2.

31.3K 2K 150
                                    


Note : ini cerita love-hate kakak2 ya😊😊😊😀

11 12 kayak cerita Hanin dan Kamal atau cerita Anak untuk kakakku🙏

Maaf banyak typo

Caca menatap getir kearah 10 lembar foto yang ada di atas ranjangnya.

10 lembar foto itu berisi fotonya dengan temannya Rangga.

Foto yang Caca potret, dan kumpulkan sejak semester 2 hingga Caca dan Rangga semester 8, dan sudah wisuda 45 hari yang lalu.

Rangga yang anti foto atau selvie membuat Caca menyimpan baik-baik fotonya dengan Rangga.

Tapi, saat ini, sepertinya foto-foto itu akan Caca buang untuk menghilangkan jejak.

Misal, suatu saat di saat semua orang tahu terutama ibunya tahu tentang ia yang hamil di luar nikah, dan memiliki anak tanpa suami, tidak akan tahu kalau Rangga lah ayah kandung dari anaknya.

Ya, Caca memutuskan akan bungkam, dan akan pergi dari rumah seperti rencana awalnya sebelumnya. Sebenarnya, setelah kedua orang tuanya bercerai 1 tahun yang lalu, keinginan menggebu Caca yang ingin merantau buyar, tapi karena ia hamil, mau tidak mau ia harus pergi dari kampungnya, nanti ia akan memalukan dirinya sendiri, terutama ibunya. Caca tidak mau ibunya mendapat gunjingan dari para tetangga teruatama gunjingan dari keluarga bapaknya maupun keluarga ibunya sendiri.

"Rangga.... Apakah... apakah kamu sedang latihan di sana?"Bisik Chaca dengan senyum tegarnya, ibu jarinya mengusap lembut wajah datar Rangga yang berpose di sampingnya.

Dan perlahan tapi pasti setelah puas membelai, dan mengelus wajah Rangga di dalam foto itu, jari-jari Caca dengan mantap, dan yakin menyobek foto Rangga.

Foto Rangga dan dirinya di saat mereka berdua tersenyum lebar di depan air terjun yang mereka lewati pada saat mendaki  gunung. Gunung tertinggi yang ada di kota tempat tinggal Caca dan Rangga 45 hari yang lalu, 45 hari yang lalu yang membuat hidup Caca berubah 180%.

Dan sungguh, andai Caca tahu kejadiannya akan seperti ini. Caca... Caca tidak akan mau merayakan kelulusan sekaligus perpisahan mereka dengan cara mendaki dan camping di atas gunung di saat musim hujan bersama dengan teman-teman sekelasnya.

Dan juga, kenapa Rangga 45 hari yang lalu harus datang ke tendanya? Kalaupun Rangga datang ke tendanya hanya untuk melihat keadaannya yang memilih tidur sendiri karena tidak nyaman, dan terbiasa tidur dengan orang lain maupun temannya, kenapa harus pake masuk segala ke dalam tendanya? Kenapa harus mengajak dirinya mengobrol dulu sehingga karena hal itu. Rangga dengan cepat, dan mudah di pengaruhi, dan di rasuki oleh iblis. Sehingga laki-laki itu. Laki-laki yang di sukai oleh Caca sejak semester 5 harus menuduri dirinya 45 hari yang lalu.

"Caca... Vio udah nunggu kita nak di luar."Ucapan lembut barusan membuat Caca tersentak kaget, dan dengan cepat Caca meraih sisa 9 lembar foto yang ada di atas ranjang, dan Caca masukan cepat ke dalam tas selempangannya yang berisi ponsel, dompet, sisir, dan pelembab bibir

Dan Caca menoleh dengan senyum lembut kearah ambang pintu kamarnya, dimana ada mamanya yang sudah rapi dengan pakaian bagusnya di sana.

"Ah, maaf, Ma. Supaya ngga rindu Caca comot beberapa foto mama dan Vio dari album. Makanya lama, Ma."Ucap Caca lembut seraya bangkit dari dudukannya di atas ranjang. Caca berdusta lagi pada mamanya, dan Caca memohon ampun pada mamanya dalam hati.

Dan di saat Caca melangkah mendekati mamanya, tiba-tiba Caca merasa sesak nafas, dan Caca detik ini merutuk dirinya yang bisa-bisanya memakai celana levis yang lumayan ketat membuat ia sesak nafas saat ini, dan perutnya agak sakit.

"Kamu kenapa? Kalau... kalau kamu nggak sanggup, dan tidak jadi pergi, jangan di paks----,"

"Tidak, Ma. Tinggal di kampung nggak ada perubahan, Caca ingin mengangkat derajat mama, dan memperbaiki nasib keluarga kita kearah yang lebih baik lagi,"Ucap Caca cepat memotong telak ucapan mamanya, dan sebisa mungkin, Caca menahan rasa sakit yang menyapa telak perut bagian bawah pusarnya saat ini, dan untuk meminalisir rasa sakitnya, Caca mencoba meraih tangan kasar mamanya , menggenngam, dan meremasnya lembut membuat perasaan Caca seketika menghangat, dan tidak ingin berlama -lama lagi. Takut ketinggalan pesawat, dan juga takut air matanya akan luruh. Caca segera membawa mamanya keluar dari kamaranya, dan rumah.

Benar saja. Sudah ada adik laki-lakinya Vio di atas motor yang menunggunya, dan sudah ada Kak Fadli. Tukang ojek yang akan membawa ia ke bandara.

Adiknya Vio membonceng mamanya. Kak Fadli akan membonceng dirinya. Tidak ada sanak saudara yang datang melihat. Itu atas keinginan Caca. Hubungan keluarga dengan papanya juga sudah rusak. Begitupun hubungan dengan keluarga mamanya juga tidak begitu baik dan akur.

Caca yang tidak ingin membuang waktu, tidak ada barang, mungkin hanya 3 lembar baju, dan celana dalam ranselnya, Caca sudah naik di atas motor. Dan sebisa mungkin, Caca tidak ingin menatap kearah wajah sendu, dan sedih mamanya.

"Sudah, Kak. Motornya sudah bisa di laj-----,"

"Ca, jangan dulu, Nak. Hentikan dulu motornya Fadli. "Ucap Mama Caca tegas. Membuat Fadli mau tidak mau menurut, dan Caca dengan berat hati menoleh kearah mamanya.

Sial! Rasa sakit semakin menikam perut Caca saat ini. Dan Caca menahan sebisa mungkin ringisan sakit yang ingin lolos dari mulutnya.

"Caaa, uang untuk modal kita  membangun usaha banyak, Nak. Hasil nulis kamu banyak bahkan kita bisa membuka toko besar, uang kamu banyak, Nak. Nggak perlu kamu merantau , kamu geluti dengan serius, dan fokus pada passion menulis yang kamu miliki ya, sembari mengajar menjadi guru jug-----,"

"Tidak, Ma. Caca ingin perubahan, dan juga ingin mencari pengalaman. Ingin cari modal yang sangat banyak juga agar orang-orang tidak memandang sebelah mata pada kita. Agar laki-laki tua kejam itu juga tidak besar kepala, dan angkuh. Tanpa dia kita bisa bangkit, dan juga suksek, Ma."

"Maaf, Caca memutuskan akan tetap pergi,"Ucap Caca dengan nada tegasnya tanpa ingin di bantah sedikitpun.

Karena kalau Caca tidak pergi, kehamilannya di luar nikah akan di ketahui semua orang. Dirinya sendiri akan malu terlebih mama dan juga adiknya Vio.

Caca tidak ingin hal itu terjadi.

Tbc !!!

Lanjut dan ada yg kepo nggak dengan cerita ini?

Biar sore nanti up part 3 nya😊

Next part udah skip ya. Anak yang di kandung Cacac sudah mau masuk SD.

Maunya anak Caca baby boy?

Baby  girl, mau?

Kenapa anak Caca sedikit besar umurnya. Nggak 3/4 tahun. Biar anak Caca sudah pintar dan sesikit dewasa. Melindungi ibunya dari orang2 jahat...heheheh

Maunya Next part, Caca udah nikah?

Maunya next part, Rangga teman Caca juga nikah?

Anak Dengan TemankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang