✔Jangan Bapereu [VKOOK]

🌻Bapereu 7 : Menghindar🌻

"Jangan Bapereu!"

KIM TAEHYUNG

X

JEON JUNGKOOK

⚠️WARN! ⚠️
BXB CONTENT

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Chapter 7

"Menghindar"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah terhitung seminggu aku menjaga jarak dengan Taehyung.

Luka bakar ku sudah sembuh.

Namun luka di hati ku semakin hari kian melebar. Seolah dengan sengaja seseorang menebarkan garam di atasnya.

Bayangan hari itu terus saja meneror kepala ku. Sudah seminggu juga aku tidak masuk sekolah. Aku bahkan mengabaikan semua pesan dan miss call baik dari Eunwoo dan Yugyeom, juga Taehyung.

Mamih berkata Taehyung beberapa kali datang kerumah. Tapi aku selalu menolak untuk bertemu dengannya.

Tolong.. 

Aku benar benar tidak ingin melihat wajahnya terlebih dahulu.

Biarkan aku menenangkan hati, agar mampu berfikiran jernih.

Selama seminggu ini aku banyak merenungi diri. Menyadarkan diri bahwa Aku dan Taehyung memang tidak akan pernah bisa bersama sampai kapan pun itu.

Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun, tapi aku paham bahwa aku tidak bisa berlarut larut seperti ini. Jadi aku memutuskan sekolah hari ini. Aku menghela, aku harus menyiapkan mental ku.

Aku sudah rapih, lalu kemudian aku membuka pintu kamar untuk turun ke bawah dan sarapan dengan Mamih. Ku turuni anak tangga itu dengan kaki berat. Aku ingin lari saja dari masalah ini, tapi aku tak ingin menjadi pengecut.

Ketika anak tangga terakhir ku pijak, sayup sayup aku mendengar bising.

"Dia tidak bisa kau temui terlebih dahulu."

"Ayolah Mom, sebentar saja... Aku mohon."

Dan kemudian tepat pada detik itu juga mata kami saling bertemu pandang.

Makhluk yang hendak ku hindari selama seminggu ini, justru menerobos masuk rumah dan berdiri di hadapan ku.

"Jung, kita pergi bicara."

"A-apa? H-hey!!"

Kim Taehyung menarik tangan ku dengan kuat. Menarik ku keluar rumah.

🌻Jangan Baper🌻

"Taehyung! Lepaskan!" Seru ku yang masih terus di seretnya.

"Kau harus pergi ke sekolah! Kau sudah sembuh bukan?" Ucapnya dingin. 

Dia ini kenapa?

Lalu aku mengumpulkan tenaga, dan dalam satu kali hentakan, Aku berhasil melepaskan tangan ku dari cengkramannya.

"Lepaskan!" Seru ku,  Ia yang sejak tadi berjalan memimpin seraya menyeret ku seketika menoleh ke arah ku.

"Aku memang akan pergi ke sekolah. J-jadi lepaskan." Ucap ku.