Sabtu sore, Seokjin lagi di halaman belakang. Dia sama Yoongi lagi berkebun. Lebih tepatnya lagi ngerawat taneman strawberry. Lumayan kalo panen banyak bisa dijual. Terus bisa nambah uang saku. Kalo ada untung lebih, biasanya dibagiin ke penghuni kosan.
Awalnya sih mereka cuma iseng. Biar pas senggang nggak cuma mainan hape. Ngomong ke Om Sihyuk pun cuma bercanda. Nggak tahunya malah dibikinin semacam green house buat bikin kebun strawberry mini. Gede tempatnya lumayan juga. Sekitar 5m x 5m. Untung nggak dibikinin 10m x 10m. Bisa remuk tulang mereka. Maklum, pemuda jompo.
"Bang Seokjin! Bang Yoongi!" - Ni-ki
"Alamak bujubuset! Ya ampun Ni-ki! Ngagetin aja. Manggil biasa kan bisa." - Seokjin
"Seru tahu ngagetin abang-abang. Hehe." - Ni-ki
"Tuman lu. Kualat nanti sama yang lebih tua, Ki." - Jiheon
"Aduh! Sakit, anjir! Naboknya santuy dong, Ji." - Ni-ki
"Kalo pelan mah namanya nepuk, bukan nabok." - Jiheon
"Ya tapi jangan di kepala juga. Kalo gua jadi bego, lu mau tanggung jawab?" - Ni-ki
"Nggak. Males banget." - Jiheon
"Sini lu, mau gua slepet." - Ni-ki
"Ckckck, malah pada gelud sendiri. Ngapain lu berdua kemari? Jangan bilang cuma mau ngerusuh." - Yoongi
"Bang Yoongi kok malah berburuk sangka sih? Nggak baik loh." - Ni-ki
"Gua nggak berburuk sangka. Masalahnya tiap hari lu tuh pasti ribut sama penghuni seumuran lu." - Yoongi
"Ya kan seumuran, bukan beda umur. Lagian kita berdua kan jelmaan malaikat. Yakali rusuh." - Ni-ki
"Dih, mencurigakan. Ada udang dibalik bakwan pasti. Ngaku." - Yoongi
"Apaan sih, bang? Dikit-dikit mencurigakan. Kita tuh mau ngebantuin kalian. Kalo nggak mau ya udah. Gua sama Ni-ki mau lanjut tidur. Yuk, Ki." - Jiheon
"Bentar, kalian bilang mau bantu?" - Seokjin
"Iya, bang." - Jiheon
"Ya udah sini kalo mau bantu. Pas banget barusan gua mau cari bala bantuan." - Seokjin
Kedua bocah itu masuk sambil cengengesan. Pake sarung tangan kayak Seokjin sama Yoongi. Terus ngambil peralatan yang sama juga. Keduanya niruin apa yang dilakuin Seokjin ama Yoongi.
Nggak lama Jiheon keluar dari green house. Ngikutin Seokjin yang katanya mau ngambil air. Nggak jauh sih. Cuma ngisi dari kran di samping rumah strawberry.
Seokjin nyuruh Jiheon ngisi duluan. Ladies first gitu. Jiheon mah nurut aja. Kalo nolak, ntar kena sambit uang lagi. Kan Jiheon belom siap jadi orang kaya dadakan.
"Bang, diisi seberapa embernya?" - Jiheon
"Sampe sepertiga ember aja, Ji. Takutnya lu nggak kuat ngangkat." - Seokjin
"Woke." - Jiheon
Jiheon ngisi embernya sampe sepertiga. Setelah itu dia ngangkat embernya. Eh, pas nyoba ngangkat dia kejengkang. Untung Seokjin sigap. Dia ngelempar embernya dan nangkep Jiheon.
"ADUH!" -Seokjin
"AAAAA!" - Jiheon
"Lu gapapa, Ji?" - Seokjin
"Harusnya Jiheon yang tanya gitu. Bang Seokjin gapapa? Ada yang sakit nggak? Tadi kenceng banget jatohnya." - Jiheon
"Santuy, Ji. Gua gapapa kok--argh!" - Seokjin
"Eh? Kenapa, bang?!" - Jiheoni
"Tangan kiri gua sakit. Nggak bisa digerakin. Kayaknya gara-gara nahan jatoh barusan." - Seokjin
Jiheon panik tuh. Mukanya Seokjin bener-bener kesakitan. Entah itu akting atau bukan, pokoknya tetep bikin Jiheon panik. Dia langsung nyamperin Yoongi sama Ni-ki yang masih berkebun di green house.
"Bang Yoongi! Ni-ki!" - Jiheon
"Buset. Ngagetin aja lu, Ji." - Yoongi
"Jiheon? Kenapa lu teriak gitu?" - Ni-ki
"Pokoknya ini gawat, Ki. Tolong panggil ambulans, Bang Yoongi!" - Jiheon
"Hah? Ngapain manggil ambulans? Emang ada yang sakit?" - Yoongi
"Bang Seokjin! Tangan Bang Seokjin sakit! Nggak bisa digerakin!" - Jiheon
.............................................
Ceritanya Seokjin udah pulang ke kosan. Dia dijemput sama Yoongi. Niatnya sih mau pake bus, tapi nggak dibolehin sama adek-adeknya. Takut tangannya malah makin parah.
Yoongi sih yang paling kukuh ngelarang. Padahal dia baru bangun tidur tapi langsung tancap gas buat jemput Seokjin. Jarang-jarang kan lihat sikap Yoongi begini.
Sampe di kosan, cuma ada lima orang yang nyambut. Tidak lain dan tidak bukan yaitu Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung sama Jungkook. Sebenernya Om Sihyuk juga mau nyambut. Tapi dia ada urusan dadakan. Jadinya cuma nitip uang saku Seokjin ke Namjoon.
"BANG SEOKJIN!" - Jungkook
"Yo! Jungkook!" - Seokjin
"Kangen banget gua, bang." - Jungkook
"Baru ditinggal tiga hari aja udah kangen. Kalo besok gua tinggal magang enam bulan, gimana coba nasib lu?" - Seokjin
"Magangnya nggak bisa di kosan aja, bang?" - Jungkook
"Nggak tahu. Besok deh kalo udah magang gua nyoba nego." - Seokjin
"Dikira jualan kali bisa nego." - Yoongi
"Siapa tahu kan bisa, Gi. Lagian mana ada sih orang yang bisa menolak ketampanan paripurna Seokjin?" - Seokjin
"Ada. Gua orangnya." - Yoongi
"Ya kan lu, kalo lainnya nggak bisa." - Seokjin
"Udah, jangan pada ribut. Nih, Om Sihyuk nitip uang saku lu ke gua." - Namjoon
"Tumben ngasih uang saku dipertengahan bulan." - Seokjin
"Katanya sih buat ngegantiin uang lu yang kepake operasi." - Namjoon
"Widih, baik banget om satu itu. Mana dilebihin setengah juta. The best emang." - Seokjin
"Sini barang lu. Gua mau taroh ke kamar." - Yoongi
"Wih, tumben mau ngerepotin diri. Makasih ya." - Seokjin
Yoongi cuma senyum datar terus narik tas Seokjin ke lift. Sebenernya dia mau sekalian ngelanjutin tidur. Masih ngantuk efek begadang bikin tugas lagu semalem.
"Btw bang, lihat tangan lu dong." - Jimin
"Ngapain?" - Seokjin
"Kepo lah, bang." - Taehyung
"Dih, kepoan. Ya udah, nih gua liatin. Nggak pake lama tapi." - Seokjin
"Gua jadiin snapgaram ya, Jin?" - Hoseok
"Hilih, bentar. Gua pose dulu." - Seokjin
Seokjin pose tuh. Pamer tangannya yang digips. Tiga orang lain cuma bisa ngelus dada sabar sama tingkah narsisnya Seokjin. Beda sama Jungkook yang makin ngebuletin mata penasaran. Tangannya nggak tahu kenapa tiba-tiba nabok pelan tangan Seokjin yang digips. Naboknya kayak nggak ada beban.
"ANJIR! SIAPA YANG MUKUL?" - Seokjin
"Gua, bang. Hehe." - Jungkook
"BANGKE! ANAK PRIK! TANGAN GUA HABIS DIOPERASI MALAH DITABOK! SAKIT TAHU NGGAK, ANJIR!" - Seokjin
"Tapi kan gua naboknya pelan, bang." - Jungkook
"Pelan darimana?! Sakit banget gini yakali lu mukulnya pelan. Maju sini lu!" - Seokjin
"KABUR GAES! MONSTERNYA NGAMUK!" - Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung
"ASIK! BISA KEJAR-KEJARAN LAGI SAMA BANG SEOKJIN!" - Jungkook
Yoongi di dalem kamar cuma bisa menghela napas. Dia nutupin kedua telinganya pake bantal. Nggak lupa nutupin seluruh badan pake selimut. Suara teriakan mereka kedengeran jelas banget karena kamar Yoongi di lantai satu.
"Hadeh, mau lanjut tidur aja susah. Kelakuan bontot sama abang tertua bikin elus dada. Pengen banget gua lemparin pake boneka kumamon raksasa." - Yoongi
10/4/22