LOFZEZA JOURNEY [END]

By holayva

26K 4.7K 638

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BI... More

Info
1. Ini Bukan Romeo Juliet
2. Batu dan Kapas
3. Pembalut Bertabur Rasa
4. Kopi Manis Bikin Apes
5. Dilabrak
Ilustrasi Cast 1
6. Tamunya Meresahkan Bund
7. Kue Putu Lewat
8. Pacaran Tanpa Jadian
9. Resmi
10. Pasangan Julid
11. Uwu
12. Hujan Dan Gombalan
13. Buku Kegiatan Pacaran
14. Paket Misterius
15. Yeza Butuh Penjelasan
16. Bye Tiara
17. I Love U 12000
18. Berdua Bahagia
19. Ini Ulah Siapa?
20. Motor Butut Keberuntungan
21. Yeza Mendapatkan Penjelasan
22. Gak Bisa Bahasa Inggris
23. Back To School, Back To Bad Day
24. Kita Putus Saja
25. Fakta Yang Menyakitkan
26. Selamat Tinggal
27. New Life
28. Mungkin Memang Takdir Tuhan
29. Cemburu
30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?
31. LDR
33. Lamaran
34. Ini Semua Karna Nasi Goreng
35. Terungkap
36. Kembali?
37. Back To Jakarta
38. Mahasiwi Gatal Minta Dijitak
39. Salah Paham Lagi
40. Kedua Kalinya
41. Take Me Home
42. Terpisah Lagi
43. Pergi Untuk Selamanya
44. Tanpa Zefa
45. Wanita Itu dan Kopi
46. Anare Cahayu Versada
47. Aksi Nyata Yeza
48. Menikah?
49. Rencana Pernikahan
50. Siapa Dia?
51. Kembalinya
52. Akad
53. Hanya Mimpi- Ending
HELICODICEROS [DELETE]

32. Surprise Yang Tidak Biasa

321 59 23
By holayva






32. Surprise Yang tidak Biasa






"Ibu kenapa mendadak banget sih datangnya gak bilang-bilang," kata Zefa kepada Anya yang kini telah berada dirumahnya.



Tadi pagi setelah bangun tidur, Zefa dikejutkan dengan kabar bahwa sang ibu tercinta berada dirumah dan sedang mengobrol bersama Alna. Untung saja Alaska dengan cepat memberitahu sehingga Zefa bisa langsung pulang untuk menghilangkan kesempatan Alna berkata yang tidak-tidak kepada ibu.

"Mau gimana lagi, ibu kangen sama kamu Fa. Masa ibu gak boleh kesini sih." kata Anya sembari mengelus-elus rambut Ayesha yang berada di pangkuannya.

Zefa mendengus pelan. "Bukan gak boleh ibu, kan ibu bisa nelfon dulu biar Zefa bisa jemput ibu. Terus ibu berani banget bawa mobil sendiri kesini ih malem-malem." kata Zefa.

"Ibu gak sendiri kok, ibu bareng teman ibu yang kebetulan ada urusan disini. Oh iya, ibu lupa ngasih tau kalo nanti malam teman ibu itu mau main kesini buat makan malam. Kamu siapin makanan yang enak yah terus ntar malam jangan telat pulang." ujar ibu.

Alna dan Ayesha hanya dapat mendengarkan percakapan antara anak dan ibu.

"Alna kamu juga, bantuin Zefa yah buat siap-siap." titah ibu.

"Siap tante!" seru Alna.

Zefa melirik tajam ke arah Alna. "Yah tapikan bu, pasien Zefa banyak jadi gak sempat buat siapin itu semua."

"Udah gak ada tapi-tapian. Ibu juga udah kasih tau ke Raihan, bos mu itu."

"Astagfirullah ibu, huft iyadeh iyaa." putus Zefa mengalah karna mau bagaimana dan sampai kapanpun ia tidak akan pernah menang jika berbicara dengan sang ibu. "Yaudah kalo gitu aku sama Alna pergi ke supermarket dulu lah." lanjut Zefa.

