Telling Ghost Stories At My E...

By selirchu

3.3K 658 43

Judul: Telling Ghost Stories At My Ex-bofriend's Wedding (去前男友婚礼上讲鬼故事) Penulis: Hua Jian Er Gou (花间二狗) Total... More

Salam-Salam
Chapter 1 : Aku Hantu
Chapter 3: Spiritualisme
Chapter 4: Payah
Chapter 5: Sugar Daddy
Chapter 6: Kencan Buta
Chapter 7: Biksu Taois
Chapter 8: Abu Dupa
Chapter 9: Hantu
Chapter 10: Kembang Api
Chapter 11: Babi Kembang
Chapter 12: Ahli
Chapter 14: Berakhir?

Chapter 2: Cincin Wanita

263 56 0
By selirchu

Diterjemahkan oleh selirchu

13. 

Aku sangat depresi. Benar-benar depresi.

Hal paling mengerikan apa yang bisa kualami sebagai hantu? Aku hanya ingin kembali dan mengalami perjumpaan yang ramah dan sopan dengan mantan pacarku yang akan menikah di hari ketujuh kematianku!

Situasi ini sangat memalukan. 

Aku diam-diam membaca nilai-nilai inti sosialime dua kali, menenangkan pikiranku, dan mencoba menggerakan lengan tanpa otot dan syarafku. 

"Krek—"

Aku bisa bergerak!

Aku perlu mengatakan kalau tengkorak harus mengikuti pemiliknya. Xiaobai sudah diletakkan dalam berbagai pose keren yang sombong sejak tiba di rumahku. Contohnya, ia sekarang baru saja memiliki pose arogan dengan kedua tangannya diletakkan pada paha sambil tertawa liar. Saat aku bergerak, salah satu tangannya terjatuh dari pinggang dan ia terjebak dalam pose satu tangan di pinggang. 

Aku baru akan mengkritik postur ini ketika aku mendengar pintu ruang belajar terbuka. 

Aku sangat takut hingga jiwaku kembali ke Barat. 

Su Yu keluar dari ruangan itu dengan kedua kaki jenjangnya. Tatapannya menyapu ruang tamu, curiga. Akhirnya, setelah detik-detik berlalu, ia menetapkan pandangannya padaku dan sekali lagi cemberut. 

Kali ini, aku benar-benar terkejut. 

Apa dia Sun Wukong di kehidupan sebelumnya? Apa ia mencari celah dengan pengelihatannya yang menusuk? Bagaimana ia menyaarinya? Dari tulang putih yang terentang???

*Sun Wukong atau The Monkey King dari Journey to The West. Salah satu kemampuannya adalah mata emas berapi-api, bisa melihat sejauh 500 km di siang hari dan 300 km di malam hari.

Su Yu mendekatiku selangkah demi selangkah. Jantungku berdegup keras.

Saat aku selesai mengulangi nilai-nilai inti sosialisme untuk ketiga kalinya dan menunggu sambil menahan napas, aku melihat Su Yu mengangkat tangannya ragu-ragu dan mengatur ulang posisi tangan yang baru kupindahkan ke pinggang. 

Aku: ....

Sial, aku melewatkan kesempatan emas.

14.

Su Yu menarik tangannya dan kembali ke wajah tanpa ekspresinya. Ia tidak pergi kemana-mana, hanya berdiri di sana menatap kerangka, memikirkan sesuatu. Ia perlahan-lahan mengangkat kepalanya setelah aku menahan napas karena tegang selama tiga menit. Aku tidak tahu apakah ia berbicara pada Xiaobai atau pada dirinya sendiri, tapi suaranya tenang: Jangan jatuh lagi. Jika si bodoh itu melihat, ia akan berpikir kau tidak lagi cukup berkuasa. 

Ia berbalik dan pergi setelah bicara, meninggalkanku dengan punggung dinginnya yang sombong. 

Aku: ...

Kau bodoh, seluruh keluargamu bodoh!

Juga, mantan pacarku sangat menarik, tut tut. 

15. 

Hari ini adalah hari ketiga kematianku. Jika kabar dari bocah itu benar, masih ada empat hari lagi sebelum pernikahan si brengsek ini. Tapi aku tidak mempermasalahkan perilaku lesu Su Yu. Hanya saja aku merasa buruk untuk calon pengantinnya. 

Su Yu sedang membaca di kursi balkon waktu malam. Sampulnya kelihatan agak aneh. Kurang lebih mirip buku tua yang ia pungut entah darimana.

Saat aku masih hidup, juga sama. Di malam hari, ia bermain video games dan membaca buku, dulu dan sekarang, dua orang melakukan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan bersama. Perbedaanya hanyalah hari ini jendelanya terbuka lebar, halaman bukunya bergesekan dengan angin, dan tubuh kerangkaku juga bergoyang. Su Yu, menurutuku, pasti sudah gila. Pasti ada lubang besar di otaknya. Kalau tidak, kenapa ia membuka jendela untuk membaca buku larut malam di musim dingin?

Angin berhembus ringan dan terdengar janggal. Aku mengutuk Su Yu dalam hatiku sambil mengucapkan nilai-nilai inti sosialimse dengan gemetar. Aku mendongak dan bertatapan dengan sepasang mata yang menatapku. Aku berteriak ngeri.

Sial! Terkutuklah!

16.

Ya, terkutuklah!

Si iblis kecil menyeringai seolah ia adalah seorang pemeras serakah, "Hantu baru, ya? Tsk tsk, menempel pada kerangka. Aneh sekali."

Aku refleks menolehan kepalaku untuk melihat Su Yu yang masih membaca buku dengan tenang, jemarinya yang seperti giok menahan halaman. 

Si hantu kecil melihat ke arah Su Yu dan melambaikan tangannya tak peduli; Tidak apa; bahkan jika kau berteriak pada langit, ia tidak akan bisa mendengarmu. Kau hantu baru, kau tidak punya banyak pengalaman. 

Aku mengangguk, sedikit depresi. 

Aku hantu. Bahkan jika aku menarik telinganya dan berteriak tanpa henti, Su Yu tidak bisa mendengarku. Ia tidak akan mau berbalik dan menekanku di sofa seperti dulu, berkata dengan nada dalam dan serak yang sedikit mengancam: Cari masalah, ya? Suaranya akan rendah, menyebabkan hati siapapun yang mendengar bergetar.

Aku tidak berniat mengobrol dengan iblis kecil ini, jadi aku berbalik. 

Mungkin benda yang kurasuki sangat tidak biasa. Beberapa kelompok orang yang datang berkunjung malam ini, menatapku penuh dendam. Aku juga marah dan memelototi para hantu. Otak Su Yu jelas-jelas bermasalah, tidakkan ia tahu kalau makhluk-makhluk ini berkeliaran saat malam? Apa si gila ini membuka pintu tengah malam untuk menyambut tamu?!

17.

Su Yu biasanya tidur dengan baik, tapi selain fakta kalau sekarang sudah lewat tengah malam, tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan tidur. 

Energi Yin paling kuat diantara jam satu dan dua malam. Su Yu akhirnya bangun saat aku mulai lelah menatap para hantu kecil yang datang berkunjung. Aku lega dan menunggunya menutup jendela dan pergi tidur. Tapi, aku melihat makhluk ini mematikan lampu, lalu perlahan-lahan berjalan ke jendela dan menyalakan rokok. 

Energi negatif atau dingin. Dihubungkan dengan kegelapan dan hantu.

... Brengsek. Aku tidak sabar mengayunkan lengan kerangka yang gagah dan terlihat langguh ini untuk menghisapnya. 

18.

Ia dikelilingi  begitu banyak hantu yang tidak bisa ia lihat dalam suramnya malam. Di belakangnya berdiri sebuah kerangka raksasa, memelototinya. Di kegelapan, ia kelihatan sangat kesepian dengan rokok di tangannya.

Melihat keluar pada malam kelam yang sunyi, ia menghembuskan asap rokok, nadanya ringan, seolah bergumam pada dirinya sendiri: Sekaranglah waktu energi Yin memuncak. 

Para hantu yang berkerumun mengangguk patuh. 

Aku memelototinya dari belakang. Kau juga tahu?

Suara Su Yu lembut, seakan ia berbicara dalam tidurnya, bergumam: .. Lalu kapan kau akan pulang?

19. 

Gerombolan hantu itu menatapku pada waktu yang bersamaan. 

Aku benar-benar diam. 

Aku tadinya mengira hantu tidak bisa merasakan sakit. 

Tapi rasanya benar-benar ... Sakit.

20.

Kukira yang sudah mati akan melewati waktu yang lebih mudah dibandingkan yang masih hidup. 

Sebelum aku mati, aku bisa memegang dagu Su Yu tanpa malu dan tertawa licik: Cantik, tuan kaya ini akan lanjut mencarimu pada kehidupan selanjutnya. 

Su Yu mendengus dengan wajah campur aduk: Apa kau yakin kau bisa melakukannnya?

Ia kelihatan sangat biasa hingga aku percaya ia akan kembali ke perusahaan dan bekerja lembur setelah meninggalkan rumah sakit. 

Tapi aku masih tidak berani melihatnya waktu jiwaku terpisah. Aku tidak punya pilihan selain runtuh dan melayang seperti pembelot. 

Aku merasa aku akan runtuh. 

Aku kabur karena aku tidak tahan berada di sana lagi. 

Ia harus melihat dengan mata kepalanya sendiri saat dadaku berhenti bergerak, mendengar suara nyaring mesin EKG mendatar, mengawasi tubuhku mengeras sedikit dan akhirnya berubah menjadi sekepal debu dalam api. 

Hidup bisa jadi lebih menyiksa daripada mati pada suatu waktu.

21. 

Su Yu akhirnya tidur saat fajar. Kerumunan hantu yang meratap juga pergi, menyeka air mata mereka, meninggalkan si hantu kecil, yang tiba pertama. Ia menyeringai lebar dan mengambang di sekitarku, menunjukkan rasa penasaran dan simpati atas penderitaanku sebagai jiwa yang terperangkap pada kerangka. Ia melayang mencari tempat untuk tidur setelah berkata akan meminta sebuah solusi untukku. 

Aku sedang tidak ingin tidur. Aku bergoyang dua kali, melompat dari kait dengan hati-hati, menyesuaikan diri dengan tubuh baru ini, latihan berjalan diam-diam dan memasuki kamar tidur pelan-pelan. 

22.

Waktu itu aku jungkir balik jatuh cinta pada Su Yu. Aku terpesona olehnya. Wajahnya jelas berhak menerima banyak pujian. Bahkan setelah kami tidur bersama berulang kali, diam-diam aku sering mengawasinya tidur setelah bangun, menelusuri wajah tidurnya dengan mataku sedikit. Bagiku hal itu tidak akan pernah menjadi membosankan. 

Penampilan fisik Su Yu sangat cocok dengan sikapnya. Keduanya sama-sama tenang dan dingin. Ia adalah seorang pria yang tidak banyak bicara dan memancarkan aura terasing yang membuat orang diam di tempat. Tapi setelah beberapa saat, aku bisa merasakan asuhan lembut yang diam-diam tersembunyi di balik ketenangannya. Kadang sebuah permen saat sarapan, kadang tertawa setelah aku menyadari tipu muslihatnya, kadang ciuam tenang setelah pertengkaran dan kadang ia hanya mengulurkan tangan dan mengusap kepalaku setelah memarahi, "Idiot."

Pria ini dapat membuat orang tergila-gila dengan mudah. 

23.

Aku hanya duduk di samping ranjangnya dan mengawasinya diam-diam untuk waktu yang lama. 

Hingga ia berbalik dan samar-samar bergumam dalam mimpinya: Jangan lihat. Menurutlah, tidur. 

24.

Aku tidak mau pergi. Aku mengalihkan pandanganku dan melayangkannya pada meja di samping ranjang, membuatku mengernyit setelahnya.

Sebuah kotak kecil yang halus. 

Saat aku membukanya, aku menemukan sepasang cincin. 

Cincin yang kecil indah dan mungil. Cincin itu untuk wanita.

25.

...

26.

Brengsek kau! Laozi akan memukul anjing ini sampai mati!!!!!

Hantu ini sangat tersentuh!!!!!!!

27.

Indera keenam Su Yu membuatnya bangun terkejut. Sebelum ia membuka matanya dengan bingung, ia melihat sebuah kerangka marah yang menyeramkan, mengangkat bantal seakan ia mau meniup bunker! 

Tentu saja, kata 'marah' dan 'menyeramkan' pada kerangka tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi disimpulkan dari pergerakan si kerangka. 

Tenang dan semantap Su Yu yang biasa, pemandangan ini masih mengejutkannya sebentar. Sebelum ia bisa berbalik dan duduk, bantal di tangan kerangka itu dihentakkan kebawah dengan momentum yang menggelegar!

Continue Reading

You'll Also Like

173K 10.8K 18
Ola, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy ya...
55.1K 3.3K 22
Dilamar karena saling mencintai ❌ Dilamar karena mendoakan waktu bersin ✅ Seorang gadis bernama Najla Faqihatun Nissa yang baru memulai hijrahnya aki...
88.1K 7K 24
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
23.3K 2.8K 49
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka