Typo bertebaran,....................
"Mau kemana kamu Zayn!" Teriak Gerald kepada anak semata wayang nya, siapa lagi kalau bukan Zayn Algis A.
"Zayn mau main yah!" Sahut Zayn sedikit berteriak.
"Oke, Jangan pulang terlalu malam, ingat!" Peringat Gerald dengan tegas pada anak nya itu.
Zayn mengangguk.
"Hm." Dehem Zayn.
"Assalamualikum."
"Waalaikum salam." Jawab Gerald.
🍁🍁🍁🍁
Motor yang bermerk harley membelah padatnya kota jakarta. Kini jarum jam telah menunjukan pukul 17:23, dimana siang telah berganti menjadi sore.
Dia, si cowok culun yang selalu berkacamata itu sekarang tampak berbeda. Celana jeans hitam melekat di kaki jenjang nya, tak lupa kemeja lengan pendek yang tertutupi jaket hitam, menambah aura berbeda di dalam diri Zayn, meskipun cowok itu tetap memakai kacamata bulatnya.
Zayn, cowok itu akan menemui mantan kekasihnya di cafe yang cukup terkenal di daerah jakarta. padatnya kota jakarta sering kali membuat Zayn kesal karena macet yang menyerang nya, seperti sekarang yan,g sedang ia alami.
"Shit." Zayn membanting stang motor cukup keras, ia menahan umpatan nya di dalam hati. Ia kesal sekali kenapa di saat dirinya sedang terburu-buru ada saja kendala yang menimpanya.
Cukup lama dirinya tertimpa macet, dan akhirnya ia pun bisa bernapas lega melihat kendaraan yang ada di depan nya itu berjalan.
Tak ingin menunggu lama, langsung saja Zayn p menancapkan gas nya kembali dengan kecepatan di atas rata rata.
🍁🍁🍁
Ting!!!
Suara cafe berbunyi, menandakan ada seseorang tengah mengunjungi kafe untuk makan, dan minum, ataupun hanya sekedar untuk nongki-nongki saja.
Orang itu kini tengah mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru cafe tersebut, Nampak seperti nya orang itu tengah mencari seseorang.
Setelah cukup lama mengedarkan pandangan nya, kini matanya fokus ke arah belakang pojok dekat jendela yang dimana terdapat seorang gadis cantik yang sedang mengaduk-ngaduk jus nya.
Cowok itu melangkahkan kaki panjang nya ke tempat duduk gadis tersebut, dan sepertinya gadis itu juga sudah menyadari keberadaan orang itu, terbukti karena gadis itu kini tengah berdiri dengan tersenyum lebar ke arahnya.
"Sorry lama." Ucap Zayn.
"Iya gak papa kok, aku juga kebetulan baru sampai." Sahut Gita dengan senyum lebar nya.
"Oh iya, silahkan duduk." Dengan gugup Gita menyuruh Zayn untuk duduk.
Sedangkan Zayn, cowok itu tidak sama sekali menunjukan raut wajah nya yang selalu menggambarkan senang ataupun memuja ketika melihat Gita. Sekarang hanya ada raut wajah nya yang nampak datar dan biasa-biasa saja. Meskipun dirinya masih mempunyai sedikit rasa kepada Gita, namun rasa kecewa yang lebih mendominasikan Zayn saat ini.
Setelah Gita melihat Zayn duduk dengan tenang di kursi yang ada di hadapan nya, baru ia juga menduduki kursinya.
"Eumm... Kamu gimana kabarnya?" Tanya Gita berniat basa-basi. Jujur sekarang ini Gita tengah di Landa gugup.
"Baik." Jawab Zayn tanpa memakai embel-embel lagi.
"Saya banyak urusan, To The Point aja." Ucap Zayn datar.
"Aku mau minta maaf sama kamu Zayn, aku masih sayang sama kamu, tolong kasih aku kesempatan buat memperbaiki semuanya." Kata Gita sambil menatap wajah Zayn dengan sayu.
Permohonan maaf Gita berhasil membuatnya termenung, apalagi ia melihat dari matanya kalau gadis itu benar-benar menyesal.
Ia sungguh bimbang saat ini, di satu sisi ia masih menyukai nya, dan di sisi lain juga ia telah kecewa dengan apa yang di perbuat Gita.
Sungguh, berada di posisi inilah yang sangat ia tidak sukai.
"Saya memang masih mencintai kamu, tapi saya juga kecewa sama kamu, jadi kasih waktu saya untuk menerima kamu kembali." Jawab Zayn.
Gita yang mendengar jawaban Zayn hanya mampu menundukan kepalanya dan menghela napas pasrah.
"Aku ngerti kok, aku bakal setia nunggu kamu."
Zayn menganggukkan kepalanya saja, lalu ia beranjak dari duduk nya.
"Sudah kan? Kalau gitu saya pamit pulang." Pamit Zayn sambil tersenyum manis kepada Gita yang juga ikut beranjak dari duduk nya.
"I-iya, makasih udah mau dateng." Ujar Gita dengan gugup, apalagi Zayn tengah tersenyum ke arahnya. Meskipun sangat tipis tapi mampu membuat ia gugup.
"Hati-hati." Ucap Gita kepada Zayn. Tapi sayang nya cowok itu sudah lebih dulu meninggal kan Gita yang hanya menatap punggung Zayn miris.
🍁🍁🍁
Tak terasa awan yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap, lampu-lampu jalan bahkan sudah menyala menerangi jalanan yang semakin padat oleh kendaraan.
Cewek yang masih menggunakan handuk kimono nya, kini tengah telengkup di atas kasur sembari memegang benda pipihnya, tak jarang suara notifikasi dari grup terus saja bersahutan membuatnya berdecak, tapi tak urung ia juga terkekeh setelah membacanya.
pencinta cogan
anda dan 3 peserta lain
Ara ngok💩
woyy!!! Gua gabut anjir✔
Aurelintang👻
Lintang juga sama nih gabut banget😥 Bentar-bentar buka IG, tapi bosen. Pindah ke tiktok, bosen juga. Pokoknya lintang gabut😰
Ana👿
Hahahaha😂😂
Jomblo sih lo pada, makanya gak ada yang nge-chat. Kayak gua dong, banyak yang ngechat, Grup tapinya ☺
Mita si janda bolong
Ck ck ck, miris banget lo na
@Ana👿
Ara ngok💩
>>2@Ana👿
Aurelintang👻
>>3@Ana👿
Ana👿
Diem lo pada!!!
Emang nya lo pada ada yang ngechat selain grup hah?!!😈
Aurelintang👻
Ih ana, santai aja dong
Marah-marah mulu, PMS ya kamu.
Ana👿
KALAU IYA KENAPE HAH!!
Ara ngok💩
Weys.... Santuy bung, dari pada kita gabut di rumah mending kita hang out yuk😉✔
Mita si janda bolong
Yuk lah gas keun!!
Udah lama gua gak keluyuran
malem-malem.
Ana👿
Boljug tuh. Apalagi malem-malem begini cogan berkeliaran semua😚
Mita si janda bolong.
Lo kira hantu, berkeliaran😒
@ana👿
Ana👿
Gua disini gak nerima komenan lo
ya mit@mita si janda bolong
Ara ngok💩
Sstt....berisik!! Gua otw ganti baju.✔
Aurelintang👻
>>2.✔
Ana👿
woy tungguin gua lah!!
gua jemput kalian oke.✔
Read 19:30.
Ara melempar ponselnya dengan sembarang ke atas kasur, lalu dengan cepat ia beranjak dari tidurnya dan berlari ke arah lemari baju.
Memilih baju mana yang cocok ia gunakan untuk sekarang ini. Setelah ia menemukan baju yang di rasanya cocok, Ara langsung saja berlari ke arah kamar mandi guna memakai pakaian nya itu.
Tidak membutuh kan waktu lama, akhirnya Ara sudah memakai pakaian nya itu. Kaos putih polos, dan juga celana jeans hitam yang melekat di kakinya membuat ia terlihat seperti anak tomboy.
Meskipun sederhana nya, tapi jika Ara yang memakai nya pasti akan terlihat cocok dan juga imut.
Sebelum Ara turun ke bawah, dia menyempatkan diri untuk memakai sedikit bedak bayi ke wajahnya, dan juga lip bam agar bibirnya tidak pecah-pecah. Setelah itu ia mengambil tas kecil dan memasukan ponselnya tak lupa juga beberapa kartu ATM pemberian ayahnya ia masukan kedalam tas kecil tersebut.
"Perpect." bibir merah jambu itu kini melengkung membentuk senyuman ketika melihat pantulan wajah cantiknya di cermin.
"Aduh gua cantik bat sih, pasti mamih sama papih baca doa dulu sebelum bikin guanya." monolog Ara pede sembari bergaya di hadapan cermin.
Tin!! tin!!
Ara mengalihkan pandangan nya dari cermin ketika ia mendengar klakson mobil dari bawah.
Sebelum pergi ke bawah, gadis terlebih dulu membuka pintu balkonnya dan melambaikan tangan nya ke arah mobil Ana yang sudah ada Lintang, Ana, dan juga Mita yang sedang melihat ke arahnya sembari melambaikan tangan nya.
"WOYY!!! TUNGGUIN GUA!" Teriak Ara di atas balkon.
"YOKK!! BURUAN!!" Jawab mereka tak kalah kencang dari teriakan Ara.
Tapi Ara tidak mendengarkan jawaban mereka, ia dengan cepat menutup pintu balkon tak lupa ia juga menguncinya dan berlari ke arah tangga dengan tergopoh gopoh.
🍁🍁🍁
'Upin dan ipin inilah dia... Kembar seiras itu biasa
'Upin dan ipin ragam aksinya... kami senangi siapa jua...
'Upin dan ipin selamanya...
'Betul, betul, betul.
Hallo semuanya🙋gimana kabarnya?
sehat dong pastinya.
Sekali lagi terima kasih karena kalian udah baca cerita akau meskipun hanya satu part,tapi aku seneng banget☺
makasih ya.
papay muach😘
jangan lupa bote and koment ceritanya kalau menurut kalain seru.