REGRET [END]

Autorstwa Aindsr

204K 17.4K 1.8K

[PART MASIH LENGKAP] [PROSES REVISI] Kamu tau, kenapa penyesalan selalu datang di akhir dari suatu keadaan? ... Więcej

â—‹ 1
â—‹ 2
â—‹ 3
â—‹ 4
â—‹ 5
â—‹ 6
â—‹ 7
â—‹ 8
â—‹ 9
â—‹ 10
â—‹ 12
â—‹ 13
â—‹ 14
â—‹ 15
â—‹ 16
â—‹ 17
â—‹ 18
â—‹ 19
â—‹ 20
â—‹ 21
â—‹ 22 [END]
â—‹ EXTRA PART

â—‹ 11

6.5K 694 67
Autorstwa Aindsr

"Ma?"

Ratih menoleh, menatap putrinya dengan senyum hangat yang menghiasi wajah cantiknya. "Kenapa?"

"Aku mau tanya sesuatu, boleh?"

"Boleh, dong."

Arsya menghela nafas pelan, dan mengalihkan pandangannya ke arah tanaman-tanaman cantik milik mamanya. Sore ini, Arsya mengajak Ratih untuk bicara berdua. Dan berakhirlah mereka, duduk di gazebo yang ada di halaman belakang rumahnya, yang berhadapan dengan kolam renang, dan taman bunga.

"Mama kenapa cerai sama papa?"

Wajah Ratih nampak menegang. Setelah 17 tahun perceraiannya dengan mantan suami, baru kali ini Arsya menanyakan alasan kedua orang tuanya itu bercerai.

"Aku mau tau. Umur aku udah cukup kan, buat tau semuanya?"

Ratih menghembuskan nafas pelan. "Mama sama papa kamu sudah tidak ada kecocokan lagi."

Arsya tersenyum sinis. "Semua orang yang gagal dalam rumah tangga, pasti akan mengatakan seperti itu. Lantas, apa itu bisa dijadikan alasan untuk mereka mengakhiri sebuah hubungan yang sakral?"

"Sya ..."

"Kasih Arsya alasan yang logis, ma. Sudah cukup, 17 tahun ini Arsya berpura-pura tidak mengerti akan semua yang terjadi."

Ratih menatap Arsya dari samping. Sedari tadi, putrinya itu enggan menoleh padanya. Kedua matanya tampak merah dan berkaca-kaca.

"Mama sama papa kamu berpisah, karna kami tidak ingin saling menyakiti. Kami tidak bisa bersama lagi."

Arsya menahan air matanya yang akan jatuh. Senyum sinis yang menyimpan kepedihan, menghiasi wajah mendungnya.  "Bukan kalian yang saling menyakiti. Tapi mama. Mama yang akan selalu menyakiti papa, kalau kalian tetap bersama."

Ratih terkejut mendengar penuturan Arsya. Tapi ia memilih diam, saat Arsya akan melanjutkan kalimat berikutnya.

"Mama selingkuh."

Ratih membulatkan matanya. "Arsya ... kamu—"

"Iya, aku tau."

"Aku gak ngerti apa yang ada didalam pikiran mama." Arsya menatap pohon mangga yang selalu ia panjati. Tatapannya kosong dan memancarkan kesedihan yang amat sangat mendalam.

"Papa salah apa sih, ma?" bisik Arsya bersamaan dengan air mata yang sedari tadi ia tahan, jatuh melewati kedua pipi tirusnya. Arsya selalu lemah jika membahas papanya.

"Papa cinta banget sama mama. Papa bahkan selalu nangis, saat mama sakit. Tapi saat papa sakit, mama selalu marah-marah sama papa karna merepotkan mama. Papa selalu menuruti apa yang mama inginkan. Papa selalu mengusahakan kebahagiaan kita, tanpa memikirkan kebahagiaan papa sendiri." Arsya mengusap air matanya. Hatinya sakit saat mengingat kehidupannya dulu.

"Mama selalu menuntut papa untuk kerja dan kerja, meskipun mama tau, kalau papa lagi sakit. Papa gak marah, ataupun dendam sama mama. Ditengah-tengah kehidupan kita yang serba kekurangan, papa selalu mengusahakan kehidupan yang layak untuk kita. Papa menjalani semuanya dengan ikhlas. Tapi kayaknya itu masih kurang dimata mama."

Ratih dan Surya terlahir dari keluarga yang sederhana. Dulu, Surya hanyalah seorang karyawan biasa di pabrik tempatnya bekerja. Sedangkan Ratih, ia hanya ibu rumah tangga. Ekonomi keluarganya semakin sulit, saat Arsya menginjak umur 5 tahun, dimana anak seusianya sudah harus memasuki bangku Taman Kanak-Kanak.

"Apa karna Ayah Reno kaya, makanya mama memilih masa lalu mama itu, daripada papa?" Arsya menatap tepat dikedua mata mamanya, dengan tatapan terluka.

"Ma-masa lalu?"

Arsya mengangguk sekali. "Aku juga tau, kalau ayah dan mama adalah sepasang mantan pacar semasa SMA." Arsya kengalihkan pandangannya menatap tanaman lagi.

"Aku udah tau semuanya. Dulu, aku gak sengaja buka ponsel mama yang menampilkan isi pesan mama dan ayah. Selama itu pula aku hanya diam, dan pura-pura tidak mengetahui apa-apa."

"Kenapa ma? Kenapa mama harus berkhianat? Kenapa mama mengkhianati ketulusan papa? Mama bahkan tau kan, kalau Ayah Reno memiliki istri dan seorang anak. Tapi kenapa mama tega menghancurkan keluarga mereka? Mama merebut suami orang, dan sosok ayah dari seorang anak."

Ratih menatap Arsya tak percaya. Ia tak menyangka, Arsya akan tau semuanya. Rahasia yang ia sembunyikan dari Arsya selama ini, dan akan ia bawa sampai mati, justru telah diketahui oleh gadis itu. Ratih terdiam membisu. Ia tidak tau lagi harus membalas ucapan Arsya seperti apa.

"Udah dari lama aku mau bicarain soal ini. Aku sayang sama mama. Tapi, aku juga benci banget. Apa mama tau rasanya ada diposisi aku?" tanya Arsya setengah berbisik. Isakkan tertahan, mengiringi Arsya dalam mengutarakan kalimat-kalimatnya.

"Aku selalu menyalahkan takdir, kenapa aku harus dilahirkan dari rahim mama?"

Hati Ratih mencelos, mendengar ucapan Arsya. Tatapan sendu juga menyesal, ia layangkan pada Arsya. Putrinya yang tanpa sadar, selalu tersakiti karna egonya.

"Kenapa aku harus merasakan menjadi anak, yang orang tuanya bercerai?"

"Maafin mama."

"Kenapa mama lebih memilih ayah daripada papa?" tanya Arsya lagi.

Ratih mengusap air matanya yang turun melewati pipinya. Hatinya sakit saat mendengar suara pilu, juga kalimat yang menyiratkan kekecewaan, dari bibir Arsya.

"Dulu mama tidak pernah mencintai papa kamu. Tapi papa kamu selalu berusaha membuat mama jatuh cinta padanya. Sampai pada akhirnya, papa kamu melamar mama. Mama setuju, karna mama fikir, mama akan mencintai papa kamu setelah menikah nanti. Apalagi papa sudah mengkantongi restu oma sama opa kamu. Ditengah perjalanan pernikahan mama dan papa kamu, mama bertemu dengan Ayah Reno, mantan pacar mama. Dulu, kami putus karna oma kamu tidak menyukai Ayah Reno. Oma selalu mendesak mama untuk menjauhi dia. Dan saat pertama kali kita bertemu setelah beberapa tahun, rasa itu masih ada. Rasa cinta mama ke Ayah Reno yang lebih besar dari rasa cinta mama ke papa kamu. Dan ternyata, Ayah Reno juga masih menyimpan rasa cintanya untuk mama. Kami memutuskan untuk menjalin hubungan dibelakang papa, juga istri Ayah Reno. Sampai hari itu terjadi. Hari dimana perceraian mama dan papa, juga Ayah Reno dan istrinya. Saat itu mama sudah mengandung Safia, 2 bulan." Ratih menjelaskan semuanya diiringi isakkan tangisnya.

Arsya menatap mamanya tak menyangka. Sejauh itukah hubungan mereka, sampai-sampai sudah hadir Safia dalam kandungan mamanya? Air mata turun dari sudut mata Arsya, yang menatap mamanya dengan tatapan kosong.

Arsya menundukkan kepalanya, dan menangis terisak. Ratih menatap tubuh Arsya yang bergetar, dengan pundak naik turun, disertai isakkan yang memilukan. Dia ikut menangis bersama putrinya. Dosa masa lalunya telah menjadikan Arsya sebagai tebusan. Putri yang sangat ia sayangi itu, harus merasakan kekejaman dan ketidakadilan dalam hidup ini.

Arsya mencengkram pundak Ratih, dan menatapnya dengan mata merah juga sembabnya. "KENAPA MA? KENAPA? KENAPA MAMA TEGA MELAKUKAN INI SEMUA SAMA AKU DAN PAPA? APA SALAH AKU DAN PAPA?"

"Arsya, mama mencintai Ayah Reno. Dan Ayah Reno juga masih mencintai mama. Makanya kita berusaha untuk bersatu lagi." jawab Ratih.

Arsya melepas cengkraman tangannya, pada pundak Ratih. Ia menatap mamanya dengan tatapan terluka juga kecewa. "Cinta?" lirihnya.

"Mama egois. Mama hanya memikirkan diri mama sendiri. Apa gak ada sedikit pun rasa cinta untuk papa? Mama anggap aku dan papa apa, saat mama dan ayah melakukan hubungan yang seharusnya tidak kalian lakukan, hingga Safia hadir?"

Arsya menatap marah pada mamanya. "Karna keegoisan kalian, banyak orang-orang yang menanggung lukanya!!"

"Gak ada perbuatan yang dibenarkan, jika itu menyakiti perasaan orang lain!"

Setelah mengatakan itu, Arsya berjalan memasuki rumahnya dan melangkahkan kakinya menuju tangga, melewati Safia dan Reno yang baru saja pulang. Mereka menatap punggung Arsya dengan bingung.

"Kakak kenapa, yah?"

Reno merasa ada yang tidak beres dengan Arsya. Ia segera melangkahkan kakinya ke halaman belakang, dan mendapati Ratih yang menangis tersedu-sedu. Sekarang ia paham apa yang terjadi.

Bangkai yang disimpan rapi pun, pada akhirnya akan tercium juga baunya.

***

Selamat sabtu malam 💑

Yang jomblo dirumah aja, hujan.

Mon maap kalo ada typo.

Jangan lupa vote dan comment.

See you next part ❤

Semarang, 13 Februari 2021
Salam Indah♡

Czytaj Dalej

To TeĹĽ Polubisz

5.8M 281K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...
48.3K 7.1K 35
[SELESAI] [BELUM REVISI!] Kak Wira Ganteng sih, Tapi Lebih ganteng Sasuke -Erina
5.2K 803 16
Tentang Freya yang mencintai seorang laki-laki asing. Ia selalu mencari dan berharap bertemu lagi dengan laki-laki tersebut. Hingga bertahun-tahun la...
322K 80 7
FOLLOW AKUN INI DULU, UNTUK BISA MEMBACA PART DEWASA YANG DIPRIVAT Kumpulan cerita-cerita pendek berisi adegan dewasa eksplisit. Khusus untuk usia 21...