"eunghh"
Erang Chenle saat bangun dari tidur nya sembari merentangkan kedua tangannya ke atas
Chenle pun melihat kearah samping yang masih terdapat oleh Jisung yang masih menyusu ke dirinya
"Apa tidak capek dia seperti itu?" tanya Chenle dengan dirinya sendiri
"Ji bangun, sudah siang" ujar Chenle yang mau tak mau berusaha membangunkan Jisung soalnya pegal sekali seperti ini
"Mmphh"
Dehem Jisung yang masih menyusu itu lalu membuka matanya perlahan dan mengedip-ngedipkannya beberapa kali
Ah gemes, pikir Chenle.
"Menyingkirlah, tubuh ku pegal" ucap Chenle dengan langsung
Jisung menggeleng, ia enggan untuk melepaskan dan menyingkir dari sana, ini sangat nyaman katanya
"Yak aku ingin mandi" ujar Chenle yang sedikit mendorong kepala Jisung untuk menjauh dari puting nya
"Mandi bareng" ucap Jisung yang tiba-tiba
Chenle berpikir kenapa jadi Jisung yang binal daripada dirinya? Bukankah Jisung itu anak yang polos? Ternyata orang yang polos lebih membahayakan.
"Baik jika kau ingin mandi bareng" ucap Chenle yang santai, sungguh sangat santai.
Hal itu malah membuat Jisung melongo, padahal tadi ia hanya bercanda supaya Chenle tidak melepaskan dirinya dari nipple ini.
"Jangan pernah meremehkan seorang Zhong Chenle, Park Jisung" gumam Chenle ke Jisung yang sudah melepaskan nenen nya
.
.
.
.
***
"Aahh ahhh yeahh"
"S-sudah ahh nghh a-aku capek"
"Ahhh aku belum nghh p-puas, Jisung-ah ahhh"
"C-chenle-yaa ahhh"
Yaps kini mereka tengah bermain di kamar mandi saat Jisung mengajaknya untuk mandi bareng tadi, lihatlah kini Chenle dengan antusias menghentak-hentakkan pinggulnya dengan duduk diatas Jisung
"Chenle ahhh h-hentikan, ahh p-punyaku rasanya ingin patah ahh ahh" racau Jisung yang sudah kecapean menanggapi permainan Chenle yang sedari tadi tidak berhenti ini
"Bukankah ahhh kau yang menginginkan hal ini yeahh Park Jisung ouhh d-dalam ahh" balas Chenle dengan racauan nya
Plok!
Plok!
Plok!
"Nghhh aku ingin keluar" ujar Jisung dengan memegang erat pantat sintal Chenle yang masih menaik turunkan pinggulnya itu
"A-aku juga nghhh nyah"
Crott!!
Crott!!! Crott!!
Kedua-duanya pun sampai pada klimaksnya masih-masing dan Jisung juga mengeluarkan nya didalam
Ah Chenle sangat suka adegan sex dengan gaya seperti ini, rasanya sperma Jisung masuk sampai ke rahim-rahimnya bahkan penis Jisung masuk sangat dalam ke lobang nya.
"Nghhh kita sudahi ya" pinta Jisung
"Tidak, aku masih mau lagi" ujar Chenle yang ketagihan
"T-tapi"
"Shuttt kau tidak boleh menolakku, karena aku masih majikan mu Park Jisung walau saat ini jabatan mu naik menjadi pacarku" ucap Chenle yang kemudian langsung mencium bibir Jisung
"Mpphh"
Chenle pun mulai menggoyangkan kembali pinggulnya dengan menggesek-gesekkan terlebih dahulu dengan penis Jisung yang masih tertanam di lobangnya
"Ahhh Chenle-yaa" desah Jisung setelah pangutan itu terlepas
.
.
.
Servis demi servis Chenle berikan ke Jisung sampai jam menunjukkan pukul satu siang
Kini Chenle tengah merentangkan kedua tangannya sembari merentangkan otot-ototnya yang peggal itu di balkon kamarnya, sedangkan Jisung ia masih terpejam di kamar Chenle, tadi Jisung sempat pingsan lalu Chenle membopongnya keluar dari kamar mandi dan kini namja itu belum bangun-bangun juga setelah percintaan mereka
Setelah merasa puas melihat alam terbuka di balkonnya, Chenle pun kembali masuk kedalam kamarnya, dan melihat Jisung yang masih terpejam itu
"Apa dia mati?" gumam Chenle yang menatap Jisung yang tak sadarkan diri itu dengan badan yang berbalut dengan selimut
Chenle pun mendekat lalu memeriksa nafas Jisung, mana tau namja itu sudah berhenti bernafas
"Huft untung masih hidup" gumam Chenle yang masih dapat merasakan hembusan nafas Jisung dihidung nya
Tak lama mata yang terpejam itu pun mendadak terbuka dengan perlahan
"Bangun juga kau" ujar Chenle, sementara Jisung langsung terduduk diranjang nya sembari memijat kening nya yang terasa sedikit pusing itu
"Aku kenapa?" tanya Jisung dengan suara bass nya
"Kau habis ku perkosa" celetuk Chenle dengan memutar matanya malas
Jisung pun melirik kearah dalam selimut, benar saja kini ia tidak berbalut sehelai benang pun
"A-apa kau memasuki ku?" tanya Jisung dengan tatapan bergidik ngeri
"Yak dasar bodo, kau tidak ingat kau pingsan tiba-tiba saat kita melakukan itu dikamar mandi" ujar Chenle dengan kesal
Jisung pun mengingat-ngingat lagi, baru ingat dia sekarang, kalau tadi ia sangat kecapean karena permainan Chenle yang tak henti-hentinya membuat ia tak sadarkan diri
"Bisa-bisa nya dominan pingsan karena disebabkan submissive meminta hal lebih dengan berhubungan intim" ucap Chenle dengan bersedekap dada
"Ck aku sangat kecapean, kau tidak memberiku istirahat sedikit pun tadi" ucap Jisung menyelah
"Sama saja, aturan submissive lah yang pingsan" balas Chenle yang tidak mau kalah
Jisung pun memajukan bibirnya pertanda ia tengah cemberut itu
"Sudah sana keluar dari selimut terus pakai baju mu, apa jangan-jangan kau juga tidak bisa bergerak saat ini? Dan ingin ku pakaikan baju untukmu?" tanya Chenle kemudian dengan sedikit remeh
"Tidak-tidak, aku bisa sendiri" ujar Jisung yang langsung menolak, takutnya ia nanti malah diterjang lagi habis-habisan dengan submissive nya sendiri, aneh emang.
