BAB 1 Padi Anjani

3K 179 0
                                    

Padi menutup laptopnya cepat saat mendengar pintu apartemennya di buka, sebelumnya Mba Inah pamit ke supermarket untuk belanja bulanan dan Padi menitip dibelikan cemilan coklat kesukaannya. Padi itu sweet tooth, pecinta manis karena katanya cukup hidup aja yang pahit lidahnya jangan.

"Mba Inah! Mana coklat ku." Todongnya dengan napas yang terengah-engah, perempuan berusia 27 tahun itu memang kekanakan ia bahkan berlari dari kamarnya ke pintu depan.

"Harus banget kamu lari-lari kayak anak kecil begitu?" Perempuan dengan tinggi badan hanya 155 cm itu terdiam begitu sadar kalau bukan Mba Inah yang membuka pintu, tapi Arman lelaki yang dinikahinya satu tahun yang lalu. Padi menggaruk rambut ikalnya yang saat ini di cepol tinggi menampilkan lehernya yang tidak terlalu jenjang, benaknya menghitung cepat apakah hari ini memang jadwal Arman mengunjunginya.

"Kamu mampir kok enggak bilang-bilang!" Padi mengikuti Langkah Arman yang berjalan kedapur setelah menata sepatunya di rak dekat pintu, Padi yakin sekali seharusnya hari ini bukan jadwal kunjungan Arman ke apartemennya.

"Sejak kapan aku harus bikin janji dulu untuk dateng kerumah aku sendiri?" Padi memutar bola matanya jengah, dasar lelaki kulkas umpatnya dalam hati.

"Ya kan kalau kamu mampir aku lagi enggak di rumah gimana, ngomel pasti." Padi mengikuti langkah Arman yang sekarang sudah berjalan ke ruang tamu dan memilih untuk merebahkan tubuhnya di sofa two seater apartemen mereka.

"Lagian nih ya, Mba Inah belum masak. Coba kamu bilang kalau mau mampir pasti Mba Inah masak dulu sebelum belanja bulanan ke supermarket." Padi memperhatikan Arman yang saat ini menutup kedua mata dengan sebelah lengannya, suaminya itu terlihat sangat kelelahan, ini sudah waktunya makan malam Arman mungkin lapar tapi tidak ada makanan di apartement hanya ada coklat kesukaannya di dalam kamar itupun hanya sisa satu bungkus.

"Mba Inah belum masak, enggak ada makanan cuma ada coklat. Kamu mau coklat? Buat ganjel dulu, aku whatsapp Mba Inah sekalian beli makanan di jalan buat kamu." Padi sudah akan beranjak ke kamarnya untuk mengambil stok terakhir harta karunnya yang berharga tetapi langkahnya di tahan Arman yang memegangi ujung piama bergambar tokoh kartun monster university yang malam ini ia pakai.

"Sebentar.. sebentar aja, tolong. Kamu disini aja, jangan kemana-mana." Padi menatap jemari Arman yang menggenggam ujung piyamanya sedangkan tangan satunya masih di gunakan untuk menutup kedua matanya yang terpejam. Perlahan Padi tersenyum dan melepaskan jemari Arman yang menggenggam piyamanya dan berkata

"Enggak apa, aku pergi sebentar. Enggak akan lama."

Arman masih bersandar di sofa two seater ruang tamu apartemen Padi, satu tanggannya masih di gunakan untuk menutupi kedua matanya yang terpejam, satu tangannya yang lain terkulai lemas disamping tubuhnya setelah Padi melepaskan gengaamannya.

COSPLAYWhere stories live. Discover now