My Bad Sister || Hold Me Tigh...

Від NihaOsh

827K 120K 47.7K

[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa ya... Більше

00 || Pernikahan papa
01 || Bartender
02 || Barcode
03 || Jaehyun
04 || Jalan malam
05 || Sakit
06 || Peduli
07 || Kissing
08 || Mati?
10 || Renang
11 || Celia
12 || Trauma
13 || Mabuk
14 || Kelicikan Yura
15 || Mereka mati
16 || Parasit
17 || Video
18 || Anonim
19 || Rumah sakit
20 || Menyerah
21 || Ayah ingin bertemu
22 || Janji
23 || Ancaman dari Yunho
24 || Menikah?
25 || Lebih dari sahabat
26 || Racun
27 || Rasa sakit
28 || Kenyataan pahit
29 || Pantai
30 || Sekali saja
31 || Cupcake
32 || Ingkar Janji
33 || Menyerah (2)
34 || Ternyata dia juga mencintai Shan
35 || Jalur hukum
36 || Ingkar janji lagi
37 || Pulau Jeju
38 || Jangan tertidur
39 || Jangan tidur terlalu lama
40 || Jeno dan Jaemin
41 || Jangan biarkan dia pergi
42 || Untuk Shannon [SELESAI]
43 || Ending Scene [BONCHAP]
44 || Jeno

09 || Kafe

18.8K 2.8K 440
Від NihaOsh

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote ya?

Makasih 💚💚

.
.
.

Jeno terdiam di dekat ruang kerja Yunho, memandang Yunho yang memasuki kamar tanpa menyadari keberadaannya, sementara tangisan Shan masih terdengar dari dalam ruang kerja Yunho.

Jeno menghela nafasnya, ia pun pergi menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya. Ia mendengarkan percakapan menyakitkan itu, menurutnya ucapan Yunho sangat keterlaluan, dan ia tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada Shan sebenarnya.

Jeno kira, Shan menjadi bebas seperti ini karena pergaulan bersama teman-temannya, namun nyatanya ada kesedihan yang Shan pendam hingga Shan menjadi sebebas ini.

**

Jam menunjukan pukul 8 malam, Jeno, Yunho, dan Tiffany baru saja selesai makan malam, setelah Yunho memasuki ruang kerjanya, Tiffany menyiapkan makanan untuk Shan di atas nampan.

"Kamu antar makanannya ke kamar Shan," ujar Tiffany.

"Kenapa gak bunda aja?"

"Bunda juga pengen, tapi nanti Shan marah, jadi kamu aja, kayaknya Shan udah mulai akrab sama kamu," sahut Tiffany seraya tersenyum.

Jeno terdiam, sebenarnya ia ingin mengatakan sesuatu tentang Yunho pada bundanya, namun ia takut membuat bundanya kepikiran dan sakit.

Jeno menghela nafasnya, ia pun meraih nampan tersebut dan pergi ke kamar Shan.

Jeno hendak menarik handel pintunya, namun ia mengurungkan niatnya, ia pun memilih untuk mengetuk pintu tersebut.

Jeno mengetuk pintu berulang kali, sampai akhirnya pintu itu terbuka, memperlihatkan Shan dengan raut wajah menyebalkannya.

"apa?"

"Makan malam."

"Ck, gue gak laper," gumam Shan seraya hendak menutup pintu, namun kaki Jeno mengganjal pintu terbut, membuat Shan sebal.

"Gue bilang gue gak laper!" Ujar Shan lagi, namun Jeno mendorong pintu itu dengan bahunya, membuat Shan mendengus sebal.

Kemudian Jeno menaruh makanan itu di atas meja pendek yang berada di kamar Shan.

Shan mengerutkan dahinya melihat Jeno yang mengambil cutter di atas meja nakas beserta gelas kaca.

"Habisin makanannya, gue bakal balik lagi," ujar Jeno seraya melewati tubuh Shan keluar dari kamar itu.

"Gak jelas," gumam Shan, lalu ia menutup pintunya dengan keras.

Jeno menghela nafasnya memandang cutter yang masih terdapat noda darah di sana, dan itu belum sepenuhnya kering.

Shan benar-benar sering melukai dirinya sendiri, namun Shan akan bersikap seolah ia baik-baik saja, ia lebih senang menyimpan masalahnya sendirian.

**

Acara pembukaan Cafe baru milik Jaehyun baru saja dilaksanakan, di hari pertama Arion Cafe buka, mereka mengadakan diskon besar-besaran khusus hari ini saja, membuat Cafe tersebut nampak ramai pengunjung.

Shan dan Jeno duduk di kursi pojok dekat jendela, Shan hanya mengaduk-aduk jus alpukatnya dengan raut wajah dingin. Sebenarnya ia tidak ingin kemari, namun Jeno memaksanya.

"Lo nyita waktu tidur gue," gumam Shan, mengingat semalam ia pergi bekerja dan pulang dini hari seperti biasa.

"Lo gak mau berenti? Lo bisa kerja disini," tanya Jeno yang membuat Shan mendengus sebal.

"Gue gak akan kerja disini."

"Kenapa? Lo punya masalah sama kak Jaehyun?"

"Hm," gumam Shan dengan malas.

"Masalah apa? Apa masalah besar?"

"Pokoknya ada, jangan berusaha buat nyari tau," sahut Shan seraya menatap Jeno dengan tajam, namun Jeno hanya mengendikan bahunya.

Jaehyun datang, kemudian ia duduk di samping Jeno, menatap Shan sambil tersenyum kecil.

"Gue gak nyangka lo bakal datang," ujar Jaehyun pada Shan.

"Gue yang maksa, kerjaannya cuma tidur di rumah," gumam Jeno.

"Gue tidur karena abis kerja, bukan males-malesan," ujar Shan yang terlihat tidak terima.

"Lo bisa kerja di sini, bagian kasir, itu kerjaan yang paling ringan," tawar Jaehyun pada Shan.

"Gak."

"Ssshh, kayaknya lo berdua punya msalah besar," ujar Jeno seraya memandang Shan dan Jaehyun secara bergantian, membuat Jaehyun berdeham sejenak.

"Temen lo jadi dateng?" Tanya Jaehyun yang mengalihkan pembicaraan, dan bersamaan dengan itu 6 orang lagi datang menghampiri mereka, membuat Jaehyun terkejut.

"Lo bilang tiga orang," desis Jaehyun pada Jeno, membuat Jeno tersenyum.

"Gue gak tau," sahut Jeno yang terlihat menyebalkan di mata Jaehyun, Jaehyun pun beranjak dari kursinya.

"Kalian duduk aja," gumam Jaehyun, lalu pergi menuju kasir.

"Bin, tarik aja mejanya, gabungin," ujar Jeno pada Changbin, kemudian Changbin dan Yohan pun menarik meja lain agar tempatnya lebih luas, mereka pun duduk di sana.

"Wahhh, lo berhasil ajak Shan sepagi ini," ujar Sena seraya menatap Jeno, sementara Shan hanya diam dengan raut wajah dinginnya.

"Ini udah siang," ujar Hyunjin.

"Menurut dia ini pagi, soalnya jam 2 siang pun dia belum bangun," ujar Sena, mengingat Shan akan membalas pesan darinya setiap pukul setengah tiga sore.

"Kita gak dikenalin?" Tanya Jaemin seraya melirik Shan, membuat Sena tertawa pelan.

"Shan, kenalin ini temen-temen deket gue, Jeno, dan Hyunjin. Yang itu namanya Jaemin, sebelahnya ada Yohan, di sebrangnya Changbin, dan yang paling muda Jisung," ujar Sena seraya memperkenalkan teman-temannya.

Shan tersenyum kecil, "gue Shannon," ujar Shan dengan singkat.

"Dia agak dingin," bisik Sena pada Jaemin, dan Jaemin mengangguk kecil.

Tak lama makanan pun datang, nampaknya Jaehyun memesankan banyak makanan untuk teman-temannya Jeno yang katanya hanya 3 orang, namun nyatanya lebih.

Mereka pun mengobrol dan bercanda bersama, kecuali Shan yang banyak diam, moodnya sedang tidak baik akhir-akhir ini, ia kesulitan menyembunyikannya.

Dan Shan baru kali ini melihat Jeno yang banyak bicara sambil tertawa bersama teman-temannya, sebab biasanya Jeno akan terlihat dingin padanya.

**

Tersisa Jeno, Shan, dan Jaemin di Arion Cafe, Jeno dan Jaemin nampak membantu Jaehyun melakukan banyak hal, mengingat Jaehyun masih kekurangan karyawan, sementara Shan hanya duduk di kursi, ia benar-benar bosan.

Tuk

Shan mengangkat wajahnya ketika melihat satu gelas coklat panas berada di atas mejanya.

"Buat lo, minum aja," ujar Jaemin, dan Shan menganggukan kepalanya, ia pun meraih coklat panas tersebut dan menyesapnya dikit-dikit.

"Lo pasti bosen, mau gue anter pulang duluan?" Tanya Jaemin, mengingat masih ada waktu 3 jam sebelum Cafe ini tutup.

"Harusnya Jeno yang lakuin itu, dia yang bawa gue kesini," gumam Shan yang terlihat sebal.

"Gue bisa anter lo kalau Jeno gak bisa," ujar Jaemin yang membuat Shan terdiam sejenak.

Shan menatap Jaemin yang terlihat begitu ramah, bahkan Jaemin sejak siang terus mengajaknya mengobrol walau mengobrolkan hal yang tak penting.

"Ayo pulang," ajak Jeno yang tiba-tiba datang.

"Gue duluan ya Jae, kata kak Jaehyun lo boleh balik juga," ujar Jeno, lalu ia menarik lengan Shan dan keluar dari Cafe tersebut, bahkan Shan belum sempat menghabiskan coklat panasnya.

"Maaf bikin lo nunggu-"

"Nyebelin, lain kali gak usah ajak gue kalau lo mau diemin gue," ujar Shan yang menyela perkataan Jeno, hal itu membuat Jeno menatapnya.

"Oh, lo gak suka di diemin?"

"Enggak sih, biasa aja."

Jeno tersenyum kecil, kemudian ia melepaskan Hoodienya dan memberikannya pada Shan.

"Pake," pinta Jeno, mengingat Shan hanya mengenakan celana pendek dengan kaos oversize, dan ini sudah pukul 7 malam, udara malam cukup dingin.

"Lo keringetan, dan lo kasih Hoodie bekas keringet lo?"

Jeno menatap Shan dengn tajam, "gue gak keringetan, dan gue gak pakai Hoodie sejak siang."

Shan merengut sebal, namun ia enggan meraih Hoodie itu, membuat Jeno kesal, Jeno pun memakaikan hoodie itu di tubuh Shan.

Sementara Shan hanya diam dengan tatapan sebal.

Jeno memakaikan kupluk Hoodie di kepala Shan, lalu dengan jahil menarik talinya hingga mata Shan tertutup.

"Ish Jeno!" Protes Shan seraya memukul lengan Jeno, namun Jeno tak menggubris, ia naik ke motornya, begitu pun dengan Shan yang duduk di jok belakang.

"Shan, kalau lo mau kerja di Cafe ini, gue bakal temenin lo," ujar Jeno yang membuat Shan terdiam.

"Biar lo gak perlu pergi malem lagi, malem itu waktunya tidur," ujar Jeno lagi.

"Ck, cepet! Gue mau istirahat," balas Shan seraya memukul bahu Jeno, lalu memeluk Jeno dan menaruh dagunya di bahu Jeno.

"Jadi, tetep gak mau?" Tanya Jeno.

"Gak."

Jeno pun membuka kaca helmnya, kemudian menoleh hingga bertemu tatap dengan Shan.

"Kenapa lo sekeras itu buat nolak?"

"Kerja di mana pun, asal gak ketemu Jaehyun," sahut Shan dengan tatapan dinginnya.

"Ck, ayo pulang!"

"Ahk!" Pekik Jeno saat Shan menonjok perutnya berulang kali, ia pun melajukan motornya menjauh dari area Cafe.

Shan melemaskan bahunya seraya menghela nafas lirih. "Dingin," gumam Shan, dan Jeno memelankan laju motornya.

**

Sesampainya di rumah, Jeno mengikuti Shan sampai kamar, lalu mendudukan Shan di pinggiran kasur, membuat Shan bingung.

Jeno mengambil kotak p3k dan duduk di samping Shan.

"Jangan sakitin diri sendiri, lo gak akan tau kapan lukanya infeksi dan bikin tangan lo busuk," gumam Jeno seraya meraih lengan Shan yang terdapat banyak luka sayat yang masih baru.

"Kalau busuk, tangan lo harus diamputasi, dan lo gak punya tangan, cacat seumur hidup," ujar Jeno yang membuat Shan sebal.

"Lo berharap gue kayak gitu?"

"Gue cuma bilang, jangan bikin luka terus di badan lo, emang lo gak sayang?" Ujar Jeno seraya mengobati luka di lengan Shan, sementara Shan hanya diam seraya memandang Jeno.

"Emang gak sakit? Pasti sakit," gumam Jeno lagi.

"Gak sesakit yang lo bayangin," sahut Shan, kemudian Jeno melilit lengan Shan dengan perban.

"Tapi menurut gue sakit, gue gak suka terluka, makanya gue gak pernah cari masalah sama orang lain, biar gak berantem," ujar Jeno yang membuat Shan berdecih.

"Pengecut, cowok macem apaan lo?"

Jeno menatap Shan, "memang setiap orang punya kelemahan yang berbeda-beda, tapi apa yang lo lakuin sama diri lo sendiri itu udah gak wajar."

Shan terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kalau lo butuh temen cerita, cari teman terdekat lo dan yang percaya sama lo, ceritain semuanya, kalau mau nangis ya nangis aja, jangan mendam semuanya sendirian," ujar Jeno lagi.

"Lo gak ngerti," bisik Shan.

"Apa yang gak gue ngerti?"

"Semuanya," sahut Shan, lalu ia tersenyum kecil.

"Gue gak selemah apa yang lo kira, jadi berenti kasih gue nasihat semacam itu, gue gak depresi atau apapun, gue baik-baik aja. Gue cuma senang gunain cutter di lengan gue," lanjut Shan.

Shan tertawa pelan, "lo terlalu berlebihan, Jeno. Lo pikir gue cewek lemah yang nyembunyiin banyak masalah? Enggak, gue gak peduli sama masalah apapun, gue cuma mau hidup bebas!"

Shan menaruh tangannya di bahu Jeno, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah dingin Jeno.

"Jangan natap gue dengan iba, santai aja," bisik Shan tepat di depan bibir Jeno, dan Jeno nampak fokus menatap mata Shan.

"Sekarang lo tidur di sini aja, temenin gue, gue gak akan kerja," bisik Shan lagi, lalu Jeno beranjak dari kasur dan keluar dari kamar Shan.

Shan menghela nafasnya, ia tersenyum kecut.

"Apa gue semenyedihkan itu? Dia pasti senang," gumam Shan dengan tatapan tajam.

.
.
.
.
Tbc

Next?

Продовжити читання

Вам також сподобається

117K 9.8K 79
ketika seorang Oh Sehun si siswa cerdas harus bertanggung jawab atas kesalahan yang di sengaja oleh musuhnya dan Lee Jieun si cantik yang mandiri har...
47K 6K 34
Ketika ketiga pentolan Slytherin (tidak) sengaja mencium tiga gadis dari Gryffindor. [Amortentia Universe; Book 1] ©winniedepuh, 2020
SWEET & SOUR Від Bee

Фанфіки

213K 22.8K 74
Bella tidak pernah berencana menikah dalam kehidupannya setelah perceraian kedua orangtuanya. Baginya hubungan romantisme adalah lelucon paling lucu...
494K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.