.
.
.
.
Setelah sedikit masalah itu terselesaikan, kini mereka berdua kembali cuddle diruang keluarga, tepatnya diruang televisi, dengan Chenle yang duduk dipangkuan Jisung sembari bersender didadanya
Sedari tadi Chenle hanya memencet tombol remote berulang kali mencoba mencari film atau drama yang seru tapi ternyata tidak ada yang seru sama sekali
"Ck tidak ada yang seru" ucap Chenle dan langsung memencet tombol off nya
"Apa kau bosan?" tanya Jisung
Chenle hanya mengangguk dengan cepat, "Tapi aku lagi malas keluar" ucapnya kemudian
Tiba-tiba ponsel Jisung berbunyi, pertanda ada telfon masuk disana
"Siapa yang menelfon?" tanya Chenle langsung ikut melihat juga saat Jisung melihat layar perseginya
Lami is calling...
"Oh perempuan yang dipasar malam itu lagi" ujar Chenle setelah mengingat nama itu
Jisung pun mengangguk, namun ia ragu untuk mengangkatnya
"Angkat saja, mana tau penting" ucap Chenle dengan santai nya, ia tau kalau namja yang memangku nya itu sedang bingung untuk mengangkat atau tidaknya
Jisung pun dengan perlahan memencet tombol hijau dilayar itu
"Hallo kenapa Lam?" saut Jisung langsung, rasanya ia ingin mengakhiri telfon itu secepatnya
"..."
"A-apa? Tapi"
"..."
"Aku akan mencoba nya"
Tak lama sambungan itu pun terputus
"Kenapa?" tanya Chenle saat melihat raut wajah Jisung yang agak gelisah itu setelah mendapat telfon
"Emh Lami menyuruh ku untuk berkunjung sebentar ke desa" ucap Jisung memberitahu
"Kenapa? Ada apa disana?" tanya Chenle yang penasaran
"Ibu nya ingin bertemu dengan ku, entahlah saat itu dengar-dengar ibu nya sering sakit" kata Jisung
"Kalau begitu kunjungi saja" ucap Chenle dengan santai
"A-apa tidak apa?" tanya Jisung yang berat hati
Chenle mengangguk pasti, "Asal aku ikut bersama mu" kata Chenle kemudian
Tidak ada pilihan lain, Jisung menyetujui perkataan Chenle itu, bagaimana pun juga Chenle sudah menjadi kekasihnya, ia harus berpergian bersama dengan kekasihnya bukan?
"Kapan kita akan pergi?" Tanya Chenle kemudian
"Lusa, bagaimana?" tanya balik Jisung
"Baiklah, aku akan berkemas kalau begitu, oh ya sekalian saja disana kita liburan, bagaimana?" ucap Chenle sembari menawarkan
"Boleh juga, aku akan mengajak mu kesuatu tempat, aku yakin kau akan menyukainya dan tidak ingin pulang jika sudah berada disana" kata Jisung yang mempunyai ide
"Wah benarkah? Apa tempatnya seperti danau?" tanya Chenle yang langsung membalikkan badannya kearah Jisung dengan mata berbinar
"Emh lebih dari itu" ucap Jisung dengan tersenyum
"Oh oh aku tau apa ada air terjun nya?" tebak Chenle yang sangat antusias
Jisung terkekeh kecil, "Nanti kau akan tau sendiri, sayang. Bersabar lah" ucap Jisung sembari mencoel hidung Chenle
"Ck gak asik mainnya rahasia-rahasiaan" ujar Chenle yang bersedekap dada itu
Sementara itu Jisung merasa gemas dengan kekasihnya itu, kemudian ia mengecup sekilas bibir yang cemberut itu
"Uhh main nyosor-nyosor aja" ujar Chenle dengan tersenyum lebar, kemudian
Cup!
Chenle langsung menempel kan kembali bibirnya ke bibir Jisung sembari melumatnya, Jisung pun membalas lumatan itu dengan penuh cinta tentunya.
Kemudian ciuman itu pun terlepas, namun Jisung menempelkan jidatnya dikening Chenle, kedua-duanya tampak tersenyum
"Jangan pernah berpaling atau menghianati aku" gumam Jisung dihadapan Chenle
Chenle pun mengecup sekilas bibir Jisung kemudian tersenyum kembali, namun Chenle tidak kunjung menjawab gumaman dari Jisung itu, tapi Jisung menganggapnya kalau Chenle tidak akan pernah mengkhianati cintanya, Jisung percaya sepenuhnya sama namja manis satu ini.
Kemaren gak up karena otak ku ngebug, dan sekarang pun masih ngebug mangkanya aku up seadanya aja huhu maapkeun🤧 wkwk maap kalau NC nya kurang, belakangan ini ku entah kenapa tidak ada mood untuk ngetik NC 🤧 hihi oke see you next chap 😘😘💚