six

2.7K 347 20
                                    

Cafe sederhana dengan interior kekinian miliknya menjadi tempat berkumpul mereka. Cafe yang Soobin bangun sendiri dengan uang tabungan dan uang balapnya, tanpa sepengetahuan Eommanya.

Seperti biasa mereka akan nongkrong di cafe milik Soobin jika bersama kekasihnya -bagi yang punya-  Jeno mengajak Jaemin, dan Hyunjin dengan Jeongin. Taehyun dan  Jay ingin mengajak pacarnya juga tapi pacarnya tidak mau jadilah mereka bergabung dengan Soobin jadi nyamuk. 'Gak apa jadi nyamuk yang penting nongkrong bareng temen' prinsip para jomblo.

"Na, kok lo mau sih pacaran sama Jeno yang otaknya setengah-setengah padahalkan banyak yang lebih normal" celetuk Jay yang sedari tadi jengah melihat ke uwuan pasangan nomin

"Eh enak aja lo. Masih mending gue nembak sekali langsung diterima dari pada lo nembak berkali-kali baru diterima"

"Biarin aja yang penting gue udah ga jadi jomblo abadi kaya Soobin"

"Wah lo kalo ngomong emang ya ga pernah disaring mana bener lagi"  Taehyun yang sedari fokus dengan ponsel nya ikut membully kejombloan Soobin.

"Kok gue yang kena"

"Ya lagian lo dideketin yang cakep-cakep nolak"

"Bukan nolak gue tuh harus milih mana yang bagus buat jadi pendamping gue. Ya kali orang ganteng kaya gue cari jodoh ngasal" ucap Soobin pede.

"Percuma cakep tapi jomblo abadi" Soobin memukul kepala Taehyun tidak terima.

Mereka sibuk membully Soobin, berbeda dengan Hyunjin yang sedang bucin dengan kekasihnya dimeja pojok cafe.

"Bin." Jay menyiku Soobin, memberi kode untuk melihat keluar jendela cafe. Terlihat segerombolan remaja seumuran mereka memasuki cafe.

"Ekhem wih ada yang lagi nongkrong nih, gabung lah" ucap salah satu dari mereka. Menarik kursi bergabung dengan Soobin.

Hyunjin yang melihatnya, bangkit menghampiri taman-tamannya. "Mau apa lagi sih lo!" Ia menarik kerah lelaki disebelah Soobin.

"Santai bro gue gak ada urusan sama lo" tangannya melepaskan cengkraman Hyunjin. "Gue ada urusan sama Choi Soobin-si" matanya melirik Soobin seolah meremehkan.

"Urusan apa lagi sih. Semuanya udah selesaikan apa lagi yang lo mau lo kalah yaudah terima"

"Gue kalah? Seorang Wooseok kalah?  Gak semudah itu Choi" Soobin menggertakkan giginya, rahangnya mengeras menampilkan rahang tegasnya.

"Jadi sekarang mau lo apa."

"Mau gue? Tanding ulang" Soobin mengangguk .

"Gak bisa gitu dong bin dia curang kalo gitu!" Hyunjin tidak terima.

"Sst udah percaya aja sama gue" ia mengalihkan pandangannya ke Wooseok.

"Oke gue terima. Kita tanding ulang tapi kalo hasilnya tetep sama lo gak boleh ganggu gue sama temen-temen gue."

"Ya ya liat aja nanti."

***

Disinilah mereka, ditempat yang biasa dijadikan balap liar. Soobin dan Wooseok sudah siap dengan motornya.Keempat manik tajam itu saling menatap sengit. Diantara keduanya Jaemin sudah siap dengan bendera untuk memulai pertandingan.

Sesaat setelah bendera diturunkan suara desingan motor mendominasi, saling mengadu kecepatan. Wooseok berhasil memimpin membuat jarak yang cukup jauh dengan Soobin.

Tak mau kalah Soobin menambah kecepatan motornya menyalip Wooseok membuatnya semakin menjadi-jadi. Ia menambah kecepatannya membuat motor mereka sejajar dijalan yang lumayan sempit.

Brother ; Soojun/binjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang