisa menolak saat takdir...
1.1M 50.5K 51
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
334K 4.5K 26
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...