Me And Mr.Lee [Complete] ✅

By V_Flike17

1.5K 1.3K 210

Kisah seorang gadis bernama Akira Lycia yang tanpa sengaja menyukai dunia k-pop hingga membuat dirinya ingin... More

Character:
Chapter 1 : Me....
Chapter 2 : Something new
Chapter 3 : Curiousty
Chapter 5 : Sweet 17 part 2
Chapter 6 : Behind The Moment
Chapter 7 : Friendship
Chapter 8 : Change???
Chapter 9 : The Painful Truth
Chapter 10 : A glimmer of hope
Chapter 11 : New world
Chapter 12 : You !!!
Chapter 13 : Always Beside You
Chapter 14 : Pain
Chapter 15 : Difficult Choice
Chapter 16 : I'm Wrong
Chapter 17 : Me And Mr.Lee [END]
Penting!!!!!!

Chapter 4 : Sweet 17

79 77 6
By V_Flike17

Akira tidur dengan suasana hati yang senang memikirkan idola kesayangannya.

Seminggu kemudian,...

Tidak berasa 1 minggu sudah berlalu, bertepatan hari ini adalah hari ulang tahun Akira ke 17 dan hari kedatangan murid baru tersebut. Akira seperti biasa berangkat ke sekolah dengan jalan kaki karena rumah Akira hanya berjarak 300 meter dari sekolah. Sesampainya di gerbang sekolah, Akira sudah dinantikan oleh kedua sahabatnya.

Akira : Hayyy ges, selamat pagi!!, tumben hari ini bisa tunggu di gerbang biasa suka pergi duluan ke kelas, ada angin apa nih?? (dengan nada meledek)

Grasia : Ya.. cuman nunggu angin ultah aja lewat dan baru aja nyampe.

Vanny : Iya tuh, kek ngak tau aja hari ini hari apa.

Menyadari perkataan kedua sahabatnya, Akira terkejut dan hampir melupakan bahwa hari ini hari ulang tahunnya.

Akira : Eh iya.. OMG.. gw lupa dong hari ini ulang tahun gw (sambil menepuk jidatnya), untung ada yang ingetin kalau ngak gak dapat PU (pajak ulang tahun) nih.

Vanny : Eh.. kok gitu sih, masa ultah sendiri gak inget?? sweet 17 lagi, parah kamu Akira hari paling penting setahun seumur hidup aja sampai lupa.(dengan nada meledek Akira)

Akira : Weh... santay dong bukan lupa ini, gw cuma pura-pura aja biar kalian yang langsung ngucapin ke gw. Wah... lo emang suka ngajak gelut gw nih, untung gw sabar hari ini karena hari spesial gw. (berusaha memendam emosi)

Grasia : Udah ah... lagian si Vanny cuman bercanda doang pun dan buat Vanny jangan buat dia badmood di hari spesial nanti kita ngak dapat jatah loh.

Vanny : Iya-iya, gw cuman bercanda kok jangan bawa hati ya kak Akira sayang. (dengan ekspresi muka sedih melirik Akira)

Akira : Ya..gw juga senang kalian udah jadi sahabat yang paling....... baik dan peduli dengan gw, semoga persahabatan kita bakal bertahan sampai jadi nenek-nenek hahaha..

Vanny dan Grasia pun tertawa mendengar pernyataan Akira, akhirnya mereka bertiga bersama-sama menuju ke ruang kelas. Tak berselang lama bel masuk pun berbunyi, semua murid yang berada di lapangan, kantin, dan di luar kelas sekalipun bergegas menuju ke dalam kelas mereka masing-masing. Setelah itu, seorang guru mulai melewati lorong kelas 11 dengan seorang murid baru berjalan mengikutinya. Seketika itu, satu per satu kelas yang mereka lewati mulai rusuh dan ribut.

guyss!!! Ada murid baru!

OMG! ganteng banget dia.

Sayang banget gak masuk kelas ini.

Aduh... perfect banget dia.

