My Bad Sister || Hold Me Tigh...

By NihaOsh

827K 120K 47.7K

[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa ya... More

00 || Pernikahan papa
01 || Bartender
02 || Barcode
04 || Jalan malam
05 || Sakit
06 || Peduli
07 || Kissing
08 || Mati?
09 || Kafe
10 || Renang
11 || Celia
12 || Trauma
13 || Mabuk
14 || Kelicikan Yura
15 || Mereka mati
16 || Parasit
17 || Video
18 || Anonim
19 || Rumah sakit
20 || Menyerah
21 || Ayah ingin bertemu
22 || Janji
23 || Ancaman dari Yunho
24 || Menikah?
25 || Lebih dari sahabat
26 || Racun
27 || Rasa sakit
28 || Kenyataan pahit
29 || Pantai
30 || Sekali saja
31 || Cupcake
32 || Ingkar Janji
33 || Menyerah (2)
34 || Ternyata dia juga mencintai Shan
35 || Jalur hukum
36 || Ingkar janji lagi
37 || Pulau Jeju
38 || Jangan tertidur
39 || Jangan tidur terlalu lama
40 || Jeno dan Jaemin
41 || Jangan biarkan dia pergi
42 || Untuk Shannon [SELESAI]
43 || Ending Scene [BONCHAP]
44 || Jeno

03 || Jaehyun

22.7K 3.1K 778
By NihaOsh

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya?

Terimakasih 😍😍

.
.
.

Shan terbaring di atas kasur seraya memandang langit-langit kamar apartmentnya, sementara Lucas duduk bersandar pada kepala ranjang seraya mengepulkan asap rokoknya.

"Jadi, lo ketemu Jaehyun?" Tanya Lucas, dan Shan berdeham pelan.

"Lo baik-baik aja?" Tanya Lucas lagi, namun kali ini Shan hanya diam, membuatnya menoleh untuk melihat raut wajah Shan.

"Apa yang kalian obrolin?"

Shan menarik nafasnya, lalu menghembuskannya dengan lirih.

"Dia tau gue hamil, tapi dia enggak tau gue keguguran, dia bilang dia bakal bertanggung jawab kalau seandainya bayi itu lahir," sahut Shan yang membuat Lucas berdecak sebal.

"Lo percaya?" Tanya Lucas.

"Enggak, gue enggak bego," sahut Shan.

Lucas menaruh puntung rokoknya di atas nakas, lalu ia mendekat pada Shan dan mengukung tubuh Shan di bawah tubuhnya.

"Ya, lo enggak bego. Gue bakal nanyain hal ini satu kali lagi, apa lo enggak mau nenghentikan semuanya? Maksud gue berhenti melakukan Sex dengan sembarang orang," tanya Lucas dengan tatapan serius, membuat Shan tertawa pelan.

"Lo kenapa? Kalau emang lo mau manfaatin gue, gak apa-"

"Berhenti beranggapan seolah-olah gue manfaatin lo!" Sela Lucas dengan nada agak membentak, membuat Shan bungkam.

"Gue cuma mau punya hubungan yang jelas sama lo," desis Lucas.

"Lo sahabat gue, itu udah jelas," sahut Shan yang membuat Lucas mengeraskan rahangnya. Bukan itu jawaban yang Lucas inginkan, hubungan mereka sudah melebihi batas wajar, tapi Shan selalu menyebutkan kata sahabat untuk status mereka saat ini.

"Lalu siapa cowok-cowok yang udah nidurin lo secara gratis?" Desis Lucas lagi, membuat Shan kembali tertawa pelan.

"Lo kenapa? Aneh tau gak?" Tanya Shan, namun Lucas hanya memandangnya dengan dingin.

"Lucas, gue tau lo menikmati hubungan kita yang kayak gini, gak usah munafik-"

"Gue khawatir sama lo Shan!" Bentak Lucas yang menyela perkataan Shan.

"Sikap lo makin hari makin beda, lo pikir gue gak bisa ngerasain itu? Gue tau lo enggak baik-baik aja, tapi seenggaknya lo lebih terbuka sama gue soal masalah yang lo punya, bukan Sex yang bisa lo lakuin buat melampiaskan emosi lo ketika lo punya masalah!" Bentak Lucas lagi, sontak Shan mendorong tubuh Lucas hingga menyingkir dari atas tubuhnya, ia pun mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lo udah tau semuanya, apa yang harus gue ceritain lagi ke lo?" Balas Shan.

"Tapi sikap lo seolah masih memendam masalah lo sendiri, dan lo melampiaskannya dengan Sex! Gue tau lo bukan cewek murahan, dan berhenti lakuin itu!"

