My Agresion

By WattOff_07

756 316 65

Pada dasarnya manusia terlalu lemah ketika sudah menaruh kepercayaan terhadap manusia lainnya, terutama yang... More

Kesialan Buaya
Para lelaki jomblo
Dark Identity
Jeruji Rumahan
With Azkal
Game Over
Terbongkar
Sabella Or Carebella
Si Baygon
Trap Code
Semakin Rumit
Successful
Perjodohan
Gentalay
Dia Kembali!
Kematian Pertama
Kematian Kedua
Rencana Natasya
PHO?
Kematian Karakter
Keadilan Yang Sebenarnya
Carabella Point Of View

Flashback

29 11 2
By WattOff_07

Empat tahun lalu

Hubungan Malika dan Adrian berjalan manis. Carebella sampai sering jadi nyamuk bahkan ketika di rumahnya sendiri.

Adrian mengalihkan seluruh perhatian sahabatnya. Ia jadi dendam pada kakaknya yang satu ini. Maka malam ini ia berniat mengerjai kakaknya dengan membuatkan kopi asin.

Hehehe. Jahil sedikit nggak apa dong.

"Wih. Begadang lagi nih." Carebella melihat laptop sang kakak yag terbuka menampilkan banyak sekali jurnal berbahasa asing.

Ia membaca sekilas saja pusing begitu tahu itu bukan bahasa inggris. Sang kakak memang pintar.

"Jangan ngeledek, kamu. Mending kasih sesuatu kek. Biar kakak segera beres ngerjain ini." Adrian menyipitkan mata pada adiknya sambil menggoda, "Emang kamu nggak mau gitu seharian bareng kakak. Padahal selama ini kamu di rumah sendirian kayak jomblo menahun."

Adrian membungkam mulut, mencoba menahan tawa. "Bukan 'kayak', tapi memang kenyataannya."

Setelah itu suara tawa menggelegar datang dari Adrian sehingga menambah kekesalannya terhadap laki-laki berbeda usia 5 tahun ini.

"Terserah. Kakak mau aku buatin kopi nggak?" tawarnya.

Adrian masih terkekeh kecil mengangguk.

Dengan begitu Carebella benar-benar ke dapur membuatnya. Mengganti gula dengan garam. Tidak banyak. Hanya satu sendok teh.

Ia tersenyum jahat bak mak lampir yang membuat ramuan racun untuk Snow White.

Begitu datang kembali ke ruang tengah, sudah ada segelas teh juga.di meja kakaknya. Di sana juga ada sebungkus merek teh siap minum.

Sepertinya teh itu datang hasil menuang dari bungkusan teh siap minum.

"Nih. Kakak juga kasih kamu teh. Biar sama-sama enak. Minum, ya."

Tanpa curiga, Adrian sudah menempatkan gelas ke bibir. Begitu pun dengan sang adik.

Begitu meneguk, keduanya menyemburkan air ke masing-masing wajah.

"K-kakak! I-ini teh apaan asem!"

"Weh! ASIN!"

Tampaknya mereka saling dikerjai. Mereka cukup basah, untungnya laptop tidak terkena semburam itu.

Sementara itu Adrian memicing matanya pada Carebella. "Kamu niat ngerjain kakak?"

Gelagapan, Carebella segera berdiri berusaha menjauh dari jangkauan Adrian. "K-kakak juga ngerjain aku. Teh asem gini dikasih ke aku."

Asam?

Adrian yakin itu teh melati. Kenapa rasanya asam?

Kemudian ia melihat dengan jeli. Ternyata sudah kadaluarsa.

Tawanya menggelegar lagi. "Anggap aja kamu kena karma."

Ia tidak berniat mengerjai sang adik.

"Nah, sekarang..." Adrian berdiri, berjalan kepiting ke arah Carebella yang bersiap lari.

"Mari capit-capit ria!"

Belum sempat kakinya membawa Carebella lari, ia sudah di tangkap Adrian dan dikelitiki.

Rumah itu hangat meski hanya dua orang.

Carebella nyaman.

Sayangnya itu tidak bertahan lama.

Carebella itu cukup menonjol di sekolah. Karena hal itu membuat dia digilai banyak laki-laki. Dari teman sekelas hingga guru muda.

Beruntungnya ia terjaga dari tindak asusila oleh calon kakak iparnya. Begitulah Carebella menggoda Malika yang selalu bersemu ketika ia menyebutkan sang kakak.

Saat ini sudah semester genap dirinya berapa di kelas 11 SMA. Semuanya sibuk dengan ujian untuk menaikkan standar nilai mereka. Universitas ternama sudah akan mereka raih di depan mata tak lama lagi.

Carebella dan Malika memiliki rencana untuk kelanjutan masa depan mereka.

Malika yang mungkin akan menikah setelah lulus kuliah dan mendapatkan kerja dari gelar lulusnya sebagai sarjana ekonomi. Lalu, Carebella yang berminat tinggi pada dunia kesehatan.

Ia belum memutuskan akan masuk jurusan dokter, perawat, atau mungkin bidan?

Apapun itu. Asalkan kesehatan, Carebella ingin berkecimpung di dalamnya.

Pembelajaran mereka di sekolah intens. Murid dalam tingkat apapun disarankan lebih lama menimba ilmu sehingga jam belajar tambahan diberlakukan. Tidak ada biaya tambahan.

Untuk yang ingin, dapat diam di sekolah setelah bel pulang berbunyi. Teman satu kelasnya banyak yang ikut ke dalam kelas tambahan.

Selama seminggu belajar, Carebella dan Malika merasa mereka harus ikut satu minggu lagi pembelajaran intensif seperti ini. Maka dari itu hari senin, dimana jam sekolah agak bergeser lebih siang karena upacara, ia masih di sekolah dengan Malika.

Untuk minggu kedua ini cukup sedikit murid di kelasnya yang ikut lagi jam tambahan.

Tak apa. Mungkin mereka merasa sudah cukup dan butuh istirahat.

Selama mengikuti pelajaran, seminggu sebelumnya mereka selalu dijemput Adrian saat pulang. Namun, hari ini sepertinya Adrian tidak akan menjemputnya.

Ponsel kakaknya tidak aktif saat Carebella menghubungi. Begitu pun Malika.

Kalau saja jam 5 ini angkutan umum masih melewati kawasan sekolahnya, kedua gadis ini tidak akan kebingungan sepeeti sekarang. Sayangnya, mereka justru tidak menemukan adanya angkutan umum yang lewat.

Jam segini terlalu sore untuk anak sekolah pulang.

Baik Malika dan Carebella juga saat itu belum boleh dan tidak bisa membawa kendaraan pribadi.

Tadinya Carebella hendak meminta bantuan saudaranya yang lain, yang saat ini berada di luar provinsi untuk mencarikannya jemputan di daerahnya.

Entah teman sang saudara atau orang lain yang dipercaya saudaranya, Carebella tidak akan mempermasalahkan itu.

Belum sempat ikon panggilan terpijit, sebuah mobil berhenti di depan mereka.

Jenis mobil dan warnanya serupa dengan yang Adrian miliki.

"Kakak?" panggilnya sambil mengetuk kaca mobil.

Untuk beberapa saat tidak ada yang terjadi, hingga pintu kaca terbuka.

Seorang pria muda di sana.

"Saya teman yang Adrian minta untuk menjemput kalian. Masuklah." Itu yang dikatakannya.

Carebella hendak bicara, ia akan menelpon sang kakak untuk mengonfirmasi, tapi kemudian orang yang mengemudi ini memintanya segera naik karena mobilnya agak menutupi jalan.

"Kasian pengendara lain ingin lewat. Masuk saja dulu."

Berbekal keraguan, Carebella mengajak Malika masuk ke bagian kursi tengah. Untungnya sang pengemudi tidak tersinggung.

Carebella berusaha menelepon lagi Adrian ketika mobil berbelok ke jalan alternatif menuju kawasan rumahnya. Cukup sepi di sana.

Mereka hanya berpikir supaya cepat, orang ini mengambil rute memotong jalan menuju daerah hutan.

Namun, mobil berhenti.

Tadinya Carebella pikir mungkin ada masalah dengan mobilnya. Tapi, justru yang bermasalah adalah orang yang menjemput mereka.

Pria ini membawa komplotan, membiarkan mereka masuk sehingga Carebella di kelilingi banyak orang asing.

Semuanya laki-laki.

Apa ini?

Sudah merasa tidak nyaman, Malika mulai memberontak. Membuka jalan bagi Carebella untuk kabur selama mobil belum melaju.

Hal itu membuahkan hasil. Bertepatan teleponnya dijawab, Carebella sudah di luar mobil. Berniat menunggu Malika, tapi tak sempat karena salah satu dari mereka keluar, mengejar Carebella yang langsung berlari.

"Halo? Kamu dimana Bell?" Itu suara kakaknya.

"Kakak." Terdengar suara sang adik ngos-ngosan.

"Kak Malika kak." teriaknya,tak berselang lama pemuda tersebut berhasil menangkap Carebella dari belakang.

Bertepatan dengan jeritan terakhirnya,Adrian menjadi was-was.

"Aaaaaaa....." Carebella terbungkam mulutnya oleh sapu tangan yang sudah diberi obat tidur.

"Bella... halo?" Handphonenya tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan sambungan telepon masih menyala.

•••
Hai!! Selamat datang di Part 14 with kelompok 3, jangan jadi silent reader's yaa^^.

-Roseana
-Artika
-Della
-Rizki Dian
-Nayla

Salam Sayang❤️.

Continue Reading

You'll Also Like

237K 24K 41
Start : 30 Nov 22 End : 10 Mei 23 Kehidupan baru untuk Erlan yang tak semulus pantat bayi. Dingin diluar receh didalam. Luka dan siksaan, kegilaa...
86.4K 7.4K 51
【 On Going 】 GIRLS Series #1 - - - Blurb: Dia Alexiore, seorang gadis dengan kedinginan melebihi rata-rata tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya...
1.3M 60.2K 72
Jangan lupa follow sebelum baca 🙏 Brutal, sadis, kejam dan brengsek adalah sifat yang melekat pada seorang pemuda tampan bernama Alison Steve Cristo...
173K 4.9K 48
[Wajib Follow Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertingg...