LOFZEZA JOURNEY [END]

By holayva

26K 4.7K 638

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BI... More

Info
1. Ini Bukan Romeo Juliet
2. Batu dan Kapas
3. Pembalut Bertabur Rasa
4. Kopi Manis Bikin Apes
5. Dilabrak
Ilustrasi Cast 1
6. Tamunya Meresahkan Bund
7. Kue Putu Lewat
8. Pacaran Tanpa Jadian
9. Resmi
10. Pasangan Julid
11. Uwu
12. Hujan Dan Gombalan
13. Buku Kegiatan Pacaran
14. Paket Misterius
15. Yeza Butuh Penjelasan
16. Bye Tiara
17. I Love U 12000
18. Berdua Bahagia
19. Ini Ulah Siapa?
20. Motor Butut Keberuntungan
21. Yeza Mendapatkan Penjelasan
22. Gak Bisa Bahasa Inggris
23. Back To School, Back To Bad Day
24. Kita Putus Saja
25. Fakta Yang Menyakitkan
26. Selamat Tinggal
27. New Life
28. Mungkin Memang Takdir Tuhan
29. Cemburu
31. LDR
32. Surprise Yang Tidak Biasa
33. Lamaran
34. Ini Semua Karna Nasi Goreng
35. Terungkap
36. Kembali?
37. Back To Jakarta
38. Mahasiwi Gatal Minta Dijitak
39. Salah Paham Lagi
40. Kedua Kalinya
41. Take Me Home
42. Terpisah Lagi
43. Pergi Untuk Selamanya
44. Tanpa Zefa
45. Wanita Itu dan Kopi
46. Anare Cahayu Versada
47. Aksi Nyata Yeza
48. Menikah?
49. Rencana Pernikahan
50. Siapa Dia?
51. Kembalinya
52. Akad
53. Hanya Mimpi- Ending
HELICODICEROS [DELETE]

30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?

387 65 28
By holayva






30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?







Saat ini, Zefa sedang berada diruang rawat kakek Yeza. Yap, setelah pengakuan Yeza yang mengatakan bahwa dirinya cemburu karena mengetahui Zefa sudah menikah dan penjelasan yang Zefa berikan, akhirnya Yeza memberanikan diri untuk mengenalkan Zefa kepada kakeknya dan itu juga atas persetujuan dari Zefa.



Namun saat Zefa dan Yeza berjalan menuju ruang rawat, mendadak Hana memanggil Zefa karena kakek Adam mengalami peningkatan detak jantung.

Untung saja itu karena kakek Adam menonton tayangan televisi yang membuatnya emosi.

"Kakek sih, kan udah Yeza bilang gak usah nonton sinteron azab kayak gitu!" kata Yeza.

"Terus kakek harus nonton apa? masa kakek nonton naruto lagi? yang ada kakek makin emosi." balas kakek Adam dengan nada lelucon.

Zefa yang mendengar itu mencoba menahan tawanya agar tidak keluar. Sungguh, Zefa sekarang tahu dari mana asal sikap humoris Yeza.

"Eh manis bener dokternya kakek," kata kakek Adam.

"Iya dong, mantan Yeza gituloh." balas Yeza. "Tapi bentar lagi balikan, ya gak bu dokter?" lanjutnya.


Kakek langsung menjewer Yeza. "Umur mu udah tiga puluh tahun Yeza. Jangan pacar-pacaran, kalo serius segera dilangsungkan mumpung hidung kakek masih mengeluarkan dan menghirup udara."

"Emang hidung kakek kan udah gak bisa menghirup." balas Yeza membuat kakek semakin menguatkan jewerannya.

"Ampun kek, sakit ini mah. Yeza malu loh ada calon disini ih."

Kakek melepaskan jeweranya dari telinga Yeza. "Nama mu Zefa kan, bu dokter?" tanya kakek.

Zefa mengangguk kikuk. "Iya kek, kakek tahu darimana ya?"

"Itu nametag mu," jawab kakek.

"Enggaklah kakek bercanda. Yeza itu selalu cerita ke kakek kalo dia punya pacar cuma karena bodoh, dia malah bikin pacarnya itu pergi." lanjut kakek.

"Dih kakek soktau, siapa tau kan pacar Yeza yang lain." elak Yeza.

"Kamu kan baru pernah pacaran sekali, Yeza! jadi gak usah bohong." tukas kakek.

Zefa tertawa kecil. "Yaudah yah kek, kakek harus banyak-banyak istirahat biar cepat sembuh. Saya dan Yeza keluar dulu." kata Zefa.

"Tunggu dulu," ucap kakek. "Yeza, dengerin! kalo kamu serius sama dokter Zefa, segera halalkan. Umurmu sudah 30 tahun dan itu sudah bukan waktu untuk bermain-main. Kakek juga ingin melihat kamu menikahi seorang wanita sebelum kakek benar-benar pergi, bukan begitu bu dokter?"

Zefa kikuk. "Eh- iya kek."


Yeza malah cengengesan. "Kalo juga pihak wanitanya mau, bukan begitu bu dokter?"

Kakek tersenyum melihat tangan Zefa yang mulai mencubit lengan Yeza.

"Yaudah, kakek mau istirahat. Kalian boleh keluar sana."

Yeza dan Zefa pun keluar dari ruang rawat itu.

"Gue duluan ya, soalnya masih ada pasien." pamit Zefa.

"Oke, eh btw gue udah gak punya id line lo. Boleh gue minta?" tanya Yeza.


Zefa mengangguk lalu menyebutkan id line miliknya kepada Yeza. "Oke udahkan, gue permisi dulu."

Langkah Zefa terus menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangannya, sebenarnya alasan ada pasien hanyalah pembualan Zefa untuk menjauh dari Yeza sebelum pipinya menjadi merah seperti kepiting rebus dan sebelum baper mulai merajalela di hatinya.


Bunyi notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel Zefa ketika wanita itu sudah berhasil mendaratkan bokongnya di kursi yang ada didalam ruangannya.



YzGardana
Nanti malam lo free?
Gue mau ajak lo makan malam.


Anda
Gue pulang kerja jam 8, Za.
Gak sempat kayaknya tuh.

YzGardana
Sempat tuh, ntar malam gue jemput.

Anda
Okelah.


***




Malam hari pun tiba, Zefa saat ini sedang membereskan ruang kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang. Namun ia baru teringat jika ia lupa memberitahukan kepada Alaska jika dia akan pulang sendiri.

Pintu ruangan pun terbuka dan menampilkan wajah Rainike, Jarren, Darren dan Raihan.

"Lo ikut pulang gak?" tanya Rai.

Zefa menggeleng. "Enggak, kalian duluan aja." jawab Zefa.


Mereka mengangguk lalu menutup kembali pintu itu dan pergi.

Setelah itu Zefa mengeluarkan ponselnya untuk memberitahukan kepada Alaska bahwa ia tidak usah dijemput namun baru saja ingin memgirimkan pesan, Alaska lebih dahulu menelfon dan mau tidak-mau harus Zefa angkat.

"Halo ska, lo gak perlu jemput ya soalnya gue ada janji." kata Zefa.



"Oke," balas Alaska lalu mematikan sambungan telfon tersebut.

Sebelum keluar, Zefa tidak lupa mematikan lampu lalu keluar dan menutup pintu.


Kini koridor sangat sepi bahkan satu orang perawat pun tidak terlihat lagi keadaan udara yang tiba-tiba menjadi dingin membuat bulu kuduk Zefa merinding dan makin merinding saat Zefa sadar bahwa seperti ada orang yang sedang mengikutinya.


Langkah kaki pun semakin Zefa percepat namun langkah kaki orang itu juga semakin cepat hingga saat tangan seseorang menyentuh pundak Zefa, dengan sigap Zefa menendang orang itu.

"Yeza!" pekik Zefa.

Dan sang pemilik nama kini sedang meringis kesakitan karena kesakitan akibat tendangan yang Zefa berikan lumayan cukup kuat dibagian perutnya dan menabok kepala Yeza menggunakan tasnya.

Zefa mendadak panik dan membantu Yeza menuju ke igd. "Lagian lo kek penguntit tau gak!" pekik Zefa.

"Lo kebiasaan sih pake earphone jadi gak dengerkan kalo gue panggil!" balas Yeza.

Zefa cengengesan. "Hehe lupa gue copot." kata Zefa.


Sembari menunggu kepala Yeza diobati, Zefa sesekali memerhatikan mimik wajah Yeza yang kesakitan saat diobati.

Bagaimana tidak, kepala Yeza dibagian jidatnya sampai tergores lecet karena terkena tas Zefa sehingga kali ini Zefa sangat merasa bersalah akan tindakannya yang sungguh bar-bar itu.

"Udah dok, temannya udah boleh diajak pulang." kata perawat yang menangani Yeza.

Zefa mengangguk lalu tersenyum. "Makasih ya Septi, kalo begitu saya permisi dulu." kata Zefa lalu membawa Yeza pergi dan keluar dari rumah sakit.


"Sekarang kita mau kemana?" tanya Zefa.

"Gue mau ajak lo makan malam, di warung makan pakde Tono. Lo gak masalahkan makan disana?" kata Yeza.

Zefa menggeleng. "Gakpapa kok."