Shan tersenyum remeh, ia pun beranjak dari kasurnya.

"Makasih udah khawatirin gue, tapi gue cuma butuh teman buat senang-senang, bukan buat berbagi kesedihan, lo gak akan paham sesakit apa gue setiap kali gue menceritakan tentang masalah yang gue alami, lo pikir lo bisa bantu? Enggak," ujar Shan, lalu ia memasuki toilet dan menutup pintunya dengan keras.

Lucas menghela nafasnya, ia pun beranjak dari kasur dan memakai kaosnya, ia meraih ponselnya dan mendekat pada pintu toilet.

"Gue pulang, jangan mandi lama-lama, nyakitin diri sendiri pun gak akan menyelesaikan masalah," ujar Lucas, lalu ia pergi dari apartment Shan.

Sementara di dalam toilet Shan hanya berbaring di dalam Bathtub yang tengah terisi air, lalu ia memejamkan matanya dan terlelap begitu saja.

**

Jam menunjukan pukul 2 siang, Jeno tengah menikmati waktunya bersama Hyunjin dan Sena di sebuah Cafe yang tak jauh dari kampus.

"Kemarin malam lo diantar pulang sama Shan, kalian saling kenal sebelumnya?" Tanya Sena yang tak puas dengan jawaban Shan saat malam itu.

Jeno berdecak pelan, "Shan sodara tiri gue, bokapnya sama nyokap gue baru nikah tiga hari yang lalu," sahut Jeno yang membuat Sena dan Hyunjin terkejut. Mereka tahu soal pernikahan ibunya Jeno yang kedua, namun mereka baru tahu bahwa Shan adalah saudara tirinya Jeno.

"Shan bilangnya lo cuma kenalan dia, tapi dia bawa lo pulang, dan itu yang bikin gue curiga," ujar Sena.

"Jadi, selama ini Shan kerja di tempat lo kerja?" Tanya Jeno pada Sena.

"Baru beberapa hari sih, tapi dia anaknya cepat akrab sama banyak orang, termasuk gue," sahut Sena, dan Jeno mengangguk kecil.

Jeno terdiam memandang minumannya, ia penasaran dengan Shan yang kenapa bisa jadi seperti itu, maksud Jeno, Shan terlihat tidak baik-baik saja, dan menutupi ketidak baik-baikkannya dengan sikap menyebalkan.

"Gue yakin lo tertarik sama Shan," ujar Hyunjin seraya tertawa pelan, dan Sena ikut menertawakan.

"Jangan sampe, Kasian bonyok mereka," sahut Sena, sementara Jeno hanya berdecak kecil.

Ddrtt
Drrtt

Jeno meraih ponselnya yang berdering di atas meja, lalu ia menjawab panggilan tersebut.

"Iya kak?"

"Bunda di rumah? Gue pengen mampir."

"Mampir aja, kebetulan suaminya lagi kerja, dia pulang larut," sahut Jeno dengan santai, membuat Hyunjin dan Sena saling berpandangan sejenak.

"Lo masih ngampus?"

"Hm."

Tiba-tiba sambungan terputus, dan Jeno mendengus sebal.

"Jadi, kakak lo gak ikut tinggal sama lo?" Tanya Hyunjin yang mendengarkan percakapan Jeno dan seseorang melalui ponselnya.

"Enggak, dia udah punya apart sendiri, dia juga udah punya kerjaan, gak enak ikut tinggal sama gue," sahut Jeno.

"Apa lo bakal pindah juga kalau lo udah lulus dan dapet kerjaan?" Tanya Sena, dan Jeno menganggukan kepalanya.

"Ck, harusnya lo nikmatin harta bokap baru lo, ngapain sungkan-sungkan?" Ujar Hyunjin.

"Ya gue tau dirilah anjng, kasian nyokap gue yang enggak enak sama suaminya."

Hyunjin dan Sena hanya tertawa, sementara Jeno hanya mendengus sebal, entah kenapa moodnya tidak baik hari ini, pikirannya terus tertuju pada Shan, ia benar-benar penasaran, pasalnya setiap kali Yunho melihat Shan, Yunho terlihat muak dan membenci anak kandungnya tersebut, apa mungkin Shan melakukan kesalahan besar?

Entahlah, Jeno harap ia bisa mencaritahu.

**

Shan sudah berada di rumahnya sejak satu jam yang lalu, kini ia tengah berdiri di depan lemari pendingin yang terbuka, ia meraih satu kotak jus dan mendengus sebal, jus alpukatnya habis.

"Shan, bibi Han bilang sama bunda, kalau kamu suka minum Jus kemasan, mulai sekarang bunda yang bakal bikinin kamu jus, karena jus kemasan itu enggak baik, ada yang memakai bahan pengawet," ujar Tiffany yang melihat Shan terlihat sebal karena jusnya habis.

Shan nampak tak peduli, ia hendak pergi, namun Tiffany menahan lengannya dan tersenyum.

"Kamu duduk aja, ada buah alpukat segar, biar bunda yang buatin," ujar Tiffany, tanpa di duga Shan duduk di salah satu kursi, namun masih dengan raut wajah dinginnya.

Tiffany pun menyiapkan alat untuk membuat jus, sementara Shan hanya duduk di kursi, kemudian ia menikmati potongan buah melon yang tersedia di atas meja makan.

Sebelumnya, Shan tidak pernah dimasakkan oleh ibunya, sebab semua tugas dapur bibi Han yang mengurus.

Shan tersenyum kecil, ia bahkan tidak tahu ibunya itu bisa memasak atau tidak.

Tiba-tiba kursi di depan Shan berderit, membuatnya mengangkat kepalanya dan melihat Jeno yang duduk di hadapannya, nampaknya Jeno baru saja pulang kuliah.

"Apa?" Tanya Shan dengan nada malas, karena Jeno tengah menatapnya saat ini.

"Jangan nyuruh-nyuruh nyokap gue sesuka hati lo," ujar Jeno yang melihat situasi saat ini.

"Enggak, bunda yang mau bikinin jus buat Shan, Shan enggak nyuruh," sahut Tiffany yang membuat Jeno terdiam sejenak.

Sementara Shan tersenyum menyebalkan, "bego," bisik Shan, dan Jeno hanya mendengus kecil.

Jeno menolehkan kepalanya ke samping ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Sorry gak sopan, tapi gue disuruh langsung masuk sama security di depan," ujar seorang pria yang baru saja datang, pria itu mengenakan kaos hitam dengan celana Jeans senada.

Hal itu membuat Tiffany tersenyum, ia mematikan belendernya.

"Shan, maaf, ada anak sulung bunda yang datang," ujar Tiffany yang merasa tidak enak ketika anak sulungnya datang.

Sementara Shan hanya diam dengan mata yang bertatapan dengan anak sulungnya Tiffany.

"Jaehyun," panggil Tiffany, namun keduanya tetap diam, membuat Tiffany dan Jeno bingung.

Shan berdeham sejenak, ia pun beranjak dari kursinya dan pergi memasuki kamarnya, mengabaikan panggilan Tiffany karena jusnya sudah jadi.

"Lo kenal Shan?" Tanya Jeno pada kakaknya, yang tak lain adalah Jaehyun.

"Dia saudara tiri lo?" Jaehyun malah balik bertanya.

"Ya jawab aja, lo kenal Shan?" Tanya Jeno yang mendadak terlihat kesal, sebab ia melihat perubahan sorot mata Shan yang menjadi sendu ketika bertemu tatap dengan Jaehyun.

"Iya, adik kelas gue di sekolah SMA," sahut Jaehyun seraya tersenyum kecil.

"Lo gak bikin masalah kan?" Tanya Jeno lagi.

"Jen, kenapa kamu nanya kayak gitu?" Tanya Tiffany.

"Gak apa-apa, nanya aja," sahut Jeno, lalu ia beranjak dari kursinya, sementara Jaehyun hanya diam.

"Mana jusnya Shan? Biar aku yang anterin ke kamarnya," ujar Jeno, lalu Tiffany menuangkan jusnya di gelas, kemudian memberikannya pada Jeno.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Jeno pergi ke kamar Shan, sementara Jaehyun hanya diam memandang kepergian Jeno.

Jaehyun tidak tahu kalau dunia sesempit ini, ia bisa kembali bertemu Shan, terlebih sekarang Shan adalah saudara tirinya.

.
.
.
.
Tbc

Next?

TIM JENO SHAN?

TIM JAEHYUN SHAN?

TIM LUCAS SHAN?

Kalian tim mana?

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 506 32
Sedikit potongan cerita... "Kamu ngapain di sini?" Juan menatap wajah jelita di hadapan nya cukup lama."nemenin cewek yang lagi patah hati" Juan mena...
79.7K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
119K 2.6K 59
⚠️ [Follow first before reading] 🔞🔞🔞 BUDAYAKAN FOLLOW DULU CANTIK, GANTENG ______________________________________________ ───♡ Aleena Vazura Ingg...
384K 50K 38
Menggenggam hati kamu itu seolah aku tengah menggenggam sebilah pisau. Menyenangkan tetapi berakhir menyakitkan. - Min Soora Publish: 22-02-2019 End:...