" hmmm betul , tapi aku akan mencari cara untuk mempermudah keadaan ", kata Samuel sambil merenung.

"Lalu bagaimana dengan jurusanmu?", tanya Bibi Grace.

"Mom akan tahu nanti ", jawab Samuel sambil tersenyum rahasia.

"Ohh baiklah-baiklah , yang terpenting kita harus cepat- cepat mendaftar sekarang ,
Mungkin kau juga bisa bertanya pada Aurora tentang informasi mengenai kampus" , saran Bibi Grace.

"Hmm.., akan kulakukan nanti
Ngomong-ngomong Aurora dan ibunya sedang pergi ya?
Rumahnya nampak sepi sekali pagi ini", tanya Samuel penasaran.

"Ohh benarkah ? , aneh...
Rasanya mereka tak pernah pergi pagi-pagi buta " , kata Bibi Grace penasaran.

"Mungkin ada urusan mendadak " , tambah Paman Ben .

Urusan mendadak?
Urusan apa?
Mengapa perasaan Samuel menjadi tidak enak?
Rasanya ada sesuatu yang tak beres sedang terjadi.

Ahh... sudahlah
Untuk apa memikirkan permasalahan gadis itu?
Tak ada gunanya sama sekali.
Mungkin memang ada urusan penting yang harus diurus.
Entahlah...

****

"Mom? , kaukah itu ?".

"Aurora??, kau sudah sadar?! , Oh Puji Tuhann!!".

Ibunya langsung memeluk tubuh Aurora dengan erat ,
Terlalu erat bagi Aurora.

"Mom..., cu-cukup
Aku tak bisa bernapas".

"Oh maaf " , kata ibunya sambil melepas pelukannya.

"Sejak kapan aku disini ?", tanya Aurora bingung dalam hati.

Maklum , pikirannya belum sepenuhnya sadar .
Ingatannya masih terasa sangat kabur ,
Terutama kejadian yang terjadi kemarin.
Yang terakhir Ia ingat....
Lantai dingin..
Sesak napas....
Kepala pusing...

"Oh Tuhan...", desahnya.

"Ada apa Aurora? , apakah tubuhmu bertambah sakit ? , apa harus panggil dokter?" , tanya Ibunya bertubi-tubi.

"Tidak mom , aku tidak apa-apa ", jawab Aurora.

"Syukurlah... , mom sangat khawatir dari tadi malam kau tau?".

"Separah itukah keadaanku?".

"Tentu saja! , kau terkapar tak sadarkan diri di lantai dapur !,
Ibu sangat panik saat itu ".

"Jadi apa yang terjadi padaku mom? ,
apakah kambuh lagi?".

Ibunya nampak menghela napas sedih setelahnya.

"Yah..., sepertinya benar,
Dan kali ini lebih parah dari sebelumnya".

"Ohh begitu...".

" aneh.., rasanya sudah lama penyakitmu tidak kambuh ?
Mengapa mendadak sekarang kambuh lagi?".

"Ibu tidak bertanya ke dokter?,
Aku pun heran mengapa kambuh lagi".

"Ibu belum sempat bertanya ke dokter,
Mungkin kau harus tes darah lagi setelah ini".

Aurora hanya terdiam tak menjawab.
Mengapa keadaan mendadak menjadi lebih sulit pikirnya.

"Mom?".

"Hmm?".

"Apakah keluarga Samuel tahu kalau aku di rumah sakit?".

"Nampaknya tidak , memangnya kenapa?
Kau mau ibu kabari ke mereka?".

"Tentu saja tidak mom , justru aku ingin mom merahasiakannya ok?", pinta Aurora .

"Memangnya kenapa harus dirahasiakan?".

"Sebenarnya tak ada alasan khusus..., tapi aku tak mau membuat mereka khawatir saja ok?".

"Hmmm baiklah kalau itu maumu" .

"Jam berapa sekarang mom?" , tanya Aurora penasaran.

"Jam 10 pagi , dan sebaiknya kau tidur lagi ,
Tubuhmu masih lemah ok?".

Aurora hanya menggangguk singkat
Terlalu lemah untuk menolak.

Ibunya merapikan selimut yang menutupi tubuhnya dan mencium keningnya .
Setelah itu Aurora sudah berada di kegelapan lagi.

****

Penyakit anemia sebenarnya sudah lama menyerang tubuh Aurora,
Bahkan sejak kecil.
Kondisi yang membuat tubuhnya kekurangan sel darah merah ini memang sangat menyulitkan pada awalnya.
Namun dengan bantuan obat dan makan -makanan bergizi , penyakit ini dapat dihilangkan , walau dapat sekali-kali kambuh sepertu yang terjadi sekarang.

Namun anehnya penyakit ini kambuh lagi dengan gejala yang jauh lebih buruk dari sebelum - sebelumnya.
Dan itu membuat Aurora dan ibunya merasa khawatir.

"Jadi bagaimana kesimpulannya dokter ?", tanya Ibu Aurora kepada dokter disebelahnya.

Saat itu adalah hari ketiga Aurora menginap di rumah sakit ,
Karena tubuhnya belum pulih dan harus menjalani banyak tes dalam beberapa hari ini.

Aurora hanya menatap kedua orang yang berdiri tak seberapa jauh dari kasurnya itu dengan resah.

Dokter itu mendesah pelan sebelum menatap mata ibunya .

"Dari hasil tes dan pemeriksaan , nampaknya penyakit aurora semakin memburuk".

"Se-seberapa buruk dok?", tanya ibunya gugup.

"Dari hasil tes... ,
menunjukkan adanya kanker yang tumbuh di dalam tubuh Aurora,
Kami belum 100% yakin kanker apa itu , namun kemungkinan besar adalah kanker darah,
Lebih tepatnya Leukemia Limfoblastik Akut ( LLA) ".

"A-apa dok? ", tanya ibunya syok mendengar pemaparan dari dokter itu barusan.

Aurora yang mendengar itu merasa sesak seakan ada batu yang menekan dadanya.

Kanker??

****

•~BEAU CREPUSCULE~•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang