Telling Ghost Stories At My E...

Por selirchu

3.3K 658 43

Judul: Telling Ghost Stories At My Ex-bofriend's Wedding (去前男友婚礼上讲鬼故事) Penulis: Hua Jian Er Gou (花间二狗) Total... Más

Salam-Salam
Chapter 2: Cincin Wanita
Chapter 3: Spiritualisme
Chapter 4: Payah
Chapter 5: Sugar Daddy
Chapter 6: Kencan Buta
Chapter 7: Biksu Taois
Chapter 8: Abu Dupa
Chapter 9: Hantu
Chapter 10: Kembang Api
Chapter 11: Babi Kembang
Chapter 12: Ahli
Chapter 14: Berakhir?

Chapter 1 : Aku Hantu

502 73 25
Por selirchu

Diterjemahkan oleh selirchu

1. 

Aku adalah hantu. 

Sudah beberapa jam sejak aku mati. 

Sebenarnya, aku melakukan hal yang bagus saat menerima kenyataan ini. Tapi, ketika aku kembali dari Jembatan Naihe* dengan penuh kemarahan untuk mencari si bajingan Su Yu ... Ia menembus badanku, membuka pintu dengan kunci dan berjalan masuk.

*Jembatan Naihe membentang di sepanjang Sungai Wangchuan. Di ujungnya, Meng Po akan memberikan ramuan yang membuat jiwa akan melupakan segalanya dan bersiap untuk reinkarnasi, beberapa menyebutnya Sup Mengpo.

Aku membeku beberapa saat.

Sialan!

Bayangkan, aku mendengar kabar itu dan membuang Sup Mengpo saking marahnya dan menakuti setiap orang dalam antrian di belakang ku, hanya untuk merasa depresi sekarang.

... Jika bajingan ini tidak bisa melihatku, kenapa aku repot-repot kembali?

2. 

Oh, ya, haruskah aku memperkenalkan diri?

3.

Namaku ... Lupakan saja. Tidak ada bedanya. Aku hantu baru. Aku mati ketika berusia 26 tahun. Kematianku bukan disebabkan karena alur melodramatis. Karena sakit, kelihatannya tidak penting tapi penyakitnya tidak bisa disembuhkan. 

Aku sudah menunggu beberapa jam di Jembatan Naihe, dan akhirnya sudah giliranku. Aku baru saja mengambil mangkuk Meng Po saat Imp* di belakangku mengatakan sesuatu. Aku sangat kesal hingga aku melempar sup sialan Nenek Meng itu dan berbalik untuk balas dendam.

*Imp, anak jail, bukan iblis.

Su Yu menikah.

Di hari ketujuh kematianku.

4.

Aku dan Su Yu memiliki hubungan yang agak rumit.

Tapi mudahnya, ia adalah teman sekelasku waktu SMA. Jujurnya, ia adalah cinta pertamaku. 

Lebih spesifiknya, si anjing pemikat itu adalah mantan pacarku.

Bisa dikatakan, kami adalah teman seks. Dengan kata lain, aku sudah sangat baik padanya sebagai seorang sugar daddy. Akulah yang pertama kali mengaku dan menyatakannya keras-keras waktu itu. Anjing itu lalu menaikkan alisnya dan dengan bahagia menerima. 

Lebih dekat lagi, dialah yang menemani hari-hari terakhir hidupku.

Faktanya, berdasarkan persahabatan terakhir ini, aku seharusnya tidak kembali mencarinya. Aku juga paham kalau dia menikah itu tidak ada hubungannya denganku. 

Hanya saja aku marah. Aku sangat marah hingga paru-paruku yang tidak ada nyaris meledak.

Tapi kenapa?

Pertanyaan itu tidak bisa kujawab. 

5.

Aku sudah memikirkannya sejak aku kembali dari Jembatan Naihe. Kurasa penyebabnya adalah aku seorang hantu yang penuh integritas dan keadilan. Ia tidak layak untuk gadis itu. 

Lagi pula, ia telah berbagi makanan dan tinggal denganku beberapa tahun terakhir. Ia tidak pernah membicarakan mengenai pernikahan dengannya. Bagaimana mungkin ia mendapat suami yang begitu buruk?!

Berlebihan. Itulah mengapa aku kesal.

Seharusnya begitu.

5.

Su Yu sudah masuk ke dalam rumah. Aku melihat sekitar, tapi tidak melihat keberadaan Huang Quan*. Saat aku bergegas masuk, aku terlalu marah dan lupa memperhatikan jalan. Aku tidak bisa pulang, jadi aku hanya mengikuti anjingnya masuk ke dalam rumah. 

Ini rumahku. Su Yu lalu pindah dan telah tinggal di sini untuk waktu yang lama. 

Aku memberitahu anjing itu sebelum aku mati: "Aku akan memberikan rumah ini padamu. Lagi pula, kau telah tinggal di sini untuk waktu yang lama. Aku akan memberikannya padamu sebagai mas kawin."

Anjing itu memaksakan sebuah senyum bahagia: Bagaimana aku bisa mebiarkan orang lain tinggal di dalam rumah ini setelah tinggal bersamamu begitu lama?

Ia sedang meracik bubuk obatku saat itu. Aku tidak bisa mengingat nama obatnya; yang kuingat hanyalah rasanya yang sangat pahit. 

Ia membuka pintu lemari dan mencampurnya dengan jus, kemudian mengguncang gelasnya dengan jari putih panjangnya dan menaruhnya ke sisi: Hari ini rasa apel.

Tablo itu terlihat tepat di hadapan mataku. Ia terlihat sangat khawatir.

*Tablo merupakan lakon/pertunjukan tanpa suara.

Dan sekarang aku melayang tanpa kendali di teras, menatap rumah yang tak berubah.

—— Sial, kalau aku tahu anjing ini akan menikah di hari ketujuh kematianku, aku akan membakar rumah ini dan tinggal* daripada memberikan rumah ini kepadanya.

*Dipercaya bahwa hantu menerima persembahan yang dibakar.

7.

Su Yu memeriksa jam tangannya setelah masuk ke rumah. Sepuluh menit lagi jam lima.

Lalu ia masuk ke dalam dan aku, seperti seekor Terrier super yang menjaga teritorial, berlari ke setiap sudut rumah dan berlutut mengendus setiap sudut. 

Di atas meja, masih ada foto kami berdua. Itu bagus. Ia tidak menggantinya dengan foto bersama tunangannya.

Model Xiaobai* yang aku sukai masih berdiri di sisi dinding dengan anggunSangat bagus, ia tidak khawatir gadis itu akan takut. 

Rumahnya masih di dekorasi dengan warna hitam, putih, dan abu-abu seperti yang kusuka. Sangat bagus. Ia tidak menempelkan shuangxi*  di  dinding. 

*Shuangxi simbol kebahagiaan ganda, fotonya kulampirkan di akhir chapter.

Tunggu dulu. 

Kenapa ia belum memindahkan pena yang dulu kuletakkan di meja?

Huh?

Kenapa dia belum membuang bungkus keripik kentang yang sudah lama kubuka?

8.

Aku kebingungan saat melihat di sekitar ruangan yang belum berubah sejak aku pergi. 

Dan kemudian aku mendadak dan benar-benar menyadari kenyataan. 

Keluarga Su Yu kaya dan sebelumnya ia bekerja di perusahaan yang bagus. Tidak perlu menggunakan rumahku sebagai tempat pernikahan. Tentang barang-barangku yang belum dipindahkan, mungkin mereka hanya tidak memperhatikannya waktu bersih-bersih.

Aku lega, tapi juga merasa agak kosong. Sebagai hantu, aku terlalu sedih dan suasana hatiku gampang berubah-ubah. Jadi aku mengelilingi ruangan itu, mencoba mengalihkan perhatianku. Saat aku berbalik, ada sebuah foto di meja. Foto kami berdua. 

Foto itu diambil sewaktu kami SMA. Saat itu adalah pertama kalinya kami bolos sekolah untuk menonton pertandingan basket yang membosankan. Aku tersenyum seperti orang bodoh di dalam foto. Wajah Su Yu tetap datar, seolah beku karena es. 

Tapi harus kukatakan, kalau pria seperti ini adalah tipe yang populer di kalangan wanita. Mereka tidak pernah berhenti mengirimkan surat cinta dan hadiah padanya sejak sekolah menengah. 

Kedua orang yang berada di dalam foto berdiri dekat satu sama lain, pria dengan wajah datar seperti es itu dipeluk oleh pria lain dengan senyum secerah matahari. Mereka terlihat intim, seolah tidak akan pernah berpisah. 

Siapa sangka kalau kedua orang di dalam foto itu berada di dalam ruangan yang sama di waktu yang sama, tapi terpisah oleh hidup dan mati, jurang terdalam di dunia?

Aku sudah menerima takdirku sejak aku menghembuskan napas terakhir, tapi aku tidak bisa tidak merasa sedih saat ini.

9.

Alarm ponsel Su Yu berbunyi tepat pukul sepuluh.

Saat aku mendengar dering yang familiar, aku tanpa sadar menatap ke arah dapur yang terbuka. Su Yu sudah berdiri di sana. 

Ia membuka lemari seperti biasa dan mengambil obat dengan nama yang tidak bisa kusebutkan dengan sekali tarikan napas. Ia melarutkannya dalam air hangat lalu mengambil jus dari dalam lemari dan mencampurnya dengan rasio satu banding satu. Jarinya yang ramping dan menarik mengguncang gelas dan meletakkannya ke samping. 

Yah, hari ini hari Rabu, seharusnya rasa stroberi.

Aku dengan senang hati ingin mengambilnya, tapi tanganku menembus tangan Su Yu. Seperti kabut yang tidak bisa menyentuh apapun.

Aku membatu.

Su Yu tetap diam. Ia seperti biasa berkata, "Minum perlahan" kemudian menempatkan gelas di tempat aku biasanya terduduk lemas.

Aku mengira ia sama denganku. Semuanya hanyalah kebiasaan dan aku menunggunya merasa malu. Namun, dua menit kemudian, ia mengangkat gelas dan berkata: Tidak heran diminum hingga bersih. Rasa stroberi. 

Seperti yang sudah ia katakan, tak terhitung berapa kalinya. 

Obatnya kemudian dibuang melalui wastafel. 

Aku kembali membeku. 

Sial. 

Bukankah aku sudah mati? Kenapa hatiku tiba-tiba terasa sangat sakit?

Dan teman, apa kau tahu kalau sekotak obat impor itu harganya puluhan ribu?

10.

Lupakan. Meski obatnya mahal, toh Su Yu juga tidak bisa meminumnya. Buang jika kau mau. 

Hanya saja pada akhirnya, aku ini pernah berteman dengannya. Sekarang aku khawatir bagaimana kesehatan mental sobatku ini. 

Sebelum aku mati, aku bertanya apa yang akan ia lakukan setelah aku mati.

Aku saat itu khawatir karena aku memiliki sepotong hati nurani yang masih tersisa. Apa yang akan ia lakukan jika ia terbiasa menjadi sugar baby untukku dan tidak bisa mencari nafkah setelah ia mati? Tidakkah aku sudah menghancurkan seorang pemuda yang baik?

Su Yu sedang bermain game waktu itu. Saat mendengar pertanyaanku, ia menatapku dan kelihatannya berpikir serius. Ia lalu berkata bahwa ia akan mencari sugar daddy lain. 

Aku meratap di dalam hati: Oh tidak, aku telah merusaknya. 

Tapi aku tidak mengira Su Yu secerdas kelihatannya. Sertifikat sekolah, sertifikat kuliah dan penghargaan, jika dikombinasikan, memiliki potensi untuk membunuh orang. Seseorang dengan otak brilian seharusnya menyadari bahwa tidak banyak orang berduit sepertiku yang bersedia mendukungnya dengan seluruh harta mereka dan dengan umur yang singkat. 

Aku lalu mendengar mantan bosnya menelepon. Ia kelihatannya ingin memintanya kembali bekerja. Ia banyak berbicara soal promosi dan kenaikan gaji. 

Su Yu sedang merokok di balkon saat itu. Di antara asap tebal ia berdiri seperti makhluk abadi. Gumam suaranya terdengar seperti angin pertengahan musim panas yang kering; aku tidak ingin memikirkannya sekarang. Bicarakan nanti. 

Aku tahu akan ada pertunjukkan saat aku mendengar kata 'sekarang'. Jadi aku tidak menanyakan apapun lagi padanya. 

Namun, kelihatannya ia akan kembali bekerja setelah menikah dan bulan madu.

Menolak pernikahan yang ditawarkan bossnya, apakah dia bodoh?!

11.

Aku merenung sejenak saat menatap punggungnya yang sangat tenang.

Kami sudah putus beberapa tahun saat kami memulai hubungan kami yang 'manis'. Mengikuti peraturan bahwa 'mantan yang memenuhi syarat akan mati di buku alamat pihak lain,' tidak satu pun dari kami yang berhubungan selama tahun-tahun itu, seakan kami tidak pernah saling mengenal.

Pertemuan kembali dengannya agak sedikit memalukan. Aku adalah seorang pria yang munafik di usia tertentu. Aku menempelkan kontrak 'pemeliharaan' hina di dadanya, mengangkat alisku dan berkata dengan sombong sambil terlihat sangat keren dan tampan, "Aku butuh ginjalmu, bukan hatimu."

*Ginjal dihubungkan dengan pelayanan seks. Ia berkata, "Aku ingin tubuhmu, bukan cintamu."

Karena ia membaca diagnosisku, ia mengabaikanku. 

Jari-jari kurus yang panjang dengan sendi istimewa itu gemetar. 

Aku menertawakannya. Bagaimana mungkin seseorang di usia dua puluhan menderita penyakit Parkinson?

Ia tidak mengangkat kepalanya untuk waktu yang lama sebelum akhirnya berkata, "Diam".

Ia terlihat galak. 

Ia tidak semarah ini saat kami putus. 

Huh, beginikah caranya menyapa sugar daddy-nya?

Su Yu lalu menyetujui perjanjian hina itu, yang merupakan situasi menguntungkan bagi kedua belah pihak. Aku tidak banyak menabung selama tahun-tahun terakhir, tapi aku punya beberapa. Aku memiliki sebuah rumah di tengah kota untuknya yang akan menutupi seluruh gajinya selama dua tahun ke depan. Aku pergi ke tukang fotocopy secara khusus untuk membuat dua salinan waktu itu. Aku tidak meninggalkan apapun lagi. 

Su Yu dingin seperti biasanya. 

Su Yu bisa menjadi pria yang kasar di suatu waktu, tapi secara keseluruhan, ia tidak akan pernah ingkar janji. 

Kami sepakat untuk menahan diri untuk tidak membiarkan emosi kami mengambil peran. Kami bisa masuk ke jantung, limpa, paru-paru dan ginjal, tapi tidak ke hati.

Jadi aku cukup lega ketika aku mati.

Tapi sekarang kupikir agak terlalu cepat untuk merasa percaya diri.

Ia akan menikah dan masih memberiku obat. Apa sulit baginya untuk benar-benar menyingkirkanku?

Apa begini cara Chongxi* bekerja?

*Chongxi adalah kebiasaan takhayul yang meyakini bahwa mengadakan acara gembira seperti pernikahan, mengusir nasib buruk dan membantu menyembuhkan orang yang sakit kritis dalam keluarga.

12. 

Su Yu bermain game setelah selesai membereskan obat. Ia benar-benar tidak sadar ada orang lain di dalam rumah. 

Oh, bukan, hantu. 

Aku tidak ikut-ikutan melihat komputer karena aku tidak tahu bagaimana caranya bermain game. Biasanya, saat ini, aku seharusnya terdiam di sofa, menonton drama atau membaca novel di tabletku. Tapi karena sekarang aku tidak bisa menyentuh apapun, aku hanya bisa melayang tanpa tujuan di dalam ruangan. Aku pergi ke ruang tamu setelah melayang beberapa saat dan bosan, untuk melihat Xiaobai menatapku dengan mata besar. 

Xiaobai adalah sebuah tengkorak, tinggi dan kuat tapi kurus, berdiri setinggi 180 cm tanpa kait. Dengan model pria, dan merupakan harta karunku.

Aku bukan orang mesum; aku seorang dokter.

Bukankah ironis karena dokter tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri?

Sebenarnya, hal yang bagus karena aku mempelajari obat-obatan dan aku lebih terbuka soal kematian dibandingkan kebanyakan orang. Contohnya, saat aku menerima diagonis dari guruku, tanganku sama sekali tidak gemetar seperti Su Yu. 

Menderita Parkinson di usia yang begitu muda. Huh, ia tidak lebih baik dariku. 

Aku mengulurkan tangan dan mencolek tulang pipi Xiaobai: "Aku akhirnya lebih tinggi darimu, Xiaobai. Aku bisa setinggi yang kumau sekarang. Aku punya kekuatan untuk berubah bentuk!"

Xiaobai mengabaikanku. 

Aku mencolek lagi beberapa kali: "Kau sudah berada di dalam rumahku bertahun-tahun. Aku penasaran bagaimana kau terlihat jika syaraf dan ototmu dikembalikan. Kau seharusnya tampan jika dilihat menurut struktur tulangmu."

Xiaobai masih mengabaikanku. 

Aku mencolekmu: "Omong-omong, tidak setampan Xiaoye*"

*Xiaoye berarti tuan muda. Ia membicarakan dirinya sendiri.

"Victory——!" 

Suara perempuan membahana seperti petir dan itu membuatku merinding ketakutan. 

Su Yu, dasar anjing, ia memenangkan game dan melepas headsetnya!

Hal terakhir yang kutahu, seluruh tubuhku tenggelam, rasanya tubuhku jauh lebih berat dibanding sewaktu aku masih manusia. Sesuatu menempel di tengukku. Rasanya seperti sepotong daging yang tergantung di supermarket. 

Sudut pandanganku berubah dengan dramatis, mengubah arah mana yang bisa kulihat.

—aku menempel pada tengkorak ini!









(KIA: Happy birthday to dearest friend earlciel-l ! )

Seguir leyendo

También te gustarán

13.8M 1.8M 71
[ 𝙋𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙣! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙩! ] . Amanda Eudora adalah gadis yang di cintai oleh Pangeran Argus Estefan dari kerajaan Eartland. Me...
22.9K 2.8K 49
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka
21.3M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...
87.6K 6.9K 24
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...