Brother ; Soojun/binjun

By jjuniebaby

42.4K 4.9K 728

Yeonjun dengan sifat manjanya berusaha sabar menghadapi Soobin yang seenaknya. . . . Soobin - Dom Yeonjun - S... More

One
two
tree
four
five
six
seven
eight
ten
eleven
twelve
thirteen
fourteen

nine

2.3K 326 86
By jjuniebaby


"Haish, berhenti memasang wajah seperti itu Yeonjun" Taehyung mulai geram dengan anaknya yang menatapnya dengan wajah yang dibuat-buat agar ia luluh. Dari semalam anaknya terus merengek memintanya mengundur waktu keberangkatannya ke Jeju padahal ia sudah mengundur nya sampai dua hari.

"Appa besok saja ya? Ya ya" ia meraih lengan Taehyung mengayunkan lengannya sambil merajuk tapi diabaikan.

"Appa, aku masih mau bersama Eomma hiks" sekarang ia pura pura menangis.

"Hhh, satu kotak ice krim mint choco?" Mendengar tawaran Taehyung, Yeonjun mengubah ekspresi wajahnya yang pura-pura menangis. Mengembangkan senyum manisnya tapi dirubah lagi dengan wajah yang seolah berpikir.

"Emm, aku mau sepuluh" tawarnya dengan menunjukkan puppy eyes yang menggemaskan.

"Itu terlalu banyak"

"Yasudah tidak boleh bawa Eomma!"

"Baiklah, sepuluh kotak mint choco" Tawar menawar antara ayah dan anak itu selesai dengan hasil yang sama-sama untung Taehyung mendapatkan istrinya, Yeonjun mendapatkan ice krim mint choco kesukaannya.

"Apa yang kalian bicarakan?" Jungkook datang menyajikan menu terakhir yang ia masak.

"Eung? Tidak ada. Appa bilang akan memberikan sepuluh kotak ice krim jika aku me-"

"Jika Yeonjunie menjadi anak baik selama kita pergi" Taehyung memotong ucapan Yeonjun. Jungkook hanya mengangguk melanjutkan menata makanan diatas meja makan.

"Sst, induk kelinci itu sedang sensitif jika dia tau dia ditukar dengan ice krim dia bisa mengamuk" bisik Taehyung pada anaknya.

"Berhenti berbisik cepat makan, dan hyung jangan selalu memberikan makanan manis untuk Yeonjun apa lagi ice krim sebanyak itu dia bisa sakit nanti. Aku akan memanggil Soobin"

"Lihat dia sangat sensitif" ucap Taehyung setelah Jungkook meninggalkan ruang makan.

Baru ingin menaiki tangga, yang dicari sudah menampakan diri dengan terburu-buru menuruni anak tangga.
"Ah, Eomma aku berangkat ya"

"Eh? Kenapa buru-buru? Yeonjun belum selesai sarapan kau juga belum sarapan ayo makan dulu"

"Tidak bisa Eomma aku ada urusan penting temanku membutuhkanku sekarang"

"Tapi makanlah dulu sedikit Eomma membuat makanan kesukaan mu"

"Maaf Eomma ini sangat penting. Aku berangkat ya —Cup" Soobin melangkah pergi setelah mengecup wajah Eommanya.

Jungkook kembali keruang makan. "Yeonjunie berangkat dengan Eomma saja ya?"

"Eh, kenapa sayang?" Tanya Taehyung

"Soobin sudah berangkat dia bilang ada urusan, aku juga sekalian mau cek butik sebentar sebelum kita berangkat nanti siang. tak apa kan?" Yeonjun mengangguk ia tidak masalah bahkan senang.

***

Jungkook memarkirkan mobilnya didepan pagar sekolah "sudah sampai. Belajar dengan benar okey?" Yeonjun mengangguk lucu lalu keluar setelah mendapatkan kecupan di dahinya.

"Yeonjun" baru beberapa langkah Eommanya memanggil.

"Ini makan siang untuk Soobin dia terburu buru tadi jadi tertinggal dan ini untukmu harus dihabiskan oke?"

"Iya Eomma"

"Baiklah sana masuk dadaah"

"Dahh Eomma" setelahnya ia kembali melangkahkan kakinya memasuki area sekolah.





Disisi lain...

Sepasang mata menatapnya tidak suka.

***

"Soobin aaa" Lia menyodorkan sendok berisi makanan untuk Soobin dan langsung ditepis.

"Ih Soobin kok gitu aku kan udah usaha bangun pagi buat bikin bekel kamu"

"Terus gue perduli?" Mendengar ucapan Soobin, seisi kantin yang melihat terkekeh menatap lia yang selalu ditolak. miris.

"Em, Soobin" bukan cuma Soobin yang menoleh tapi yang lain juga ikut menoleh.

"Ini bekal makan siang mu" Yeonjun memberikan kotak bekal ditangannya dan langsung diterima Soobin. "Kenapa lama hm" ucap Soobin.

"E-eh..maaf" Yeonjun terkejut saat Soobin tiba-tiba merangkul pinggangnya.

"Lo ngapain masih disini? Sana pergi" ucap Soobin ketus pada Lia yang masih duduk ditempatnya.

"Gak mau. Makanannya kan belum habis"

"Lo ga liat dia udah bawain makanan buat gue! Sana pergi" Soobin semakin mengeratkan rangkulannya.

"Tapi kan—"

"Pergi!"

Lia pergi dari kantin setelah melemparkan tatapan sinisnya lalu mendorong Yeonjun dengan kasar membuat Yeonjun oleng dan berakhir dipelukan Soobin.

Sadar dengan posisi mereka yang menjadi pusat perhatian seisi kantin, Soobin mendorong Yeonjun menjauh darinya.

"Ck, lo ngapain aja sih lama banget"

"I-iya maaf ta—"

"Sana pergi" Soobin kembali duduk ditempatnya.

Yeonjun mendengus kecil, tadi Soobin berbicara halus padanya tapi sekarang beda lagi.

Ia benar-benar pergi dari kantin menuju ruang osis, sebelumnya Kai memintanya kesana.

Berjalan dengan kepala yg menunduk menyembunyikan wajah memerahnya, malu mengingat kejadian tadi sekaligus terpesona dengan wajah Soobin yang sangat tampan dari dekat.

Tidak jauh berbeda dengan Yeonjun, Soobin hanya fokus menunduk memakan makanannya sambil membayangkan wajah manis Yeonjun dari dekat tadi. Sesekali tersenyum ditengah kunyahannya mengundang tatapan aneh ketiga temannya —Taehyun, Jeno, Hyunjin.

"Makan mah makan aja kali Bin, ga usah pake senyum-senyum gitu" ucap Hyunjin.

"Tau lo, serem banget. tadi marah sekarang senyum-senyum ga jelas"sambar Jeno.

"Jangan-jangan lo .... sama Yeonjun?" Goda Taehyun yang membuat Soobin tersedak.

"Santai kali Bin, sampe keselek gitu" Jeno menyodorkan minum untuk Soobin.

"Kayaknya bener nih. Wih Taehyun best lah jadi cenayang" Hyunjin semakin menggoda Soobin sambil tertawa melihat wajah temannya yang memerah karena tersedak.

"Ck, diem gak lo semua." Soobin menatap tajam tiga orang disana.

"Ututu Soobinie marah" bukannya berhenti mereka malah semakin menggoda Soobin.

Soobin menghela napasnya, kembali menikmati makanannya tanpa memperdulikan teman-temannya.

***

Sesaat setelah bel sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas bergegas pulang ke rumah masing-masing.

"Yeonjun, kau baik-baik saja?"

Yeonjun yang sedang memasukkan barang nya kedalam tas menolehkan wajahnya menghadap Arin.

"Memangnya aku kenapa?"

"Sepanjang pelajaran tadi wajahmu sangat merah. Kau demam?"

Reflek Yeonjun memegang pipinya. Apa sangat terlihat? Ah, ini semua karena Kai dan Soobin.

Diruang OSIS tadi Kai mengajaknya makan siang bersama sambil menemaninya menyelesaikan tugas osis sampai jam istirahat selesai. Tapi sebelum Yeonjun kembali ke kelas Kai memberikannya fake kiss dipipi yeonjun membuat wajahnya merona. Belum lagi bayang-bayang wajah Soobin yang tidak hilang dari pikirannya.

"A-aku baik-baik saja kok. Em aku mau ke toilet bye Arin" setelahnya yeonjun melarikan diri meninggalkan arin yang menatapnya bingung.

Yeonjun menatap pantulan wajahnya yang memerah sampai ke telinga dicermin. "Astaga, kenapa semerah ini" ia harus menenangkan dirinya agar wajahnya kembali normal.

Membasuh wajahnya beberapa kali berharap dinginnya air dapat menghilangkan panas dipipinya.Setelah dirasa cukup, ia memasuki salah satu bilik.

Setelah selesai, saat ingin membuka pintu yeonjun merasa pintunya terkunci dari luar. Ia berusaha membuka tapi tetap tidak bisa.
Yeonjun mulai takut, ia benci ruangan sempit.

"Hei! Siapapun yang diluar tolong buka pintunya!" Yeonjun berteriak sambil memukul-mukul pintu.

Karna merasa tidak ya g datang ia semakin mengencangkan suara dan pukulannya pada pintu berharap ada yang mendengar.

Semakin takut saat lampu dimatikan. Tenaganya mulai habis, ia terus memukul pintu. Bukannya mendapat pertolongan yeonjun malah mendapat guyuran air dari atas. Tubuhnya jadi basah sekarang.

"T-tolong buka pintunya hiks"

Brak.

"Diam! berisik! Lo disini aja sampe besok."

Itu suara perempuan. Tapi siapa? Yeonjun tidak mengenalnya.

"J-jangan begini...tolong buka pintunya hiks"

Yeonjun terduduk dilantai. Ia tidak mengerti, dari awal masuk sekolah ia tidak pernah membuat masalah dengan orang lain. Tapi kenapa ia mendapatkan semua ini.

. . .
TBC

Hola~ ada yang masih minat baca kah?

Maaf banget ini kepanjangan ╥﹏╥


Soobin main comot aja ih:'(





Akhirnya penantian soobjunist terbayarಥ‿ಥ

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 88K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
271K 26.4K 30
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
6.1M 316K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
5M 271K 54
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...