「TechiMemi」Love Story [ Compl...

By majikayou

1.5K 109 54

Sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Hirate Techi, ke sahabatnya. Kakizaki Memi. Sebuah kesalahan yang akhirn... More

TechiMemi Story
Yurina!?
Meet !
Kesempatan kedua !?
Kenangan...
Because, my little Babu #1
Because, my little Babu #2
Because, my little Babu #3 [ End ]
「TechiMemi」After story

Bonus part ! 「Jatah 」

229 12 4
By majikayou

Warning !

Techi yang baru kembali dari ruangan kerjanya melotot saat melihat Memi tertidur di posisi dimana seharusnya Yurina selalu menempatinya. Dan biasanya Memi akan mengambil posisi di sisi sebelahnya. Dan yang menjadi tengah dan pemisah adalah Yurina. Namun sekarang... posisi Yurina dan Memi berpindah. Dengan langkah pelan Techi mendekat kearah ranjang.

Uhhh~ Techi ingin sekali menghabiskan waktu bersama Memi. Techi mengambil berbaring di samping Memi. Dengan pelan Techi mendekatkan tubuh Memi kearahnya. Techi melihat kearah Yurina yang terlihat tertidur dengan memutar.

Dengan pelan, Techi menyusupkan tangannya kedalam baju tidur yang digunakan oleh Memi. Menyentuh sesuatu yang masih terbungkus disana. Memijitnya dengan pelan. Lengguhan dari Memi mulai terdengar walau masih dalan keadaan tertidur. Techi semakin menaikkan kekuatan remasannya. Dan semakin membuat Memi mengeluarkan lengguhan.

" Mi~ Memi... bangun ''

" Memi.. ''

Techi terus berbisik di telinga Memi. Tapi Memi masih belum juga terbangun.

" Me- ''

" Mama~~ ''

Melihat Yurina terbangun Techi dengan cepat mengeluarkan tangannya dari dalam baju tidur Memi. Techi mendengus saat melihat Yurina sudah mengambil posisi di tengah sembari memeluk tubuh Memi.

" Gagal lagi kan... ''

Techi akhirnya memilih untuk tertidur, menarik selimut dan berbalik arah memunggungi keduanya.

***

Harum masakan yang menusuk indra penciuman Techi membuatnya menggeliat dalam tidurnya. Dengan erangan Techi membuka matanya. Melihat sisi sampingnya yang ternyata sudah kosong.

Sebelum turun ke bawah Techi memilih untuk membersihkan diri terlebih dulu. Setelahnya barulah Techi menuruni anak tangga untuk menuju kearah dapur. Dapat di lihat di ruang tengah Yurina tengah asik dengan beberapa mainannya. Cemilan dan juga kadang dia akan menyoret-nyoret buku yang sudah Memi sediakan untuknya.

Techi mendekat kearah Yurina yang terlihat sibuk dengan kegiatannya.

" Ohayou sayang~ ''

" Ohayou papa~ '' Yurina berdiri lalu memberikan kecupan selamat pagi pada Techi.

" Apa yang kau buat hm..? "

" Tentu saja ini papa, ini mama dan satunya lagi Yurina ''

Techi tersenyum paksa melihat bagaimana lukisan Yurina. Oh... Kenapa Yurina tidak mengikuti bakat lukis Memi sih. Kenapa harus bakat lukis miliknya yang diikuti Yurina?
Tapi setidaknya lukisan Yurina lebih baik daripada lukisannya.

Techi mengusap pelan rambut Yurina, kemudian membiarkan Yurina untuk melanjutkan kegiatannya. Sedangkan Techi menghampiri Memi di dapur.

" Woww... istriku sedang memasak disini '' Dekapan dari belakang yang dilakukan Techi sempat membuat Memi terkejut.

" Uhh.. perutku lapar sekali.. ''

" Kalau begitu kamu duduk di meja makan Ok.. ''

" Bukan yang itu.. ''
Memi mengernyit tidak mengerti maksud dari perkataan Techi.

" Apa? "

Techi mendengus. Tampa aba-aba, Techi memutar tubuh Memi untuk berhadapan dengannya. Techi tidak bisa menahan dirinya lagi, ia lumat habis bibir yang selama ini menggodanya. Techi tidak ingin melepaskan ciumannya, bahkan kini tengkuk Memi ia tahan untuk semakin memperdalam ciuman mereka.

Techi mematikan kompor yang masih menyala dan menggendong Memi keatas pantri. Sebelumnya Techi melihat keadaan dimana Yurina benar-benar asik dengan kegiatannya dan juga tontonannya.

" Te-techi? Mau apa? "

" Mi... Ayolah sebentar saja ya.. ''

" Tapi kalau Yurina datang kesini bagaimana? "

" Karena itu harus cepat mumpung Yurina sedang sibuk sendiri ''

" Tap- emhhp~ ''
Techi tidak punya banyak waktu mendengar ocehan Memi langsung saja ia kembali membungkam Memi. Lumatan yang semakin terjadi semakin liar, bahkan Memi yang tidak ingin kalah mulai menggigit bibir bawah Techi. Tangan Techi tidak tinggal diam, tangannya mulai merambat masuk kedalam baju Memi memberikan remasan di dalam sana. Memi menahan desahannya. Ia tidak ingin jika Yurina mendengarnya dan alhasil akan membuat anak mereka datang ke dapur.

" Umh~ Te-techi.. ja-jangan kuat-kuat.. '' Bisik Memi

Techi kini sudah memberikan kecupan-kecupan di area leher Memi. Remasan di belakang rambut Techi bahkan jambakan kecilpun tidak lepas dari perbuatan Memi.