(Seruan para siswi melihat murid baru tersebut)

Guru tersebut masuk ke kelas 11 A sedangkan murid baru itu menunggu di luar menanti instruksi selanjutnya dari bu guru.

Bu guru : selamat pagi murid-murid!

Pagi buk....!!! (Menjawab dengan kompak)

Bu guru : Nah hari ini sesuai pemberitahuan minggu lalu, teman baru kalian akan mulai belajar dan berinteraksi dengan kalian semua. Silahkan masuk nak!

Murid baru tersebut mulai melangkah masuk ke dalam kelas, seketika seisi kelas pun ricuh dengan kedatangannya kecuali Akira yang hanya diam menatap murid itu.

Bu guru : Murid-murid harap tenang dulu, kita biarkan teman baru kalian untuk perkenalan dulu ya..., ayo nak perkenalkan dirimu.

Perkenalkan namaku Lee Jiheun, umurku 17 tahun, dan aku berasal dari Busan, Korea Selatan.

Bu guru : Baiklah karena Jiheun sudah memperkenalkan diri, ibuk minta kamu untuk duduk kursi kosong disebelah sana ya nak.

Lee Jiheun : Baik buk.

Mendengar perkenalan dari Jiheun, Akira langsung terdiam berpikir sejenak karena mendengar suara familiar yang pernah dia dengar sebelumnya.

Akira : Tunggu sebentar, bukankah suara itu sangat familiar?? dimana ya aku pernah dengar logat tuh anak??

Akira bergumam di hatinya untuk sesaat dan segera menyadari kalau suara itu persis dengan suara seseorang yang pernah menyenggol dirinya di kantin sekolah minggu lalu.

Akira : Ah.... dia orangnya!! Jadi dia udh sempat ke sekolah minggu lalu diam-diam, lihat aja nanti gw bakal cari perhitungan ama dia!

Tiba-tiba, Bu guru memanggil nama Akira yang sedang berbicara sendiri dalam hatinya.

Bu guru : Akira??

Akira : Oh iya buk.., ada apa buk?

Bu guru : Ibuk ingin bilang kalau kamu bisa tidak membantu Jiheun dalam belajar? Karena bulan depan kita akan ujian semester 2, ibuk minta kamu untuk bantuin Jiheun dalam mengejar ketertinggalannya. Bisa kan nak?

Akira : Hmm... baik buk, Akira bakal berusaha untuk membantu Jiheun belajar nantinya.

Bu guru : Baiklah kalau begitu, Jiheun nanti bila kamu ingin bertanya tentang pelajaran yang tidak kamu pahami, silahkan kamu tanya saja Akira ya.

Lee Jiheun : Baik buk. (Sambil menatap Akira dengan raut muka dingin)

Jiheun POV

Aku memperkenalkan diriku dihadapan semua murid kelas 11 A, tiba-tiba aku melihat seorang siswi di pojok jendela yang merupakan orang yang sedang mencariku minggu lalu. Dalam hati, aku sebenarnya merasa sangat jengkel bertemu dengan dirinya di kelas ini, tetapi untuk menghindari gadis itu menatapku aku berusaha mempertahankan ekspresi wajahku seolah-olah baru pertama kali berjumpa denganku.

Lee Jiheun : Perkenalkan namaku Lee Jiheun, umurku 17 tahun, dan aku berasal dari Busan, Korea Selatan.

Setelah perkenalan diri yang singkat, aku menuju tempat dudukku yang sialnya malah bersebelahan dengan gadis itu.

Lee Jiheun : Aissh... kenapa harus di sebelah gadis ini! Sepertinya takdir memang ingin diriku berhadapan dengan orang ini.

Bu guru tiba-tiba memanggil nama seorang siswi dan benar saja siswi yang dipanggil adalah gadis yang duduk di sebelahnya. Bu guru meminta gadis yang bernama Akira itu untuk mengajar diriku yang ketertinggalan dalam pelajaran kelas.

Lee Jiheun : Hah?? Yang benar saja dia akan mengajariku?? Aku sangat kesal sekarang kenapa harus dia? Sedangkan ada banyak murid lain disini yang juga pintar tetapi mengapa harus dia yang terpilih?(sambil menatap kearah Akira dengan ekspresi muka dinginnya).

