MANAGER KESAYANGAN | NCT 127...

By Anggriani127

2.5M 378K 116K

[Penuh dengan typo, tapi kalau mau dibaca ya silahkan] Yang namanya kesayangan itu ya disayang bukan malah d... More

Prolog
1.Lee Nara
2.Bad MENU
3.Bekal
4.Naif?
5.Si Maknae
6.Sang Leader
7. Xiaojun
8.Baby BOY
9.Qian Kun
10.Suap?
11.Lelah
12.Hadiah For Maknae
13.Laporan Palsu?
14.Good People
15.Empat Mata
16. Pelukan Dari Sahabat
17.Orang Jahat
18.Back Home
19.Son Aera
20.Nyonya Lee
21. Park Taehoon
22.Akhir Untuk Awal
23.Mark Lee
24.Hampir Salah Paham
25.Lee Taeyong
26.Na Jaemin
27. Mulai Curiga
28. Dong Sicheng
29. Bae Jinyoung
30. Busan
31. After Meeting
32. Kesadaran
33. Lucas
34. Pembelaan Yang Sia Sia
35. Sandaran
36. Malarindu
37. Fansign
38. Ong Sena
39. Khawatir (1)
40. Khawatir (2)
41. New Member
42. Nara Sakit
43. Pergi
44. Hilang
45. Super M
46. Insomnia
47. Post It
48. Summer Fight
49. Nakamoto Yuta
50. Leo & Lia (1)
51. Leo & Lia (2)
52. Wasiat
53. Lee Daehwi
54. Quality Time
55. Sengaja
56. Bertemu
57. Chittaphon Leechaiyapornkul
58. Sakit
59. Fakta
60. Kim Doyoung
61. TENNARA
62. KUNNARA
64. Liu Yangyang
65. Kim Jungwoo
66. Lokasi Syuting
67. Nara Kembali
68. Lee Jeno
69. Duo Maknae
70. Seo Johnny
71. Dejavu
72. Berantem
73. Menyesal
74. Lee Haechan
75. Zhong Chenle
76. Cry
77. Curhat
78. Sorry
79. Hendery
80. Pulang
81. Hwang Hyunjin
82. Sungchan & Shotaro
83. Lee Joon Young
BUKAN UPDATE!!
84. Keputusan
85. Tentang Kita
86. Janji Papa
87. Choi San
88. Jeong Jaehyun
89. Huang Renjun
90. Moon Taeil
91. GRADUATION πŸ‘©β€πŸŽ“
92. CANDLE LIGHTπŸ’š
93. RESONANCE
94. CONCERT
95. NO LONGER
96. UNIVERSE
97. BEAUTIFUL
98. Sweet Or Bad Dream
99. Takeaway
100. Night Talk
101. End to Beginning
102. Luka

63. Keluh Kesah

25.5K 3.5K 1.3K
By Anggriani127

Happy Reading Sijeuni☘️

Pukul 01.00

Nara baru tiba di apartemen nya dan melihat keadaan apartemen nya yang terang benderang.

Perasaan tadi pagi aku mematikan semua lampu?

"Nuna!!"

Nara pun menoleh ke sumber suara dan terlihat Jisung baru keluar dari area dapur membawa segelas susu vanila.

Jisung buru buru menaruh gelas itu di meja dan berlari kearah Nara lalu memeluk Nara erat.

"Nuna, akhirnya Nuna pulang"

Nara diam, ia masih belum bisa memahami keadaan sekarang? Bagaimana caranya Jisung bisa ada di apartemen nya tengah malam seperti ini?

Nara pun membalas pelukan Jisung, memastikan ini bukan sebuah halusinasi.

Tak lama muncullah 2 orang dari arah dapur Nara, mereka adalah Jaemin dan juga Eunha.

"Kalian kenapa bisa ada disini?" tanya Nara meminta penjelasan

"Jaemin Jisung yang meminta ku untuk mengantar mereka kesini, tadi aku sudah menyuruh mereka pulang karna kau tak kunjung datang tapi mereka menolak dan tetap kekeh bertahan disini untuk menunggu mu pulang"

"Aku juga sudah menelfon Taeyong dan memberitahu nya kalau mereka berdua sedang bersama ku, jadi kamu tenang saja karna Taeyong tidak tau mereka ada di apartemen mu" jelas Eunha

"Untuk apa kalian datang ke apartemen ku? Dan untuk apa kalian menunggu ku?" tanya Nara

"Nuna tidak suka bertemu dengan kami?" tanya Jisung

"Bukan tidak suka, tapi kenapa harus sekarang? Apa yang membuat kalian jauh jauh datang kemari? Kalau kalian ingin bertemu dengan ku kalian bisa menelfon ku, iya kan?"

"Tapi Nuna tidak pernah mengangkat telfon dari kita semenjak Nuna pergi dari dorm,jadi apa salahnya kita mencari cara agar bisa bertemu dengan Nuna?" sahut Jaemin

Skatmat, Nara diam.

"Nuna tidak mau bertemu lagi dengan kami?" tanya Jisung lagi

"Bukan tidak mau, tapi bagaimana dengan jadwal kalian? Kalian masih-"

"Kami bisa pergi dari sini besok subuh, Nuna tenang saja" potong Jaemin membuat Nara lagi lagi terdiam.

"Mereka berdua datang membawakan sebagian barang mu yang ada di dorm, itu salah satu cara agar mereka bisa menemui mu" ucap Eunha

"Barang ku? Jadi kalian yang mengambil barang ku? Kenapa kalian yang ambil? Siapa yang mengizinkan kalian untuk-"

"Aku yang memaksa Bibi Sun memberikan kunci kamar Nuna, dan juga menyuruh Bibi Sun berbohong kepada Nuna jika bukan Bibi Sun yang mengambil barang Nuna melainkan aku, aku yang mengambil barang Nuna"

"Malam itu aku nggak sengaja dengar pembicaraan Nuna sama Bibi Sun lewat telfon, dari situ aku berpikir ini adalah salah satu cara supaya aku bisa ketemu sama Nuna" jelas Jaemin

Nara mengusap wajahnya, "Kalian membuat kesalahpahaman lagi di dorm, iya?"

"Sengaja, aku suka melihat mereka bertengkar" jawab Jaemin

"Kau suka melihat Nuna mu menderita?" tanya Nara membuat Jaemin terdiam.

"Lupakan, aku akan mengurus kesalahpahaman ini besok. Yaudah, sekarang kalian istirahat, besok kalian masih ada jadwal bukan?"

"Nuna marah sama kita?" tanya Jisung

"Tidak, Nuna tidak marah kok"

"Bohong, Nuna pasti marah sama kita. Kita udah bikin Nuna makin pusing mengurus dorm kita, iya kan?"

"Itu sudah tugas ku, pusing, capek, mengeluh itu adalah resiko yang sudah harus aku terima dari awal, jadi sekarang kalian istirahat ya? Jangan sampai kalian sakit, cukup hyung kalian saja yang sakit ya?" ucap Nara mengusap pipi Jisung.

"Iya Nuna"

"Jaemin, istirahatlah jangan pikirkan ucapan Nuna yang tadi ya?"

"Iya Nuna"

"Kalian berdua istirahat di kamar Nuna saja jangan disini" ucap Nara saat Jaemin dan Jisung hendak duduk di sofa milik Nara

"Tapi Nuna-"

"Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Eunha, kalian masuk lah"

"Baiklah"

Jaemin dan Jisung pun bangkit dan pergi masuk ke dalam kamar Nara. Setelah memastikan mereka masuk barulah Nara bisa duduk di sofa miliknya.

"Kau darimana saja?" tanya Eunha seraya menyodorkan segelas teh hangat kepada Nara.

"Menjenguk Ten oppa, oh ya? Bagaimana bisa mereka tau alamat apartemen ku? Apa Bibi Sun-"

"Mereka datang ke rumah ku dan memaksa mengantar mereka kesini,awalnya aku nggak mau tapi karna mereka terus memaksa jadi aku kasian makanya aku antar mereka kesini, dan menunggu sampai kau datang"

"Tadi aku sudah menyuruh mereka pulang tapi mereka tidak mau dan kekeh menunggu mu disini, jadi mau tidak mau aku juga harus menemani mereka disini"

"Dan karna ini sudah hampir pukul 2 pagi, aku tidak mau pulang. Jalanan diluar sangat dingin sekarang" cerocos Eunha seraya meminum teh hangat buatan nya.

"Bibi Sun tidak memberitahu ku kalau Jaemin yang mengambil barang ku" ucap Nara

"Emangnya kenapa? Kamar mu tidak ada rahasia macam macam kan?"

"Tidak ada, hanya saja- kesalahpahaman di dorm itu akan semakin menumpuk nantinya"

"Biarkan saja, dari awal mereka emang nggak pernah paham sama kondisi kamu kan? jadi sekarang untuk apa kamu pahami kondisi mereka? Pikirkan kondisi kamu sendiri, sebentar lagi mereka bukan tanggung jawab kamu lagi" jelas Eunha

Nara diam.

"Berhentilah memikirkan keadaan orang yang tidak pernah memikirkan mu, paham?"

"Daehwi sudah urus masalah perawat itu kan? Perawat yang menemui malam mu malam itu?" tanya Eunha

"Entah, aku tidak peduli Daehwi mau ngapain perawat itu. Itu kebijakan rumah sakit, aku capek berurusan sama rumah sakit. Aku pergi kesana karna aku sakit, dan berharap ketika aku pulang aku akan menjadi lebih sehat dari sebelumnya, tapi apa? Aku justru malah makin sakit"

"Hatiku,pikiran ku, batin ku, fisik ku, semua sakit. Kapan terakhir kali aku sehat? Entahlah, aku bahkan nggak bisa bernafas dengan tenang tiap detik nya" keluh Nara

Eunha menaruh cangkir teh nya dan meraih tangan Nara lalu menggenggam nya.

"Sebentar lagi, sebentar lagi kamu akan kembali sehat. Jadi, bertahanlah"

"Lucu ya? Aku mengeluh sakit tanpa ada luka sedikit pun yang berdarah di tubuh ku, mungkin kalau aku mengeluh didepn orang lain mereka akan mengatakan jika aku gila, iya kan?"

"Jangan bicara seperti itu, kamu masih punya sahabat jadi jangan mengeluh didepan orang lain yang tidak mengenal mu, bukan hanya kamu yang makin sakit tapi sahabat mu juga"

"Rei, Baejin dan Daniel mungkin nggak ada disamping kamu sekarang karna mereka masih sibuk ujian kuliah tapi bukan berarti mereka nggak ada untuk kamu? Apapun yang terjadi mereka pasti ada di pihak kamu, Ra. Jadi jangan cari orang lain untuk berkeluh kesah ya?"

Nara diam.

"Aku nggk masalah kamu nggk percaya sama aku, yang penting kamu harus tau kalau aku selalu percaya sama kamu"

"Aku emang nggk tau masalah kamu apa,yang aku tau aku bisa buat kamu bahagia dan melupakan masalah kamu sekarang, itu aja" ucap Kun

"Aku jahat" lirih Nara namun masih bisa didengar oleh Eunha.

"Jangan bicara seperti itu" ucap Eunha

"Sudahlah, lebih baik kau tidur ini sudah mau pagi" ucap Nara mengalihkan topik pembicaraan.

"Kau juga tidur, Ra"

"Aku mau cuci muka dulu, aku banyak bermain tadi" ucap Nara lalu bangkit dan pergi ke kamar mandi yang ada diluar kamarnya.

Eunha diam membiarkan Nara pergi ke kamar mandi, tiba tiba pandangan nya terfokus pada hp Nara yang menyala tanda sebuah notif pesan masuk.

Kun oppa.

Aku sudah sampai di dorm dengan selamat.

Kalau kamu belum tidur jangan dibalas, langsung tidur aja dan jangan hiraukan pesan ku.

Kalau kamu sudah tidur, jangan bangun. Tidur aja, besok baru dibalas.

Good night :)

Tanpa sadar Eunha tersenyum membaca 4 pesan yang dikirim kan laki laki berdarah China itu.

Kau benar benar ingin melupakan Seongwu rupanya, Ra.

Setelah mengirim pesan itu, Kun pun membuka pintu dorm dan masuk ke dalam dorm. Terlihat masih ada beberapa member yang belum beristirahat.

"Hyung darimana?" tanya Xiaojun

"Ada urusan tadi, kalian kenapa belum tidur? Udah hampir jam 2 pagi loh?" tanya Kun

"Gpp, cuma lagi pengen nonton bareng aja" jawab Hendery

"Tadi habis ribut lagi" lapor Yangyang seraya duduk disebelah Kun.

"Ribut? Ada masalah apalagi?"

"Taeyong hyung marah karna Doyoung hyung pulang nggk kasih kabar dulu"

"Cuma itu? Yang penting udah lapor sama Eunha, nggk masalah kan pulang ke rumah?" tanya Kun

"Yang jadi masalah, Doyoung hyung nggk mau ngomong sama Taeyong hyung" jawab Hendery

"Kok gitu?"

"Kata Doyoung hyung, ada sesuatu yang disembunyikan sama Taeyong hyung masalah perasaan? Aku kurang tau,karna aku rasa itu masalah orang dewasa jadi ku tinggal pergi ke kamar deh" curhat Yangyang

"Perasaan?"

"Iya, dan Taeyong hyung bingung perasaan apa yang dimaksud sama Doyoung hyung" jawab Hendery

"Yang jelas urusan perempuan" sahut Xiaojun

"Perempuan? Siapa?" tanya Yangyang

"Lebih baik kalian tidur, jangan begadang besok kita masih ada jadwal rekaman" ucap Kun

"Tapi perempuan siapa yang-"

"Jangan pikirkan ucapan Xiaojun, dia lagi ngaco ayo kembali ke kamar" ucap Kun menarik Yangyang dan juga Hendery.

Setelah memaksa Hendery dan Yangyang pergi ke kamar, Kun pergi ke kamarnya untuk istirahat. Di kamar, sudah ada Winwin yang tertidur dengan nyenyak dn juga Xioajun yang baru selesai cuci muka.

"Hyung seharian kemana aja? Nggk ada ke perusahaan dan juga nggk ada di rumah sakit?" tanya Xioajun

"Ada urusan"

"Bertemu dengan Nara?" tebak Xiaojun

Kun diam dan saat itu juga Xiaojun tersenyum.

"Aku memang tidak melihat Nara, tapi aku melihat keadaan Ten hyung" sambung Xiaojun

"Ada apa dengan Ten?"

"Menurut hyung?"

"Yang jelas baik baik saja" jawab Kun

"Jauh dari kata baik baik saja" koreksi Xiaojun

"Maksud mu?"

"Entahlah, saat tadi kami menjenguk nya aku tidak melihat sisi Ten hyung yang aku kenal" jawab Xiaojun

Kun diam.

"Besok Yangyang akan ikut menjemput Ten hyung bersama dengan Eunha, kau juga ingin ikut?"

"Tidak"

"Aku juga tidak"

Kun pun melepas jaket nya dan menggantung nya di gantungan baju yang ada di kamar.

"Selain itu, Jaemin Jisung juga tidak pulang malam ini" ucap Xiaojun membuat Kun yang hendak pergi ke kamar mandi menjadi terhenti.

"Jadi mereka tidak ada di dorm malam ini?"

Xiaojun mengangguk.

"Mungkin mereka pulang kerumah mereka" ucap Kun

"Hyung lupa kalau Jaemin tadi pagi membawa barang barang Nara?"

Lagi. Langkah Kun terhenti.

"Jadi maksud mu, mereka bertemu dengan Nara untuk mengantar barang itu, iya?"

"Bisa jadi"

"Tapi Nara dari pagi bersama ku, maksud ku- aku seharian ini ada bersama Nara dan aku tidak ada melihat gerak gerik Nara yang mencurigakan" jelas Kun

"Memang selama ini dia terlihat mencurigakan? Aku rasa, dia selalu bersikap sangat tenang seolah tidak terjadi apa apa dari awal dia masuk ke dalam dorm ini, iya kan?" tanya Xiaojun

Kun diam.

"Sudah kubilang, Nara itu gadis licik. Dia pintar membuat keadaan baik baik saja padahal dia sendiri sedang jauh dari kata baik"

"Penyakitnya yang bikin dia kayak gini, self injury. Dia lebih suka melukai diri sendiri daripada orang lain, bisa saja yang kau ajak jalan siang tadi hanyalah raga Nara, sedangkan batin dan pikirannya masih tertinggal dan tersiksa disuatu tempat yang tidak bisa dilihat orang lain, iya kan?"

Kun terdiam.

"Aku harap aku tidak salah orang kali ini,karna aku sempat menaruh kepercayaan kepada Taeyong hyung untuk bisa  membantu Nara keluar dari keadaan ini, tapi bukan malah membantu Taeyong hyung justru membawa Nara makin tenggelam dalam masalah yang nggak tau dimana ujungnya"

"Pengorbanan Taeyong hyung terhalang gengsi, dan aku harap hyung tidak seperti itu" ucap Xiaojun

Kun mengangkat kepalanya lalu menatap Xiaojun yang sedang menatap nya penuh harap.

"Kenapa kau menyuruh ku? Kenapa tidak kau saja yang berjuang untuk mengeluarkan Nara dari masalah ini?" tanya Kun.

Ini pertanyaan yang salah - author🙏

Xiaojun menyunggingkan senyum nya. "Aku memberi mu hati hyung, lalu kenapa kau meminta jantung?"

"Aku menyuruh mu karna aku mau mau membantu mu, aku mau ada di pihak mu, paham?!"

"Lalu setelah aku berhasil, apa yang akan kmu lakukan? Menusuk ku dari belakang?" tanya Kun

"Ck, aku kira cuma Ten hyung yang punya otak udang ternyata kau juga hyung" Ucap Xiaojun sedikit tertawa hambar

"Lebih baik aku menerima serangan sekarang daripada aku harus mendapatkan pengkhianatan nantinya" ucap Kun

"Jadi apa mau mu sekarang? Kau mau bersaing dengan ku?"

Kun diam.

"Hyung, aku sudah menyerah dari awal karna aku tau Nara tidak akan pernah membuka hatinya untuk ku makanya aku menyuruh mu maju untuk memperjuangkan dia, tapi kenapa kau malah mau menjadikan ku musuh juga? Sadar hyung, kau tidak bisa memperjuangkan Nara sendirian" ucap Xiaojun seraya menunjuk wajah Kun dengan jari telunjuk nya.

Kun diam.

"Kalau hyung mau menjadikan ku musuh, hyung bisa kalah sama Ten hyung. Karna aku rasa, dia sudah punya satu langkah penyesalan untuk meminta maaf kepada Nara" ucap Xiaojun

Kun masih diam.

"Istirahat lah hyung, aku mau tidur di kamar Chenle. Kasian dia sendirian" ucap Xiaojun lalu pergi keluar dari kamar.

Kun mendudukkan dirinya diatas kasur.

"Penyakitnya yang bikin dia kayak gini, self injury. Dia lebih suka melukai diri sendiri daripada orang lain, bisa saja yang kau ajak jalan siang tadi hanyalah raga Nara, sedangkan batin dan pikirannya masih tertinggal dan tersiksa disuatu tempat yang tidak bisa dilihat orang lain, iya kan?"

"Itu tandanya,aku belum berhasil membahagiakan Nara. Karna yang pergi bersama ku tadi pagi, bukanlah jiwa Nara melainkan hanya raga nya saja" lirih Kun.

Tanpa Kun sadari, seseorang yang menyembunyikan wajahnya dibalik selimut mendengar semuanya.



KEESOKAN PAGINYA.

"Dimana Nara Nuna?" tanya Jisung saat melihat Eunha yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan.

"Ada di balkon apartemen"

Baru saja Jisung hendak menyusul Nara, Eunha lebih dulu menahan tangannya.

"Jangan susul Nara, dia sedang menelfon Appa nya"

"Benarkah?"

"Lebih baik kalian sarapan sekarang,nanti aku antar kalian kembali ke dorm, okey" ucap Eunha

"Lalu Nara Nuna?" tanya Jaemin

"Tidak tau"

"Tapi Nara Nuna tetap pergi ke kantor kan?

"Aku tidak tau, tapi aku rasa dia tidak ikut karna hari ini tidak ada rapat" jawab Eunha

"Jadi Nuna datang kalau ada rapat doang?"

"Ya, dia hanya perlu fokus laporan bulan ini"

Jisung diam.

Tak lama Nara datang dan langsung duduk di kursi yang ada di meja makan mini itu.

"Makasih sudah membuat sarapan" ucapnya kepada Eunha

"It's okay"

"Nuna tidak ikut kami ke kantor?" tanya Jaemin

"Tidak, aku ada urusan lain hari ini"

"Nuna kapan kembali ke dorm?" tanya Jisung

"Secepatnya, mungkin besok" jawab Nara

"Kau yakin?" giliran Eunha yang bertanya sekarang.

"Aku sudah terlalu lama meninggalkan dorm, aku harus kembali secepatnya. Kalau direktur tidak menambah waktu ku, ini akan menjadi bulan terakhir ku bekerja di perusahaan" jelas Nara

"Aku rasa, direktur akan menambah waktu mu nanti" ucap Eunha

"Kita lihat saja nanti"

Setelah sarapan, mereka ber-4 bergegas keluar dari apartemen Nara.

"Jangan bikin kesalahpahaman lagi ya" ucap Nara mengusap pipi Jaemin.

Jaemin hanya diam.

"Nuna beneran bakal pulang ke dorm besok kan?" tanya Jisung

"Kalau tidak ada halangan aku akan pulang, doakan saja"

"Pasti Nuna"

"Eunha, aku titip mereka berdua ya? Jangan sampai para hyung nya menyalahkan mereka lagi" ucap Nara kepada Eunha

"Pasti"

"Dan untuk Ten oppa, salam kan aku ya aku sudah bilang kalau aku tidak bisa menjemput nya hari ini" ucap Nara

"Okey, kalau gitu aku pergi dulu ya" ucap Eunha

Nara mengangguk.

"Ayo masuk ke dalam mobil" ucap Eunha menyuruh Jisung Jaemin untuk masuk ke dalam mobil. Namun hanya Jisung yang masuk, sedangkan Jaemin tidak.

"Kenapa tidak masuk?" tanya Nara

"Aku akan terus membuat masalah di dorm sampai Nuna bener-bener kembali ke dorm lagi" ucap Jaemin

"Kok gitu?"

"Sengaja, aku masih mau Nuna lebih lama lagi jadi manager kita"

Nara diam.

"Nuna nggak bisa pergi gitu aja, aku yakin Nuna juga berat kan pergi dalam keadaan dorm berantakan kayak gini?" tanya Jaemin

"Nggk ada yang nggk berat, semua tanggung jawab yang aku bawa semuanya berat. Kalau kamu sengaja bikin masalah supaya aku bertahan lebih lama, mungkin itu pilihan yang bagus. Tapi ingat, sebagus apapun cara kamu untuk membuat ku bertahan disisi kalian saat ini akan lebih bagus lagi cara Tuhan untuk memisahkan nya"

"Kamu punya 1000 macam cara mempertahankan, tapi Tuhan punya 1001 macam cara untuk memisahkan"

"Jangan pernah lupakan takdir yang ada, aku tidak ditakdirkan untuk bertahan jadi jangan menahan ku jika aku ingin pergi nantinya"

Jaemin diam.
















Sesampainya di dorm NCT.

"Kalian baru pulang?" tanya Jaehyun saat melihat Jaemin dan juga Jisung yang baru masuk ke dalam dorm.

"Kalian datang sama si-"

"Bersama ku" jawab Eunha memotong ucapan Johnny.

"Jadi benar mereka menginap di rumah mu?" tanya Johnny

"Jaemin, Jisung kalian pergi ke kamar dan persiapkan diri untuk pemotretan hari ini" ucap Eunha kepada Jaemin Jisung.

"Iya Nuna"

"Untuk member NCT dream, kalian langsung berangkat aja ya? Jaemin Jisung nanti menyusul ke kantor" ucap Eunha

"Baiklah" ucap Renjun

"Dan untuk 127,kalian-"

"Dimana Jaemin Jisung?" tanya Taeyong yang baru turun dari lantai 2 bersama Jungwoo dan juga Mark.

"Mereka sedang bersiap siap" jawab Jaehyun

"Mau kemana kamu?" tanya Eunha saat melihat Taeyong hendak pergi ke kamar Jaemin Jisung.

"Aku-"

"Nara berpesan jangan menyalahkan mereka kali ini, atau kalian akan tau akibatnya" ucap Eunha

"Nara? Dimana Nara?" tanya Johnny

"Kenapa mencari? Bukannya sudah disuruh pergi?" tanya Eunha balik membuat Johnny terdiam. Sedangkan Eunha tersenyum dalam hati.

"Yangyang, kau mau ikut dengan ku menjemput Ten bukan?" tanya Eunha kepada Yangyang

"Iya Nuna"

"Hanya Yangyang?"

"Ya, mau siapa lagi? Nanti kebanyakan malah ribet" ucap Hendery

"Taeyong?" panggil Eunha membuat Taeyong menoleh kearah nya.

"Tidak apa apa, aku hanya memastikan keadaan mu baik baik saja" ucap Eunha

"Doyoung?" panggil Eunha, membuat Doyoung yang sedang sarapan menoleh ke arah nya.

"Ada apa?"

"Tidak, aku hanya ingin memastikan nama nama yang ada di buku laporan ku itu baik baik saja sekarang " ucap Eunha lalu kembali memperhatikan satu persatu member yang ada.

"Memang nya aku kenapa? Aku baik baik saja" elak Doyoung

"Lalu kenapa tidak pulang kemarin malam?" tanya Eunha membuat Doyoung terdiam.

"Kalau kau baik baik saja kau akan langsung kembali ke dorm setelah pertemuan mu dengan seseorang di rooftop rumah sakit malam itu, iya kan?" tanya Eunha membuat Doyoung refleks menoleh kerah Eunha.

"Ka-kau tau darimana?"

"Aku tidak tau siapa yang kau temui, tapi aku tau siapa yang sedang bermasalah malam itu" jawab Eunha santai

"Dimana Nara?" tanya Eunha kepada beberapa suster yang ada di ruangan itu.

"Nona Nara pergi menemui salah satu perawat di rooftop" jawab salah satu dari mereka.

"Rooftop? Mau ngapain mereka?!"

Eunha dengan cepat berlari menuju lift untuk pergi ke rooftop namun langkahnya terhenti saat melihat Doyoung yang lebih dulu masuk ke dalam lift.

Eunha menunggu diluar lift seraya memperhatikan di angka berapa Doyoung pergi.

Lantai 15.

Lantai itu tidak ada ruang rawat, itu tandanya Doyoung pergi menyusul Nara disana.



"Kau tidak mungkin menemui orang yang tidak kau kenal kan? Jadi aku rasa, orang yang kamu temui malam itu, aku mengenalnya" ucap Eunha.

Doyoung diam, ia tidak percaya bahwa ada orang lain yang mengetahui jika ia menemui Nara malam itu.

Sial!

"Aku cukup pandai menjaga rahasia, jadi kau tenang saja"

"Tapi-"

"Yangyang, ayo pergi! Kita harus menjemput Ten pagi ini" ucap Eunha lalu pergi keluar dari dorm

"Baik Nuna, aku duluan!" ucap Yangyang lalu pergi menyusul Eunha.

"Hyung menemui siapa?" tanya Jeno

"Bukan siapa siapa"

"Lebih baik kita pergi, kita sudah hampir terlambat" ucap Jaehyun lalu bangkit dan membawa tas nya pergi

"Sial, aku baru ingat ada jadwal!" ucap Yuta langsung bangkit dan mengambil tas nya lalu menyusul sebagian member 127 yang sudah keluar.

"Hyung nggak pergi?" tanya Lucas kepada Taeyong

"Pergi" jawab Taeyong seperti tidak bersemangat dan berjalan pergi keluar dari area dorm.

Sekarang, hanya tersisa Hendery, Lucas, Xiaojun, Kun, Winwin, Jaemin dan juga Jisung. Yang lain sudah pergi sesuai jadwal masing masing.

"Hyung kenapa? Dari tadi diam aja?" tanya Hendery kepada Winwin

Winwin hanya menggeleng.

"Sepertinya ada yang salah sama mimpinya tadi malam, sampai bisu kayak gitu" ucap Lucas

"Jaga bicara mu" tegur Kun

"Maaf"

"Tumben" ucap Hendery

"Salah lagi"

"Emang selalu salah"

"Terus siapa yang bener?"

"Tuhan"

"Kata Tuhan manusia nggak selalu salah,kadang kadang ada yang bener kok" ucap Lucas

"Tapi yang bener selalu disalahkan" sahut Xiaojun

"Kok nyaut? Aku ngomong sama Hendery bukan sama kamu" ucap Lucas tak suka.

"Aku dengar makanya aku nyaut"

"Nggk usah denger makanya"

"Nggak usah ngomong kalau nggak mau ada yang dengar" Ucap Xiaojun kesal

Sedangkan Kun? Ia tidak ada niat untuk melerai sama sekali. Semalam tidurnya sedikit tidak nyenyak karna banyak pikiran jadi lebih baik sekarang ia tidur karna hari ini ia memiliki jadwal sore hari.

Winwin juga tidak mau ikut campur dan lebih memilih menyusul Kun ke kamar namun langkahnya terhenti saat berpas - pasan dengan Jaemin Jisung.

"Apa kabar Hyung?" tanya Jaemin

Winwin diam.

"Aku sedang tidak baik baik saja sekarang, mungkin ini hukuman karna aku sudah lancang mengambil barang Nuna tanpa izin, iya kan?"

"Apa maksud mu?" Tanya Winwin

"Lebih baik tidak bertemu atau ditinggal begitu saja?" tanya Jaemin

"Jisung, ada keracunan makanan apa hyung mu ini? Kenapa malah jadi ngaco gini?" tanya Winwin

"Aku juga tidak tau Hyung"

"Lebih baik kita pergi ke tempat pemotretan sekarang, ayo!" ajak Jaemin

"Kami duluan Hyung"

"Ngohkey"




































Bagaimana yeoronbun?

Nyambung nggk sih? Soalnya lagi buntu banget nih otak 😂🙏🙏

Masih belum ada pencerahan.

Kebanyakan nonton youtube 😂

Kalau ada saran tolong komen ya, biar ada inspirasi.

Semoga suka.

Selamat membaca.

Bye bye pyonggg!! 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

61.4K 5.5K 14
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
34.9K 5.1K 27
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
357K 25K 32
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
64K 7K 25
" kamu ga sendirian angelina Christy " -chk