'Lah kok——,"

Zefa membekap mulut Alna. "Kan lo udah janji ke ibu buat bantu, jadi mending lo temanin gue ke supermarket. Biar Ayesha bareng ibu dirumah." kata Zefa dan Alna hanya diam pasrah.


***


Saat ini, Alna dan Zefa serta Rainike yang memaksa ikut telah berada di supermarket yang berada didekat jalan malioboro. Mereka memilih sayuran, buah-buahan serta makanan ringan yang akan disediakan untuk nanti malam.

Berbekalkan Jarren yang turut datang tadi bersama Rainike, menjadikan sarana bagi Zefa untuk mendorong troli karna hanya dia satu-satunya pria diantara mereka.


Sesekali mereka tertawa karena memandang wajah masam Jarren yang selalu diledek oleh pengunjung lainnya karena berada diantara tiga wanita cantik.


"Wah mas, bininya akur semua ya." ledek ibu-ibu yang melihat kearah Jarren dan para wanita.

Jarren tersenyum terpaksa. "Iya bu, soalnya bini saya sekongkol buat bikin saya bokek." jawab Jarren yang langsung mendapatkan cubitan dari Alna.

"Mulut lo gue pirek pake lombok, lama-lama!" ancam Alna.

Jarren meringis kesakitan. "Astaga gue bercanda doang elah," kata Jarren.

Setelah mengantri untuk membayar barang belanjaan tersebut, mereka pun segera pulang dan lagi-lagi Jarren yang dijadikan tumbal dengan menjadi pengangkut barang belanjaan mereka yang tidak sedikit bahkan sampai 5 kantong plastik besar.

"Gila, lo mau bikin acara apaan sampai sebanyak ini, Fa?" tanya Rainike.

Zefa menggeleng. "Entahlah, itu acara makan malam ibu sama teman-temannya katanya sih ya. Gue aja bingung," jawab Zefa.

Jarren dan Rainike mengangguk begitu juga dengan Alna.

"Yaudah, Ra mending lo ikut mereka ya soalnya gue mau balik ke rs." kata Jarren dan Rainike mengangguk.

Mereka pun berpisah, Zefa, Alna dan Rainike memutuskan untuk segera pulang kerumah Zefa untuk menyiapkan acara makan malam itu. Padahal mah cuma makan malam tapi ibu sampai menyuruh untuk membeli perlengkapan yang sangat banyak sampai harus beli talam lah, pikir Zefa.

"Assalamualaikum, kami pulang." kata Zefa.

Betapa kagetnya Zefa pulang saat melihat ibu telah menggelar karpet besar di ruang tamu dan menyingkirkan kursi sofa kedalam ruang keluarga.

"Ibu sampai gelar karpet buat apa sih?" tanya Zefa.

"Teman ibu banyak yang mau datang, kamu udah beli semua yang ibu suruh kan?"

Zefa mengangguk. "Ya,"


"Okelah, sana masak." kata ibu dan Zefa hanya bisa mengiyakan karena takut dibilang durhaka.


Awalnya sih yang ada hanya mereka bertiga yaitu Zefa, Alna dan Rainike namun setelah pukul 12 siang, saat waktunya orang pada berpergian untuk makan siang eh tiga curut datang dan membawa kehebohan dirumah Zefa.

Siapa lagi jika bukan Jarren, Darren dan Raihan.


Mereka datang sembari membawa sebuah kamera yang katanya untuk merekam dokumentasi persahabatan mereka. Dan ditambah lagi Darren yang bermain kejar-kejaran dengan Ayesha.

Bagaimana bisa dibayangkan betapa hebohnya?

Zefa saja sampai kewalahan karena harus memperingatkan ketiga eh ralat kedua pria yang merangkap sebagai sahabatnya itu agar tidak menganggu acara masaknya. Untung saja Raihan bisa membantu memperingatkan tetapi yang satu ini juga rada gelo, karena bolak-balik untuk mencicipi masakan Zefa yang belum semuanya jadi dan membuat Zefa darah tinggi.


"We lo semua bisa diam kagak?!" teriak Zefa yang langsung menghentikan seluruh kegiatan yang ada dirumahnya itu.

Jarren berbisik pada Raihan dan Darren. "Lebih baik diam." kata Jarren.

"Nah bagus, kayak ginikan tentram hidup gue." kata Zefa lalu kembali melanjutkan acara masaknya.




Eits tidak semudah itu ibu Zefa yang terhormat- author.




Kali ini bukan Jarren, Darren maupun Raihan apalagi Rainike dan Alna.
Melainkan, sang ibunda tercinta yang tiba-tiba membawa speaker lalu membunyikan sebuah lagu bawaan dari tulus dan membuat rumah itu kembali ramai.



Zefa ingin marah tapi tidak bisa dan itu membuat seluruh sahabatnya tertawa bukan main saat melihat ekspresi lucu Zefa yang sedang menahan amarahnya.

"Ternyata tante Anya adalah kelemahan Zefa cok," kata Darren.



"Iya anjir, gue baru liat tuh mukanya sampai merah tapi gak berani marah." balas Jarren.


"Udah diam aja," peringat Raihan.



***




Sore hari pun tiba dan kegiatan masak Zefa juga sudah selesai lalu ketiga curutnya juga sudah pulang. Karena kelelahan, Zefa langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur karena sudah sangat kecapekan.

Tetapi ibu yang masuk langsung menghentikan niatan Zefa untuk tidur.

"Sana kamu mandi terus dandan yang cantik dan pakai pakaian yang udah ibu siapa tuh buat kamu." titah Anya.

Zefa mendengus kasar. "Yah bu Zefa kan capek lagian buat apa sih tuh, kayak Zefa mau dilamar aja."

"Udah gak usah banyak tanya, cepat sana ganti baju mu!"

Zefa pun nurut.

Setelah mandi Zefa tak ada lagi keluar dari kamar karena ibu melarangnya, Zefa yang kebingungan hanya menuruti apa kata ibu selagi itu tidak membuatnya kerepotan.

Tapi ini sudah hampir jam 8 malam dan ibu tak kunjung mengizinkannya untuk keluar dari kamar. Mana dia harus pakai baju gamis dan hijab lagi, serasa seperti ingin dilamar tapi tak tahu siapa yang mau melamarnya.


"We keluar lo!" kata Alna.


"Lah anjir lo rapi banget sampai pake gamis juga kek gue,"kata Zefa.

"Lah lo gimana sih, kan acara makan malam ibu lo itu semua temannya emak-emak rempong yah harus rapi dan kelihatan alim lah bego!" tukas Alna.

"Yaudah yuk turun, orang pada nungguin lo." kata Alna


Dan saat turun, Zefa shock sekali karena ada banyak orang disana dan juga seseorang yang benar-benar membuatnya ingin pingsan dan tubuhnya menjadi lemas.

"Yeza ngapain disini?" tanya Zefa.





Alna mendekatkan wajahnya ditelinga Zefa. "Lo bego apa terlalu polos sih. Ini tuh acara lamaran lo."





"Hah lamaran?!" pekik Zefa membuat semua tatapan jatuh kepadanya.




***




Jangan lupa vote, komen dan follow.

Continue Reading

You'll Also Like

452K 16.6K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
146K 15.3K 51
Semula, kehidupan perkuliahan Airin Divyanita sebagai mahasiswa kedokteran baik-baik saja. Lurus dan terlampau datar. Namun, tiba-tiba merumit semenj...
988 504 19
Cerita ini berkisah tentang Melinda, seorang gadis yang berusaha memperoleh keadilan dan kebenaran dari orang orang sekitarnya. Hidup tragisnya berm...