Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOL...

De hanwistereia

32.1K 5.2K 1.9K

"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini... Mais

00 : prolog
01 : new page
02 : another side
03 : as if it's
04 : inner
05 : mood
06 : Jongho
07 : play date
08 : all day long
09 : move on? system not found
10 : don't die
11 : I like him
12 : focus
13 : lunch
14 : thinking out loud
15 : day and night
16 : pleasure
17 : like always
18 : conversation
19 : followed
20 : boy-space-friend
21 : reason
22 : let it all go
23 : sweet talking
24 : attached
25 : Cause I'm Envy
26 : coming home
27 : from home
28 : for home
29 : hands on me
30 : next to you
31 : meet up
32 : sick
33 : almost ended
34 : just a dream
35 : how it's ended
36 : summer break
37 : affirmation
38 : another page
40 : bothered
41 : daily of college
42 : dating on the festival
43 : dating on the festival (2)
44 : two is better than one
45 : confident
46 : under control
47 : who's knows?
48 : he knows
49 : tossed around
50 : the bitter part of life

39 : roommate

396 79 22
De hanwistereia

ttp up meski merasa ini egk jls wkkwkwk gatau lah yha udah, hope you like it and happy reading ❤️



❏❏❏


Beomgyu
kak Soobin
kalau dah balik asrama bilang ya, biar gue aja yang samperin ke kamar lo

Soobin
kenapa?


Beomgyu gak membalas lagi, bahkan cuman membaca chat Soobin lewat pop-up. Sengaja, supaya status pesannya belum terbaca.

Setelahnya, Beomgyu langsung menyimpan ponselnya. Tanda kalau dia berniat menaruh perhatian penuh pada teman sekamarnya ini, yang kini duduk di tepi kasurnya sendiri di sudut yang menghadap jendela luar. Sementara Beomgyu duduk di kasurnya sendiri.

"Well, it's kinda awkward, isn't it? Between us." Chanhyuk berucap duluan sambil menatap Beomgyu, senyum masih tertempel di wajahnya. Jenis senyum yang gak biasa Beomgyu kenali di antara orang-orang terdekatnya.

Beomgyu bisa bilang kalau senyum Chanhyuk berarti banyak, tapi yang pasti Beomgyu berani mengaku jujur kalau Cho Chanhyuk itu tampan. Tampan dengan dewasa.

"Gue," Beomgyu mulai berucap. "gak pernah dapat informasi kalau bakal dapat teman sekamar. Even dari kak Hongjoong—maksudnya, tutor asrama apalagi Pak Jehop."

"Emang gue baru daftar asrama buat semester ini. Gladly, there are still empty rooms for two people. TB4 pasti masih banyak kamar kosong, tapi tiga orang sekamar kebanyakan buat gue. Gak nyaman."

"Oh, I see..." sahut Beomgyu sambil berusaha gak menatap tepat pada mata Chanhyuk.

Ada bagian yang membuat Beomgyu merasa terintimidasi kala menatap Chanhyuk—meski teknisnya, dialah yang menatap Beomgyu sekarang. Beomgyu gugup karena canggung.

"By the way, lo gak mau nanya?"

"N-nanya apa?"

Chanhyuk tiba-tiba merubah posisinya jadi bertopang dagu. "Kenapa gue baru asrama sekarang? Kalau gue gak nyaman sama orang lain, kenapa gue gak ngekos sendiri aja di luar? Aren't you curious?"

Jujur; enggak juga. Beomgyu bukan tipe yang senang ikut campur, apalagi kalau itu cuman bikin orang lain gak nyaman.

"Well," Beomgyu berdehem. "kalau kakak gak mau cerita, gak pa-pa. Gue yakin, kakak punya alasan sendiri."

"Oh, right. You're right." Chanhyuk menarik tubuhnya lagi buat duduk tegak. Kedua kakinya terlipat di atas kasur.

"Oh, iya, nyatanya gue memang tahun ketiga, tapi gue sempat ambil cuti jadi secara teknis gue seangkatan sama elo."

"H-hah?"

Chanhyuk tersenyum sampai ke matanya. "Kita bakal sering bareng ya, Beomgyu."


❏❏❏


Sesuai ucapannya, Beomgyu mendatangi Soobin gak lama setelah dia kembali ke asrama. Langsung menagih es krim dan menyapa Soobin serta Jongho, sebentar saja.

"Tumben?" Jongho sendiri sampai heran, apalagi Soobin yang cuman terdiam—menunggu penjelasan Beomgyu tepatnya.

"Gue, ehm, itu..." Beomgyu mengusap tengkuknya. "Gue... punya teman sekamar sekarang. Gak enak ninggalin dia sendirian, hehehe."

"Hah? Kok bisa? Emang bisa ya?" ini Jongho lagi yang nanya.

"Gak tahu, kayaknya sih bisa, buktinya gue punya temen sekamar sekarang..." jawaban Beomgyu gak yakin. Diliriknya Soobin yang diam saja.

"Makasih ya es krimnya kak," Beomgyu nyengir pada Soobin. "Nanti gue main ke kamar lo—eh, kalian berdua maksudnya, kalau senggang."

"Oh, iya... ya udah, lo istirahat lagi aja di kamar."

"Oke, dah."

"Dah."

Blam. Pintu kamar tertutup.

Jongho langsung ngelihatin Soobin, tapi gak ngomong apa-apa sampai Soobin sadar kalau ditatap pun balik menatap.

"K-kenapa?"

Bukannya menjawab, Jongho malah mendekat dan menepuk punggungnya. "Akhirnya punya alasan buat mempertahankan ideologi lu ya,"

Soobin berjengit dan melepaskan diri. "Apaan sih,"


❏❏❏


Ini bukan pertama kalinya Beomgyu memiliki teman sekamar. Tapi, rasanya aneh setelah 4 bulan lebih tinggal sendiri dan menguasai kamar sendirian. Bentuk nyatanya adalah barang-barang pribadi di kamar mandi dan 'dapur' terlihat sepasang.

Agak aneh sih menyebutnya 'sepasang', tapi masa' nyebutnya duoble atau ganda?

Apa pun itu, bukan hal yang penting buat dibahas. Beomgyu coba membiasakan diri.

"Jadi, lo sekamar sama kak Chanhyuk sekarang?" tanya Jeongin ketika mereka berkumpul di jam kosong seperti biasa.

"Iya."

"Wow, seru banget pasti." Jiheon berbinar-binar menatap Beomgyu.

Jeongin keselek jusnya. "Seru apanya dah?"

"Kak Chanhyuk ganteng banget tadi pas jalan masuk kelas. Mana mukanya asing kan, rasanya kayak tiba-tiba ada kupu-kupu masuk kelas yang ngebosenin gitu. Omo,"

"Gak nyambung, tapi karena lu yang ngomong, ya udah gue maafin."

"Seru dong, kan Beomgyu bisa ngelihatin muka kak Chanhyuk tiap hari, tiap saat, ngapa-ngapain bareng. Seru kan?"

"Enggak." Beomgyu dan Jeongin menjawab barengan.

"Ish," Jiheon meraih mlikshake-nya dan meminumnya sambil membuang muka. "kalian gak romantis, pantesan jomblo."

"Lo juga ya."

Meja mereka jadi pusat perhatian gara-gara teriakkan Beomgyu dan Jeongin yang beradu karena Jiheon menjenggut rambut di sisi telinga mereka.


❏❏❏


Beomgyu senang gak senang punya teman sekamar. Senang karena akhirnya dia gak nolep lagi di kamar, apalagi roommate-nya masih sejurusan yang—mungkin—suatu waktu bisa diajak diskusi ketika pusing mengerjakan tugas. Tapi gak senang karena jadi gak bisa menyeret Soobin seenaknya di kamarnya.

Beomgyu kan gak akan pernah—bisa—nembak Soobin, seenggaknya biarkan ngemodus berduaan dengan sejahtera, kenapa sih? Atau jangan-jangan Tuhan tuh niatnya supaya Beomgyu gak khilaf dan nge-iya-iya-in Soobin? Atau maksudnya biar Beomgyu fokus kuliah aja, kayak kakaknya yang terakhir putus sama tali puser doang?

Apa pun itu, mending sekarang Beomgyu beneran fokus buat kelas.

"Dah, beb, balik dulu ya kita. Selamat belajar di kelas non-Pak Aron," Jeongin melambai di depan muka Beomgyu.

"Bacot, lagian bukan gue doang ya!"

"Iya sih, tapi kan temen deket gue yang gak ambil elo doang."

"Kampret!"

"Dah, sana kelas, kalau udah selesai chat aja. Kita tunggu di perpus." Jiheon mendorong Beomgyu supaya gak ribut sama Jeongin yang masih melet-melet, sementara Beomgyu berjalan mundur sambil 🖕🖕

Beomgyu sendirian ke kelas non-Pak Aron, alias nama dosennya Pak Jonghyun.

Rumor mengatakan, Pak Jonghyun ini terkenal galak dan tegas pas mengajar. Terus juga stricti banget. Mirip-mirip sama dosen kalkulus mereka dulu cuman versi jauh lebih muda dan lebih ganteng, kata Jiheon.

Halah, bodo amat dengan ganteng. Kalau galak mah tetap saja mana bikin tenang!

"Semoga gue gak salah masuk kelas." gumam Beomgyu sebelum dia membuka pintu kelas sambil celingukan.

"Eh?"

"Eh?"

Beomgyu cengo dan menunjuk seseorang yang duduk di tepat di tengah-tengah, "LAH, LO LAGI?!"

Orang itu juga melakukan hal yang sama, bahkan berdiri.

"PUJI TUHAN, GUE ADA TEMENNYA! UEUEUEUE," Junseo mengepalkan tangannya sambil setengah menangis boongan membuatnya dilihatin orang-orang di kelas yang telah hadir.

Agak malu, tapi lebih baik dibanding gak ada temen.

Beomgyu langsung duduk di sebelah Junseo. "Sebenarnya gue gak heran sih, lihat lo di kelas Pak Jonghyun."

"Gue tuh dizholimi sama website akademik tauk." curhat Junseo.

"Hah? Gimana?"

"Gue udah ambil kelasnya Pak Aron, bahkan pas slot-nya masih banyak yang kosong, EH TIBA-TIBA GUE DAPAT PEMBERITAHUAN KALAU GUE DIPINDAHKAN KE KELAS INI, JAHAT BANGET,"

Hah? Sumpah, ini aneh banget. Aneh, tapi Junseo ngotot katanya udah cek di KRS-nya sampai konsultasi ke dosen wali secara langsung terus ke lembaga mahasiswa katanya bener, dia masuk kelasnya Pak Jonghyun.

Rasanya Beomgyu jadi ingin menyarankan Junseo buat pergi ke dukun. Habis, kayaknya kok sial banget ya? Eh, tapi dibilang sial juga enggak, soalnya kan bareng Beomgyu akhirnya.

Kemudian, mahasiswa lainnya mulai masuk. Kelas Pak Jonghyun kelihatannya lebih banyak menyediakan slot dibanding kelas Pak Aron. Ada beberapa muka asing yang Beomgyu gak kenal, mungkin kakak tingkat yang belum mengambil atau mengulang.

Kala memperhatikan, ada wajah lainnya yang Beomgyu kenal baru memasuki kelas.

"WONJIN!" Junseo langsung memanggil cowok Ham itu. "Sini, sini, duduk sini aja!" Junseo menunjuk tempat kosong di depannya.

Wonjin gak langsung beranjak, matanya terlihat berkelana sesaat sebelum akhirnya berjalan mendekat dan duduk di depan Junseo.

Langkahnya diikuti lirikan mata Beomgyu dalam diam.

"Hai Junseo," sapa Wonjin yang dibalas semangat oleh Junseo, kemudian menatap Beomgyu. "hai, Beomgyu..."

Sapaan Wonjin pada Beomgyu terasa canggung, jadi Beomgyu pun mengulum senyum ramah. "Hai, ambil kelas ini juga ternyata? Atau karena slot kelas Pak Aron penuh?"

"Nggak juga..."

"Oh, lo sengaja ambil kelas Pak Jonghyun?" tanya Junseo.

"Iya."

"Kenapa?"

"...gak pa-pa,"

Junseo mengangguk-angguk paham, "Oke."

Gak berselang lama kemudian, seorang pria masuk ke dalam kelas. Pakaiannya formal namun terkesan elegan, gak kaku. Garis wajahnya tegas dengan kacamata bertengger di hidungnya. Dia berdiri tepat di tengah di depan kelas.

Itu Pak Jonghyun.

Glek

Beomgyu bisa merasakan ketegangan ini sekarang. Oke, Pak Jonghyun gak terlihat galak, cuman—hngh... kayaknya kalau gak mengerti materi, ada kemungkinan Beomgyu harus siap-siap diusir keluar kelas.

"Perkenalkan, saya Kim Jonghyun yang akan menjadi dosen pengampu mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan." suara Pak Jonghyun yang tegas menggema di ruangan.

Lantas Pak Jonghyun meraih spidol dan menulis namanya di papan tulis. "Di mata kuliah ini, kita akan belajar—"

Pintu kelas tiba-tiba terbuka, seluruh perhatian mengarah ke sana.

"M-maaf, saya terlambat, saya sempat tersesat mencari kelasnya." cowok itu membungkuk memohon maaf.

"Kamu bisa datang lebih awal kalau kamu tidak yakin pasti letak kelasnya, atau menghubungi temanmu, bukan?" sahut Pak Jonghyun.

"M-maafkan saya, Pak."

"Saya tidak menerima permohonan maaf, karena keterlambatanmu adalah tanggungjawabmu sendiri. Tapi, menyela pembicaraan itu tidak sopan."

Pak Jonghyun memutar tubuhnya sedikit, "Tapi karena ini pertemuan pertama, saya izinkan kamu menginterupsi. Tapi, tidak ada lain kali, paham?"

"P-paham, terima kasih banyak, Pak."

"Silahkan duduk."

Cowok itu segera berbalik dan menelusuri kursi yang kosong sampai matanya bertemu dengan milik Beomgyu.

Shit, Beomgyu harusnya segera melengos begitu Pak Jonghyun melepaskannya.

Cowok itu tersenyum, nampak puas, dan mengarah ke Beomgyu. Tapi gak duduk persis di sebelahnya, melainkan di seberang di sebelahnya.

"Hei," panggil cowok itu membuat Beomgyu mau gak mau menoleh.

"seneng deh, gue ada temennya. Meski pun gak ada Jaeyun, untungnya ada elo, Beomgyu."

"Oh, iya..." Beomgyu tersenyum simpul dan segera beralih ke depan.

Tapi cowok itu kembali berbisik, "Mohon bantuannya ya, kita kan teman?"

Beomgyu berjengit. Seketika teringat akan sikapnya 'meminta tolong' pada Jaeyun di semester lalu, tepatnya di chapter 15, ditambah beberapa sikap arogan yang kerap kali Beomgyu simak yang lalu dia abaikan karena gak nyaman.

Seketika, Beomgyu merindukan Jiheon dan Jeongin. Lebih menyesal lagi karena gak menuruti arahan Jiheon kala pengisian KRS.

"Beomgyu? Kok diem aja?"

Beomgyu tersadar, dia cuman tersenyum simpul.

"Yeah, let's see then, Oh Sungmin."


###


[26-05-2021]

btw ini gmsh bgt w stress muk cari pendeta buat nikahin mereka </3 WKKWKWKWKWKKWK dahlah

Continue lendo

Você também vai gostar

1M 84.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
34.9K 7.7K 38
Selama ini Taehyun tidak pernah menyadari jika cowok populer di kelasnya itu berhasil membuat dirinya menjadi seperti orang bodoh karena jatuh cinta...
42.5K 5.9K 36
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
437K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...