Techi mulai melucuti pakainnya dan juga pakaian Memi satu persatu hingga mereka akhirnya tidak mengenakan apapun.

Techi terdiam memandangi tubuh di depannya. Sedangkan Memi merasa sangat malu ia bahkan sampai memalingkan wajahnya kearah lain. Ia malu melihat tubuh Techi yang tampa sehelai benang apapun.

" Kenapa malu.. ''

Tubuh Memi menggeliat ketika meraskan cumbuan Techi di sekitar tubuhnya, rasanya Memi benar-benar tidak sabar untuk mereka segera bersatu kembali.

Memi meredam desahannya dengan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Techi ketika merasakan jari Techi menerobos masuk keintinya.

Dengan ritme yang teratur Techi mengeluar masukkan jarinya dalam inti Memi.

" Apa kamu menyukainya? "

Memi hanya bisa menganggukkan kepalanya yang tenggelam di ceruk leher Techi.

Ketika Techi menambah gerakan jarinya menjadi semakin cepat, membuat Memi semakin menggeliat tidak karuan. Techi yang mengetahui pasangannya akan segera keluarpun terus menambah ritmenya semakin cepat.

" Keluarkan saja sayang~ ''

Dan benar saja. Memi mengerang dan juga meremas lengan Techi dengan erat begitu ia sampai. Nafasnya tersenggal-senggal, bahkan tampa menunggu Memi menetralkan nafasnya Techi kembali memberikan cumbuan pada Memi. Memi bisa apa ketika ia juga tidak bisa menolak semua sentuhan yang di berikan oleh Techi selain menerimanya.

" Akh.. Me~Mi~ ''

Keduanya sama-sama menutup mata, ketika penyatuan keduanya di mulai. Techi diam sejenak sebelum menggerakkan pinggulnya.

Desahan yang saling bersahutan dari mereka kini terdengar meskipun pelan. Sebisa mungkin Techi tidak menimbulkan suara yang mengundang perhatian Yurina. Tidak puas dengan posisi ini, Techi membawa Memi untuk duduk dan membiarkan Memi duduk diatas pangkuannya. Membiarkan Memi bergerak di atas pangkuannya. Keduanya tampak memejamkan mata, menikmati hal yang mereka lakukan saat ini.

" Akh~ jangan berhenti Mi~ ''

Nafas yang saling beradu, hanya hembusan nafas berat yang keluar dari keduanya. Rintihan dan juga geraman pun tidak lepas dari keduanya.

Techi kembali menaikkan Memi keatas pantri. Mulai melakukan bagiannya. Memi dibuat sangat pening oleh perbuatan Techi. Bahkan sudah tidak terhitung berapa kali mencapai titiknya.

Gerakan Techi yang semakin cepat membuat Memi hanya bisa menggelengkan kepalanya sudah tidak kuat lagi. Dan lagi-lagi ia kembali mencapai titiknya yang kesekian kalianya. Badan Memi sudah sangat lemas sekali tapi Techi belum juga mencapai kepuasannya.

Dengan sekali hentakan dan juga erangan dari Techi. Memi bisa merasakan kehangatan yang masuk kedalam intinya.

Badan Techi terasa lemas setelah berhasil mengeluarkan kepuasannya.
Techi membawa wajah Memi untuk mendekat kearahnya, mengecup bibir Memi dengan begitu intens. Setelah melepaskan kecupannya Techi menyatukan keningnya dengan kening milik Memi.

" I love you.. '' Bisik Techi,

" Love you more.. '' Memi mengecup pipi Techi.

" Mama~ Yurina lapar~ ''

Keduanya melotot mendengar teriakan Yurina. Techi membantu Memi memakai pakainnya. Sedangkan Techi hanya mengenakan celananya saja, dan berlalu lebih dulu untuk menemani Yurina. Untung saja Yurina hanya baru berdiri hendak ke dapur tepat setelah Techi datang menghampirinya.

" Papa kok ga pake baju ''

" Ahh~ itu.. hanya gerah.. hehe ''

" Hmm? " Yurina memiringkan kepalanya heran.

" Emm sudahlah.. mending Yurina lanjut gambar saja '' Saran Techi dan kembali mendudukkan Yurina di tempat semula. Tapi Yurina kembali berdiri.

" Yurina lapar papa~ ''

" Ya, tunggu sebentar.. tunggu mama siap-siap dulu ''

" Siap-siap? "

" Aa~ maksudnya papa... menyiapkan sarapan untuk kita.. ''

Yurina hanya mengangguk mengerti kemudian kembali duduk dan menonton acara kartun yang ditayangkan di televisi.

Techi mengelus dadanya.

" Huh... untung saja Yurina belum sempat sampai dapur. Bisa bahaya.. ''

--

--

--

--

--

Yeyyy

Akhirnya..

Ini benar-benar tamat udah 😂😂

Terima kasih untuk yang udah meninggalkan jejak ataupun yang sudah membaca cerita ini..

Maaf kalau ceritanya gaje atau apalah..

Dan untuk beberapa bulan kedepan bakal hiatus nulis dulu..

Bakal ninggalin untuk beberapa bulan kedepan..

Terima kasih untuk temen2 semua.. 🙏🙏😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

866K 24.4K 63
WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJASAMANYA. INI ONESHOOT ATAU TWOSHOOT YA...
724K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
2.1K 171 10
Perjalanan dengan uang sedikit? Apa bisa? Ayo kita intip perjalanan murah Irene, Seulgi, Wendy, Joy, dan Yeri! Cast utama: Red Velvet
2.8K 166 8
Serial ke 108. Cerita ini diambil dari Serial Silat Pendekar Rajawali Sakti karya Teguh S. Dengan tokoh protagonis Rangga Pati Permadi yang dikenal d...