"Siapa taukan lo gak mau terus habis tuh pas gue tanya mau makan dimana lo bilang terserah terus habis tuh gue usulin lagi lo gak mau terus habis tu——,"



"Shut diem lo, buruan jalan sebelum gue berubah pikiran nih!" ancam Zefa dan Yeza pun segera menjalankan mobilnya menuju tempat yang ia sebutkan tadi.


Ketika mobil itu tiba didepan warung tersebut, Yeza dan Zefa segera keluar dari mobil dan masuk kedalam warung.

Keadaan warung saat ini, ramai pengunjung. Ada yang datang bersama pasanganny dan ada juga yang datang bersama sang kekasih seperti mereka, mungkin?


Setelah memesan makanan sesuai keinginan masing-masing, beberapa menit kemudian pesanan mereka jadi dan entah karena belum makan atau memang selera, Zefa segera melahap makanan miliknya begitu juga dengan Yeza.

Kini, Yeza tiba-tiba saja menatap wajah Yeza dengan sangat lekat dan tentu saja Zefa sadar namun ia tidak berani menatap balik kearah Yeza sebab jangankan melihat, untuk mengunyah makanannya saja ia sambil senam jantung karena mendadak gugup.

"Zefa," panggil Yeza.

Zefa langsung mengkondisikan  wajahnya agar tidak terlihat gugup dan setelah itu ia memberanikan dirinya untuk menatap balik kepada Yeza.

"Kenapa, Za?" tanyanya.

"Lo boleh kok tampar gue sekarang," lirih Yeza.

"Apaan sih Za! gak jelas lo." tukas Zefa.


Yeza mendadak mengenggam tangan Zefa dengan kuat. "Lo boleh tampar wajah gue, Fa. Gue ikhlas selagi itu bisa menebus kesalahan gue dimasa lalu, kesalahan gue yang udah berani memaki lo bahkan sampai bikin lo nangis dan pergi jauh. Lo terlalu baik sampai udah berhasil melupakan kesalahan gue, sedangkan gue selama 12 tahun sedikit pun gak bisa maafin diri gue sendiri dan selalu aja menyesal."

"Yeza lo kenapa sih, gue kan udah bilang kalo gue udah maafin lo."


"Gak Fa, gue gak bisa. Gue selalu merasa kalo gue orang yang paling jahat didunia karena udah berhasil bikin perempuan baik kek lo sampai nangis bahkan mulut gue sendiri udah mengeluarkan kata-kata haram ke lo."


"Yeza dengerin," titah Zefa. "Disini yang salah bukan lo ataupun gue. Gak ada yang bisa disalahin karena masalah dimasa lalu kita itu disebabkan oleh kesalahpahaman. Gue juga dulu kalo jadi lo bakalan ngelakuin hal yang sama bahkan mungkin lebih dari itu. Terus kalo lo mau tau kenapa gue bisa memaafkan lo semudah itu, itu semua karna rasa sayang gue ke lo lebih besar dari pada rasa sakit."

"Gue kangen sama lo Fa, seandainya gue bisa tetap manggil lo milik gue,"lirih Yeza.

Zefa diam sebentar lalu menyuapi sesendok makanan miliknya kemulut Yeza dan tentu saja Yeza kaget. "Lo masih bisa kok, gue kasih lo satu kesempatan lagi." jawab Zefa.


Yeza kaget bukan main. "Beneran, Fa?"

Dan Zefa mengangguk. "Makasih banget."

"Tapi diumur kita sekarang udah bukan waktunya buat main-main Za. Kita udah bukan anak sma lagi yang bebas berpacaran ditambah lagi kita udah punya kehidupan masing-masing yang pasti akan menyibukkan kita."




"Besok, gue lamar lo!" seru Yeza.



"Gila lo!" tukas Zefa dan setelah itu mereka tertawa.





"Gue beneran, Zefaa."




***





Jangan lupa vote, komen dan folow.

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 158K 39
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACAA. THANK YOU♡] FYI: CERITA INI SUDAH MEMASUKI TAHAP REVISI LEBIH BAIK Jika di tanya apa yang paling Jenessa benci di...
3.7M 414K 61
Arashya Derya Rayyanka. Nama itu tercantum pada kartu rencana studi milikku. Ia adalah dosen yang dikagumi karena parasnya yang rupawan, tapi tidak...
309 64 17
Saat kelas 12 tiba-tiba Zoe dijodohin oleh orang tuanya! Hello, sekarang tahun 2023! Masih jaman Perjodohan? Tentu Zoe menolak keras, meskipun itu...
Miss Rempong By UNI

General Fiction

3.8M 517K 57
Kinanti Wijaya atau orang-orang sering memanggilnya Kiwi merupakan mantan 3rd runner-up Miss Universe perwakilan dari Indonesia, semenjak menorehkan...