Song for this Chapter
On Mulmed
🌻🌻🌻
22.58
Tok...Tok...Tokkk
Arghhh,siapa sih malam-malam bertamu ke rumah gue?
Gue bangun dari sofa dan melihat keadaan sekitar,sepertinya belum ada tanda-tanda kedatangan Om Aaron. Atau yang barusan ngetuk-ngetuk pintu itu Om Aaron?
Dengan malas akhirnya gue berjalan membukakan pintu dan ternyata benar itu Om Aaron,dia pulang dalam keadaan mabuk. Hebat juga ya! Masih berani pulang dia ternyata
"Villa,malam ini kita bikin anak ya?" Kata Om Aaron sambil memegang tangan gue
Nggak waras emang! Setelah ninggalin gue di sekolah demi jagain Viola sekarang dia malah minta jatah ke gue.
Gue nggak menanggapi omongan Om Aaron dan malah menyeretnya dengan susah payah ke dalam kamar mandi lalu menyalakan Shower supaya Om Aaron cepat sadar. Tapi bukannya sadar,Om Aaron malah ikut-ikutan narik gue ke bawah Shower dan jadilah badan gue juga ikut basah
"Saya bantuin kamu buka baju ya?"tanpa menunggu jawaban dari gue,Om Aaron langsung menarik daster yang gue pakai
Sial,kenapa juga malam ini gue pakai daster? Kan jadinya mempermudah Om Aaron buat ngapa-ngapain gue.
Setelah membuka daster gue,Om Aaron langsung membuka kemejanya dan menyisakan celana panjang yang masih melekat di kakinya
Posisi gue sekarang benar-benar terancam. Bayangin aja,sekarang gue cuman pakai daleman doang.
"Om Aaronn,sadar Om."
Sumpah gue takut sekaligus malu banget,masalahnya body gue nggak menarik sama sekali alias depan belakang rata kayak papan ujian
"Saya sadar kok Vill"Om Aaron menarik pinggang gue lalu menggendong gue keluar dari kamar mandi menuju ke kamar di lantai dua
Selama perjalaan menuju lantai dua,Om Aaron terus menggigit-gigit kecil leher gue. Diposisi kayak gini gue nggak bisa terlalu banyak bergerak karna tangan dan kaki kanan gue masih di perban
Sampai di kamar tidur,Om Aaron langsung merebahkan badan gue di tempat tidur setelah itu dia mulai ngeraba-raba paha gue
"Ahhh~"
Anjrittt,mulut nggak bermoral! Padahal gue udah janji sama diri sendiri buat nggak ngeluarin suara-suara laknat macam ini!
Segitunya baru diraba-raba loh gimana kalau nanti sampai dijebol gawangnya?emang dasar gue wanita bego!
Terlalu terbuai sama sentuhan Om Aaron, gue sampai nggak sadar kalau daleman gue udah nggak nempel lagi di badan gue. Ini artinya gue udah nggak pake apa-apa atau kalau dalam bahasa inggris disebut nekat
Eh
Maksudnya Naked
"OMMM"gue berteriak histeris saat Om Aaron ngebuka celananya
"Sttss,kamu tenang aja ya. Saya pelan-pelan kok mainnya"
Pelan-pelan ndas mu!
Gila,nggak yakin gue barangnya dia bisa masuk ke gawang gue. Masalahnya itu barang gede banget mana panjang dan berurat lagi. Eh Kenapa gue jadi mendeskripsikan barang Om Aaron?
Yaudalah ya,udah basah juga jadi terobos aja deh. Selamat tinggal my virginity
"Vill,saya keluarin di dalam ya"Ucap Om Aaron
Yaelah telat Om,udah di keluarin duluan situ baru minta ijin
🌻🌻🌻
04.58
Gue terbangun karna haus dan berniat untuk mengambil air di dapur tapi tangan Om Aaron yang melingkar di pinggang gue membuat gue sulit bergerak
"Om,Villa haus"
Om Aaron langsung membuka matanya dan tanpa memakai pakaiannya dia pergi ke dapur lalu beberapa menit kemudian dia kembali dengan segelas air di tangannya.
Setelah gue minum,Om Aaron kembali ke posisi semula
"Tidur lagi Vill,ini masih terlalu pagi buat siap-siap ke sekolah!"katanya dan gue mengangguk lalu bersiap untuk kembali tidur
Baru aja mau nutup mata,tiba-tiba ponsel Om Aaron bergetar. Gue nggak tau apa yang habis dilihat sama Om Aaron tapi yang jelas setelah melihat pesan di ponselnya,Om Aaron langsung bangun dari tempat tidur dan memakai pakaiannya dengan lengkap
"Om mau kemana?"tanya gue
Tapi Om Aaron nggak ngejawab,dia malah pergi ninggalin gue dan gue juga nggak mau ambil pusing sama sikap Om Aaron
Dretttt....drettt
Ponsel gue bergetar dan terlihat notif dari nomer tidak dikenal yang kemarin sempat mengirimkan gue sebuah pesan
Nomer Tidak Dikenal
|Lu pasti bingung kemana Aaron pergi pagi-pagi buta gini kan?
|Oke,gue kasih bakal kasih tau!
|Dia pergi kerumah sakit buat jagain Viola.
|Kalau lu nggak percaya, silahkan datang ke Hera Hospital di kamar nomer 407.
Karna penasaran sekaligus kepo dan nggak percaya,gue akhirnya memutuskan untuk pergi mengikuti instruksi dari pesan tidak dikenal itu
Sepanjang perjalanan,gue memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan gue hadapi. Kalau ternyata apa yang dibilang sama nomer nggak dikenal itu bener, gue bakal langsung nampar Om Aaron sekaligus selingkuhannya! Setelah nampar,gue bakal kebiri Om Aaron biar mampus dia!
Sampai di parkiran rumah sakit,gue melihat mobil Om Aaron terparkir disana.
Gue menarik nafas dalam-dalam lalu memasuki rumah sakit dan mencari ruangan dengan nomer 407
Setelah gue menemukan ruangan itu,gue nggak langsung masuk melainkan melihat situasi dulu dari kaca yang menerawang ke dalam ruangan
Dan yang dibilang oleh nomer tidak dikenal itu ternyata benar,Om Aaron lagi jagain Viola. Dia kelihatannya khawatir banget sama Viola. Tanpa disadari Air mata gue turun tanpa aba-aba
Yaelah Vil,tadi bilangnya mau nampar abis itu kebiri Om Aaron. Tapi ini apa?baru liat adegan gini aja lu udah nangis. Dasar cewek lemah!
Gue berjalan mundur keluar dari rumah sakit dengan perlahan supaya Om Aaron dan Viola nggak keganggu. Setelah keluar dari rumah sakit gue jongkok di pinggir jalan sambil menangisi nasib.
Udah kaki patah,tangan patah eh sekarang hatipun juga patah...
Oke dari awal emang gue yang salah! Seharusnya gue nggak nerima perjodohan ini,seharusnya gue kabur lebih jauh waktu itu dan seharusnya gue nggak jatuh cinta sama Om Aaron.
Pada akhirnya gue yang kalah karna sebenarnya gue cuman pelampiasan disaat peran utama tidak ada.
Hayukkk gimana komentar tentang chapter ini? Jangan hate Aaron ya gais biar Villa aja yang hate dia hehe.
Selanjutnya masih bakal banyak konflik buat mereka tapi tenang aja konfliknya nggak berat-berat kok karna yang berat cuman beban dosa penulis dan pembaca :)
So hayuk support Avilla dan Aaron melalui Vote and Comment. Jejak kalian di tunggu banget sama Avilla,Aaron dan Author