"Shei! Shei! Sheila!" teriak Kayla dari depan pintu kamar Sheila.
Sadar pintu kamarnya gak dikunci, Kayla langsung masuk tanpa ijin. Sheila udah keringet dingin tapi matanya masih ketutup. Gak tau dia diganggu makhluk tak kasat hari ini atau cuma mimpi buruk biasa.
Sekarang jam 2 pagi.
Kalau kata Sheila dari jam 1-3 pagi tuh jam-jamnya para makhluk tak kasat mata keluar.
"Sheila," panggil Kayla sambil menepuk-nepuk.
Sheila membuka matanya. "Kay..." gumam Sheila lirih.
"Ada yang ganggu ya?"
Sheila mengangguk lemah, bajunya basah karena keringetan. Biasanya Sheila gak takut tapi gak tau kali ini rasanya kuat banget sampai Sheila mulai risih.
"Kenapa, Kay?"
Suara Kay ada di depan pintu kamar Sheila lalu dibelakangnya muncul Sky.
"Sheila diganggu lagi."
Udah 2 hari Sheila kayak gini sejak hari ulang tahunnya dan selalu Kayla yang muncul karena kamar mereka sebelahan.
"Pantesan. Gue denger lo teriak-teriak langsung keluar," ungkap Kay.
Sebenernya cerita yang pas adalah Kay kebangun gara-gara suara teriakan Kayla terus dia takut ada apa-apa jadi dia bangunin Sky karena dia tau ini anak gak mungkin tidur jam 2 pagi.
Sedangkan Bumi, Al dan Jenggala sudah pasti hilang di alam mimpi.
"Tidur di kamar gue ya hari ini?" pinta Kay dan Sheila hanya mengangguk.
"Sama kita berdua juga deh. Gue ambil bantal dulu buat tidur di kamar lo," ujar Sky.
"Gue juga," sahut Kay setuju.
Alhasil mereka berempat-Kay, Sky, Kayla dan Sheila-tidur di kamar Kayla hari ini. Niatnya bikin Sheila nyaman dan bisa tidur.
"Udah tidur, Shei, lo udah 2 hari kurang tidur nanti lama-lama lo sakit," kata Kayla.
"Iya. Kalau rame-rame gini lebih nyaman," ungkap Sheila akhirnya ngomong juga.
Kayla ngangguk. "Apa mau tidur sama gue aja mulai hari ini?"
"Jangan, nanti kamu keganggu, Kayla. Hari ini aja ya? Besok aku janji bakal ngebiasain kalau diganggu separah tadi. Soalnya gak akan sekali dua kali kayak gini, jadi aku harus terbiasa."
Waktu kecil Sheila juga kayak gini setiap ada makhluk baru yang ia lihat. Namun karena terbiasa maka semuanya benar-benar terlihat biasa di mata Sheila.
Namun, yang belakangan ini muncul adalah makhluk baru makanya Sheila masih histeris. Ia harus membiasakan diri mulai hari ini biar gak repotin sahabat-sahabatnya terlebih Kayla.
"Senyaman lo aja. Pokoknya gue gak akan kunci kamar, jadi setiap ketakutan nanti lo langsung masuk aja. Ok?"
"Makasih, Kayla."
Sky sama Kay tidur di karpet tebal kamar Kayla sedangkan Sheila di tempat tidur Kayla sempit-sempitan namun hangat tubuh Kayla membuat Sheila nyaman.
Dia jadi ngantuk.
Ngoook.. ngoook..
Sheila yang ngantuk tapi Sky yang ngorok duluan.
"Anjir, dia ngorok pula," protes Kay yang dengerin ngoroknya Sky macam 8D karena mulut Sky tepat disebelahnya.
***
Alea lagi sarapan sekarang bareng sama Bumi. Hari ini Kayla, Bumi, Kay sama Sheila yang kena kuliah pagi sisanya mah libur. Kecuali Jenggala ya, dia mah meliburkan diri.
"Tadi subuh Kak Shei diganggu lagi masa, Bum," ujar Alea.
"Tau darimana?"
"Tadi pas mau sholat, gue ketemu Mas Kay. Terus dia cerita kayak gitu," ujar Alea. "Jadinya Mas Kay sama Mas Sky nemenin Sheila tidur di kamar Kak Kayla. Soalnya Kak Sheila lebih nyaman katanya kalau ramean."
"Gila. Jadi Sheila rasanya apa ya? Bisa ngeliat, ngerasa," tanya Bumi tidak habis pikir.
Alea merinding langsung.
"Gak mau tau dan gak mau mikir. Denger lo ngomong aja gue merinding, Bum," kata Alea.
"Ya sama anjing."
"Lah kok kasar?" protes Alea.
"DOR!!!"
"AYAAAM!!!!" teriak Alea kaget.
Alea udah kayak kemalingan kagetnya sedangkan Bumi cuma diem mematung. Kagetnya Bumi emang nge-bug gitu.
Sky yang ngagetin.
"Mas, kaget!" protes Alea setelahnya.
Ngeliat Bumi yang masih diem, Sky menepuk pundaknya. "Udah, Bum, kagetnya udah."
"Oh udah ya?" tanya Bumi bercanda.
"Mas tidur di kamar Kak Kayla?" tanya Alea.
Sky mengangguk. "Kasian Sheila soalnya tadi subuh teriak-teriak. Kayla untung denger padahal biasanya dia tidur nyerempet mati," kata Sky.
Tetep dia sematkan kalimat buat ngeledek Kayla. Kayla emang suka tidur nyerempet mati tapi kalau dia tidur dengan rasa khawatir pasti tidurnya gak akan nyaman. Denger jarum jatuh aja Kayla pasti langsung melek.
"Kasian, Kak Shei..." gumam Alea.
"Le, kalau orang mimpi buruk terus biasanya diapain ya?" tanya Sky.
"Ke dukun," jawab Bumi asal.
"Yah, itu mah nyantet lo, Bum," sahut Alea meledek.
"Anjing lo, Ya."
Kalau Ya berarti Bumi yang manggil karena cuma Bumi yang manggil Alea dengan sebutan Ya dibandingkan Le kayak yang lain.
"Dream catcher, Mas. Itu buat nangkap mimpi buruk gitu mitosnya. Tapi patut dicoba sih soalnya itu kayak permainan sugesti menurut gue mah."
Sky mengangguk paham. "Bisa beli online gratis ongkir gak?"
"Dompet lo aja ada jutaan masa masih nyari ongkir gratis?" sindir Bumi.
***
Sheila sudah di kamarnya sekarang, dia akan mencoba membiasakan diri walaupun ia tau sang makhluk tak kasat mata itu masih setia dipinggir tempat tidurnya.
Sheila nahan gini demi Kayla. Kasian Kayla sampai gak bisa tidur juga karena ngawatirin Sheila padahal Kayla paling suka tidur.
Tapi ternyata Kayla tetap lebih sayang Sheila daripada tidur.
"Boleh buka sebentar gak?" tanya Sky di depan pintu kamar kosan Sheila yang ketutup.
Sheila berdiri dan membuka pintu.
"Kenapa, Sky?"
"Buat lo."
Sky menyerahkan set dream catcher yang dia beli di online pakai promo bebas ongkir terus same day delivery pulang. Khasiat muka ganteng ya gini.
"Sleep tight, Shei. Semoga lo gak mimpi buruk lagi ya," kata Sky lalu dia pergi kembali ke kamarnya.
Bahkan Sheila belum bilang terima kasih.
Sheila tau itu dream catcher tapi dia belum unboxing sepenuhnya dan Sheila takjub karena dream catchernya banyak terus warnanya ungu pula.
Warna kesukaan Sheila.
To: Sheila
Kata Alea, bisa buat nangkep mimpi buruk. Moga-moga si mimbur bisa ketangkep ya, nanti kita laporin ke pak polisi bareng-bareng kalau udah ketangkep.
From: Sky.
Sheila terkekeh membaca sticky note yang ada dikemasannya.
Ia gantung dream catcher pemberian Sky di dinding kamarnya tepat diatas tempat tidurnya.
Percobaan pertama, Sheila langsung tertidur pulas. Nyatanya, dream catcher bukanlah mitos.