FIRASAT

106 90 130
                                    

***

Suara derik pintu yang terbuka membuat Bibi Grace menoleh untuk melihat siapa yang datang.

"Ohh ternyata kau Sam.., kemana saja kau nak?"
, tanya Bibi Grace saat Samuel muncul di ruang makan dan duduk untuk ikut sarapan pagi bersama keluarganya.

"Olahraga di taman Mom", jawabnya singkat sambil mengambil selembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai kacang.

"Bagaimana keadaan taman?, sepi ya?", tanya Paman Ben sambil menghirup kopi pahitnya.

"Pastinya Dad.., bagaimana kabar Dad?, bisa tidur nyenyak?" , tanya Samuel sambil mengunyah rotinya dengan lahap.

" lumayanlah, walau belum terbiasa dengan rutinitas kehidupan disini ".

"Lama-lama pasti terbiasa kok, ngomong - ngomong hari ini lembur Ben?" , tanya Bibi Grace sambil

"Lama-lama pasti terbiasa kok, ngomong - ngomong hari ini lembur Ben?" , tanya Bibi Grace sambil menuang susu ke gelas Samuel.

"Sepertinya , mungkin jam 10 malam baru pulang ", jawab Paman Ben sambil mendesah kecil.

"Ngomong -ngomong ,
Mom , dad , ada sesuatu yang ingin aku sampaikan", kata Samuel berubah serius.

"Tentang apa Sam?", tanya bibi Grace sambil mengernyit bingung.

"Emm.., ini tentang rencana kuliah".

"Kau ingin berkuliah ?", tanya Paman Ben penasaran.

"Yah..., sepertinya begitu ", jawab Samuel mengangguk.

"Ohhh itu bagus sekali! , mom pikir kau tidak ingin berkuliah ", kata Bibi Grace riang dengan tatapannya yang berbinar.

"Tentu saja aku ingin berkuliah mom..,
Aku hanya butuh waktu untuk memikirkannya ".

"itu keputusan bagus Sam , Dad menyutujuinya.... , lalu kau ingin berkuliah dimana?, apa kau sudah memutuskannya?", tanya Paman Ben dengan tatapan serius.

"Aku akan berkuliah di kampus yang sama dengan Aurora".

Jawaban dari Samuel itu sontak membuat kedua orangtuanya terkejut.
Sama seperti Samuel yang terkejut dengan jawaban yang terlontar dari mulutnya.

"Apa kau yakin Sam ? , bolehkah mom tahu apa alasannya kau ingin kuliah di kampus yang sama dengan Aurora?".

Sebenarnya Samuelpun tidak tahu alasannya , tapi bagaimana pun juga kampus tempat Aurora akan berkuliah memilikki akreditasi yang bagus , lokasinya tak terlalu jauh , dan persaingan yang tak terlalu ketat.

Namun mengapa harus disana?
Kan masih banyak kampus lain yang jauh lebih bagus dan bergengsi ?
Pertanyaan itu terkadang juga membuat Samuel bimbang.
Apakah karena Aurora berkuliah disana?
Tapi apa hubungannya?
Toh keputusan untuk masa depannya tak ada hubungannya dengan gadis itu.
Atau apakah ada ?

Samuel menggelengkan kepalanya yang mulai berpikir kacau.

"Entahlah mom , tak ada alasan yang spesifik, tapi yang pasti kampus itu pilihan yang tepat bagiku".

Kedua orangtuanya nampak saling berpandangan sebentar.
Mungkin mereka merasa aneh dengan keputusan anak semata wayangnya ini.
Anak-anak memang suka berlaku aneh.

"Yah...,jika itu keputusanmu
Pastinya dad dan mom akan mendukungnya ", kata paman Ben .

"Yah tentu saja mom akan setuju , tapi kau sudah benar benar yakin akan keputusanmu Sam?", tanya Bibi Grace memastikan.

"Yap.., ini keputusan finalku".

"yah kalau begitu , tinggal mengurus pendaftaran kampusnya saja ,
Mungkin agak sulit karena kau sudah terlambat untuk soal pendaftaran".

•~BEAU CREPUSCULE~•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang