Bumi untuk Matahari [On Going]

By cungbagus

4.7K 1.9K 1.3K

BUMI Yang rasa sukanya sengaja disamarkan. "Karena bersikap biasa saja adalah cara gue menjaga." Tidak ada ke... More

START (B-U-M)
BUMI ALTAIR ABINAYA
MATAHARI KRISTALEA
1. SMA ANTARIKSA
2. PEMILIK SEPATU TERBANG
3. RUMOR LANGITCACA
4. PAKETAN CANTIK
5. UJIAN PERTAMA
6. PAKETAN CANTIK 2
7. AWAL MULA
8. ATAP
9. MINI MARKET
11. WELCOME SENJA
12. AWAL PENINDASAN
13. GWAENCHANAYO?
14. BUMI, LANGIT, DAN BINTANG

10. RENGGANG

159 91 134
By cungbagus

10. RENGGANG

"Meski lo di cap sebagai pembuat onar. Lo punya tempat sendiri di hati orang-orang yang dengan sukarela lo tolong dulu, sebagai pahlawan."
—Bintang Zigrid Yafizan

***

"Demi apa kemaren lo gak masuk bolos bareng Bumi?" heboh Caca mondar-mandir ke sana ke mari.

Ari hanya tersenyum mengangguk saja dengan gayanya yang sok elegan. Bola matanya berputar seolah meminta penjelasan kenapa Caca seheboh itu.

"Mending lo duduk daripada mondar-mandir gak jelas," kesal Ari menarik rok Caca. "Udah lo diem, belum selesai gue ceritanya!"

"Aduh Ri pegang tangan gue Ri pegang erat-erat, gue gak tahu bakalan sanggup enggak dengerin kelanjutannya," ujar Caca memejamkan matanya juga mengulurkan kedua tangannya pada Ari.

"Gak jadi," Ari membalikkan pandangannya. "Gak jadi cerita gue," tutur sambungnya yang sudah membelakangi pandangan Caca.

"Lah kenapa?" Bingung Caca menggaruk-garuk kepalanya. "Apa salah dan dosaku sayang?" Caca berdiri dan joget-joget gak jelas di depan Ari.

"Ya abis lebay lo kumat. Belum cerita aja gue udah males duluan yang ada kalo lo terus-terusan begini," Ari membalikkan badannya dan menekuk raut wajahnya.

"Astaga sejak kapan lo jadi baperan gini?" heboh Caca, kedua tangannya ditempelkan pada dagunya. "Jangan-jangaaan... Jangan-jangaaan," ucap Caca dengan intonasi menggoda. Wajahnya nampak mendadak berbinar. Sedangkan Ari masih dengan raut wajah yang ditekuk.

"Udah sini duduk jangan jelalatan mulu napa," Ari menarik kembali rok Caca. "Gak bisa diem amat lo jadi cewek," sambungnya.

"Lah emang lo bisa diem?"

Keduanya tertawa riang. Diam memang bukan type mereka sekali.

Di bawah pohon paling besar di SMA Antariksa. Tepatnya di taman bagian depan. Ari dan Caca bertukar cerita. Saling mewarnai kisah di balik seragamnya.

"Jadi kemaren gue kesiangan. Mang Dul gak ada lo gak asik buat diajak join," terang Ari ketika tawanya kian mereda.

Caca tertawa mendengar pernyataan Ari. Gigi putihnya terlihat saat bersamaan ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Woyajelas Mang Dul mah lulutnya sama gue," sombong Caca dengan tiba-tiba berdiri dan melipatkan kedua tangannya ke depan dada.

Ari tengah jengah melihat kesembronoan temannya yang satu ini. Matanya beberapa detik terpejam seolah tak kuat dengan hal gila yang selalu Caca berikan untuknya.

"Yaa jadi gue pergi makan," tutur sambungnya.

"Lah katanya tadi lo bilang bolos bareng Bumi. Buminya mana?" kepolosan Caca terjadi lagi. Hal-hal yang membuat Ari semakin geram ada saja. Caca memang paling bisa.

"Gue cape suer ngomong sama lo," geramnya menatap tajam Caca. "Muter-muter doang kagak ada ujungnya," sambungnya.

"Dia juga telat sama kayak gue. Makannya gue ajak dia buat pergi bareng," jelasnya setelah mengatur hembusan nafasnya yang sedari tadi keluar dengan kasar.

"알아지?"

Dengan tiba-tiba Ari refleks menggunakan Bahasa Korea karena sangking kewalahannya. Kebiasaan nontonnya ternyata membuahkan hasil. Ya meski sedikit, setidaknya ia mendapatkan ilmu.

Mempelajari Bahasa Asing memang hal yang paling sulit dan membosankan. Tapi tidak untuk Matahari Kristalea. Sedari SMP, tepatnya kelas 9 ia sudah menaruh kesukaan akan Bahasa Asing khususnya Bahasa Korea lewat grup Boyband Korea 방탄소년단, Bangtan Sonyeondan.

"네 사장님," Caca melengos tersenyum merem.

"Sajangnim sajangnim pala lo sajangnim!"

"Sajangniiiiimmmmmm...," Caca bangkit dari duduknya dan merentangkan kedua tangannya sambil menatap ke atas. "Saranghaeeeee," tutur sambungnya.

"Udah gila beneran ini anak," gumam Ari memandang heran Caca. Lalu pergi meninggalkannya sendiri.

Caca tak sadar akan kepergiannya. Adegan dramastis meniru iklan di televisi tanpa sadar ditonton teman-temannya yang berlalu lalang untuk pergi ke area kantin depan.

Matanya terbelalak. Mulutnya terbuka lebar. Caca berpaling dari pandangan teman-temannya dan tangan kanannya meraih kasar mukanya.

"Aduh mampus gue, mau ditaro di mana ini muka."

***

Semenjak kejadian Langit waktu itu. Hubungan ke-limanya sedikit merenggang. Masing-masing memegang teguh prinsipnya. Prinsip yang remaja pegang pada umumnya. Jika tidak merasa bersalah kenapa harus meminta maaf.

Kasarnya, memang usia-usia segini tempatnya semua akan mulai di rasakan satu persatu. Tanpa bisa mengelak, semua pasti akan terjadi. Remaja adalah gerbangnya satu langkah menuju dunia yang sesungguhnya, dewasa.

Venus memilih untuk pindah tempat duduk menuruti egonya. Tapi tidak untuk Angkasa.

Langit yang menyadari semua itu terjadi, hubungan pertemanannya yang kian merenggang karenanya hanya bisa terdiam dan meratapi kesalahan. Entah harus bertindak bagaimana agar hubungan dengan teman-temannya kembali harmonis.

Bumi sedang duduk di meja dan bertengger pada tembok. Sebenarnya, ia sangat terganggu dengan keadaan saat ini. Namun, ia biarkan akan sejauh mana Angkasa dan Venus berpikir tentang tingkahnya yang kekanak-kanakan.

Venus bangkit dan berjalan keluar kelas. Tak tenang di dalam kelas membuatnya memilih menuruti rasa egonya.

"Langit di panggil tuh sama Pak Ger," ujar cewek paling centil di dalam kelasnya. Senja Alatha.

Senja Alatha. Perempuan cantik dengan postur tubuh bagaikan model. Selain itu, perempuan ini merupakan pimpinan dari semua kalangan perempuan SMA Antariksa. Rintik Agnesia dan Embun Pitaloka adalah dua teman sejatinya yang selalu membantunya dalam menindas orang-orang yang mencari perkara dengannya.

Satu lagi yang harus benar-benar diketahui identitasnya. Ia adalah mantan Bumi di kelas 11. Sempat menjadi tranding topik karena siswa terfamous di SMA menjalin hubungan dengan ratunya para ratu.

Gegernya. Senja masih menggandrungi Bumi. Masih suka mencari perhatian Bumi dengan bersikap sok akrab lewat teman-teman Bumi.

"Oh iya makasih Nja," ujar Langit bangkit dari tempat duduknya.

Senja tersenyum simpul. Kedua tangannya dilipatkan di depan dadanya. Ia berada di antara Rintik dan Embun. Perlahan pandangannya beralih pada Bumi yang kian bertengger di tembok yang jengah menatapnya.

Tanpa lama-lama. Senja dan kedua temannya langsung pergi dari area kawasan Bumi.

"Ngomong-ngomong lo kenapa bos tumben-tumbenan amat pakai dasi rapih begitu?" tanya Bintang tiba-tiba dengan sedikit senyum berbarengan dengan menaikkan kedua alisnya.

Bumi mendadak gelapakan dari senderannya. Lalu mengambil posisi duduk pada umumnya. Benar. Pernyataan Bintang berhasil membuatnya geleng-geleng kepala. Pasalnya, ini kelakuan cewek yang pada pertemuan pertama membuat moment yang tak bisa ia lupakan begitu saja.

Bagaimana mungkin ia cepat hanyut terbawa suasana. Jelas. Bukan Bumi namanya.

"Woy ngapa lo bengong," Bintang meraih pundak Bumi. "Jangan-jangaaaan...," tambahnya mesam-mesem.

"Ceweknya sapa bos? Sapaaaa?" tanya masih menatap lekat temannya yang sedaritadi slow respon bahkan seperti menghindari topik.

Belum sempat Bumi menjawabnya. Hanya decakan kesal yang ia tunjukkan.

"Kemaren lo bolos ke mana bos?" tanya Bintang tiba-tiba.

Kedua kalinya Bintang berhasil membuat Bumi tak bisa apa-apa. Dan untuk kedua kalinya Bumi harus mematung. Memang bukan Bumi sekali. Tapi, kendalinya ada pada hatinya.

Bumi menelan salivanya beberapa kali ketika hendak menjawabnya.

"Gue gak bolos. Gue di rumah," ujar Bumi dingin.

"Wuidihhh gak percaya tuh gue," goda Bintang yang tak berhenti-berhenti.

"Ya bodoamat"

Dalam lingkup persahabatan. Meski satu persatu di antara mereka pantas mendapat julukan sahabat. Tetap saja. Tempat berbagi hanya ada pada satu dua orang saja.

Langit masih menjadi tempatnya pulang saat rumah tak bisa membuatnya bersikap ramah. Langit, satu-satunya teman yang banyak tahu tentangnya.

Bukan pilah-pilih. Tapi benar adanya. Nyaman menjadi faktor utamanya. Kita tak usah capek-capek berteriak untuk didengarkan. Ada yang dengan sengaja mengulurkan tangan hangatnya ketika kita jatuh. Pantas di sebut rumah.

"Tuh anak gimana bos?" ujar Bintang menatap Angkasa yang sedang duduk di bangku pojok.

Bintang memang pintar. Selalu mengerti keadaan. Walau gesrek, tetapi type pertemanannya selalu tinggi dan berkualitas.

Tapi sayang Bumi belum bisa membuka mulut padanya. Bumi typikal orang yang malas untuk berbagi cerita, apalagi jika kesedihannya. Tidak akan.

"Udah biarin aja, Tang," balas Bumi bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi.

"Mau ke mana bos?"

"Warung Bu Dede"

Base camp dalam sekolahnya memang Warung Bu Dede. Namun, kali ini keadaannya berbeda. Mereka datang tidak berlima. Tidak hanya belang-bentong, kacaunya mereka no full members. Bahkan hanya ada Bumi dan Bintang. Sisanya entah pada ke mana. Semua dikuasain rasa egoisnya.

"Lah tumben berdua. Tiganya ke mana?" tanya Bu Dede sesampainya Bumi dan Bintang.

Bumi dan Bintang hanya diam saling bertatap. Mimik keduanya jatuh seolah saling menyuruh untuk menjelaskan.

"Gak kok Bu Dede. Mereka biasa sibuk ada tugas," ujar Bumi santai.

Bumi dan Bintang duduk di bangku panjang. Terasa sekali perbedaannya. Keduanya sangat merasakan. Tak ada lagi taburan warna-warni yang terhias saat memesan makanan.

Bumi mengacak rambutnya dengan kasar bak orang frustasi. Pandangannya kian menjadi sedikit merunduk.

Bintang hanya memperhatikannya saja. Meski Bumi tidak membuka mulut kepadanya. Ia berusaha mengerti keadaannya. Pikirnya, jika bukan sekarang mungkin akan segera.

Tidak ada yang bisa Bintang lakukan selain menemaninya. Meski Bumi bukan dari kalangan orang baik di mata orang-orang. Tapi di mata Bintang, Bumi masih menjadi deretan teratas orang-orang baik.

TBC✓

HEH GIMANA PART INI? THE ONAR AAAAA GUE YANG NULIS PAN TERIAK MULU BAWAANNYA 😬😭

BTW, KEWAJIBANNYA UDAH?

OKE, THXUUUU 🐥

NEXT GAK???

Diketik dengan 1402 kata.

Continue Reading

You'll Also Like

10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
300K 13.8K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
567K 44.2K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...