Saturnus [Baru Menetas]

Od terii_

2.1K 591 492

[Follow akun ini dulu bro! Karena sebagian cerita di private.] [Akan revisi setelah tamat nanti.] Usahakan me... Více

-PERKENALAN-
🌻Satu🌻
🌻Dua🌻
🌻Tiga🌻
🌻Empat🌻
🌻Lima🌻
🌻Enam🌻
🌻Tujuh🌻
🌻Delapan🌻
🌻Sembilan🌻
🌻Sepuluh🌻
🌻Sebelas🌻
🌻BONUS BEB🌻
🌻Dua belas🌻
🌻Tiga belas🌻
🌻Empat belas🌻
🌻Enam belas🌻
🌻Tujuh belas🌻
🌻Delapan belas🌻
🌻Sembilan belas🌻
🌻Dua puluh🌻
🌻Dua puluh satu🌻
🌻Dua puluh dua🌻

🌻Lima belas🌻

66 14 39
Od terii_

Huaaaa!!!!! Akhirnya tembus 1k😭. Cuma mau ngucapin, makasih ya buat kalian yang selalu setia meramaikan cerita ini❤️

Maaf jika author terlalu lebayyyyy:v
Bagi author tembus sampai 1k sangat menyenangkan:)

Thanks for reading!!!!

🌺🌺🌺

Gadis itu saat ini sedang mengurungkan dirinya di dalam kamar. Rara tak mau meninggalkan kamarnya hanya hal sepele. Bahkan, di kamar gadis itu sudah ada makanan dan minuman yang ia bawa dari dapur.

Rara sedang menonton sebuah film, dengan mulutnya yang tak mau berhenti mengunyah makanan yang ada.  Sangat asik menonton, ada suara notif yang masuk pun Rara abaikan. Bagi Rara itu tidak penting!

Beberapa kali suara notif itu terus berbunyi, dan gadis itu masih saja mengabaikannya.

Drettt... Drettt... Drettt... Drettt...

Ponsel gadis itu bergetar. Rara pun melihat kearah ponsel yang ada disampingnya. Dan lagi-lagi nomor tak dikenal menelpon gadis itu. Rasanya malas sekali Rara menerima telepon itu. Tapi ponselnya gadis itu terus saja bergetar, dan itu sangat menggangu Rara yang sedang asik menonton sebuah film.  Ia pun langsung menerima telepon itu.

"Lo siapa sih!? Beraninya lo ganggu ketenangan gue!?" ucap Rara dengan nada ngegas dan tanpa mengucapkan salam, maupun halo terlebih dahulu.

"Eh curut! Kalo ada orang nelpon ucapin kata halo dulu kek. Apa salam, asal marah-marah aja lo!"

Ternyata orang yang menelpon gadis itu adalah si BangSat. Tidak bisa apa dirinya mengganggu Rara sehari saja?

"Lo ngapain sih nelpon gue!? Gak penting banget."

"Gak boleh gitu sama calon imam."

"Saturnus, kalo halu itu gak usah tinggi tinggi! Ntar jatuh sakit lo,"

"Nyenyenyenye. Oh ya, lo di rumah sendirian ya? Awas ada cewek pake baju putih, terus rambutnya di urai. Lalu ketawa hihihihihihi." cibir Saturnus yang menakut-nakuti gadis itu.

Rara menelan Saliva-nya dalam-dalam. Kini bulu kuduknya berdiri.

"Sat, lo kalo nelpon cuma mau nakut-nakutin gue mendingan gak usah nelpon!"

"Di samping lo ada apa tuh Ra."

Rara pun menengok ke kanan dan kirinya. Saturnus benar-benar membuat gadis itu merasa ketakutan. Tubuh Rara pun sudah mulai gemetaran. Rasa takut kini sudah menghantuinya, ini semua gara-gara si BangSat!

"Sat, lo gak usah nakut-nakutin gue anjir!"

"Hayo lo, mulai takut kan lo?"

"Bangsat lo mah!"

Tut... Tut...

Rara memutuskan panggilan itu. Keringat dingin mulai keluar dari tubuh gadis itu. Ia menahan rasa takutnya. Rara pun menengok ke arah jendela kamarnya. Dan sekarang bibirnya ber-gemetar, tubuh pun sama.

"Se-setan!!!!!" teriak Rara yang melihat sebuah mahkluk yang berdiri di depan jendela.

Rara tak kabur, hanya saja ia langsung membuka jendelanya sangat kuat sehingga makhluk itu pun terbentur sangat cukup kuat.

Dugh.

"Anjir!!!" teriak kesakitan makhluk itu.

Eh, sebentar. Jika memang benar itu makhluk halus, maka tidak bisa terbentur jendela bukan? Dan jika memang itu makhluk halus, tidak bisa merasakan kesakitan? Tapi ini?...

"Lo kok setan bisa ngerasain sakit sih!?" ujar Rara kebingungan.

"Setan juga punya perasaan bego!" ketusnya.

"Suaranya kaya sering dengar deh. Tapi siapa ya?"

"Gue Saturnus woy!!! Bukan setan." ungkapnya.

Cowok itu pun membuka samarannya.

"Saturnus!?" ucap Rara. "Berani banget lo ngerjain gue sialan!" tutur gadis itu, Rara pun langsung memukuli tubuh cowok itu.

"Aw.... Ra ampun."

Rara berhenti memukuli tubuh Saturnus. Gadis itu menghela napas gusar.

"Gak ada kerjaan lo!? Makanya ganggu gue? Sampek nakut-nakutin." cerocos gadis itu.

"Gue gabut, makanya gue kerjain lo." jawabnya santai.

"Lo gak mikir ya. Kalo gue ketakutan terus sampek pingsan gimana!?" kata Rara, "untung aja mental gue aman." lanjutnya berkata.

"Kalo lo pingsan ya bodo amat, bukan urusan gue. Urusan gue cuma nakut-nakutin lo doang." balas cowok itu.

"Astagfirullah, berikanlah hampa kesabaran ya Allah." ucap Rara sambil mengelus dadanya.

"Amin."

"Oh ya, lo mau ngapain sih kesini?" tanya Rara.

"Mau minta makan."

"Beras di rumah lo abis? Sampek minta makan di rumah orang!?" ujar Rara sambil memutar bola matanya malas.

"Gak sih. Gue minta makan di rumah lo cuma mau menghemat beras di rumah gue aja." tutur Saturnus.

"Dasar gak modal!"

Saturnus melirik. "Hi Ra, itu siapa yang berdiri di samping lo Ra!?" ucap Saturnus yang lagi-lagi mau menakut-nakuti gadis itu.

"Setan!!!!!"

Spontan, Rara pun langsung memeluk tubuh Saturnus. Dan cowok itu membalas pelukan dari Rara. Mencari kesempatan dalam kesempitan si BangSat!

Rara yang tersadar pun langsung mendorong tubuh cowok itu.

"Lo mau cari kesempatan dalam kesempitan ya!" ujarnya.

"Biarin. Dasar penakut," cibir Saturnus.

"Dasar kang modus lo!"

🌺🌺🌺

Di rumah lain, tampaknya ada keributan antara seorang ibu, ayah dan putrinya. Keributan itu pun sampai terdengar di luar.

"Mama jahat! Kenapa Mama tega lakuin ini ke Papa mah! Kenapa!?" ujar Sandrina dengan penuh rasa kecewa terhadap Mamanya.

"Diam kamu! Papa kamu ini udah sakit-sakitan Sandrina! Mama gak mau ngurusin orang yang penyakitan!" balas Ana, Mama Sandrina.

"Istighfar Mah istighfar!!! Papa ini udah berjuang buat keluarga kita, tapi kenapa Mama tega lakuin ini semua ke Papa!" sahut Sandrina yang tak kuasa menahan air matanya.

"Itu kan dulu Sandrina! Dan sekarang apa yang bisa Papa kamu lakuin? Gak ada kan! Jadi buat apa juga Mama harus bertahan dengan Papa kamu." tutur Ana.

"Seharusnya Mama bisa balas apa yang Papa udah perjuangin buat Mama dan juga Sandrina! Bukannya malah selingkuh dengan om ini Mah!" kata Sandrina. "Dan om juga, kenapa om harus merusak keluarga Papa dan Mama om!? Kenapa!?" ujar Sandrina kepada laki-laki yang bersama Ana.

"Mama kamu yang mau sama om, karena om masih bisa memberikan kebahagiaan kepada Mama kamu. Dan juga kamu," balas laki-laki itu.

"Aku? Aku gak sudi!"

Plak.

Satu tamparan dari Ana yang mendarat keras di pipi Sandrina.

"Jaga ucapan kamu Sandrina!" ucap Ana penuh emosi.

"Mama tampar aku?" cicit Sandrina pelan.

"Itu akibatnya karena kamu sudah ngelunjak!"

"Kalo Mama gak kaya gini, aku gak bakalan ngelunjak!" sahut Sandrina.

"Terserah kamu Sandrina! Mama mau pergi dari rumah ini. Jika kamu mau ngurusin Papa kamu, silakan!" tutur Ana.

Wanita itu pun pergi meninggalkan Sandrina dan juga Tama, Papa Sandrina. Gadis itu pun menangis terisak-isak, ia tidak tau apa yang akan ia lakukan.

"Sandrina, maafin Papa ya. Kalo Papa gak sakit-sakitan, mungkin Mama kamu masih ada disini." ucap Tama yang menghampiri Sandrina menggunakan kursi roda.

"Papa gak perlu minta maaf ya, Papa gak salah. Yang salah itu Mama,"

"Jika kamu memang kesulitan untuk merawat Papa, Papa gak akan ngelarang kamu buat ninggalin Papa. Jika kamu memang mau pergi, pergi saja nak. Daripada kamu harus kesulitan merawat Papa," tutur Tama.

"Nggak Pa, Sandrina akan tetap disini bersama Papa. Sandrina janji, akan merawat Papa sampai bisa sembuh kaya dulu." balas Sandrina dengan mencium tangan Tama.

"Kamu memang anak yang berbakti, Papa mohon sama kamu. Jangan jadi kaya Mama kamu ya," pinta Tama kepada Sandrina.

"Iya Pa, Sandrina gak akan jadi kaya Mama."

"Terimakasih ya nak."

"Harusnya Sandrina yang berterimakasih kepada Papa. Karena Papa sudah banyak mengajarkan Sandrina berbagai hal." ucap gadis itu.

"Papa bangga punya anak kaya kamu." tutur Tama.

"Sandrina juga bangga punya Papa kaya Papa Tama." jawab Sandrina sambil tersenyum kecil. 

🌺🌺🌺

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
3.6M 175K 64
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
968K 93.8K 51
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
828K 43.7K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...