Jiheun POV end

Jam pelajaran pun berlangsung dengan tenang. 2 jam kemudian, Bel berbunyi menandakan jam istirahat.

Bu guru : Baiklah pelajaran kita sampai disini dulu, nanti kita lanjutkan lagi.

Murid-murid : Baik buk!!!

Para murid mulai berhamburan keluar kelas menuju kantin. Kedua sahabat Akira mulai mendekati Jiheun untuk berkenalan dengannya.

Grasia : Halo Jiheun, kenalkan namaku Grasia Anatasia, kamu bisa panggil aku Grasia. (sambil tersenyum menatap Jiheun)

Vanny : Hayy juga Jiheun, kalau aku namanya Vanny Felicia. Kamu bisa panggil aku Vanny.

Akan tetapi, Lee Jiheun tidak sekali pun menanggapi perkenalan mereka berdua dan langsung berdiri dari kursi lalu menuju keluar kelas dengan tatapan dinginnya.

Grasia : Eh.. nih anak sombong amat sih! dah lah ngomong baik-baik ke dia malah dicuekin.

Vanny : Ihhh.. males deh ngomong ngan dia lagi.

Akira : Udahlah gw juga tau siapa dia dan nanti pulang sekolah bakal cari perhitungan gw dengan tuh anak!

Vanny : Eh.. lo udah kenal ama dia?? Sejak kapan and where??

Akira : gw baru nyadar tadi dia itu orang yang pernah nyenggol gw waktu kejadian kantin minggu lalu. Masa kalian ngak inget suaranya? Mirip banget loh dengan logat orang yang nyenggol gw.

Grasia : Hmm.. inget-inget lagi emang mirip sih. Tapi kamu jangan langsung action kalau salah orang ntar malu sendiri loh! Yang ada diketawain satu sekolah nanti.

Vanny : Jadi gw sih ya udah gw labrak tuh orang, tapi bener juga kata Grasia. Mending lo mendam dulu deh nanti kalau ada kesempatan lo semburin tuh semuanya ke muka dia. (dengan ekspresi geram)

Akira : Iya dehh nanti gw urus sendiri masalah tuh anak, btw kantin yuk guysss hari ini gw traktir.

Grasia, Vanny : Kuy!!! (seruan kompak)

Akira bersama kedua sahabatnya bergerak menuju kantin dan makan dengan penuh cerita masing-masing. Tak berselang lama, bel berbunyi menandakan masuk ke kelas.

Ting...tong....ting....tong (bunyi bel masuk)

Semua murid pun bergegas kembali ke kelas masing-masing tanpa terkecuali Akira dan kedua sahabatnya. Ketika ingin memasuki kelas tanpa sengaja Akira menabrak Jiheun yang masuk secara bersamaan. Jiheun pun tampak sangat ingin mengeluarkan emosi yang sekarang sedang bertumpuk di dalam hatinya.

Lee Jiheun : Kalau jalan pakai mata, jangan cuma pakai kaki. (dengan nada bicara santai dan tatapan yang dingin)

Akira : Heh!! lagian lo halangi jalan gw harusnya lo dong yang hati-hati. Bikin kesel aja lo.

Lee Jiheun : Terserah kamu, gak ada untungnya gw ladenin cewek sok pintar kayak kamu.

Akira : Apaan lo blg tadi!!! Lo blg gw cewek sok pintar! Harusnya lo ngaca masih murid baru udh sok nilai orang lo. Lihat aja nanti gw bakal buat lo nyesel dengan omongan lo. (sambil menunjuk ke arah Jiheun)

Lee Jiheun : Okey, kita lihat saja nanti kamu bakal ngapain.

Di tengah perdebatan mereka berdua, seorang guru pun melintas dari kelas mereka menuju pintu masuk ruang kelas 11 ipa A.

Guysss, guru datang cepat duduk.

Akhirnya, Akira dan Jiheun segera beranjak ke kursi mereka masing-masing. Setelah itu, proses pembelajaran pun kembali dimulai. Akan tetapi, secara tak terduga selama pelajaran Jiheun bisa menjawab pertanyaan yang ibuk guru ajukan sebelum Akira sempat mengangkat tangan untuk menjawab.

Bu guru : Murid-murid, ibuk akan memberikan pertanyaan kepada kalian, bagi yang bisa jawab tolong angkat tangan ya nak, ini akan ibuk jadikan sebagai nilai tambahan kalian.

Baik buk !!! (Seru seisi kelas)

Bu guru : Baik soal pertama, "dalam segitiga ABC diketahui B= 8 cm, C= 5 cm, dan sudut A= 60°. Maka panjang sisi A adalah...

Seketika semua murid menundukkan kepalanya diatas meja, ada yang menunduk supaya nanti tidak ditunjuk untuk menjawab, ada yang berpura-pura menulis sesuatu supaya terlihat sedang mengerjakan soalnya, dan ada yang serius mengerjakan soal tersebut. Akira berusaha mencari jawaban soal dan ketika dia sudah mendapatkan jawabannya, tiba-tiba Jiheun mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan tersebut.

Lee Jiheun : Buk, jawabannya adalah 7 cm.

Bu guru : Ya bagus sekali Jiheun, berikan A plus kepada Jiheun.

Seisi kelas bertepuk tangan kepada Jiheun kecuali Akira yang sedang berbicara di dalam hatinya.

Akira : What?? Kok bisa jawab dia?? pdhl mtk nih keahlian gw dan dikit lagi gw udh mau jawab. Sepertinya nih anak gak bisa gw pandang remeh lihat aja nanti pembalasan gw.

Beberapa jam kemudian...

Ting...tong....ting....tong....ting....tong....

Bel pulang pun berbunyi, Akira dan kedua sahabatnya berjalan menuju gerbang sekolah.

Akira : Eh... ges... jangan lupa kerumah ku malam ini ya, buat ngerayain sweet 17 ku.

Grasia, Vanny : Okey!!!

Mereka pun berpisah dan menuju kerumah masing-masing. Sesampainya Akira dirumah, ibu Akira langsung memanggil Akira.

Mama : Akira...., Akira....

Akira : Iya Ma... (segera berlari kearah dapur) Ada apa Ma?

Mama : Ini Mama mau ke rumah tetangga baru, jadi kamu temenin mama ya ke sana, mau kan?

Akira : Hm... oke deh, tapi jangan sampai kesorean ya Ma nanti ngobrol sama tetangga barunya, ntar Akira terlambat pulang soalnya sahabat Akira mau datang rayain ulang tahun Akira.

Mama : Iya Kira, kalau pun misalnya terlalu lama kamu pulang duluan aja nanti.

Akira pun bergegas ke kamar untuk berganti pakaiannya. Setelah itu, Akira dan Mamanya berangkat ke rumah tetangga baru yang berjarak kira-kira hanya 2 rumah saja dari rumah Akira.

Teng tong... (bunyi bel rumah)

Ah iya.... sebentar (seru seseorang dari dalam rumah)

Oh.. selamat siang bu, ibu siapa ya?

Mama : siang juga, saya hanya tetangga sebelah sana (sambil menunjuk rumahnya), saya datang ingin memberikan sedikit oleh-oleh kesini karena kalian tetangga baru kami.

Oh tidak perlu repot-repot, silahkan masuk bu!

Mama : Ah.. terima kasih.

Akira yang hanya diam mendengar percakapan mereka juga ikut masuk mengikuti Mamanya. Mereka berdua duduk di sofa tepat di ruang tamu rumah ini.

Mama : Oh, kalau boleh tau nama Anda siapa?

Boleh, perkenalkan nama saya ibu Hani dan saya ini baru pindah dari Korea Selatan, kebetulan saya menikah dengan suami saya orang Korea.

Mama : Oh begitu.., Ibu Hani tinggal sendiri disini?

Ibu Hani : Tidak, saya disini tinggal berdua dengan putra saya, sebenarnya saya memiliki 2 putra yang 1 lagi sedang berkarier di Korea Selatan. Sedangkan suami saya tetap disana bekerja sekaligus menjaga anak saya disana dan saya disini karena ada tugas yang harus saya selesaikan makanya anak saya yang bungsu ini mengikuti saya.

Mama : Begitukah?, Kenapa tidak sekalian sekeluarga pindah kesini Bu Hani?

Ibu Hani : Maaf ya bu, bukannya saya tidak mau cerita tetapi ini menyangkut dengan putra saya disana, demi kenyamanan dan keamanan putra saya.

Mama : Oh.. maaf Bu Hani, saya hanya penasaran kenapa hanya kalian berdua yang tinggal disini. Oh iya.. kalau begitu putra Anda yang disini bagaimana?

Ibu Hani : Putra saya disini masih bersekolah dan baru menginjak kelas 11. Kalau boleh tau, dia anak ibu ya? Siapa namanya? Kasian lihatnya dari tadi diam saja. (Sambil tersenyum melihat Akira)

Akira hanya tetap diam sambil tersenyum kembali membalas senyuman Ibu Hani.

Mama : Oh iyaa (sambil tertawa kecil), ini putri saya yang kedua namanya Akira dan saya masih punya seorang putri dan dua putra dirumah, lain kali saya ajak ke rumah Ibu Hani ya sekalian kenalan. Bagaimana dengan putra Anda? Siapa namanya?

Ibu Hani : putra saya namanya Lee Jiheun, sepertinya dilihat-lihat seumuran dengan Akira ya..., apa nak Akira kenal dengan Jiheun?

Akira tersentak dalam hatinya karena ternyata Jiheun itu adalah tetangga barunya dan otomatis rumah mereka berdekatan, secara reflek Akira langsung mengaku ke Ibu Hani bahwa ia mengenal Jiheun.

Akira : Ah.. Jiheun, saya kenal dia bu, kebetulan dia sekarang satu kelas dengan saya.

Ibu Hani : Oh..benarkah?? Sepertinya Jiheun belum bercerita ke ibu tentang teman kelasnya. Kalau begitu ibu minta kamu untuk membantu Jiheun ya dalam berinteraksi dengan teman kelasnya, karena dari ibu lihat Jiheun masih belum terbiasa dengan lingkungan barunya. Mohon bantuannya ya nak Akira.

Akira : Ah... tidak perlu sampai segitunya bu, saya janji bakal bantu sebisa mungkin agar Jiheun cepat menyesuaikan dirinya dengan kami.

Tak terasa waktu mulai menandakan sore hari. Akhirnya Akira dan Mamanya pamit pulang kerumah.

Mama : Oh karena sudah hampir sore, kami pamit pulang dulu ya Ibu Hani. Kapan-kapan Ibu Hani mampir kerumah saya juga ya sekalian bawa putra ibuk juga.

Ibu Hani : Baik bu, terima kasih sekali lagi oleh-olehnya, mari saya antar sampai keluar.

Setelah itu, Akira dan Mamanya berjalan pulang kerumah. Dalam perjalanan, Mamanya bertanya tentang Jiheun ke Akira.





Next,
To chapter 5 》》》
Ceritanya bakal berlanjut ya guyss masih dijudul yang sama karena kebanyakan jadinya buat part 2 aja deh. Selanjutnya, bagaimanakah keseruan perayaan sweet 17 Akira bersama kedua sahabatnya? Dan nanti bakal ada tamu misterius yang datang kerumah Akira, kira-kira siapakah dia?


[Guyss semoga kalian suka dgn chapter ini ya;) karena aku buatnya butuh perjuangan sampai 2000 lebih kata yang memeras semua otak untuk berpikir ^_^, bagi yang merasa B aja or gak suka terserah yang penting ini cerita gw buat just for fun okey °◆°]


Continue Reading

You'll Also Like

90.6M 2.9M 134
He was so close, his breath hit my lips. His eyes darted from my eyes to my lips. I stared intently, awaiting his next move. His lips fell near my ea...
244K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
192M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...