seven

2.6K 332 76
                                    

Nampan berisi sup itu yeonjun taruh di atas nakas samping ranjang —setelah bahan masakan datang yeonjun langsung memasaknya membuat sup untuk soobin— setelah menaruh makanan ia mengecek keadaan Soobin yang masih tertidur dengan wajah yang terlihat pucat, meletakan punggung tangannya pada kening Soobin yang sedikit panas, semalam ia mendengar soobin terus bergumam sepanjang malam.  Saat masuk ke kamarnya yeonjun lihat soobin yang tertidur dengan tidak nyaman dan saat di cek ternyata badan soobin sangat panas. Yeonjun panik bahkan sampai menangis ia langsung mengambil air kompres hanya itu yang ia tau dan berharap panas soobin menurun.

Ia beranjak mengambil obat, air hangat dan kain kompres yang baru di dapur, meletakkan obat penurun panas di sebelah sup yang masih panas itu lalu mengganti kain kompres diatas kening Soobin. Setelah selesai ia keluar dari kamar Soobin.

Yeonjun menyandarkan tubuhnya dipintu yang sudah tertutup rapat, menenangkan detak jantungnya yang sangat cepat. "Aku ini kenapa sih kenapa jantungku berdetak sangat cepat? Hey jangan sakit nee? aku masih ingin hidup huhu~"  ia berucap sambil memegangi letak jantungnya. Setelah menetralkan detak jantungnya ia mengambil tasnya didalam kamar lalu segera berangkat sekolah. Sendiri.

***

Sepasang manik tajam itu perlahan terbuka, membiasakan cahaya yang masuk lewat celah gorden kamarnya, tangannya terulur untuk meraih benda yang menempel pada keningnya.

Perlahan Soobin mendudukkan dirinya dan bersandar di kepala ranjang, tatapannya tertuju pada sup yang ada diatas nakas, memgambilnya lalu menyantap sup yang masih hangat itu dengan tenang.

Ceklek

Pintu dibuka dengan tergesa, mengalihkan atensi Soobin dari sup dihadapannya.

"Soobin! Bagai mana keadaanmu sayang?" Tanya Jungkook khawatir. Semalam saat Yeonjun menelponnya dan mengatakan Soobin sakit ia sangat panik sampai Taehyung sulit menenangkannya, jadi pagi-pagi sekali mereka memutuskan untuk cepat pulang padahal jadwal pulangnya masih dua hari lagi.

"Aku baik-baik saja Eomma, kau panik sekali" Soobin berusaha menenangkan Eommanya yang masih panik, menggenggam tangan Eommanya yang menangkup pipinya.

"Bagai mana tidak! Yeonjun menelpon sambil menangis ia bilang kau sakit, sepanjang malam kau terus bergumam, dan badanmu panas bagaimana bisa seorang ibu tidak khawatir dengan anaknya?"

"Sekarang aku tidak apa-apa Eomma dianya saja yang terlalu berlebihan"

"Soobin"

"Iya iya aku akan mengucapkan terimakasih padanya"

"Baiklah, panasmu sudah reda sekarang habiskan makananmu lalu minum obatnya okey? Setelah itu istirahat, jika ada apa-apa bilang eomma"

"Nee Eomma"

Cup,

Jungkook mengecup kening anaknya sayang, sebelum keluar dari kamar.

***

Suasana kantin sangat ramai bahkan hampir tidak ada meja kosong yang tersisa kecuali meja dibagian pojok yang diisi dua orang.

Yeonjun dan Hueningkai, ketua OSIS yang sangat digemari para yonja sampai para guru wanita karna senyuman tampannya yang selalu terukir.

Hanya berdua karna kedua temannya yang lain sibuk dengan urusannya, Arin sibuk membantu guru merekap nilai sedangkan Beomgyu sibuk dengan kekasihnya.

"Yeonjun" —Yeonjun menoleh melihat Kai yang memanggilnya.

"Itu... dibibir mu ada coklat" Kai menunjuk bibir sebelah kanannya memberi arahan.

"Dimana?" Ia menyentuh bibir sebelah kirinya mengikuti arahan Kai dihadapannya.

Brother ; Soojun/binjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang