tree

2.9K 375 43
                                    

Ini masih terlalu pagi bahkan sinar matahari pun belum terlihat. Yeonjun sudah bangun menjalankan rutinitasnya sejak satu minggu terakhir, berkutat di dapur membuat sarapan untuknya dan Soobin.

Biasanya Jungkook yang akan menyiapkan sarapan tapi sekarang ia sedang menemani Taehyung untuk perjalanan bisnis ke Busan selama dua minggu jadi sisalah Yeonjun dan Soobin dirumah. Sebenarnya itu juga rencana orang tua mereka membuat anaknya akrab satu sama lain seperti saudara kandung.

Jika kalian tanya dimana asisten rumah tangga? Mereka akan datang jam delapan pagi hanya untuk membersihkan rumah.

Dengan lihai Yeonjun memasak makanannya lalu menatanya dimeja makan. Ia hanya memasak nasi goreng kimchi dan telur untuk sarapan lalu memasukan gimbab kedalam dua kotak bekal untuknya dan Soobin walaupun ia tau bukan Soobin yang memakan bekalnya tapi teman temannya.

Setelah selesai dengan urusan makanan Yeonjun menaiki tangga membangunkan Soobin untuk bersiap sekolah, mengetuk pintu kamar yang ada didepan kamarnya.

Tok tok tok

Tidak ada jawaban.

Tok tok tok!

Yeonjun mengetuk sedikit lebih keras tapi tetap tidak ada jawaban. Ia menarik nafasnya kesal lalu mengetuk lagi pintu itu dengan keras.

Tok tok tok!!

"Soobin bangun! atau ku telpon eomma?!" Ancamnya dari luar sedikit berteriak.

Berhasil. Ia mendengar pergerakan dari dalam kamar.

"Ck berisik! Gue udah bangun!" Mendengar jawaban dari dalam Yeonjun tersenyum puas lalu berjalan sesekali melompat kecil seperti anak Tk yang baru mendapatkan permen ke kamarnya untuk bersiap juga.

***

Setelah sarapan mereka berangkat menuju sekolah. Yeonjun menatap Soobin bingung. Soobin melewati halte tempat biasa ia menurunkan Yeonjun.

Yeonjun menatap Soobin yang masih menatap lurus kejalan wajahnya tetap datar tak merasa ada yang salah ia menghadikan bahunya. Mungkin Soobin sedang berbaik hati membiarkannya turun di parkiran sekolah dengannya.

Ternyata salah. Soobin memang tidak menurunkannya dihalte tapi ditepi jalan tidak jauh dari sekolah. Yeonjun turun dari mobil dengan sedikit menggerutu dan bibir yang mempout lucu. Ya setidaknya ia hanya perlu berjalan sejauh dua ratus meter ke sekolah.

Sesampainya dikelas ia disambut dengan Arin dan Beomgyu. kelasnya masih lumayan sepi hanya ada mereka berdua dan beberapa siwa lain.

"Ada apa dengan bayi besar ini hm? Pagi pagi sudah ber-ageyo seperti ini" Arin yang gemas mencubit kedua pipi gembul Yeonjun membuat sang empu merengut semakin mempoutkan bibirnya.

"Aish. Aku tidak sedang ber-ageyo!"

"Aku juga bukan bayi!" Lanjutnya berusaha melepaskan cubitan Arin dari pipinya.

"Ah bagiku kau itu bayi besar Yeojunie" Yeonjun merengut selalu saja Arin menganggapnya bayi.

"Yak! Tidak mau disebut bayi tapi terus bersikap seperti bayi! Aish kau ini" Beomgyu yang sedari tadi menahan gemasnya sudah tidak tahan mulai menarik pipi kiri Yeonjun yang duduk disebelahnya. Yeonjun memutar bola matanya malas. Apa Beomgyu tidak ngaca? Dia sendiri juga suka bertingkah seperti anak kecil!.

Yeonjun pasrah menjadi bahan pelampiasan kegemasan dua temannya. Mereka sangat akrab bahkan baru saja bertemu mereka sangat ramah menurut Yeonjun. Ah siapa yang tidak akan ramah dengan makhluk menggemaskan seperti Yeonjun?

***

"Bin, tadi perasaan gue liat lo berdua deh tapi kenapa pas keluar parkiran sendiri?" Pertanyaan Jay membuat Soobin mengalihkan pandangannya dari gamenya.

Brother ; Soojun/binjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang