Certain Things《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1M 157K 37.7K

[Romance] [M] ❝I'm certain that i'm yours.❞ More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
EXTRA PART

Part 29

15.7K 2.5K 890
By acel_kins-

INI adalah hari minggu! Taeyong sudah bersiap dengan pakaian kasual yang terlihat sedikit kebesaran di tubuh kecilnya, ia sengaja memakai jaket milik Jaehyun untuk menghalau angin yang nanti berniat masuk! Senyum lebar terpatri di wajah cantik Taeyong, tidak sabar untuk pergi kencan bersama kekasih tampannya! Jaehyun sudah berjanji akan membawanya pergi ke taman bermain, Taeyong ingin sekali menaiki banyak wahana, ia bahkan melakukan riset di websiteㅡmencari wahana yang sekiranya cocok di naiki.


Aroma masakan dari arah dapur berhasil membuat Taeyong menghirup napas panjang, Jaehyun sedang membuat sesuatu untuk sarapan! Oh sungguh, Taeyong sangat tidak sabar menghabiskan waktu bersama lelaki bermarga Jung itu. Rasanya sudah lama sekali sejak mereka berdua pergi kencan seperti ini.

Jaehyun tersenyum lebar melihat betapa menggemaskannya seorang Lee Taeyong. "Kau cantik," gumam Jaehyun pelan sebelum kembali menatap wajan berisi masakan di hadapannya. "Bisa tolong panggilkan Rose untuk sarapan?"

Rona merah menjalar di pipi Taeyong ketika Jaehyun memujinya seperti itu, tanpa ragu ia mengangguk. Rose juga perlu mengkonsumsi sesuatu. Tapi sebelum masuk ke kamar Rose, Taeyong membalikkan tubuh, menatap lurus ke arah Jaehyun.

"Apa Ahjusshi sudah membuatkan susu untuk Noona?"

"Oh benar," Jaehyun baru ingat bila Rose perlu meminum susu khusus Ibu hamil. "Aku akan membuatkannya sekarang."

Taeyong tersenyum lalu mengetuk pintu kamar yang di tempati Rose dan masuk ke dalam, telinga Taeyong mendengar suara air dari dalam kamar mandi, Rose tidak ada di atas tempat tidur. Mengulum bibir, Taeyong akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup.

"Noona?" panggil Taeyong dengan lembut, ia berdehem pelan, "sarapannya sudah siap, ayo kita makan bersama!"

Tidak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, namun hal tersebut berhasil membuat senyum Taeyong seketika luntur. Wajah Rose terlihat sangat pucat dan lelah, dengan itu Taeyong menyentuh lengan Rose; menahan tubuh si wanita cantik yang hampir terhuyung.

"Apa Noona baik-baik saja?!" nada suara Taeyong terdengar sedikit panik, ia membantu Rose untuk duduk di atas kasur dan mengusap pelan punggung wanita bermarga Park itu, "wajah Noona terlihat sangat pucat!"

Rose tersenyum lemah. "Aku baik-baik saja Taeyong, hanya saja perutku sedikit sakit." ia mengusap pelan paha Taeyong sebelum memutuskan untuk kembali berdiri, "ayo kita sarapan bersama, kau pasti lapar."

Belum ada lima langkah Rose berjalan, tubuhnya sudah jatuh tergeletak di atas lantai yang dingin, membuat Taeyong langsung meneriakkan nama Jaehyun. Ia berusaha mengangkat tubuh Rose, namun Taeyong tidak memiliki tenaga yang cukup! Sial! Seharusnya ia lebih banyak berolahraga!

"Noona!"

"Ada apa?!" tanya Jaehyun yang kini sudah berdiri di depan pintu, bola matanya melebar ketika melihat Rose tergeletak tak sadarkan diri, "Chaeyoung!"

"Kita harus pergi ke rumah sakit Ahjusshi!"

Jaehyun mengangguk sebelum mengangkat tubuh Rose ala bridal, ia menoleh ke belakang. "Tolong matikan kompor di dapur dan ambilkan dompet serta kunci mobil, aku menunggumu di depan lift." setelah mengatakan itu Jaehyun membawa Rose pergi dari sana, meninggalkan Taeyong yang segera menuruti seluruh perintah Jaehyun.

Bukankah tadi malam Rose baik-baik saja? Mereka bahkan sempat berbincang dan tertawa, Taeyong sama sekali tidak mengerti, apa biasanya kesehatan orang yang sedang hamil memang tidak stabil?

Menghela napas panjang, Taeyong mematikan kompor yang masih menyala di dapur lalu mengambil kunci mobil dan dompet milik Jaehyun. Tidak lupa ia mengenakan sepatu, tujuan utama mereka adalah rumah sakit.

***

Jaehyun menatap Rose yang sedang berbaring di Instalasi Gawat Darurat, cairan infus terpasang di tangan kiri wanita itu. Dokter bilang ini karena morning sickness serta Rose yang terlalu stress memikirkan banyak hal. Jaehyun bingung, sejak kemarin Rose terlihat baik-baik saja, sama sekali tidak memikirkan sesuatu yang rumit. Apa wanita itu menyembunyikan seluruh kegundahannya dari Jaehyun?

Lenguhan pelan keluar dari bibir wanita bermarga Park itu, Rose menoleh ke samping dan menatap Jaehyun dengan bingung. "K-kenapa aku bisa berada di rumah sakit?" suaranya terdengar sedikit lemah.

Jaehyun menghirup napas dalam, ia menatap lurus pada iris hitam milik Rose. "Kau jatuh tidak sadarkan diri," ia meraih air putih di atas nakas yang sempat ia beli di kantin rumah sakit beberapa saat lalu, Jaehyun membantu Rose untuk minum. "Apa perutmu masih terasa sakit?"

Rose meminum air dengan bantuan Jaehyun lalu menggeleng pelan, wajahnya masih terlihat sangat pucat, seperti mayat hidup. Perutnya memang sudah tidak terasa sakit.

"Apa kau selalu memikirkan sesuatu? Dokter bilang ini karena morning sickness dan kau yang terlalu stress, apa yang kau pikirkan Chaeyoung-ah?" lagi, Jaehyun memanggil Rose dengan nama asli wanita itu.

Kali ini Rose memilih untuk mengalihkan pandangan ke arah lain, ia memainkan jemarinya dengan gugup. "Maaf," bisiknya lirih. "Hanya saja, aku tidak bisa menghilangkan bayang-bayang Junhoe dengan mudah. Aku selalu memikirkannya, aku merindukannya dan aku ingin mendengar suara serta melihat wajahnya. Aku berusaha untuk mengikhlaskan Junhoe, tapi rasanya masih sangat sulit hingga tanpa sadar aku terlalu larut dengan ilusi, membayangkan bila Junhoe masih hidup di dunia ini bersamaku. Kenyataan yang membuatku kembali tersadar sedikit kejam."

Sudah Jaehyun duga bahwa Rose masih terus terbayang oleh kehadiran Junhoe, ia tahu bahwa wanita itu sangat mencintai Junhoe melebihi apapun. Kehilangan seseorang yang kita cintai tentu sama sekali tidak mudah untuk di terima.

Jaehyun mengusap pelan punggung tangan Rose. "Bisakah kau tidak memendam hal itu sendirian? Kau bisa mengatakan apapun padaku atau Taeyong. Kami akan membantumu."

Rose mengulum bibir dan tersenyum lemah dengan setitik air mata yang jatuh mengenai telinga karena saat ini ia sedang berbaring. "Aku masih bisa mengatasinya sendiri, Jaehyun."

"Kau tidak bisa," balas Jaehyun cepat, ia mendengus. "Buktinya kau berbaring di sini sekarang, karena kau tidak mampu mengatasi hal itu sendiri."

Tidak ada kalimat yang keluar dari bibir Rose, apa yang Jaehyun katakan memang benar, nyatanya Rose tidak bisa mengatasi hal ini sendirian. Tapi, apakah ia harus bersandar pada Jaehyun dan Taeyong? Rose hanya tidak mau merepotkan orang-orang di sekitarnya. Ia ingin bangkit dengan semangatnya sendiri walaupun itu sangat sulit.

Lagi, air mata kembali menetes, Rose mengigit bibir bawah. Bisakah ia berhenti menangisi Junhoe? Rose rasa, ia tidak bisa. Rasa cintanya pada lelaki itu masih sangat besar, melupakan Junhoe adalah sebuah kemustahilan. Jika mengingat lelaki itu, Rose selalu memiliki dorongan untuk mengakhiri hidupnya sendiri, ia ingin segera bertemu Junhoe. Tapi kembali lagi, Jaehyun sudah berbaik hati untuk merawat dan menjaganya, Rose tidak mau mengecewakan lelaki bermarga Jung itu.

Rahang Jaehyun mengeras, ia bangun dari duduknya dan meraih Rose ke dalam dekapan, memberikan usapan pelan di punggung si wanita bermarga Park. Tidak ada niat apapun, Jaehyun hanya mau memberi sedikit semangat kepada seorang teman yang sedang berjuang.

Rose menempelkan dahinya di bahu Jaehyun, air matanya tidak berhenti mengalir, ia meremas baju hitam yang di pakai oleh si lelaki bermarga Jung.

"Ahjushㅡ" Taeyong yang baru saja kembali dengan kantung plastik di genggaman tangan seketika berhenti melangkah saat melihat Jaehyun memeluk Rose. Ya, karena mereka tidak sempat mengkonsumsi apapun, jadi Taeyong membeli makanan di kantin.

Taeyong mengigit pipi bagian dalam sebelum memasang senyum kecil di wajah, ia berjalan santai lalu menaruh plastik berisi makanan di atas nakas yang terletak di dekat ranjang Rose. Ada sedikit rasa berdenyut di dalam hati, namun Taeyong memutuskan untuk mengabaikan hal tersebut.

"Terima kasih Jaehyun." gumam Rose pelan, ia menjauhkan tubuh dan menatap Taeyong yang kini berdiri di hadapannya, "terima kasih juga, Taeyong."

Jaehyun melirik ke arah Taeyong, ia memberikan usapan pelan di lengan lelaki cantik itu. Sementara kini Taeyong mengangguk kecil. "Tentu Noona, tidak masalah."

Oh benar, Jaehyun harus membicarakan sesuatu bersama Taeyong. "Rose, aku ingin mengatakan beberapa hal pada Taeyong, kau tidak masalah bila kami tinggal sendiri kan?"

Rose mengangguk dan tersenyum, ia mengusap pipinya untuk menghilangkan jejak air mata.

Setelah itu Jaehyun mengajak Taeyong untuk pergi keluar, menuju taman rumah sakit yang di isi oleh beberapa pasien yang sedang menghirup udara segar.

"Kau masih ingin pergi kencan bersamaku?" tanya Jaehyun seraya menatap lurus wajah cantik Taeyong, ia mengigit bibir bawah, "maaf karena kita harus membawa Rose ke rumah sakit."

Taeyong tersenyum dan menggeleng kecil. "Sebaiknya kita menjaga Noona saja ya Ahjusshi? Kita tidak mungkin meninggalkan Noona sendirian dalam keadaan seperti itu."

Tolong katakan bahwa Taeyong sangat naif, karena di dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia sangat ingin pergi bersama Jaehyun. Tapi tidak mungkin bila Taeyong meninggalkan Rose sendirian, keadaan wanita itu sedang tidak stabil.

Jaehyun menghirup napas panjang sebelum menarik Taeyong ke dalam pelukannya. "Apa kau baik-baik saja? Kencan kita baru saja batal."

"Tidak masalah Ahjusshi, kita masih memiliki banyak waktu untuk di habiskan bersama."

Kali ini Jaehyun sama sekali tidak peduli bila banyak mata yang memerhatikan mereka, ia mengecup kepala Taeyong yang di tutupi oleh topi berwarna kuning. "Baiklah, terima kasih karena sudah mau mengerti, sayang."

Taeyong menenggelamkan wajah di dada bidang Jaehyun. "Mhm.." sepertinya riset yang ia lakukan untuk menaiki wahana kini sia-sia. Tapi mungkin itu akan berguna suatu hari nanti, mereka masih bisa kencan di lain waktu!

Ya.. Lain waktu.

Tbc

Ayo overthinking 🙂

Continue Reading

You'll Also Like

90.1K 11.2K 25
Bagaimana rasanya bereinkarnasi ke dalam sebuah cerita dark romance yang mampu membuatmu gila? Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis yang memasuki...
62.7K 5.6K 14
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
270K 22.1K 65
Salmira membenci Ronan. Lelaki itu pernah menorehkan luka dalam hatinya di masa lalu. Sayangnya takdir mempertemukan mereka kembali, padahal Salmira...
520K 25K 35
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...